Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Melayani dalam kuasa Roh 2

mujizat's picture

 

Dalam sebuah kesempatan, Yesus bersabda: “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa;” (Yoh 14:12).

Ayat tersebut di atas mengajarkan kepada kita bahwa sebenarnya Tuhan  menghendaki agar setiap orang percaya di segala zaman dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan sama seperti yang Yesus pernah lakukan, dan bahkan ada peluang untuk melakukan pekerjaan yang lebih besar lagi. Menjelang akhir zaman, pekerjaan-pekerjaan itu akan semakin besar jumlahnya dan akan semakin meluas sampai Yesus datang kembali untuk yang kedua kalinya.

Yesus disebut Kristus, artinya “yang diurapi”. Dia melakukan pekerjaan-Nya dengan urapan Allah yang diterima-Nya dalam sebuah peristiwa ketika Yesus dibapis air di sungai Yordan, dan setelah itu turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati (Mat 3:16). Dengan landasan pemikiran yang sama, kita pun perlu menerima urapan Allah untuk melakukan tugas pelayanan.

Ketika kita mulai percaya, kita menerima Roh Kudus, karunia Allah. Karunia Roh Kudus yang sudah tinggal di dalam diri kita dapat memanifestasikan sifat-sifat Allah dan juga memanifestasikan kuasa Allah, dan manifestasi Roh Kudus dapat bekerja melalui iman.  Jadi seberapa besar iman yang kita miliki, sebesar itu juga karunia Roh Kudus dapat bermanifestasi.

Rasul Paulus menyatakan adanya Sembilan karunia Roh Kudus yang dapat kita  terima: karunia iman, karunia menyembuhkan, karunia mengadakan mujizat, karunia bernubuat, karunia membedakan Roh, karunia berbahasa Roh, karunia menafsirkan bahasa Roh, karunia hikmat dan karunia pengetahuan atau makrifat (1 Kor 12:4-11). Karunia-karunia tersebut diberikan kepada tiap-tiap orang dengan tujuan: untuk kepentingan bersama, yang kesemuanya berasal dari satu roh, yaitu dari Roh Kudus (1 Kor 12:7; 1 Kor 14:3).

Kata “nubuat” juga berarti meluap-luap seperti air, dan itu sesuai dengan perkataan Yesus bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya, maka dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup, dan yang dimaksudkan-Nya adalah karunia Roh Kudus (Yoh 7:38,39). Nubuat merupakan Firman yang hidup dan tinggal di dalam diri kita dan memiliki kuasa. Kuasa itulah yang dapat menjadikan yang tidak ada menjadi ada (kuasa mencipta), kuasa itu juga dapat menyembuhkan orang sakit dan bahkan dapat menghidupkan orang yang sudah mati.

Nabi Elia dapat menjadi contoh seseorang yang membangkitkan seorang yang sudah mati dengan menggunakan kuasa Firman (1 Raja 17:21-22). Lalu Elisa, yang menggantikan nabi Elia, dalam pelayanannya beliau begitu dipenuhi dengan Firman Allah yang hidup, dan ketika beliau sudah meninggal, urapan Allah masih menyertai tulang belulangnya, sehingga ketika seorang yang sudah meninggal terkena tulang Elisa, seketika orang mati itu hidup kembali (II Raja 13:20-21).

Belajar dari semua itu, kita perlu bangkit dan mengambil otoritas yang telah Allah berikan kepada kita dan menjadi pemenang atas dunia, atas kedagingan dan atas Iblis.

Tuhan Yesus memberkati.

 

__________________

 Tani Desa