Submitted by Viesnu on

Sayang, walaupun kulitmu coklat bagaikan kopi kering

Tetapi harummu bagaikan bunga kopi

Bibirmu merah bagaikan buah kopi matang

Matamu hitam bagaikan biji kopi siap giling

Alismu bagaikan gerombolan buah kopi

Lambaian tanganmu seperti ranting pohon kopi ditiup angin

Orang tuamu seperti semut rangrang yang lalu lalang..

Arrggghhh....

 

Submitted by ebed_adonai on Sat, 2011-01-22 14:20
Permalink

Kok pas juga kalau dikenakan ke mantan pacar saya ya? Sudah hitam seperti kopi, penggemar kopi pula (sekarang lagi senang-senangnya kopi luwak...)

Submitted by Mey Weh on Sun, 2011-01-23 03:12
Permalink

Visnu....terimakasih buat puisinya yg,benar2 gue bangeeeedt geto loh.Apa lg yg pas semut rang-rang na itu......benar2 guanaaaaas kaya my buabeh *mataduitanmodeon*
;))

Submitted by ely on Sun, 2011-01-23 13:49
Permalink

kopi emang enak....Puisinya membuatku mengingat aroma kopi yang menggoda..... ehhhhhh .... srrruppppppp ... :P

Submitted by iik j on Mon, 2011-01-24 14:42
Permalink

gue banget nih! Coklat tapi keren... n sekarang cakeppppp  (ga cuma 1 or 2 yang bilang loh) hi hi hhi...!!!! cuma yang suka lalu lalang... anjingku bukan ortuku. hi hi hihe he he he  asik... pede beratttt..