Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Pak Tee's blog

Pak Tee's picture

Kenapa kau melukaiku?

                Aku terluka. Ada sebilah pisau belati menusuk jantungku. Darah mengucur. Tapi aku tidak mati. Aku menggelepar. Seluruh tubuhku bergetar. Aku menangis. Tapi aku tidak terisak. Air mata itu tumpah begitu saja.

Pak Tee's picture

Apakah keperawanan itu perlu bagimu?

Lama aku tidak menjawab pertanyaan itu. Dia melanjutkan bertanya, “Menurut pendapatmu, seorang artis dengan status janda yang melakukan operasi selaput dara di luar negri, apakah ia bisa disebut perawan setelah selaput daranya kembali utuh?”

“Tidak!”

Pak Tee's picture

Istri

               Celaka tiga belas setengah! Hermawan mati kutu. Istrinya tahu dia berselingkuh.

                “Aku mau pulang, Pak! Kalau Bapak sudah tidak lagi dengan dia, Bapak boleh jemput aku di rumah Ibu!”

                Hermawan tak bisa mencegahnya. Istrinya pulang ke rumah Ibunya di Jawa Timur.

Pak Tee's picture

Setitik Nila

      Pengusaha itu mengajakku duduk. Dalam pembicaraan kami kemudian tiba-tiba saja Beliau menyebut nama Bapak Wahyudi (bukan nama sebenarnya), yang juga seorang pengusaha sekaligus direktur sebuah bank. Dan ceritanya mulai mengalir.

Pak Tee's picture

Pemabuk itu Mati!

      "Pemabuk itu mati!" seseorang memberitahuku.

      "Siapa?" tanyaku.

      "TJN!"

      "O...!"

Pak Tee's picture

Pelacur dan Orang Gila

      Seseorang tiba-tiba saja mendekatiku. Tanpa basa-basi dia bertanya, "Kamu minta berapa?"

      "Tujuh puluh!" kataku singkat. Saat itu aku tengah ngobrol dengan temanku, sesama PSK. Lelaki itu lalu menggamit tanganku agak menjauh.

Pak Tee's picture

Selembar Uang 100 Ribu Palsu!

      Selembar uang seratus ribu berjalan dengan pongahnya menghampiri selembar uang lima ribu. Dengan bertolak pinggang dan dengan gaya retorikanya dia bertanya, "Hei! Apakah kau tahu uang terbesar di negara ini?"

      Si lima ribu tersenyum, "Ya..., aku tahu!