Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

JUJUR itu SULIT

Purnomo's picture

               Apek setelah anak-anaknya menikah tinggal berdua saja dengan istrinya di desa. Suatu hari ketika mencari kayu di hutan, saat menyeberangi jembatan batang kelapa, gara-gara jari-jarinya sudah kurus mengikuti tubuhnya, cincin kawinnya terlepas dan jatuh ke sungai. Dia sedih, sedih sekali, walaupun itu hanya dibuat dari tembaga tetapi melambangkan ikatan pernikahannya. Dia takut istrinya curiga bila dia pulang tanpa cincin kawin. Saking sedihnya dia menangis keras sekali dan suaranya mengganggu ketentraman surga.


               Karena itu seorang malaikat diutus untuk menolongnya.
               "Apek, aku malaikat, mau menolongmu," katanya mengagetkan Apek. "Apakah ini cincinmu?" tanyanya sambil memperlihatkan sebuah cincin emas.
               "Bukan, Mal, bukan. Itu bukan cincinku."
               "Yang ini?" tanya malaikat lagi menunjukkan sebuah cincin perak.
               "Bukan, bukan itu."
               "Yang ini?" tanyanya lagi sambil memperlihatkan sebentuk cincin tembaga.
               "Betul, itu punyaku," jawab Apek senang.
               "Ambillah, juga cincin emas dan perak ini sebagai upah kejujuranmu," kata malaikat sebelum menghilang.

               Sesampai di rumah malah Apek dicurigai istrinya mencuri cincin emas dan perak dari rumah orang. Karena itu Apek mengajaknya ke sungai untuk membuktikan dirinya tidak sejahat itu. Celaka, karena kurang hati-hati istrinya terpeleset di jembatan batang kelapa itu masuk ke sungai dan hilang tenggelam. Kembali Apek menangis meraung-raung sampai malaikat itu muncul lagi.

           “Aduh Apek, berisik sekali kamu,”
           "Mal, Malaikat, tolongi owe. Sekali ini saja, untuk terakhir kali. Istri owe tenggelam," pintanya.
           "Ini istrimu?" tanya malaikat memunculkan seorang perempuan muda yang cantik dari dalam sungai.
           "Betul, betul, itu istri owe," jawab Apek cepat.
           "Apek, KAMU BERBOHONG!!!!" teriak malaikat itu dengan suara mengguntur. "Kamu tahu siapa perempuan ini?"
           "Owe tahu. Dia sering nongol di tivi ikut jualan bubur. Dia memang bukan istri owe."
           "Lalu mengapa kamu berbohong?"

           "Kalo owe jawab jujur bilang bukan, nanti perempuan kedua yang ditunjukkan owe pasti bintang tivi lagi. Baru perempuan ketiga adalah istri owe. Lalu sebagai upah kejujuran perempuan pertama dan kedua dihadiahkan buat owe. Mana bisa owe punya 3 istri? Boksu owe pasti marah besar. Lagi pula itu berat di ongkos. Belum lagi owe harus naik sepeda ke kota-kota yang jauh membonceng 2 perempuan cantik itu syuting. Owe tidak kuat, sudah tua, tidak punya tenaga. Makanya owe bohong biar hanya bawa pulang 1 perempuan saja."

            Malaikat tertawa terbahak membuat Apek melongo. Dari dalam sungai muncul perempuan kedua yang cantik banget dan perempuan ketiga yang sudah peot.
           "Apek, betul kamu tidak ingin ketiga-tiganya?"
           "Kalau kepingin sih kepingin, Mal. Tetapi biarlah owe mensyukuri apa yang sudah Tuhan berikan kepada owe. Ijinkan owe bawa pulang perempuan yang ketiga saja. Titip banban kamsia owe buat Tuhan ya."

            Malaikat menghilang bersama 2 perempuan muda itu meninggalkan Apek yang bahagia memeluk-meluk istrinya.

                                                           (01.01.2014)
* Adaptasi dari The Golden Axe
* Gambar diambil dari Google sekedar ilustrasi.

widdiy's picture

3 istri = berat di ongkos

hahahaha.....Smile

widdiy's picture

3 istri = berat di ongkos

hahahaha.....Smile