Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Ketika Selingkuh Di Dunia Maya Menjadi Nyata

Tante Paku's picture

http://img4.uploadhouse.com/fileuploads/4785/47855309158f2588c9cd74efbee4a8f76eb5758.jpg

Tanti tidak tahu harus berbuat apa, hampir semua teman perempuannya sudah mempunyai pacar sedangkan dia belum. Tanti terlalu pemalu untuk memulai lebih dulu. Nina sahabatnya memberi secarik kertas dengan alamat sebuah Chatroom untuk remaja yang ingin mencari teman di internet.

Tanti tidak yakin apakah dengan memasuki chatroom, dia berhasil mendapatkan teman untuk bisa berbagi tetapi untuk yang kesekian akhir pekan dia harus tinggal sendiri di rumah tanpa acara karena semua teman-teman perempuannya pergi berkencan, akhirnya dia memutuskan untuk mencoba.

Sabtu malam ini, Tanti harus sendiri lagi, Nina sahabatnya kali ini ingin pergi berdua saja dengan Anto pacarnya. Acara di TV sangat tidak menarik  untuk dilihat, ayah dan ibu pergi ke undangan makan malam di rumah teman kantor ayah, oh, sedihnya hati ini.

Hanya Dimas, kakak Tanti yang sibuk sendiri di kamarnya, Dimas sangat pendiam, senang menyendiri dan selalu sibuk di depan Komputernya, entah apa yang dikerjakan, yang jelas kalau ditanya, dia selalu menjawab: “Ah kamu anak ingusan, ingin tahu aja urusan orang dewasa. Hiks … yang jelas malam ini kak Dimas juga tak bisa mengisi kesunyianku,” pikir Tanti.

Tak lama memandang kesunyian dibalik jendela kamar, Tanti membalikkan kursinya dan menyalakan leptop hadiah dari orang tuanya. Sudah bosan dengan rutinitas dunia facebook dan twitter ia teringat dengan alamat chatroom dari Nina. Tanpa babibu Tanti langsung membuka chatroom tersebut,  beberapa menit kemudian.

“Gusti….kamu???” room 1.

“Boleh kenalan nggak..? Randi, Jkt, M, 18..” room 2.

“Cewek….aku ganteng lo, kenalan yuk” room 3.

“Elu cewek apa cowok…kalo cowok gue kagak doyan, kalo cewek doyan bangetttt…gue Risa” room 4.

Hah,dengan wajah kaget Tanti hanya mampu terdiam memandang layar monitor dan..

“Bwahahahahahahaha, konyol banget sih orang-orang ini….” Ujarnya sambil tertawa terpingkal-pingkal melihat beberapa room yang mengajak berkenalan.

“Awas lo Nin, aku dikerjain ternyata…….tapi bolehlah,daripada nggak ada kerjaan” ujarnya lirih.

*****

Di kamar Dimas tengah asyik melakukan hal yang sama dengan sang adik, tengah chatting dengan seseorang yang mengaku bernama Mak Ayu. Tampak ia begitu serius dalam chattingnya itu, sesekali tersenyum tipis.

“Boleh aku main ke rumahmu Mak?”

“Gimana ya?”

“Lho, kok sepertinya ada keraguan? Bukankah kita sudah saling terbuka?”

“Saya malu.”

“Malu sama siapa sih?”

“Ya malu sama kamu.”

“Sama saya? Kenapa mesti malu?”

“Soalnya….”

“Ah ndak perlu malulah, rumah Mak Ayu kan enggak begitu jauh dari rumahku, kan aku lebih mudah buat curhat tanpa dibatasi layar monitor ini. Aku ingin melihat wajah Mak Ayu yang cantik seperti fotonya itu, boleh kan?”

“Okelah kalau Dimas memang ingin bertemu dan bermain ke rumahku.”

Dimas langsung melonjak girang seperti melihat malaikat terang bersorak untuknya. Kenalan yang begitu cepat lewat dunia maya dengan wanita cantik yang mengaku berusia 35 tahunan,  begitu memikat hatinya ketika ngobrol dengannya, membuat Dimas merasakan getar-getar yang sungguh sulit dilukiskan. Ia sepertinya menaruh hati padanya.

*****

“Tanti, aku mau keluar sebentar!” Teriak Dimas tanpa menunggu jawaban sang adik yang masih asyik chatting dengan beberapa kenalan barunya itu.Sepanjang perjalanan naik motornya, Dimas remaja kelas 3 SMU itu hatinya berbunga-bunga. Seakan tak sabar ingin segera bertemu dengan Mak Ayu teman baru yang seakan mampu mengisi kesendiriannya itu.  Segera ia tambah sedikit menekan gasnya agar motor berjalan lebih kencang.

“Ini Dimas ya? Ayo masuk!” Kata Mak Ayu begitu membuka pintu rumah dan melihat seorang remaja telah berdiri di depannya. Dan Dimas terdiam memandang wanita yang ternyata lebih cantik dari foto yang pernah ia lihat di facebook itu. Bau harum bedak bayi membuat hidung Dimas kembang-kempis.

Di ruang tamu Dimas duduk sambil mengamati sekelilingnya, sementara Mak Ayu masuk ke dalam untuk mengambilkan minuman.

“Kamu kelas tiga SMU ya?” tanya Mak Ayu sambil meletakkan minumannya di meja tamu. Dimas mengangguk.

“Kamu kok berani sekali main sendirian ke rumah seorang perempuan?”

“Kalau cuma main saya berani kok hehehehe…..”

“Wah luar biasa kamu ini.” Jawab Mak Ayu sambil memandangnya dengan sorot mata kagum.

Melihat pandang mata itu, tak pelak hati Dimas bergetar kembali. Ia semakin percaya bahwa Mak Ayu sangat memperhatikan dirinya layaknya seorang wanita memperhatikan seorang pria. Dimas rasanya sudah tak tahan untuk menyatakan isi hatinya. Untung saja ia masih bisa menahan diri untuk tidak segera mengatakannya.

“Mak Ayu juga luar biasa.” Jawab Dimas begitu lepas. Mak Ayu terdiam. Dia menatap Dimas dalam-dalam.

“Mak Ayu, Dimas mau tanya, boleh?”

“Boleh dong, kan kita sudah berteman….”

“Kalau binatang kawin itu dengan cinta seperti manusia kah?”

“Kenapa Dimas tanyakan itu?”

“Dimas yakin binatang tidak pernah mengatakan cinta.”

“Ya jelas lah, hanya manusia yang bisa mengucapkan cinta.”

“Kalau ada manusia yang tidak mengucapkan cinta, apakah wajar Mak?”

Mak Ayu kembali terdiam.

“Ya, wajar saja !” Tetapi alangkah baiknya sih jika perasaan cinta itu ada, ya sebaiknya diucapkan agar orang yang Dimas cintai merasa bahagia.” Jawab Mak Ayu cepat.

“Mak, terus terang saya bahagia bisa berkenalan dengan Mak, kepada Mak saya bisa berbicara tentang masalah cinta diantara remaja.” Kalau dengan ibu saya, saya agak sungkan untuk membicarakan masalah ini.”

“Memangnya Dimas ada masalah apa? Coba ceritakan sama Mak.”

“Hm … saya jatuh cinta pada gadis yang seumur dengan adik perempuan saya, berkenalan melalui chatroom.”

“Lalu?” Kelihatan wajah Mak Ayu tak sabar menunggu kelanjutan cerita Dimas.

“Gadis tersebut sudah sangat terbuka sekali kepada saya, menceritakan segala hal yang dia sukai dan tidak, sedangkan saya sendiri mulai tertarik kepadanya.”

“Lalu?” Tanya Mak Ayu lagi.

“Ya, gimana ya?” Terlihat wajah Dimas bingung. “Saya akan bilang kalau saya jatuh cinta, kalau kita berdua sudah saling berjumpa muka, bukannya lebih baik demikian Mak?”

“Menurut Mak juga sebaiknya demikian, cobalah Dimas mohon dengan sopan agar kalian bisa bertemu di suatu tempat, misalnya di sebuah Rumah Makan atau janjian jalan-jalan di Taman atau pergi sama-sama ke Museum, gimana menurut Dimas? Setuju?”

“Mak, terus terang saya bahagia bisa berkenalan dengan Mak, kepada Mak saya bisa berbicara tentang masalah cinta diantara remaja.” Kalau dengan ibu saya, saya agak sungkan untuk membicarakan masalah ini.”

“Memangnya Dimas ada masalah apa? Coba ceritakan sama Mak.”

“Hm … saya jatuh cinta pada gadis yang seumur dengan adik perempuan saya, berkenalan melalui chatroom.”

“Lalu?” Kelihatan wajah Mak Ayu tak sabar menunggu kelanjutan cerita Dimas.

“Gadis tersebut sudah sangat terbuka sekali kepada saya, menceritakan segala hal yang dia sukai dan tidak, sedangkan saya sendiri mulai tertarik kepadanya.”
“Lalu?” Tanya Mak Ayu lagi.

“Ya, gimana ya?” Terlihat wajah Dimas bingung. “Saya akan bilang kalau saya jatuh cinta, kalau kita berdua sudah saling berjumpa muka, bukannya lebih baik demikian Mak?”

“Terus terang Mak, sebenarnya saya jatuh cinta sama Mak Ayu bukan kepada yang lain!” kata Dimas tegas.

Seketika wajah Mak Ayu memerah, matanya terbuka, mulutnya ternganga, dia menjadi kelu, duduknya menjadi salah tingkah. Melihat itu Dimas segera mendekat dan mencium sekenanya.

Bukan main kagetnya Mak Ayu, sebelum ciuman Dimas mengenainya, keburu Mak Ayu bediri. Wajahnya tampak pucat, setelah itu berlari masuk ke dalam. Dimas penasaran, dia menduga, tentu Mak Ayu pasti tak kuasa menahan sukanya. Cinta memang sesuatu yang tak cukup hanya diucapkan dengan lisan. Kadang-kadang cinta sanggup membuat orang menangis, seperti sekarang.

Tak terpikirkan Dimas sama sekali, tiba-tiba dari dalam keluar lelaki berkaos oblong dengan celana pendek, usianya sekitar 40-an tahun, Dimas mengenalnya, sangat mengenalnya.

“Papa?”

Dimas langsung berlari keluar tanpa perlu berpanjang kata dengan semua keanehan itu, ia seolah tak percaya dengan penglihatannya. Sepeda motor ia pacu kencang seperti kesetanan. Meliuk-liuk di aspal mulus menyalib semua kendaraan, bahkan lampu merah pun ia terjang. Ketika melewati sebuah bis kota, mendadak matanya terkesiap, sebuah  truk pasir menghadangnya!

Untunglah dengan cepat ia bisa menyalib bus kota dan loloslah ia dari maut dalam sepersekian detik itu. Sesampainya di rumah ia langsung menghambur masuk ke kamarnya. Ia hidupkan  laptopnyanya, ia melihat Tanti masih online.

“Tanti, kamu kenal Mak Ayu?”

“Ia friendku kak, ada apa?” Balas Tanti begitu cepat.

Dimas menghela nafas panjang. Ia membayangkan papanya pasti memukulnya. Ia membayangkan Mak Ayu yang barusan menemuinya dengan rok pendek dan blus terbuka. Ia membayangkan sang Mama yang bersedih atau berkolaborasi ikutan menghajarnya. Ia memandang layar monitor tanpa berkedip, jari jemarinya tertempel di tuts-tuts keyboard seperti di lem. Setelah kecamuk dalam pikiran mereda, ia kemudian mengetik kembali dan memanggil adiknya.

“Tanti…”

Adiknya belum menjawab.

“Tantiiii….!”

  SEKIAN

Cerpen di atas sudah dibukukan dengan judul MAK AYU di bawah ini covernya :

http://a1.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc6/249321_1884389322612_1627750193_1828210_2281926_n.jpg

(Cerpen ini hasil KOLABORASI : Indriati See (Jerman) , Ani Ramadhanie (Hongkong), Hm Zwan (China), Tante Paku (Solo).

Illustrasi :clubbing.kapanlagi.com, Irsyam

__________________

Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat

ebed_adonai's picture

@TP: Jaman sekarang..

Memang jaman sekarang suka banyak kejutannya ya Tan soal percintaan, hehe.. Laughing Kemajuan teknologi membuat segalanya lebih mudah, banyak surprisenya, banyak intriknya, dan rawan ketahuan pula....... Tongue out

__________________

(...shema'an qoli, adonai...)

Tante Paku's picture

ebed zaman maju

Betul Ebed, zaman semakin maju kejutan sering tidak tentu.
Apalagi soal percintaan, segala hal bisa terjadi.
Tapi apakah kita ingin mencobanya?
Lebih baik jangan kalau Anda sudah berkeluarga.
Karena tidak banyak masalah dah.

__________________

Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat

X-1's picture

cinta dunia maya

gimana bisa yakin pada mahluk yang ga kelihatan? bodoh atau gila?

__________________

mari gila bersama-sama dengan warna merah, kuning, hijau, dan biru..

 

 

Tante Paku's picture

X-1 bodoh

Mahluk apa yang anda maksudkan X-1?
Jangan-jangan anda bodoh atau gila sesudah melihat mahluk itu ya?

Salam.

__________________

Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat

X-1's picture

mahluk maya bodoh

mahluk maya bodoh ketemu mahluk maya gila

jadilah suami istri yang "gila dan bodoh"

ha ha ha ha ha!

__________________

mari gila bersama-sama dengan warna merah, kuning, hijau, dan biru..

 

 

joli's picture

jatuh cinta krn chatting

chatting memang mengasik-kan.. bisa ngobrol bebas lepas..

kl kelepasan memang bisa bablas..

Smile Surprised Tongue out EmbarassedCool

emoticon.. membuat chat menjadi lebih ekspresif..

banyak yang saling cinta hanya karena untaian kata berbaur dengan emotion, seakan nyata..

menarik sekali..

karena kekuatan kata dan emoction..

kupakai juga untuk menyapa my bojio..

kadang..

hanya kirim Smile via bbm

atau kirim Yell kalau lagi sebel..

eh.. malah di telpon tuk di omelin ha..ha..ha..

 

 

 

 

ebed_adonai's picture

Sayang....

Sayang nggak ada emoticon SUN, padahal saya suka itu......... Just imagine this, sending a sincere kiss to everyone we love..., dunia akan terasa lebih berseri....Laughing

__________________

(...shema'an qoli, adonai...)

joli's picture

paling gak suka kl dicium

Sealed ini yang akan kulakukan..

ebed_adonai's picture

Sama...

Sama dong kalau gitu dengan putri sulung saya ci jol.. Tongue out

Dari kecilnya gak suka dicium (padahal saya suka banget sama pipi cempluknya), dipeluk waktu tidur juga malah nendang terus. Wataknya keras, tapi mandiri. Saya nggak begitu cemas kalau sedang berjauhan, lain banget sama si bungsu... Smile

__________________

(...shema'an qoli, adonai...)