Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Purnomo's blog

Purnomo's picture

Jesus Loves Them Now I Know (2)

           Saya merasa haru. Seorang guru yang pada umumnya berpenghasilan pas-pasan masih sempat-sempatnya memberi bantuan kepada sekolah ini. Bahkan ketika anaknya mendapat medali emas serta bonus, Bpk SW Wibowo ini mendorongnya untuk berbagi berkat dengan anak-anak marjinal. Jesus loves them so much.

Purnomo's picture

Jesus Loves Them Now I Know (1)

Tidak pernah terpikir sebelumnya bahwa blog "Tuhan pasti tertawa" akan mendatangkan uang yang jauh lebih banyak daripada uang yang datang karena menulis sebuah buku. Tetapi saya yakin itu bukan karena kehebatan blog ini, tetapi semata-mata karena Jesus loves them - mereka yang merasakan berkat melalui uang itu.

Purnomo's picture

Tuhan Pasti Tertawa

             Akhir Juni-2011 usai ibadah Minggu seorang teman yang bila berpapasan jalan ‘just say hallo’ mencari saya. “Aku dengar kamu mengurusi beasiswa di luar organisasi gereja,” katanya.

             “Kamu dengar dari siapa?”

              Ia menyebut satu nama yang adalah salah seorang distributor santunan SPP proyek SD Kristen Gratis. Ia bukan donatur karena proyek pribadinya sudah banyak. Yang saya tahu ia punya rumah singgah di Salatiga; menitipkan sapi di gereja-gereja pedesaan Banyumas; setiap tahun mencarikan pekerjaan bagi lulusan SMK sebuah gereja kecil di pesisir utara Gunung Muria.

Purnomo's picture

Tuhan Pasti Tersenyum

               Saya bingung karena belum mendapat donatur baru untuk menutup defisit yang akan terjadi.

Purnomo's picture

Ari Gini Gak Punya Pesbuk?!!

Saya menepikan sepeda motor karena hape di saku baju bergetar. “Nama pesbukmu apa? Aku mau men-tek video,” begitu suara perempuan di seberang sana.

“Aku tidak punya pesbuk,” jawab saya.

“Ari gini gak punya pesbuk?!!!!” suara itu melengking tinggi. Lalu di antara ramainya deru campur debu suara Joli terdengar bersemangat memaparkan betapa menyenangkan punya pesbuk. “Pur, kamu itu gaptek kalau gak punya pesbuk,” begitulah lurah SabdaSpace ini mengakhiri presentasinya.

 

Purnomo's picture

The Poor Hallelujah

Lagu ini pernah populer di Sekolah Minggu karena melodinya mudah. Setelah memiliki buku saku kumpulan lagu rakyat Amerika hasil searching di Shopping Jogja, baru saya tahu melodi lagu SM itu aslinya berjudul HALELUJAH, I’M A BUM “Puji Tuhan, aku seorang gelandangan.” Pengarangnya NN tapi dijelaskan seorang narapidana.

Purnomo's picture

Sekolah Gratis Kacamata Gratis

Hampir 2 tahun saya mencari dana untuk menyantuni SPP mereka. Tetapi baru pada tanggal 7-Januari-2011 untuk pertama kalinya saya berdiri di depan mereka untuk menyampaikan Firman. Pelayan persekutuan Jumat kelompok kelas 3 dan 4 minta cuti selama bulan Januari-2011. Kesehatan ibu sepuh yang istri pendeta itu terganggu akibat seringnya hujan. Walau demikian anak-anak telah mengenal saya karena begitu saya memasuki kelas ini seorang meneriakkan aba-aba dan kemudian serentak mereka berteriak, “Selamat pagi, Pak Pur.”

Purnomo's picture

Bank dalam Gereja (2)

Nep (=keponakan), apa menabung di Tasipa lebih menguntungkan daripada di bank?” tanya Oom Kritis sambil melihat selembar kertas yang berisi rincian transaksi tabungan miliknya, bunganya dan SHU-nya yang saya berikan pada akhir semester 1. Walau ia pernah menjadi provokator sehingga Tasipa mengalami rush, saya tidak sakit hati. Bukan dikarenakan saya orang Kristen yang baik, tetapi dikarenakan pengetahuan man management yang menganjurkan memanfaatkan para provokator atau informal leader untuk kepentingan kita.

 

Purnomo's picture

Bank dalam Gereja (1)

Setiap Jumat pagi gereja saya menyelenggarakan persekutuan warga lanjut usia. Dari sekitar 250 orang yang terdaftar, rata-rata hadir 130 orang. Setahun sekali mereka mengadakan kebaktian di luar gereja yang tentunya sarat dengan kegiatan rekreasi atau piknik untuk refreshing. Dan selalu saja para pengurus menggerutu karena tidak sedikit yang tidak bisa melunasi kontribusi yang sebesar Rp.20.000,- sehingga terpaksa menggratisi mereka yang menyatakan tidak punya uang.

Purnomo's picture

Pur, kamu monyet!

Sebuah sedan kecil berwarna pink berhenti di depan gapura arena pemancingan ikan. Seorang perempuan turun dari mobil. Hape menempel di telinganya. Saya yang duduk di halaman melambaikan tangan. Bergegas dia mendekat. “Aduh, Mas. Gimana sih kamu ini. Biar secret meeting tak perlu take place rendezvous point di tempat terpencil seperti ini,” katanya sambil menyalami saya.

Purnomo's picture

Aksara cantik 10-10-10

Awal tahun si puteri bungsu bertanya, “Boleh enggak aku menikah tahun ini tanggal 10 Oktober?” Mengapa tidak? Hubungannya dengan pacarnya sudah berlangsung 4 tahun. Pacarnya satu gereja sekaligus satu bidang pelayanan. “Boleh-boleh saja,” jawab saya. “Tetapi apa kamu punya uang banyak? Tanggal itu berangka indah 10-10-10. Hari Minggu lagi. Besok kamu buat perkiraan biayanya.”

Purnomo's picture

Music I sing for You is more than music.

Sejak dahulu orang telah bernyanyi dan bermain musik. Alkitab mencatat Jubal sebagai pemusik purbakala dan nyanyian sewaktu keluar dari Tanah Mesir sebagai catatan lagu yang pertama. Sementara itu di luar Alkitab bentuk lagu yang tertua adalah nyanyian para dukun dan irama genderang perang. Keahlian purba ini terus berkembang sehingga menjadi bentuk musik yang kita kenal saat ini. Rangkaian nada indah telah menjadi milik setiap manusia.

       

Purnomo's picture

Canda tembang anak

Balonku ada lima, rupa-rupa warnanya. Merah, kuning, kelabu, merah muda dan biru. Meletus balon hijau. Dor! Hatiku sangat kacau. Balonku tinggal empat, kupegang erat-erat.” Ketika anak-anak TK menyanyikan lagu ini di rumah, ikut kacaulah hati orang tuanya. “Gelo! Anak sekecil ini sudah diajari korupsi. Yang meletus balon temannya, miliknya sendiri ikut disusutkan jumlahnya.”

Purnomo's picture

Deklarasi rawan dikorupsi?

Deklarasi adalah uang biaya perjalanan, begitu yang tercatat dalam KBBI. Istilah ini sudah lama dipergunakan oleh gereja kami untuk honor yang diberikan kepada pendeta atau penceramah tamu yang kami undang. Di gereja lain istilahnya PK, persembahan kasih.

Purnomo's picture

Blogger SABDA Space dan Sekolah Gratis

Bila ada teman yang sedang terkena musibah – katakanlah kehilangan orang yang dicintainya atau dokter memvonisnya menderita penyakit tak tersembuhkan – kita bingung tak tahu apa yang harus kita lakukan sehingga tidak berani menemuinya. Membantunya dengan uang kita tak mampu. Memberi nasihat berdasarkan Firman Tuhan, kita tak ahli. Menaikkan doa di sampingnya apalagi karena seumur hidup kita hanya bisa menaikkan doa pribadi. Padahal, menemuinya dan tanpa kata memeluknya dengan tulus lalu duduk diam di sampingnya adalah sesuatu yang amat berarti baginya. Ada orang yang peduli terhadap dukaku. Aku tak lagi sendiri.

Purnomo's picture

Investigating the divine call

Jika dulu sepuluh jerawat di wajahnya tak pernah diurusnya, sekarang setitik noda hitam di pipi sudah membuatnya stress. Jika dulu dia meyakini bersih-bersih rumah adalah tugas ibunya, sekarang tanpa disuruh dia rajin menjaga kebersihan dan kerapian ruang tamu rumahnya. Jika dulu bisa-bisanya ia pergi kuliah tanpa sikat gigi, sekarang satu sikat gigi sudah rusak sebelum satu minggu. Tak perlu tanya mengapa. Everyone knows the reason.

Purnomo's picture

No repair but replacement

Replacement lebih sering dipilih apabila seseorang mempunyai uang berlebih. Tidak ada waktu dan tenaga yang dibutuhkan. AC rusak langsung telepon toko minta dikirim yang baru. Laptop rusak langsung beli baru. Jangankan barang, istri saja bila dianggap sudah menurun fungsinya bisa saja di-replacement.

Purnomo's picture

Pendeta: panggilan dengan profesionalisme

Sekitar bulan April 1980 saya kehilangan sepeda motor waktu menghadiri persekutuan mahasiswa di gereja. Ini satu-satunya yang saya punya. Berbagai Komisi meminta bantuan ke Majelis Gereja, tapi yang ke rumah saya waktu itu almarhum Boksu yang kemudian bilang ke saya, “Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil. Bacalah Kitab Ayub.” Ini yang tak bisa saya lupakan sampai mati (bener lho!).

 
Purnomo's picture

Pendeta: profesi atau panggilan?

Saya tahu yang di dalam sekolah teologi ada yang merasa terhina bila disamakan dengan orang yang kuliah di kedokteran, farmasi, teknik apalagi sastra. Mereka yang masuk teologi adalah orang-orang yang berhasrat melayani Tuhan sepanjang hidupnya sedangkan yang lain hanya akan melayani perutnya sendiri. Komunitas Kristen juga mengamini. Buktinya, mahasiswa teologi lebih mudah mendapatkan beasiswa daripada mahasiswa non-teologi. Buktinya, mahasiswa teologi masuk dalam daftar doa syafaat dalam ibadah Minggu di gerejanya sedangkan yang lain boro-boro didoakan, diingat saja tidak.

Purnomo's picture

Ajarlah kami berdoa

Jika mendengar seorang pendeta di atas mimbar meneriakkan kata “kleim” dalam doanya, saya bertanya-tanya dalam hati apakah dulu waktu kuliah teologi beliau bekerja paruh waktu sebagai salesman asuransi gara-gara tidak berhasil mendapatkan beasiswa dari gerejanya.