Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

anakpatirsa's blog

anakpatirsa's picture

Kisah Cinta Ayahku

Hari ini aku benar-benar jenuh, untuk membuang kejenuhan itu, aku mulai merapikan file-fileku. Lalu menemukan sebuah cerita yang pernah kutulis di blog lokal. Aku menunjukkannya pada seseorang, ia memintaku mengirimkan cerita ini ke Sabdaspace. Aku bilang tidak bisa, karena aku hanya akan mengirim satu cerita setiap minggu.

anakpatirsa's picture

Totto-Chan

Waktu kecil kakek sering mengajakku mengikuti kebaktian keluarga. Sebuah acara persekutuan yang diadakan bergiliran dari rumah ke rumah. Biasanya kebaktian diakhiri dengan acara makan-makan. Aku menyukai bagian ini, walaupun yang tersedia cuma kue-kue murah.

anakpatirsa's picture

Sekilas Kisah-kisah Cinta

Tuhan menciptakan seorang manusia menurut gambar dan rupa-Nya, untuk berkuasa atas seluruh bumi dan segala isinya. Manusia itu bernama Adam. Kemudian Tuhan berkata, "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."

Lalu generasi demi generasi berlalu, dengan segala kisah cinta.

anakpatirsa's picture

Kakakku dan Sosok Pria Idamannya

"Kabar baik, nyonya menikah bulan oktober. He.. he.. maaf, baru berani beritahu sekarang setelah ada kepastian."

Itulah bunyi SMS yang kuterima ketika sedang berada di Gramedia, menemani seseorang yang ingin melihat-lihat buku, bukan membelinya. Ya, aku dan dia hanya bisa melihat-lihat buku yang terbungkus rapi. Aku hanya punya uang lima ribu rupiah, hanya cukup untuk membeli nasi goreng.

anakpatirsa's picture

Ini Aku, Utuslah Aku!

Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata:
"Siapakah yang akan Kuutus,
dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?"

Maka sahutku:
"Ini aku, utuslah aku!"

(Yesaya 6:8)

anakpatirsa's picture

Nasib Seorang Pendeta

Terminal Tirtonadi tidak berbeda dengan terminal bis lain, tempat tukang ojek dan tukang becak mencari muka-muka kebingungan untuk menawarkan jasa dengan setengah memaksa.

anakpatirsa's picture

Pergilah!

Sepasang kekasih yang tertangkap basah 'berduaan' di sebuah kuburan tua, digiring ke balai desa dalam keadaan seperti bayi yang baru lahir. Sepanjang jalan orang-orang yang telah melakukan penangkapan ini memukul kentongan, sehingga penduduk yang sedang menikmati makan malamnya berhamburan keluar lalu mengikuti rombongan ke balai desa. Meninggalkan makanan mereka tergeletak begitu saja di atas meja makan.

anakpatirsa's picture

Batas Bahasaku adalah Batas Duniaku

"Mengapa negara kita tidak semaju Malaysia?"

"Karena kita dijajah oleh bangsa yang salah!"

Petikan wawancara di atas kubaca di majalah Intisari sekitar 15 tahun lalu. Petikan ini diambil dari pembukaan wawancara majalah bulanan ini dengan seorang ahli ekonomi atau ahli bahasa - aku lupa yang mana. Maksud pernyataan ini adalah kenyataan bangsa yang menjajah kita bukan bangsa berbahasa Inggris membuat kita buta dengan bahasa Inggris dan harus mempelajarinya dari nol ketika bahasa ini menjadi bahasa internasional.

anakpatirsa's picture

Ayah yang Tidak Sempurna

Untuk kesekian kalinya aku melihat pasar malam kampung, pasar malam yang diadakan setiap bulan Agustus, tentu saja dalam rangka 17-an. Orang-orang kampung yang sederhana membutuhkan hiburan, maklum tidak ada bioskop atau mal. Yang ada hanyalah sebuah pasar kampung yang sedikit kumuh, sehingga bukan tempat yang menyenangkan untuk jalan-jalan melepas kejenuhan.

anakpatirsa's picture

Dongeng Si Kancil

Seorang psikolog sosial, David McClelland dalam artikel The Need for Achievement mengungkapkan kalau dongeng dan cerita anak memiliki fungsi lain selain daripada sekedar membawa pesan moral. Ia menemukan bahwa dongeng sebelum tidur mempengaruhi nasib sebuah bangsa.

anakpatirsa's picture

Naluri untuk Bertahan Hidup

"Bertahan untuk hidup adalah naluri utama manusia yang bisa mengalahkan apapun, bahkan cinta sekalipun," merupakan komentar Daniel dalam sebuah blogku. Aku banyak membaca cerita petualangan orang yang terdampar, sehingga harus mengakui pernyataan ini ada benarnya.

anakpatirsa's picture

Jangan ah.

Pebruari lalu ia bersama dengan saudara kembarnya merayakan ulang tahun mereka yang keduapuluh empat. Perayaan yang menurutku cukup lucu sekaligus sedikit mengharukan khususnya bagi penderita melankolis pragmatis seperti aku. Nyai dan Mantuh, keduanya pergi ke tukang bakso dan merayakan ulang tahunnya di situ, hanya berdua - cukup romantis. Kebetulan keduanya masih kuliah sedangkan kami semua sudah berpencar kemana-mana, sehingga hanya mereka berdua yang ada di kota. Bahkan si kembar inipun akhirnya harus berpisah setelah 24 tahun. Begitu lulus Nyai pergi ke kampung kakak tertua kami, dan Mantuh, adiknya kembali ke kampung. Memilih mengajar di tempat kami menyelesaikan SMP kami dulu.

anakpatirsa's picture

Kisah Seorang Anak Jalanan

Siang itu pemandangan di pertigaan Gellael tidak berbeda dengan hari-hari biasa. Pemandangan ketika lampu lalu lintas menyala merah. Pemandangan ketika anak-anak jalanan berhamburan menghampiri orang-orang yang terpaksa berhenti. Pemandangan ketika anak-anak menjulurkan tangan -- sebagian sambil mengelus-elus perut, sebuah ungkapan yang menggantikan kalimat "aku lapar". Pemandangan ketika seorang ibu ikut menjulurkan tangan kanannya, sementara tangan kiri menahan kain yang menutupi tubuh bayinya -- sebuah ungkapan kasih naluriah seorang ibu yang sedang melindungi bayinya dari panas terik matahari.

anakpatirsa's picture

Wawang

Sebagai orang yang sudah dua tahun menikah dan dikaruniakan dua anak yang amat disayangi, seharusnya Wawang langsung pulang ke rumah begitu jam kerja hari ini berakhir. Sekarang ia sedang tidak ingin meninggalkan kantornya, padalah telah menyelesaikan semua pekerjaan. Ada rasa bersalah dalam hati karena tidak langsung pulang, apalagi ia tahu ada dua makhluk mungil yang akan senang melihat kedatangannya.

anakpatirsa's picture

Kisah Sebaskom Air

Lebih dari sepuluh tahun Bajoi telah meninggalkan kampung halamannya, sesekali ia pulang untuk melepas rindu, seperti yang dilakukannya kali ini, berkunjung untuk yang kesekian kalinya dan mendengar banyak cerita.

Tidak sampai setengah jam setelah menginjakkan kaki di rumah orang tuanya, Bajoi memperhatikan keadaan rumah mereka yang sudah sangat tua. Menurut cerita, rumah ini dibangun pada jaman Belanda. Dibangun dengan arsitektur khas daerah, memanjang dari depan ke belakang. Dengan sebuah dinding membelah rumah menjadi dua bagian. Satu bagian menjadi lorong panjang lurus ke dapur, dan satunya lagi terbagi menjadi petak-petak yang dipakai sebagai kamar-kamar tidur.

anakpatirsa's picture

Pengembara, Kambing, Serigala dan Harimau

Padang Paduran merupakan sebuah padang rumput yang sangat luas, terletak di pinggir sebuah hutan rimba. Tidak ada yang tahu kenapa dinamakan Padang Paduran. Salah satu jenis binatang yang menghuni padang ini adalah binatang yang disebut kambing. Hewan-hewan ini hidup dengan memakan rumput yang begitu melimpah. Setiap hari, sekelompok harimau pasti keluar hutan dan ikut mencari makan di padang ini, tentu saja bukan untuk memakan rumput, tetapi memangsa kambing-kambing yang sedang merumput