Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

1-5 Selingkuh

manguns's picture

Survei menunjukkan “Tujuh dari sepuluh suami di Jakarta selingkuh

Apa persepsi yang muncul bagi pembaca dan atau pendengar? : 70% suami di Jakarta selingkuh, Para suami tidak bisa dipercaya, kemerosotan moral.Bila statement itu dilontarkan tokoh terkenal atau media masa yg besar, terbukti menimbukan kehebohan publik.

Bagaimana bila statement itu dilanjutkan (setelah... katakanlah dua minggu): “Satu di Bogor, Dua Puncak” Terlanjur terjadi kontoversi dimasyarakat, bibit pertengkaran, kerusakan harmoni. Banyak masyarakat berwawasan/kearifan rendah (banyak prof/DR wawasan atau kearifannya tidak memadai), apalagi para istri sudah berpersepsi sebagian besar suami mereka tidak setia, dan kadung merusak keharmonisan rumah tangganya.

Sulit meluruskan atau mengembalikan keharmonisan kekondisi semula, bahwa survei itu hanya menyatakan: kalau ada yang selingkuh: 7 dilakukan di Jakarta, 1 di Bogor, 2 di puncak. Terhadap pertanyaan berapa persen suami yang selingkuh ...tidak ada yang tahu... belum disurvei.

Kita hanya bisa menduga motivasi penyulut kehebohan, sebagai mencari popularitas.

A smart person knows what to say, a wise person knows whether or not to say it