Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Agama Khonghucu Di Mata Seorang Tionghoa Kristen

hai hai's picture

Sebagian orang Indonesia menganut agama Khonghucu dan Negara Kesatuan Republik Indonesia mengakui Khonghucu sebagai agama. Namun banyak sekali orang yang menolak mengakui Khonghucu sebagai agama. Sebagian orang menyatakan, Khonghucu adalah kebudayaan Khonghucu, sebagian lainnya menyatakan Khonghucu sebagai filsafat Khonghucu, lainnya menganggapnya sebagai etika Khonghucu. Mereka berpendapat, menjadikan Konghucu sebagai agama, berarti mengecilkan arti Khonghucu bagi kebudayaan Tionghua. Sebagian orang Kristen menganggap Khonghucu bukan agama, karena Guru Kongzi (551-479SM) hanya mengajar tentang etika dan falsafah hidup, tidak mengajarkan tentang kehidupan setelah mati.

Apakah agama Khonghucu itu agama? AGAMA KHONGHUCU ADALAH AGAMA! Bagaimana kita menganalisa sebuah agama?

Theodicy adalah sebuah kata yang berasal dari bahasa Yunani Theoyang artinya Tuhan dan dike yang artinya pertimbangan. Theodicy disebut juga Natural Theology artinya ilmu yang mempelajari Tuhan berdasarkan pemikiran logis.

Theology adalah sebuah kata yang berasal dari bahasa romawi (latin) Theos yang artinya Tuhan dan Logos yang artinya firman atau wahyu. Theology artinya ilmu yang mempelajari Tuhan berdasarkan firman atau wahyu. Umat Islam percaya Alquran adalah Firman Tuhan, maka mereka menjadikan Alquran sebagai ensiklopedia agama mereka. umat Kristiani percaya Alkitab adalah Firman Tuhan, maka mereka menjadikan Alkitab sebagai ensiklopedia agama mereka. Umat Khonghucu percaya, kitab Si Shu dan Wu Jing adalah Firman Tuhan, maka mereka menjadikan kitab Si Shu dan Wu Jing sebagai ensiklopedia agama mereka.

TUHAN-ISME

Theisme atau Tuhan-isme adalah ilmu yang mempelajari bagaimana suatu agama memandang Tuhan. Para ilmuwan mengelompokan Theisme menjadi 5 kelompok yaitu:

1. Nontheisme
2. Deisme
3. Theisme
4. Panentheisme
5. Pantheisme



Nontheisme

Nontheisme adalah theisme (agama) yang tidak mempercayai adanya Tuhan atau yang konsep ke-Tuhan-annya tidak jelas. Agama Budha adalah agama Nontheisme. Nontheisme sendiri dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu Atheisme dan Agnosticisme.

Atheisme adalah Theisme yang menolak keberadaan Tuhan atau yang di dalam kepercayaannya tidak ada Tuhan atau konsep Tuhan. Atheisme dibagi menjadi dua aliran yaitu:

  • Atheisme Kuat yang percaya tidak ada Tuhan bahkan konsep Tuhan.
  • Atheisme Lemah yang percaya tidak ada Tuhan, namun memiliki konsep Ketuhanan di dalam agamanya. Agama Budha termasuk dalam kelompok Atheisme Lemah.

Agnosticisme adalah theisme yang mengajarkan bahwa manusia tidak mungkin mengenal atau memiliki pengetahuan tentang Tuhan. Agnosticisme dibagi menjadi dua aliran yaitu:

  • Agnosticisme Kuat yang percaya bahwa manusia tidak mungkin mengenal atau memiliki pengetahuan tentang Tuhan juga mustahil untuk mengatakan bahwa "ini atau itu" adalah Tuhan atau bukan Tuhan.
  • Agnosticisme Lemah yang percaya bahwa saat ini manusia belum memiliki pengenalan dan pengetahuan tentang Tuhan, tetapi mungkin suatu saat nanti manusia akan mampu, siapa tahu?


Deisme

Deisme adalah theisme yang mengajarkan bahwa Tuhan menciptakan segala sesuatu, kemudian membiarkan alam ciptaanNya berkembang sendiri. Tuhan sama sekali tidak berinteraksi dengan segala ciptaanNya. Tuhan adalah Tuhan yang transenden, Tuhan yang tinggal jauh dan tidak terjangkau manusia.

Theisme

Theisme adalah theisme yang mengajarkan bahwa Tuhan menciptakan segala sesuatu dan berinteraksi dengan segala ciptaanNya sepanjangn jaman. Tuhan adalah Tuhan yang transenden, Tuhan Yang tinggal jauh, tetapi Tuhan juga Imanen, Tuhan yang tinggal dekat dan hidup bersama manusia. Theisme ini terbagi menjadi dua aliran yaitu Polytheisme dan Monotheisme:

Polytheisme adalah theisme yang percaya adanya banyak Tuhan atau menyembah banyak ilah atau dewa-dewi. Polytheisme terbagi menjadi lima aliran yaitu:

  • Polytheisme Santun (proper): Yang mempercayai keberadaan beberapa ilah yang berbeda-beda, dimana semua ilah itu layak untuk disembah.
  • Animisme: Yang mempercayai keberadaan ilah yang banyak sekali, semua ilah itu harus diberi persembahan agar dapat hidup damai dengan mereka.
  • Monolatry-isme: Yang mempercayai adanya banyak ilah namun hanya ada satu di antaranya yang patut disembah.
  • Henotheisme: Yang mempercayai adanya banyak ilah yang dipimpin oleh satu ilah yang paling berkuasa.
  • Kathenotheisme: Yang mempercayai adanya banyak ilah yang berkuasa bergiliran. Hanya ilah yang sedang berkuasa yang disembah.

Monotheismeadalah theisme yang percaya hanya ada satu Tuhan. Monotheisme terbagi menjadi 2 aliran yaitu:

  • monotheisme Inclusive: Yang percaya hanya ada satu Tuhan, Tuhan yang satu ini muncul dengan nama-nama yang berbeda di tempat yang berbeda.
  • Monotheism Exclusive: Yang percaya hanya ada satu Tuhan (yaitu Tuhan yang disembah yang bersangkutan). Bila ada ilah lain yang mengklaim dirinya adalah Tuhan, maka itu pasti bukan Tuhan melainkan ilah yang mengaku-ngaku dirinya Tuhan.


Panentheisme

Panentheisme adalah theisme yang mengajarkan bahwa seluruh alam semesta ada di dalam diri Tuhan yang lebih besar dari alam semesta ini.

Pantheisme

Pantheisme adalah theisme yang mengajarkan bahwa ciptaan adalah Tuhan, Tuhan adalah ciptaan. Segala ciptaan, baik benda, binatang, manusia maupun roh adalah perwujudan Tuhan itu sendiri.

DEFINISI AGAMA

Mengenai agama, World Book Encyclopedia mencatat sebagai berikut:
Religion. No simple definition can describe the numerous religions in the world. For many people, religion is and organized system of beliefs, ceremonies, practices, and worship that centre on one supreme God, or the Deity. For many others, religion involves a number of Gods, or Deities. Some people have a religion in which no specific God or gods are worshipped. There are also people who practise their own religious beliefs in their own personal way, largely independent of organized religion. But almost all people who follow some form of religion believe that a divine power created the world and influences their lives.

Tidak ada definisi sederhana yang dapat menggambarkan agama-agama di dunia ini secara lengkap dan jelas. Bagi sebagian orang, agama adalah sistem kepercayaan, perayaan, sembahyang dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Bagi yang lain, agama melibatkan beberapa Tuhan atau Dewa. Sebagian orang memeluk agama yang tidak menyembah Tuhan atau Dewa-dewa tertentu. Ada juga orang yang memeluk agama sesuai dengan keyakinan mereka sendiri, tanpa terikat pada agama-agama yang terorganisir. Akan tetapi hampir semua orang yang memeluk agama tertentu, percaya adanya suatu kekuatan adikodrati yang menciptakan dunia dan menguasai hidup mereka.

People practise religion for several reasons. Many people throughout the religion simply because it is part of the heritage of their culture, tribe, of family. Religion gives many people a feeling of security because they believe that a divine power watches over them. These people often ask the power for help or protection. Numerous people follow a religion because it promises them salvation and either happiness or the chance to improve themselves in a life after death. For many people, religion brings a sense of individual fulfilment and gives meaning to life. In addition, religion provides answers to such questions as What is the purpose of life? What is the final destiny of a person? What is the difference between right and wrong? And what are one's obligations to other people? Finally, many people follow a religion to enjoy a sense of kinship with their fellow believes.

Orang memeluk agama karena beberapa alasan. Banyak yang memeluk suatu agama karena agama tersebut adalah warisan adat istiadat (kebudayaan) suku atau keluarga. Agama memberi rasa aman pada pemeluknya karena mereka percaya suatu Kekuatan Adikodrati yang senantiasa menjaga mereka. Orang-orang ini selalu memohon pertolongan dan perlindungan (pada Sang Adikodrati). Banyak orang memeluk suatu agama karena agama tersebut menjanjikan keselamatan dan kebahagiaan atau kesempatan untuk meningkatkan kehidupan mereka setelah meninggal. Bagi sebagian orang, agama mendatangkan perasaan puas diri dan merasa hidupnya berarti. Lebih lanjut, agama menyediakan jawaban atas berbagai pertanyaan, misal, Apa tujuan hidup? Kemana jalan hidup berakhir? Apa perbedaan baik dan jahat? Bagaimana harus berprilaku terhadap sesama manusia? Terakhir, banyak orang yang memeluk suatu agama hanya untuk menikmati kebersamaan dengan sesama pemeluk lainnya.

AGAMA KHONGHUCU & THEODICY

Menurut Theodicy, agama Khonghucu memenuhi semua syarat untuk disebut agama. Karena memenuhi semua persyaratan sebagai agama, maka keberadaan agama Khonghucu tidak tergantung pada pengakuan individu, golongan maupun negara. Apakah kambing adalah kambing? Kambing adalah kambing selama memenuhi semua persyaratan seekor kambing, bukan karena pengakuan individu, golongan maupun negara.

AGAMA KHONGHUCU & THEOLOGY

Khonghucu adalah dialek Hokian yang artinya guru Khonghu. Sesuai dengan tradisi Tiongkok kuno, maka guru Khonghu, setelah meninggal, di panggil Khongcu. Dialek mandarin untuk Khongcu adalah Kongzi. Kongzi lahir tahun 551SM dan meninggal pada tahun 479SM. Kongzi, secara umum dianggap sebagai pendiri agama Khonghucu. Mereka yang tidak mengakui Khonghucu sebagai agama umumnya memberi alasan sebagai berikut:

1. Agama Khonghucu adalah produk MATAKIN
2. Khongzi mengaku bukan nabi, hanya meneruskan ajaran generasi sebelumnya
3. Keturunan Khongzi tidak menganut agama Khonghucu
4. Khongzi hanya berbicara tentang etika tidak berbicara tentang tata ibadah
5. Khongzi tidak berbicara tentang surga dan neraka
6. Si anu dan si anu serta si anu bilang Khonghucu bukan agama

Cara pandang orang-orang yang mengatakan Khonghucu bukan agama tersebut di atas barlandaskan pada ilmu Theologia. Syarat utama sebuah agama dapat dipelajari secara Theologia adalah keberadaan standard ajaran agama tersebut. Untuk zaman ini dapat dikatakan, bila agama tersebut memiliki kitab suci, maka agama tersebut dapat dipelajari secara Theologia.

Agama Khonghucu mengakui kitab Si Shu dan Wu Jing sebagai kitab suci. Kitab Si Shu dan Wu Jing diakui sebagai Wahyu Tian (Tuhan). Kitab-kitab tersebut diakui sebagai kebenaran sejati yang tidak mengalami kesalahan ketika ditulis oleh para nabi. Dalam perkembangannya, Tiansenantiasa menjaga kemurnian kitab-kitab tersebut ketika di salin dan senantiasa menjaga kelestariannya dalam menghadapi pengrusakan dan pemusnahan. Kitab-kitab tersebut berisi: Hukum moral, yang berisi standard moral yang harus dikejar dan dijaga oleh umat manusia; Hukum Sembahyang, yang berisi tatacara untuk menyembah Tuhan dan Hukum Masyarakat, yang diberikan kepada bangsa Tiongkok kuno sebagai sebuah bangsa di bawah pemerintahan seorang Raja.

Kalau kita mempelajari sejarah perkembangan agama-agama, maka nampak jelas bahwa kitab suci agama-agama adalah hasil kanonisasi (dikumpulkan dan diseleksi). Alkitab mengalami kanonisasi, hasilnya adalah 39 kitab Perjanjian Lama, 26 kitab Perjanjian Baru, 14 kitab Deuterokanonika dan kitab-kitab lain yang dianggap tulisan manusia biasa, yang lain lagi dinilai sebagai kitab yang berisi ajaran sesat. Kitab Si Shu dan Wu Jing adalah hasil kanonisasi juga. Mustahil memahami agama Khonghucu tanpa mempelajari kitab-kitab sucinya secara lengkap. Sebelum Kongzi memantapkan ajarannya, dia telah melakukan perjalanan ke negeri-negeri untuk mengumpulkan dan mempelajari ajaran para nabi dan raja suci yang hidup sebelumnya, lalu melakukan seleksi (kanonisasi) atas kitab-kitab yang ada saat itu. Setelah selesai melakukan kanonisasi kitab-kitab suci, Kongzi menegaskan bahwa ajaran para raja suci dan tiga dinasti agung adalah standard ajarannya.

Dewasa ini, kebanyakan orang non Khonghucu beranggapan, bahwa Lun Yu, Sabda Suci, Analect adalah satu-satunya kitab yang berisi ajaran Kongzi, itu sebabnya, ketika mempelajari ajaran Kongzi, mereka hanya mempelajari kitab tersebut dan mengambil kesimpulan berdasarkan isi buku tersebut. Di samping itu, banyak sekali orang yang membaca kitab tersebut dalam bentuk terjemahan oleh orang non Khonghucu yang telah dipenuhi tafsiran. Yang paling gegabah adalah mereka yang merasa telah mempelajari ajaran Kongzi hanya karena telah membaca pendapat-pendapat orang lain tentang ajaran Kongzi.

Setiap orang yang menilai agama Khonghucu hanya berdasarkan satu dua ayat atau satu dua kitab dalam Si shu dan Wu Jing jelas adalah orang yang dimaksudkan oleh Kongzi sebagai:

Mereka yang melewati pintuku, namun tidak mau masuk ke rumahku, aku tidak menyesalinya. mereka hanya orang yang mencari perhatian untuk mendapat pujian di kampung halamannya. orang yang mencari perhatian untuk mendapat pujian di kampung halamannya, adalah pencuri kebajikan. Mengzi VIIB:37:7 - Jin Xin

Awalnya di Tiongkok hanya ada Tian Dao (jalan Tian) atau disebut juga Dao. Dengan kata lain, agama Tiongkok kuno adalah agama Dao atau Tian Dao. Agama ini dianut oleh seluruh bangsa Tiongkok kuno, dimana raja berlaku sebagai Imam Agung. Agama Dao menyembah Tian (Langit), Di (Bumi) dan Shang Di (Raja Pertama) sebagai Tuhan dan mengajarkan Xiao (bakti kepada orang tua) sebagai salah satu hukum moral utama yang harus ditaati oleh seluruh umat manusia. Para guru besar Tiongkok kuno menyebut ajaran Dao ini sebagai ajaran para raja suci dan tiga dinasti agung.

Kongzi adalah nabi teragung agama Khonghucu. Dia dan para muridnya sangat giat mengajarkan ajaran para raja suci dan tiga dinasti agung kepada bangsa Tiongkok pada zaman itu. Dia dan para pengikutnya disebut kaum Ru yang artinya kaum terpelajar atau sarjana. Ilmu yang diajarkannya disebut Rujia, agama yang diajarkannya disebut Rujiau.

Ketika Kongzi meninggal, muncul guru-guru besar lainnya, misalnya Mozi (470-390SM) dan Zhuangzi yang juga menegaskan bahwa ajaran mereka adalah ajaran para raja suci dari tiga dinasti agung. Bagaimana membedakan ajaran Kongzi dengan ajaran guru besar lainnya? Untuk membedakan agama yang diajarkan oleh Kongzi dan guru besar lainnya, maka pada saat itu muncullah nama baru, Kongjiao (agama Kong).

Di Indonesia, agama Khonghucu awalnya dikenal dengan nama Rujiao (agama Ru), dalam perkembangannya lalu disebut Kongjiao (hokian: Kongkaw) dan akhirnya menggunakan nama Khonghucu.

Para penganut agama Khonghucu merasa perlu untuk membentuk sebuah organisasi, menyesuaikan tempat ibadah dan tata ibadahnya sesuai perkembangan jaman dan men-sistematis-kan pengajaran agamanya. Maka terbentuklah MAKIN dan MATAKIN serta Tridharma. Terbentuknya aliran Theologia yang berbeda dalam sebuah agama adalah hal biasa, terbentuknya organisasi yang berbeda dalam sebuah agama juga sama biasanya. Juga hal biasa, ketika ada sekelompok penganut agama menghilangkan unsur rohani dalam ajaran agama yang dianutnya dan hanya mempraktekan ajaran etikanya saja. Sama biasanya dengan sekelompok pemeluk agama yang menambahkan unsur mistik ke dalam ajaran agama yang dianutnya. Sah-sah saja bila di antara aliran-aliran tersebut saling menuduh yang lain sebagai bidat (ajaran sesat) dan saling menegaskan bahwa ajaran merekalah yang paling murni. Satu-satunya cara yang adil untuk menilai hanya bisa dilakukan dengan membandingkan ajaran agama tersebut dengan ajaran yang tertulis dalam kitab sucinya, dalam hal agama Khonghucu adalah kitab Si Shu dan Wu Jing.

Bagaimana dengan status para keturunan Kongzi? Kitab Si Shu dan Wu jing dengan jelas mengajarkan bahwa jabatan adalah anugerah Tian, tak terkecuali jabatan Nabi. Jabatan nabi bukan anugerah Tian yang dapat diwariskan. Kongzi sendiri kecewa dengan anaknya namun bangga dengan cucunya. Dengan ajaran demikian mustahil bagi kita untuk mengaitkan agama Khonghucu dengan kehidupan para keturunan Kongzi. Tidak ada keharusan bagi anak cucu Kongzi untuk menganut agama Konghucu sementara kelestarian agama Khonghucu tidak tergantung pada para keturunan Kongzi. Bila mereka terpanggil untuk menganut agama Islam, agama Kristen, agama Budha, agama Dao, atau agama lainnya, tidak ada ayat-ayat di dalam kitab Si Shu dan Wu Jing yang melarangnya. Dan bila anak cucu Kongzi tidak menganut agama Khonghucu, maka itu tidak berarti agama Konghucu bukan agama.

Mengzi berkata, "Dari Raja Yao dan Shun hingga Tang 500 Tahun lebih. Yu dan Gao Tao bergaul dan melihat kebijaksanaannya, sedangkan Tang hanya mendengar tentangnya dan kebijaksanaannya. Mengzi VIIB:38:1 - Jin Xin

Dari Tang hingga Raja Wen 500 tahun lebih. Yi Yin dan Lai Zhu bergaul dan melihat kebijaksanaannya, sedangkan Raja Wen hanya mendengar tentangnya dan kebijaksanaannya. Mengzi VIIB:38:2 - Jin Xin
Dari Raja Wen hingga Kong Zi 500 tahun lebih. Raja Tai Gong dan San Yi Sheng bergaul dan melihat kebijaksanaannya, sedangkan Kong Zi hanya mendengar tentangnya dan kebijaksanaannya. Mengzi VIIB:38:3 - Jin Xin

Dari Kong Zi hingga sekarang, baru 100 tahun lebih. Nampak jelas, Sang Nabi belum terlalu lama meninggalkan kita, tempat tinggalnya pun sangat dekat. Benar, tidak ada penerusnya. Benarkah tidak ada penerusnya? Mengzi VIIB:38:4 - Jin Xin

Ayat-ayat tersebut di atas menjelaskan tentang para Nabi besar Tiongkok kuno, nampak jelas bahwa jabatan nabi tidak diwariskan kepada keturunannya, hal itu berarti kelangsungan agama Khonghucu tidak tergantung pada keturunan para nabi dan raja suci.

AYAT-AYAT KITAB SI SHUDAN WU JING

Kongzi berkata, "Hanya meneruskan, tidak menciptakan, sungguh mempercayai ajaran-ajaran kuno, diam-diam membandingkan diriku dengan Laopeng. Lun Yu VII:1 - Sut Ji

Kongzi berkata, "Jangan menyembah gui (arwah orang mati), itu menjilat. Mengetahui kebenaran namun tidak melakukannya, itu tidak ksatria. Lun Yu II:24:1-2

Kwi-lo bertanya, bagaimana berhubungan dengan arwah dan roh (gui shen)? Kongzi berkata, Sebelum bisa berhubungan dengan sesama manusia, bagaimana bisa berhubungan dengan arwah orang mati (gui)?" Memberanikan diri bertanya, bagaimana dengan kematian? Nabi bersabda, "Sebelum mengerti hidup, bagaimana mengerti mati?" Lun Yu 11:12:1-2

Kitab Si Shu dan Wu Jing memang tidak membahas tentang keberadaan surga dan neraka serta keberadaan roh-roh jahat dan dosa turunan atau dosa asal. Namun jelas sekali bahwa kedua kitab suci tersebut dengan jelas dan tegas mengajarkan tentang keberadaan Tuhan dan kehidupan kekal. Semoga ayat-ayat berikut di bawah ini akan memberi informasi yang lebih jelas lagi tentang agama Khonghucu.

Zaiwo berkata, "Aku sudah mendengar yang dinamakan Gui dan Shen, namun tidak mengerti apa yang dimaksudkan." Nabi Kongzi bersabda, "Jiwa (Qi) adalah perwujudan shen sedangkan nyawa (Po) adalah perwujudan Gui. Perpaduan Gui dan Shen adalah ajaran tertinggi agama. Semua makluk hidup pasti mati, yang mati pasti kembali menjadi tanah, inilah yang disebut Gui. Tulang dan daging akan membusuk di bawah tanah, yang bersifat Yin akan musnah di muka bumi, akan tetapi jiwa (Qi), keluar dari tubuh, melayang ke atas, gemerlap diiringi asap dupa (hio) wangi dan perasaan duka yang mendalam. Inilah intisari kehidupan beratus wujud yang merupakan perwujudan Shen. Karena beratus wujud memiliki intisari kehidupan inilah, maka perasaan duka cita memuncak pada saat perkabungan bagi orang tua. Pengertian tentang kodrat Gui dan Shen inilah yang dipercayai oleh kaum berambut hitam, membuat beratus suku bangsa menaruh hormat dan berlaksa warga negara patuh. Li Ji XXI:II:1 - Ji Yi

Kongzi menemui Nanzi, Zilu tidak suka hal itu. Kongzi lalu bersumpah, katanya, "Jika aku berbuat dosa, maka Tian akan menghukumku! Tian akan menghukumku!" Lun Yu 6:28

Ayat-ayat di bawah ini akan menceritakan kisah penciptaan alam semesta dan sistem kasta alam semesta agama Khonghucu. Di samping itu, ayat-ayat di bawah ini juga akan memberi informasi mengenai Tuhan yang disembah dan tata ibadah bangsa Tiongkok kuno. Selain itu, apabila anda membacanya dengan teliti dan tanpa prasangka, maka anda akan memahami bahwa kitab suci agama Khonghucu dengan jelas dan tegas menentang penyembahan arwah orang mati, namun menuntut dilakukannya penghormatan dan pengenangan akan para leluhur yang berjasa kepada umat manusia. Semoga informasi yang sedikit ini dapat memicu keingintahuan anda untuk mempelajari agama Khonghucu dan agama Tiongkok kuno lebih teliti sebelum menghakiminya sebagai agama penyembah berhala dan penyembah arwah leluhur.

Sesungguhnya manusia adalah kebajikan dari Tian dan Di . Unsur Yin (negatif) dan Yang (positif) saling menjalin, Gui dan Shen saling menyatu, Lima unsur (Wu xing). dan roh (qi) saling membuahi. Li Ji VII:III:1 - Li Yun

Sungguhnya manusia adalah hati Tian dan Di dalam wujud lima unsur (Wu xing). Merasakan berbagai makanan, menikmati berbagai nada dan berpakaian berbagai warna seumur hidupnya. Li Ji VII:3:7 - Li Yun

Tian dan Di berpadu, maka yang sulung dari berlaksa wujud jadi. Laki-laki dan wanita bersetubuh sesuai kesusilaan, maka darinya berlaksa generasi bermula. Li Ji IX:III:7 - Jiao Te sheng

Para Raja yang telah mendahului kuatir Li tidak dipahami sampai ke bawah. Maka dipersembahkan korban kepada Di di altar Jiao untuk menyatakan kemuliaan Tian. Dilakukan sembahyang She di seluruh negeri, untuk mensyukuri berkat Di (Di Li). Dilakukan sembahyang di Kuil leluhur (Zu Miao), untuk mendapatkan akar cinta kasih (ben ren). Dilakukan sembahyang di altar Gunung dan Sungai (Shan Chuan) untuk membina hubungan (bin)dengan Gui Shen. Dilakukan sembahyang di lima altar keluarga (Wu Shi), untuk mendapatkan akar hubungan keluarga (ben shi). Ada pen-doa (Zong Zhu) di kuil leluhur, ada tiga Pangeran (San Gong) di istana, ada tiga tetua (San Lao) di sekolah. Di depan Raja ada peramal, di belakangnya pencatat sejarah. Pengkaji (batok kura-kura dan rumput shi) dan pemusik buta ada di sebelah kiri dan kanannya. Raja ada di tengah-tengah. Sebagai hati yang tidak melakukan apa-apa kecuali menjaga semuanya berjalan sebagaimana mestinya. Li Ji VII:IV:2 - Li Yun


Terlaksananya Li (kesusilan) di altar Jiao maka beratus malaikat (Bai Shen) menjalankan tugasnya. Tujuan Li di altar She adalah agar beratus barang berlimpah. Tujuan Li di kuil leluhur (Zu Miao) adalah agar prilaku berbakti dan cinta kasih berkembang di mana-mana. Tujuan Li di lima kuil (Wu Shi) adalah agar hukum ditaati. Sembahyang di altar Jiao, She, Zu Miao, Shan chuan, Wu shi adalah cara untuk mengajarkan kebenaran (yi)yang dibungkus dalam Li. Li Ji VII:IV:3 - Li Yun

Di altar Jiao dikorbankan seekor anak lembu khusus (Te Sheng) sedangkan di altar She Ji disajikan tiga ekor hewan korban (Da Lao). Ketika Tianzi mengunjungi rajamuda, ia dijamu dengan seekor anak lembu. Ketika rajamuda mengunjungi Tianzi, Tianzi sesuai kesusilaan menghadiahkan Da Lao. Hal ini untuk memuliakan ketulusan iman dalam kebenaran. Tianzi tidak makan binatang hamil juga tidak menggunakannya untuk korban kepada Di. Li Ji IX:I:1- Jiao Te Sheng

Altar She adalah jalan Suci Shen Di. Di mewujudkan berlaksa ada, Tian mengajukan berbagai peta. Di melimpahkan berkat, Tian memberikan hukum. Maka dimuliakanlah Tian dan dikasihilah Di. Itu sebabnya diajarkan kepada rakyat untuk mengucap syukur kepada yang menjadi pokok (sumber), kepala keluarga melakukannya di halaman rumahnya, kepala negara melakukannya di altar She. Ketika dilakukan sembahyang di altar She, setiap orang keluar dari kampungnya. Ketika membangun altar She, semua penduduk negara ikut ambil bagian. Demi altar She yang ada di kampung maupun di kota, semua orang menyumbangkan beras dalam mangkok. Begitulah cara bersyukur kepada yang pokok, mengembalikan kepada yang mula. Li Ji IX:I:21 - Jiao Te Sheng

Kongzi berkata, "Memperlakukan orang mati sebagai bangkai, itu tidak manusiawi, karena itu, jangan dilakukan. Memperlakukan orang mati sebagai orang hidup, itu tidak bijaksana, karena itu jangan dilakukan. Dikatakan, Bambu tidak dianyam dengan sempurna, keramik tidak dibakar hingga matang, kayu tidak dipotong dengan sempurna. Kecapi dan biolanya bersenar, namun nadanya rancu. Serulingnya dibuat secara lengkap tetapi suaranya tidak harmonis. Lonceng dan batu musik dibuat tanpa rak dan kuda-kuda. Semua itu disebut barang rohani (Ming Qi) untuk melayani makluk roh (Shen Ming). Li Ji IIA:III:3 - Tan Gong Shang

Zhongxian berkata kepada Cengzi, "Dinasti Xia menggunakan barang rohani (mingqi); Hal ini untuk menunjukan kepada rakyat bahwa arwah orang mati (Zhi) itu tidak ada. Orang-orang dinasti Yin menggunakan perlengkapan sembahyang (jiqi); Hal ini untuk menunjukan kepada rakyat bahwa arwah orang mati itu ada. Orang-orang dinasti Zhou menggunakan keduanya (mingqi dan jiqi), hal ini untuk menunjukan kepada rakyat keraguan mereka akan keberadaan arwah orang mati." Cengzi berkata, "Bukan itu maksudnya! Bukan itu maksudnya! Barang rohani (mingqi) adalah peralatan untuk arwah (gui), perlengkapan sembahyang (jiqi) adalah peralatan untuk orang hidup, orang-orang kuno menggunakan keduanya untuk mengungkapkan cinta persaudaraan (qin hu)." Li Ji IIA:III:6 - Tan Gong Shang

Kongzi mengatakan bahwa orang yang mengajarkan penggunaan barang rohani (mingqi) adalah orang yang benar-benar memahami jalan suci perkabungan. Barang-barang tersebut nampak asli, namun tidak dapat digunakan. Ah..! Menggunakan barang-barang asli bagi orang mati, hal itu dapat mendorong orang untuk menguburkan orang hidup. Li Ji IIB:I:44 - Tan Gong Xia

Raja suci (sheng Wang) menentukan tata cara memuliakan dan memberi persembahan. Yang berhasil menegakkan hukum di antara masyarakat, dimuliakan. Yang gugur dalam melaksanakan tugas negara, dimuliakan. Yang memberikan sumbangsih besar dalam mendirikan negara, dimuliakan. Yang berhasil meningkatkan kemakmuran negara, dimuliakan. Yang berhasil memadamkan ancamam terhadap negara, dimuliakan. Dikisahkan bahwa kaum Li Shan memimpin kolong langit ini karena Nong (Shen Nong) mampu membudidayakan beratus biji-bijian. Ketika dinasti Xia jatuh maka dinasti Zhou tidak melanjutkannya, sebelumnya dia dimuliakan dengan gelar Ji (Dewa pertanian). Kaum Gong gong memimpin sembilan negara. Namanya Hou Tu , karena kemampuannya mempersatukan kesembilan negara untuk hidup damai, dimuliakan dengan gelar She (Dewa Bumi). Di Ku mampu memetakan rasi bintang dan mengajar rakyat untuk memanfaatkannya. Yao mampu menghakimi sesuai hukum dengan adil spanjang hidupnya. Shun sekuat tenaga meningkatkan kemakmuran rakyat hingga meninggal di hutan. Gun gagal menangani bencana banjir lalu dihukum penjara hingga mati. Yu mampu memperbaiki kinerja Gun dan menyelesaikan tugasnya dengan baik. Huang Di menciptakan beratus peralatan untuk meningkatkan kemakmuran rakyat. Zhuan Xu mampu menyelesaikan semua tugas-tugasnya. Qi sebagai menteri pendidikan mampu mendidik masyarakat. Ming bekerja keras sebagai menteri pekerjaan umum mati tenggelam karena air bah. Tang memimpin rakyat untuk menjatuhkan raja lalim. Raja Wen memerintah dengan bijaksana. Raja Wu memenangkan perang dan membebaskan rakyat dari penindasan. Mereka semua sangat berjasa kepada rakyat, ibarat matahari, bulan dan bintang kejora, itu sebabnya rakyat sangat menghormati mereka. Gunung, hutan, sungai, lembah, bukit dan pegunungan adalah tempat manusia mendapatkan segala kebutuhannya. Bagi mereka yang tidak tergolong di dalamnya tidak dimuliakan dan tidak diberi persembahan. Li Ji XX:9 - Ji Fa

Hukum sembahyang. ketika melaksanakan sembahyang Di, kaum You Yu (Raja Shun) menyertakan Raja Huang Di. Ketika melaksanakan sembahyang Jiao?menyertakan Raja Ku, Raja Zhuan Zu sebagai leluhur kerajaan dan Raja Yao sebagai Raja teladan. Ketika melakukan sembahyang Di, raja-raja dinasti Xia juga menyertakan Raja Huang Di. Ketika melaksanakan sembahyang Jiao menyertakan Gun (ayah Raja Yu), raja Zhuan Zu sebagai leluhur kerajaan dan raja Yu sebagai raja teladan. Ketika melaksanakan sembahyang Di, orang-orang dinasti Yin (Shang) menyertakan raja Ku. Ketika melaksanakan sembahyang Jiao menyertakan menteri Ming, menteri Qi (Menteri pendidikan Raja Yao) sebagai leluhur kerajaan dan raja Tang sebagai raja teladan. Ketika melaksanakan sembahyang Di ?, orang-orang dinasti Zhou menyertakan raja Ku. Ketika melaksanakan sembahyang Jiao menyertakan menteri Ji (menteri pertanian raja Yao), raja Wen sebagai leluhur kerajaan dan raja Wu Wang sebagai raja teladan. Li Ji XX:1 - Ji fa

Ayat-ayat tersebut di atas terdapat dalam kitab Si Shu dan Wu Jing. Saya bukan pemeluk agama Khonghucu sehingga merasa tidak berhak untuk melakukan apologetika (membela dan mengajarkan ajaran yang benar) atas ajaran agama Khonghucu, namun naluri li (kesusilaan) dan yi (keadilan) saya tergelitik mendapati begitu banyaknya orang Kristen yang menghakimi agama Khonghucu, bahkan mengolok-olok tata ibadahnya.

Sebagai seorang Tionghua Kristen, saya merasa memiliki sedikit kemampuan untuk mempelajari kitab Si Shu dan Wu Jing dan menerjemahkan sebagian ayatnya bagi para pembaca dengan harapan hal itu akan memicu naluri li (kesusilaan), yi (keadilan) dan zhi (hikmat) anda untuk mempelajari kitab-kita tersebut dengan lebih teliti lagi sehingga kita dapat mengembangkan naluri ren (cintakasih) sebagai sesama manusia.

 

 

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Priska's picture

Menurut pandanganku

Ketika pertama kali aku mendengar Konghucu ditetapkan sebagai agama di Indonesia, terus terang saja agak kaget. Apalagi mendengar penjelasan yang bermacam-macam dari mamiku (mami bekerja di Departemen Agama, jadi dia tahu banyak mengenai pro-kontra penetapan itu). Pertentangan yang terjadi di Departemen itu ternyata cukup alot dan rumit.

Ah, apalagi keluargaku menentang keras semua orang yang termasuk dalam trah kakek buyutku untuk berhubungan dengan orang Tionghoa (entah berapa keturunan di atasku pernah menikah dengan orang tionghoa, dan hal itu justru menimbulkan perpecahan keluarga. sehingga, keturunan selanjutnya dilarang keras berhubungan dengan orang tionghoa meskipun darah yang mengalir juga darah tionghoa. dan dilarang keras mengakui bahwa mereka adalah keturunan tionghoa). Jadi, hal itu menyebabkan aku sama sekali tidak memiliki pengetahuan akan Konghucu dan hanya mendengarnya lewat mamiku (yang notabener, benci dengan orang Tionghoa). Dan awalnya aku pun berpikir Konghucu tidak layak ditetapkan sebagai agama.

Sebelum-sebelumnya aku tak pernah membaca apalagi mempelajari kitab agama Konghucu, baru kali ini aku membacanya (lewat tulisan Ko hai hai). Setelah aku membaca blog ini, aku baru tahu jawaban dari orang-orang yang kontra waktu penetapan agama konghucu. Konghucu memenuhi kriteria sebagai agama, kenapa tidak?(Ini dari sudut pandang toleransiku)

Dari kacamata yang lain, meskipun Konghucu telah ditetapkan sebagai agama, namun tetap tak ada pilihan lain bagiku. Jesus is the only way.

__________________

"I can do all things through Christ who strengthen me"

hai hai's picture

Kapan Khonghucu Diakui SEbagai AGama?

Agama Khonghucu adalah agama yang paling banyak disalah fahami dan di fitnah di negeri ini. Umat Khonghucu adalah umat yang mendapat perlakuan paling tidak adil baik oleh pemerintah orde baru maupun oleh penganut agama lain di negeri ini.

Bahkan hingga saat ini hanya sedikit orang yang tahu betapa hebatnya peranan umat Khonghucu dalam bidang pendidikan dan perjuangan melawan penjajah Belanda.

Anda tidak percaya dengan pernyataan saya tersebut? Coba jawab pertanyaan saya di bawah ini.

Kapan pemerintah Republik Indonesia mengakui agama Khonghucu sebagai agama? Anda pasti akan menjawab, setelah orde baru jatuh. Jawaban anda salah!

Apakah agama Khonghucu bersifat monoteisme atau politeisme? Anda pasti akan menjawab, agama Khonghucu adalah agama Politheisme yang menyembah dewa-dewi. Jawaban anda salah!

Negara Kesatuan Republik Indonesia menjamin kebebasan beragama warga negaranya dengan Penetapan Presiden No. 1 Tahun 1965 yang diundangkan melalui Undang-undang No. 5 tahun 1969. Dalam penjelasan UU No. 5 tahun 1969 disebutkan; agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Khonghucu adalah agama-agama yang dipeluk penduduk di Indonesia.

Agama Khonghucu bukan agama politeisme yang menyembah dewa-dewi. Agama Khonghucu adalah agama monoteisme yang menyembah Tuhan Yang Maha Esa.

Pada masa orde baru memang banyak orang keturunan Tionghua yang menyangkal ketionghuaannya dengan alasan keamanan, politis dan ekonomi. Walaupun tidak pernah dibahas, namun itu adalah kenyataan.  

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Priska's picture

Ditulis dalam UU, tapi sebatas fatamorgana

Di jajaran Depag (th 90an), hanya ada Dirjen Bimas Islam & Haji, Dirjen Bimas Kristen, Dirjen Bimas Katolik, Dirjen Bimas Hindu, Dirjen Bimas Budha. Entah mengapa di jaman itu tidak ada Dirjen Bimas Konghucu atau aliran kepercayaan (seingatku waktu SD dulu, aku diajarkan: Indonesia mengakui 5 agama dan aliran-aliran kepercayaan). Ah, Indonesia.... mengapa tertulis dalam UU, tapi tidak ada realisasinya?

Baru sekitar aku SMA, Dirjen Bimas Konghucu muncul. Anehnya (di Solo), orang yang menangani bidang itu, bukanlah orang Konghucu atau minimal Tionghoa. Tapi itu tidaklah mengherankan karena memang dari kalangan orang-orang Konghucu tidak diberi kesempatan untuk masuk ke dalam jajaran Depag. Ah, ironis sekali...

__________________

"I can do all things through Christ who strengthen me"

hai hai's picture

Ha ha ha ... Malu

Udah ah non, jangan diungkap semua kejelekkannya, malu. Kamu tahu apa arti NKRI? Negara Kesatuan Republik Ironi.

Seorang teman Khonghucu bertanya padaku, kenapa kekeh jumekeh membela bahwa Khonghucu adalah agama? Untuk hal itu saya bahkan harus menghadapi sebagian besar orang Kristen yang meyakini bahwa Khonghucu bukan agama dan Kongzi bukan nabi?

Sambil nyengir saya berkata, kalau bukan agama, mustahil mampu bertahan hingga hari ini. Kalau bukan Tian yang bertindak, maka sia sialah usaha manusia.

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Priska's picture

Itulah Indonesia

waktu kecil aku mendengar nyanyian

Dari sabang sampai merauke.. berjajar pulau-pulau

Sambung-menyambung menjadi satu... ITULAH INDONESIA

Ah, itulah indonesia kamu Ko, indonesia ku juga, dan indonesia kita semua.... ha ha ha 

__________________

"I can do all things through Christ who strengthen me"

Mulyadi's picture

Agama Khonghucu

Saya sangat menaruh hormat kepada anda yang telah menulis dan memberikan pandangan tentang agama Khonghucu secara objektif, karena jarang sekali saya menemukan orang yang menilai keyakinan atau agama orang lain dengan jernih. Kebanyakan mereka hanya ingin mengecilkan keyakinan atau agama orang lain dengan menggunakan ukuran agamanya sendiri dan merasa bahwa agamanyalah yang paling benar di dunia ini. Bahkan seringkali orang cenderung menjelek-jelekan keyakinan orang lain, terutama bagi mereka yang baru saja berpindah agama. Seakan-akan dirinyalah yang palin hebat dan paling benar, tetapi dia melupakan asal-usulnya sendiri sebenarnya siapakah dia? Di dalam ajaran Khonghucu itulah orang yang digolongkan sebagai 'Penjilat' (dalam bahasa lain bisa dikatakan sebagai orang yang 'murtad). Semoga tulisan anda bisa memberikan pandangan yang benar kepada orang-orang yang belum memahami apa itu agama Khonghucu? Salam dalam Kebajikan!
hai hai's picture

Bukan Pohon Yang Memilih Burung

“Janganlah menghakimi menurut apa yang nampak, tetapi hakimilah dengan adil!” Yohanes 7:24

Siapakah kamu, sehingga kamu menghakimi hamba orang lain? Entahkah ia berdiri, entahkah ia jatuh, itu adalah urusan tuannya sendiri. Tetapi ia akan tetap berdiri, karena Allah berkuasa menjaga dia terus berdiri. Roma 14:4

Sebab dengan wewenang apakah aku menghakimi mereka, yang berada di luar jemaat? Bukankah kamu hanya menghakimi mereka yang berada di dalam jemaat? I Korintus 5:12

Terima kasih atas pujiannya saudara Mulyadi. Memang sungguh disayangkan karena banyak sekali orang-orang Kristen yang menghakimi agama lain membabibuta. Padahal nampak jelas sekali dalam ketiga ayat Alkitab yang saya kutip tersebut larangan untuk menghakimi agama orang lain.

Mengenai agama, anda tentu tahu kutipan berikut ini, “Bukan pohon yang memilih burung, namun burunglah yang memilih pohon tempatnya hinggap.”
 

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

sincere's picture

Filsafat/Agama Khonghucu di Kuil Shaolim

Hai pernah ikut belajar filsafat Khonghucu di Shaolim? Berarti kita sama2 ex murid Shaolim dong. Kita satu almamater lho. Maksud gw, guru yang sangat amat ente hormati, pakar filsafat Khonghucu itu kan guru gw juga.

Blog sute ente (dia suheng gw juga), si Denny Teguh kok ngak ente kunjungi. Ente ikut komentar di "Essensi atau Fenomena" aja, biar ramai.

Untuk Yenti di "Essensi atau Fenomena", met kenal. Anda ex Shaolim juga toh? By the way, Denny aktif di SP?

Sorry ya, sedikit guyon. Biar ngak terlalu tegang.

Sute

Sincere

hai hai's picture

Denny Teguh Kapan Jualan Lagi?

Sincere saya belajar di shaolim untuk kaum awam selama 1 tahun (1986). Waktu dapat giliran ngomong selama 7 menit di depan kelas, saya ngomong tentang orang Samaria yang baik hati. Selain ditegur dengan keras saya juga jadi bahan tertawaan. ALEGORIS! Itulah mantra yang diulang-ulang. Kisah itu sangat membekas, selama bertahun-tahun saya terus memikirkannya dan bertanya-tanya di mana salahnya? Suatu hari saya paham, saya menafsirkan Alkitab, bukan memahaminya.

Oh ya? Anda beruntung kalau begitu. Sebab saya belum pernah mendengar kuliahnya selain yang disampaikannya di mimbar dan buku-bukunya. Namun dia memang sangat mempengaruhi kehidupan saya, juga kutipan-kutipannyalah yang memancing saya untuk mempelajari kitab-kitab Tiongkok kuno. “Serius dan akurat” adalah dua kata yang paling banyak diucapkan oleh guru itu. Soal rela memaksa diri untuk rela belajar dengan sabar dan sungguh-sungguh, nampaknya saya meneladani salah satu muridnya. Dia teman kuliah saya, sudah sarjana, ketika kuliah untuk mendapatkan gelar Master Divinity, dia juga kuliah untuk gelar Sarjana Theologia.

Denny Teguh, saya tidak mengenalnya secara pribadi. Dia pernah menulis beberapa blogg di Klewer lalu menghilang begitu saja. Anda dapat membaca bloggnya di sini. Mungkin anda dapat membujuknya untuk kembali jualan di Klewer?
 

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

sincere's picture

Bring Denny Teguh Here

Hai, ente ini gimana. Di ajak guyon malah serius. Sungkan kali nih yee, gara2 saya bawa nama besar suhu kite. Ente kelamaan di Jogja sih.

Maksud saya, beliau guru jarak jauh saya. Saya sekolah kayak UT gitu (Universitas Terbuka), belajar dari buku2, dari tulisan2 beliau, dkk, via internet. Belum pernah di test (sebaiknya jangan dulu).

Tulisan si Denny panjang2 sih. Dia takut ngak muat kalau majang di SP. Ajo Den, sekali2 boleh dong ikut gaya Hai2, top tapi pop.

Non Yenti, where is Denny? Bring him here, please!

Sincere

hai hai's picture

Mari kita komentarin tulisannya dulu

Lho saya keliatan serius toh? Terimakasih pujiannya. Mari kita baca dan komentarin tulisan si Denny Teguh, lalu lacak dia di Internet dan minta dia datang untuk mempertanggung jawabkan tulisannya dengan menulis lagi.  

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

sincere's picture

Break Dulu

Hai, you are crowd attractor, do not underestimate your potential. Your record speaks for itself.

Break dulu :

Welcome To My World Jim Reeves (Ray Winkler & John Hathcock)

C D7 G Welcome to my world. Won't You come on in? C G Miracles I guess Still happen now and then. C D7 G Step into my heart; leave your cares behind C D7 G C G Welcome to my world built with you in mind. D7 G D7 G Knock and the door will open; Seek and you will find D7 G A7 D7 Ask and You'll be given The key to this world of mine. C D7 G I'll be waiting here with my arms unfurled, C D7 G C G Waiting just for you; Welcome to my world. (one line instrumental) C D7 G http://www.cowboylyrics.com/tabs/reeves-jim/welcome-to-my-world-2530.html

Amazing Grace

“Amazing Grace (How sweet the sound). That sav’d a wretch like me! I once was lost, but now am found, Was blind, but now I see.”

http://www.yabina.org/artikel/2007/A'1107_2.htm

 

Yang mau musik Amazing Grace pm saya.

Sincere

Metta 's picture

Tulisan Anda sangat bagus dan sangat bermanfaat

Ko Hai2 Tulisan anda bagus sekali! selama ini saya sangat benci degan guru2 agama kristen waktu di sekolah, mereka sering kali memojokkan kami sebagai orang yg menyembah berhala! Karena mereka ga mengerti apa ajaran itu ! Asal aja mengklain kami sebagai penyembah berhala! Saya dulu sekolah di perguruan Kristen, setiap jam pelajaran Ibadah kami yg konghucu diwajibakan ikut ibadah, sedangkan yg beragama lain I.L.M tidak diwajibkan, dan ada nya pengurangna nilai jika kami tidak ikut Ibadah. Padahal tanpa mereka paksa kami juga dengan senang hati mengikuti. Tapi karena terus dipaksa menyebabakan kami semakin benci! Tulisan koko sangat bisa membatu kami, semoga yg membaca bisa mengerti dan gak sembarangan lagi menilai orang ! Dan satu permohonan saya, boleh ga tulisan koko saya copy paste ? Thanks before and Gbu
hai hai's picture

Silahkan Metta

Metta, terima kasih pujiannya. Sama seperti kamu, selama ini saya tidak suka dengan orang-orang yang menghakimi agama orang lain membabibuta. Sebagai seorang Kristen, izinkan saya untuk mohon maaf atas semua ketidak adilan yang harus kamu alami dari orang-orang Kristen. Metta, tulisan saya tersebut adalah tulisan seorang Tionghua Kristen tentang agama Khonghucu dan ayat-ayat dalam kitab suci Khonghucu. Sebaiknya sebelum mengcopynya kamu menyadari kenyataan tersebut. Jadi, silahkan copy paste, namun jangan lupa memberi tahu bahwa yang menulisnya hanya seorang Tionghua Kristen, di mata seorang Khonghucu, tulisan tersebut belum tentu benar. Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Lin Changqi's picture

Terima Kasih

Sebagai Orang Indonesia keturunan Tionghoa yang telah menjalani Kekristenan dan juga Konfusianisme, saya sangat salut dengan tulisan saudara. Dalam ajaran/agama/pendidikan Khonghucu dikenal salah satu sabda nabi kuno sebelum nabi Khongcu : " Hanya Kebajikan (Kebaikan tanpa pamrih) yang Berkenan Kepada Tian (Tuhan)" --> bunyi dalah bahasa Tionghoa nya adalah : "Wei De Dong Tian" (--> penulisan hanyu pinyin)/ "Ui Tek Tong Thian" (--> dialek Hokkian), "Wai Tak Tong Thin" (--> dialek Kanton)" kalimat itu berarti orang/umat KHC mengakui bahwa siapaaaaa saja, dimanaaaaa saja, apaaa saja agamanya, siapaaaaa saja nabinya dan apaaaaaa aja kitab sucinya, jika ia melakukan kebajikan dalam memperlakkukan sesama, lingkungan dan Tuhannya, maka dia akan diterima/berkenan kepada Tuhan, tentu terlepas dari rahasia/keehendak Tuhan (Tian Ming) yang mungkin belum sekarang terungkap bagi tiap pribadi). Maka ingin saya katakan tulisan saudara telah mencerminkan itu. Orang/umat Khonghucu tidak pernah mengklaim pemilik satu satunya keselamatan/kebenaran. Semua manusia diatas dunia ini berhak atas kasih Tuhan dan sama-sama wajib emngembangkan Imannya, mungkin yang berbeda adalah seberapa besarnya imannya berkembang, itu saja bedanya. Terima Kasih saudara. Dalam pengalaman pribadi saya menmgikti kekristenan : Alkitab Kristen adalah salah satu karya kasih Tuhan bagi orang Tim Teng dan bagi siapa saja yang mengimaninnya. Tak adfa kalimat langsung yang mengatakan/dikatakan oleh Tuhan di situ bahwa : "janganlah kamu memeluk Khonghucu, Tao, Buddha, Islam, atau Hindu"/. Orang belakngannlah yang menafsirkan demikian, mungkin dikarenakan kurang pengetahuan atau mungkin kurang terbukanya hati nuraninya. Alkitab tetap merupakan buku yang amat mulia dan berarti bagiku, tapi Kitab-2 Suci lainnyapun memiliki kebenarannya masing-masing.Termasuk Si Shu dan Wu Jing (Su Si dan Ngo King dalam dialek Hokkian). Sekali lagi terima kasih saudaraku.
hai hai's picture

Wei De Dong Tian

Lin Changqi, anda memuji saya berlebihan, saya tidak berani menerima semua pujian demikian.

“Wei de dong Tian, hanya kebajikan (de) yang berkenan kepada Tian!” Diucapkan oleh nabi Yi kepada raja Yu beberapa saat setelah Yu diangkat menjadi perdana menteri. Kalimat lengkapnya adalah:

Hanya kebajikan yang berkenan kepada Tian, tak ada jarak yang tak dapat ditempuh. Kesombongan membawa rugi, rendah hati membawa berkat, demikianlah Jalan Tuhan (Tian Dao). Shu Jing II:II:21 Yu Shu - Da Yu Mo

Menurut saya kedua ayat tersebut di bawah ini cukup jelas dan tegas menyatakan bahwa orang Kristen tidak boleh menghakimi agama, kitab suci dan nabi orang lain serta tata ibadah orang lain.

Siapakah kamu, sehingga kamu menghakimi hamba orang lain? Entahkah ia berdiri, entahkah ia jatuh, itu adalah urusan tuannya sendiri. Tetapi ia akan tetap berdiri, karena Tuhan berkuasa menjaga dia terus berdiri. Roma 14:4

Sebab dengan wewenang apakah aku menghakimi mereka, yang berada di luar jemaat? Bukankah kamu hanya menghakimi mereka yang berada di dalam jemaat? I Korintus 5:12 

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

suyanto's picture

Khonghucu adalah agama

saya sangat menghargai sekali tulisan saudara yang berimbang dan komprehensive tentang agama khonghucu. Agama itu ada karena ada umat yang percaya dan beriman kepadaNya, jadi kalau umat khonghucu yakin bahwa Khonghucu adalah agama, kenapa kita menolaknya? Saya pribadi sewaktu masih remaja adalah umat khonghucu karena hidup di keluarga khonghucu(aktif mengikuti program Matakin), dan saya banyak sekali mendapat hambatan di sekolah yang memaksa untuk mengikuti suatu Agama tertentu, Tapi saya tetap bertahan, dan tidak mau ikut pendidikan agama, nilai saya dapat dari sebuah Lithang di Jakarta.Umumnya yang anti Khonghucu sebagai agama ya orang China juga, Aneh , mereka berargument agama X mereka yang paling benar. Sekarang meskipun saya memeluk agama MLDD, namun demikian saya tetap mengakui Khonghucu adalah nabi, karena bagaimanapun beliau adalah orang suci yang mengemban Firman Tuhan ke dunia dan bukan hanya Nabi tapi adalah Filsuf, Guru Agung Dunia bagi umat manusia. Saya menyerukan kepada pihak pihak yang tetap menolak agamaKhonhucu untuk merenung, apakah tindakan itu sesuai dengan kebenaran yang mereka anut. Boleh saja mereka tidak meyakini, tapi tologlah jangan diekspresikan ke muka umum apalagi berupaya memaksa orang lain pindah agama. agama adalah masalah keyakinan, seperti saya beralih ke MLDD karena keyakinan, namun demikian saya tetap menghargai agama khonghucu dan agama lainnya. terimakasih
Daniel's picture

MLDD?

Kalau boleh tahu, MLDD itu singkatan dari apa?
Suyanto's picture

MLDD

Wah maaf ya saya menyingkat MLDD , membuat sedikit kekurangjelasan. MLDD adalah Mi Le Da Dao atau Budha Maitreya. Beliau datang ke dunia untuk mengikat jodoh kasih dengan semua mahkluk hidup di dunia, pernah terlahir sebagai bhiksu berkantong, dan terakhir Beliau terlahir menjadi patriat Cin Kung.

umat MLDD percaya setiap mahluk ciptaan Tuhan memiiki Hati Nurani yang Maha Bajik, oleh karenanya umat manusia diajak untuk berbuat sesuai dengan kebenaran, moral, berwatak Nurani dengan menjadikan Kasih dalam setiap perilaku dan ucapan.

Ajaran nabi Khonghucu dan para Suci sangat berpengaruh dalam MLDD, dalam peribadatan sehari-hari di Fo thang, kami memberi penghormatan kepada beliau.

Karenanya walaupun ada oknum yang menganggap kami menyembah berhala (seperti mungkin mereka beranggapan juga kepada umat Khonghucu),  saya tidak membenci saudara kami. Mungkin mereka belum tahu. Biarkan waktu dan perilaku kami yang akan menyadarkan mereka. Xiexiecebei. terimakasih.

Daniel's picture

maaf, kurang wawasan

hehe, maaf juga, mungkin saya yang kurang wawasan, karena ternyata banyak yang tahu apa itu MLDD, cuma saya yang tidak tahu :)

tapi kalau Budha Maitreya saya tahu, malah akhir tahun lalu saya sempat berkunjung ke salah satu Vihara Maitreya yang cukup besar di Solo. Saya tertarik dengan patung2 Budhanya yang selalu dalam pose tertawa, sepertinya menyenangkan sekali. apa ada filosofi tertentu di balik pose itu? 

Suyanto's picture

filosofi tertentu di balik pose itu?

(Saya tertarik dengan patung2 Budhanya yang selalu dalam pose tertawa, sepertinya menyenangkan sekali. apa ada filosofi tertentu di balik pose itu? )

Temanku Wawan,
Ciri khas dari Buddha Maitreya yang sangat menonjol adalah Beliau selalu tersenyum, senyum Beliau mengandung makna pemakluman, pemaafan, kewajaran, dan rasa kekeluargaan yang amat mendalam dan tinggi. Senyuman dari Buddha Maitreya dapat menghancurkan tembok-tembok pemisah yang ada di dunia.
Beragam bentuk perbedaan ras, bahasa, warna kulit, budaya, suku, dan lainnya, dapat Beliau satukan menjadi satu di dalam kebesaran kasih-Nya yang luar biasa.
Meneladani Beliau dengan mewujudkan wajah, prilaku, ucapan, dan berhati kasih adalah sebuah langkah awal untuk semakin merasakan rahmat pengampunan dan pemakluman yang sangat luar biasa dari Beliau.
Karenanya meskipun kita berbeda agama, tapi jikalah aku, anda, dan mereka hidup dalam jiwa kasih kepada sesama tampa pamrih . Maka Kita semua adalah Saudara dalam perjuangan  untuk kedamaian universal.  Anda meneladani  kasih Yesus Kristus, saya membina dalam kasih Maitreyani, dan umat Khonghucu mengikuti Genta Rohani. Mengutip sabda nabi Khonghucu “di Empat penjuru Lautan, semua umat manusia adalah Bersaudara” Sama-sama berasal dari Sang Pencipta.

Mohon maaf kepada Pak Hai-hai, karena saya menulis panjang lebar tentang MLDD Kepada Yenti, salam kenal juga.

XieXie.

 

Daniel's picture

makasih

terima kasih atas penjelasannya yang sangat menarik, mas Suyanto, tapi sedikit koreksi, nama saya Daniel, bukan Wawan :) 

hai hai's picture

Silahkan Menulis Suyanto

Silahkan menulis panjang suyanto, menurut saya bagus bila kita mendapatkan informasi dari tangan pertama.  

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Daniel's picture

monggo mas :)

betul mas, silakan saja menulis, kalo perlu buka blog sendiri, istilahnya di sini: buka warung lalu jualan :) nanti kan banyak yang "beli". soalnya kita di sini, khususnya saya lah, perlu dibukakan banyak wawasan tentang keberagaman di sekitar kita, biar gak kayak katak dalam tempurung...
Suyanto's picture

Maaf kepada Mas Daniel

Terimakasih atas sarannya. Ya, saya mohon maaf karena menyebut mas Daniel dengan mas wawan. itu semata khilaf ketik semata, karena tiba tiba saja saat membalas, saya teringat teman saya ya si Wawan itu.

Saya rasa tidak perlulah buka warung di sini, tapi cukuplah sebagai tamu melihat menu yang disedakan teman-teman. Jika ada yang cocok, mungkin saya beli hehe.

Saya sendiri hidup di lingkungan mayortas muslim, dan sangat sedikit teman di kalangan kristen. Buka blog ini pun tak sengaja, lalu saya lihat isinya lumayan sejuk, ya terimakasih lah ke Pak hai-hai dan kerjasama dari teman-teman.

 Untuk Yenti, MLDDitu sebutan dalam bahasa mandarin, mungkin teman anda hanya tahu istilahnya dalam bahasa Indonesia, Budha Maitreya. Saya percaya esensinya mungkin teman anda itu tahu.

Ok sekian dulu. Sekali lagi terimakasih.

Semoga semua mahluk hidup berbahagia. 

 

Yenti's picture

Nggak perlu maaf Dan:)

Dan,ngak perlu minta maaf gitu lagi.Saya juga kagak tahu kok. Istilah ini baru saya tahu setelah disebutin oleh Suyanto. Saya cari di internet dan ketemu deh. Ada teman g yang tiap minggu ke Vihara.Saya tanya tentang MLDD, dia juga kagak tahu istilah itu apa:) Dia malah kebingungan sendiri.. he..he.... Jadi harus thx sama Suyanto dengan menulis MLDD, setidaknya kita jadi tahu istilah itu apa:)
hai hai's picture

Khonghucu Memang Agama

Terima kasih untuk pujiannya Saudara Suyanto. Saya hanya mencoba untuk menyatakan menulis sesuai pemahaman saya. Namun apa yang saya tulis tersebut belum pernah mendapat pengujian dari umat Khonghucu sendiri. Itu sebabnya saya hanya menyebutnya Agama Khonghucu di mata seorang Tionghua Kristen.

Apa yang anda katakan memang benar, saat ini memang banyak sekali orang Kristen yang suka melecehkan tata ibadah orang-orang Tionghua, terutama pada upacara perkabungan (Shang), penguburan (Zhang) dan sembahyang arwah (shi) serta menyatakan bahwa tidak ada agama yang lahir di Tiongkok dan Khonghucu dan Dao bukan agama.

Semoga tulisan saya tersebut di atas dapat menjembatani pemahaman umat Khonghucu dengan umat agama lainnya. 

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Yenti's picture

MLDD

MLDD itu singkatan dari Mi le Dao Dao,sejenis aliran budha juga yang lebih dipengaruhi oleh Taoisme ( kadang disebut Budha Maitreya). Kalo Budha yang satu lagi, budha Mahayana - dimana Budha yang biasa kita kenal yaitu Sidharta Gautama itu ( disebut IGD- I Guan Dao). Kalo rincinya emang saya kurang tahu juga, walaupun keluargaku adalah keluarga Kong Hu Cu. Cuma emang kalo Budha Maitreya itu dan Budha Gautama itu, yah pernah liat seh.... Chi kung juga pernah. http://indoforum.org/showthread.php?t=17471&page=5
hai hai's picture

Mi Le Da Dao

Terima kasih sudah memberikan link yang bagus untuk menjelaskan MLDD, Mi Le Da Dao Yenti.  

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Yenti's picture

Thx Juga Hai-hai dan Suyanto

U Suyanto, Selamat membaca di sabdaspace ini. Sekelilingku adalah Kong Hu Cu, Maitreya dan Mahayana. Dulu waktu kecil, aku pernah bertanya ke orang tuaku,kok bisa ada sembahyang Dewi Kwan Im, Dewa Tanah, Dewa Dapur, Kwan ti Kong, Dewa Pedang, Lao Tje,dll.Trus belum ada lagi Chi Kung, Sun Go Kong, 7 dewa di atas kapal yang suka saya liat di Kelenteng di daerah saya. Mereka tidak bisa menceritakan sama sekali, karena mereka hanya menjalankan tradisi,tapi tradisi tersebut tetap dijalankan dengan sepenuh hati walaupun mereka tidak mengerti. Itu hal yang kadang2 aku salut, dalam arti aku tidak melihat itu sebagai satu kebodohan mereka. Mungkin hal ini boleh menjadi bahan renungan bagi kekristenan, dalam arti, kadang-kadang ke-naif-an dalam kekristenan itu bisa mengakibatkan kesulitan dalam mengerti dan memahami mereka.Mungkin ketaatan kita tidak melebihi ketaatan mereka. Kita mengerti, tetapi kita tidak melakukan, mereka tidak mengerti, tetapi melakukan dengan sangat baik. Bukan berarti lalu, kita berbondong2 mempelajari kitab Kong Hu Cu ato gimana ( karena saya sendiripun ngak pernah liat kitab itu). Tapi belajar melihat dari 2 sisi. Ada hal yang bisa dipelajari : Ketaatan , etika/sopan santun.Ada satu Hamba Tuhan yang pernah membahas hal ini sangat detali sekali mengenai Filsafat Cina, dan emang sungguh menarik. Tapi mungkin saya yang agak2 bodoh, sampe sekarang pun masih ngak terlalu mengerti secara keseluruhan:p.
kelvin's picture

semua agama tida bedanya,

semua agama tida bedanya, bagai angin. semua orang layaknya memiliki angin. namun halnya angin itu ada yang besar dan kecil pengaruhnya. angin yang besar itu sama dengan orang yang fanatik terhadap agamanya. angin yang kecil memiliki sifat lembut dan menyejukan. angin yang besar memili sifat yang merusak dan menyengsarankan. jadi hendaklah kita seperti angin yang kecil yang menyejukan serta membahagian seluyruh isi bumi. percuma kita bangga dengan angin yang besar yang menyengsarakan semua orang binatang dan ap yang ada d bumi.
hai hai's picture

Agama Bukan Angin

Kelvin, saya tidak sepakat dengan anda bahwa agama itu laksana angin. Menurut saya agama adalah agama, setiap pemeluk agama harus mempelajari kitab suci mereka dengan baik sebab tanpa itu maka mereka akan menjadi orang yang mempertahankan ANGIN.

Menurut saya setiap orang harus fanatik dengan agamanya namun tetap menjaga semangat toleransinya. Menurut saya ada dua jenis orang beragama yang tidak memahami agamanya dengan baik. Jenis pertama adalah mereka yang tidak memiliki toleransi sama sekali dan jenis kedua adalah mereka yang terlalu pengecut untuk mengakui bahwa ajaran agama mereka BEDa dengan ajaran agama lainnya. Keduanya sama-sama buruknya.

Setahu saya, orang yang mengajarkan agama orang lain SESAT juga akan mengajarkan bahwa denominasi lain SESAT dan gereja lain SESAT serta pengkotabah lain SESAT dan orang lain SESAT. Cara hidup dan berpikir demikian jelas berlawanan dengan ajaran Alkitab dan logika.  

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

santiaji's picture

mohon saudara HAI HAI tidak bosan ........

Wei De Dong Tian, Saudara Hai Hai, saya sangat senang menjumpai seorang Tionghua Kristen yang mau dan mampu mengulas hal Agama Khonghucu. Saat ini tidak banyak insan dari generasi saya yang peduli adanya , kami tau matahari terbit dari timur dan tenggelam di barat, begitu juga 4 musim silih berganti tanpa terjadi tabrakan, kami tau hanya kebajikan satu2nya yang berkenan kepada TIAN, tapii belum mampu juga mengabarkan hal gembira itu kepada teman dan saudara seiman, karena itu dengan segala kerendahan hati saya mohon saudara HAI HAI tidak bosan mengulas perihal Agama Khonghucu. Huang Yi Shang Di, Wei Tian You De. Shanzai.
hai hai's picture

Yu Wei Shangdi Bu Gan Bu Zheng

Wei de dong tian, wu yuan fu jie. Man zhao sun, qian shou yi, shi nai Tian dao.
Hanya kebajikan yang berkenan bagi Tian (Tuhan Yang Mahatinggi), tidak ada jarak yang terlalu jauh untuk ditempuh. Kesombongan awal kehancuran, rendah hati membawa berkat, demikianlah jalan suci Tian. Shujing II:II:21 – Da yumo

Kalimat tersebut adalah salam dari nabi Yi kepada raja Yu pendiri dinasti Xia (2070-1600SM) sebelum dia memberi nasehat kepada raja. Kalimat “Wei De dong Tian (hanya kebajikan yang berkenan kepada Tian)” hingga hari ini menjadi ucapan SALAM di antara umat Khonghucu.

Huang yi Shangdi, wei Tian you de. Muliakanlah Shangdi (Tuhan Raja Segenap Alam) karena Tian hanya memberkati kebajikan. Shijing

Saudara Santiaji, di dalam Sabda Suci V:26 tercatat, suatu hari Kongzi bertanya tentang cita-cita murid-muridnya, setelah mengungkapkan cita-citanya, seorang murid bertanya, apa cita-cita Kongzi? Jawabannya mungkin mengecewakan murid-muridnya, namun Kongzi mendedikasikan seluruh hidup untuk mewujudkan cita-cita itu.

Kongzi berkata, “Aku ingin membahagiakan orang-orang lanjut usia, dapat dipercaya oleh handai taulan dan mengasuh yang muda dengan kasih sayang.”

Tentang cita-cita saya hanya berani meneladani Kongzi, namum tentang mengabarkan kebajikan, saya senantiasa meneladani raja Wuwang pendiri dinasti Shang, “Yu wei Shangdi, bu gan bu zheng!”


“Setelah Mengzi, Li (kesusilaan) tidak pernah diajarkan lagi secara penuh.”

Kalimat tersebut diucapkan oleh salah satu guru Tiongkok kuno abad ke 18. Senang sekali bertemu dengan anda, mari kita bersama-sama membujuk handai taulan untuk mempelajari Li sepenuhnya.
 

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Lin Changqi's picture

Terima kasih lagi.

Cita-cita yang sederhana kawan, tapi sungguh cukup sulit dilaksanakan bukan ? apalagi jika kita tidak bersungguh2 dan dengan rendah hati (Qian) menjalani hidup ini, tapi lebih sering merasa unggul (Man) dalam hidup kita. Saya kira banyak contoh up to date dimana ada rekan sesama manusia kita yang kalau memegang ajaran katakanlah A maka merasa A paling unggul, dan gak mau lagi membahas misalnya ajaran B yang lain. Mungkin jika yang dimaksud dengan tak mau melihat ajaran lain dalam arti pencampuran iman, maka hal itu ok ok aja, tapi yang terjadi adalah menganggap yang lain kecil/keliru dan punya sendiri adalah satu satunya yang paling unggul dan dalam kesempitannnya sering memojokkan ajaran/tokoh dan keimanan orang lain, inilah sesungguhnya salah satu pangkal perselisihan2 yang sampai sekarang masih saja terjadi di dunia kita ini. Yesus mengajarkan Kasih, Kongzi menganjurkan Ren, Buddha menganjurkan Ci bei (metta-karuna), Laozi menekankan Ai, semuanya adalah sama pada intinya, yakni :mengasihi sesama manusia. Sekali lagi saya sebagai umat KHC merasa berterima kasih kepada sdr. Hai-hai yang setelah mau melihat dan mempelajari agama lain dalam ha ini konfusianisme, lalu mau melihat/menerima kebaikan di ajaran agama kami. Semoga Tuhan dan para insan utusan Tuhan senantiasa membalas maksud baik dan luhur dari saudara. Dan dunia ini semakin banyak muncul "hai-hai" yang lain. Xiongdi, Gan Xie Nin. Wei De Dong Tian/Ui Tek Tong Thian/Wai Tak Tong Thin. Lin Changqi, 28 Juni 2008.
hai hai's picture

Kesombonan Awal Kehancuran

Saudara Lin Changqi, apa yang anda katakan benar. Cita-cita sederhana namun sulit sekali untuk mewujudkannya, namun walaupun sulit tetap harus mengejarnya seumur hidup kita. Memang tidak masuk akal, ketika seseorang menilai (apalagi melecehkan) ajaran agama orang lain tanpa pernah mempelajari ajaran agama tersebut dengan cara yang benar, namun itulah yang banyak terjadi selama ini.

Saudara Lin Changqi, maaafkan saya tidak berani menerima pujian dan ucapan terima kasih anda. Apa yang saya lakukan adalah hal biasa, seseorang yang mengetahui duluan memberitahu handai taulan yang belum mengetahuinya. Bukankah itulah yang diajarkan oleh orang-orang Tionghua dari generasi ke generasi?
 

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

santiaji's picture

apa sama seperti Yudas?

Paman Hai Hai, apakah yang dimaksud sebagai raja Yu itu Thay Ie/Da Yu? pendiri dinasti He (masa pemerintahan 2205-2197 sm)?. Ie Agung adalah putra Kun (seorang menteri di jaman Raja Giau) yang mana berhasil meneruskan cita cita ayahnya tuk mengatasi banjir selama 13 tahun. kalo benar berarti beliau penerima Wahyu Lo Su/Luo Shu yang muncul di atas punggung kura kura di sungai Lo. Salam Wei De Dong Tian muncul di masa Da Yu yang merupakan nasihat dari nabi Yi kepada Da Yu (Su King II, II, III, 21). Dinasti He adalah Dinasti pertama yang berdiri (sejak itu tahta kerajaan diwariskan turun temurun dari raja ke anak cucunya), berlangsung dari 2205 - 1766 sM. Berakhir di Pemerintahan Xia Jie, keturunan ke 17. Mengenai "Li", bagaimana paman menanggapinya?, banyak saudara yang mengartikan sebagai malu, susila , budaya dan ....,apakah salah kalau saya mengartikan Li sebagai ibadah?, karena begitu takut kepada Tian, maka haruslah memuliakan namaNYA Sunzu (? Sun CU/ nam kecilnya Hong?) lebih dikenal sebagai Sun Khing, seorang yang paham kitab klasik Tionghoa purbakala, sepangkat dengan Mencius, dari beberapa catatan terlahir kl 315 sebelum Kristus dan meninggal di usia ke 85. Paman Hai Hai tolong cerita soal Sun Khing dong, khabarnya kontroversi ya? apa sama seperti Yudas? Shanzai.
hai hai's picture

Xunzi Bukan Sunzi

Santiaji saya merasa lebih nyaman ketika dipanggil hai hai, jadi silahkan panggil saya hai hai. Anda benar, yang saya maksudkan adalah raja Da Yu pendiri dinasti Xia atau He. Pengetahuan anda sungguh akurat.

Li umumnya diterjemakan sebagai “kesusilaan”. Li mencakup seluruh aspek hidup manusia. Li adalah AJARAN bagaimana seorang manusia menjadi seorang manusia sesuai dengan KODRAT penciptaannya. Di dalam sistem kasta alam semesta Tiongkok Kuno, diajarkan bahwa pada mulanya adalah Tian, Tuhan yang  empunya peta dan Di, Tuhan yang mewujudkan peta dari Tian serta Shangdi, Tuhan yang mengendalikan segala ciptaan agar bertumbuh kembang sesuai dengan kodratnya atau tujuan penciptaannya; Ketiganya adalah Dayi (Yang mahaesa). Di menciptakan bashen (malaikat) untuk membantu pekerjaanNya, manusia sebagai makluk yang paling mulia di bumi ini, binatang, tumbuhan dan alam.

Li adalah kesusilaan, ajaran bagaimana manusia menjadi manusia sesuai kodratnya. Kodrat manusia adalah menyembah Dayi (ketiganya yang esa), menghormati bashen, mencintai sesama manusia, berbakti kepada orang tua dan mengelola alam secara bijaksana untuk kepentingan manusia demi memuliakan Dayi (Tian, di dan Shangdi). Agama Tiongkok kuno yang saat ini dikenal dengan nama agama Khonghucu memang unik, tanpa mempelajarinya dengan benar, mustahil mampu memahami keagungannya.

Sunzi (544-496SM) dan Xunzi (perkiraan 300-230SM)  adalah dua orang yang berbeda, namun sering sekali disalahpahami sebagai orang yang sama. Sunzi (Suntzu) adalah penulis kitab Sunzi bingfa (the art of war) sedangkan Xunzi (Hsuntzu) adalah penulis kitab xunzi.   

Xunzi sering disebut kontroversi karena dianggap mengajarkan hal-hal yang bertentangan dengan ajaran Kongzi (551-479SM) dan Mengzi (372-289SM). Yang paling kontroversial adalah ketika dia mengajarkan bahwa pada dasarnya semua manusia itu JAHAT, bertentangan dengan ajaran Kongzi dan Mengzi bahwa semua manusia lahir dengan benih-benih KEBAJIKAN di dalam hatinya.

Apakah ajaran Xunzi bertentangan dengan ajaran Kongzi dan Mengzi? Xunzi adalah seorang penganut Rujiao atau Kongjiao atau penganut agama Khonghucu. Ketika menulis kitab Xunzi, dia menulis dalam konteks seorang Konghucu. Itu sebabnya untuk memahami tulisannya dengan benar seseorang harus memahami kitab Sishu dan Wujing dahulu. Ketika mengajarkan bahwa pada dasarnya semua manusia itu JAHAT, dia mengajarkannya dalam konteks semua manusia memiliki benih-benih KEBAJIKAN di dalam dirinya. Dengan pemahaman demikian maka dia mengajarkan bahwa Li harus diajarkan secara penuh karena tanpa Li manusia akan menjadi jahat.

Saudara Santiaji, Xunzi bukan Yudas dalam ajaran Kristen, apabila ingin membandingkan, maka Xunzi lebih tepat dibandingkan dengan Agustinus dalam sejarah gereja Kristen. Xunzi tidak mengajarkan hal baru apalagi hal yang bertentangan dengan ajaran Kongzi dan Mengzi, namun dia mengajarkan agar orang Tionghua lebih realistis dalam memahami ajaran agama. Saya belum pernah mempelajari kitab Xunzi secara tuntas, hanya membaca terjemahan bahasa Inggris dan kupasan atas kitab itu serta melakukan konfirmasi dengan membaca beberapa ayat dalam tulisan mandarin, namun itulah kesimpulan saya tentang Xunzi.
 

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

jesusfreaks's picture

@lin : intinya kurang komplit

Dear saudara lin, Maaf inti ajaran yg anda sebutkan dr "para" Tuhan itu kurang komplit. Dalam kristen ada prioritas yg lebih tinggi dalam mengasihi. Yaitu mengasihi TUHAN. Mengasihi TUHAN dan mengasihi manusia adalah 2 HAL YANG BERBEDA. Last but not least, Seberapa jauh KHC mengajarkan mengasihi TUHAN ?

Jesus Freaks,

"Live X4J, die as a martyr"

__________________

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS- 

santiaji's picture

Surat Galatia 5:19-23

Saudara Lin kemana aja dikau? Saudara kita Jesus Freaks bertanya hal kasih dalam agama KHC, bagaimana kalau Hai Hai yang mengulas? Sebelumnya saya minta kesempatan dikit untuk ikutan nimbrung hal Kasih. Suatu waktu Nabi bersabda:"Kun Kun; Sien Sien; Hu HU; Cu Cu",yang kira2 artinya seorang raja hendaklah melakukan sifat raja; yang menjadi menteri harus mengetahui kedudukannya; yang menjadi bapa sepatutnya menjadi bapa kepada anak anaknya dan yang menjadi anak, haruslah ia mempertinggi keharusannya sang anak. Sebab itupun maka Nabi menjabarkan seorang harus menjadi Kuncu (susilawan/gentlemen), rakyat yang baik dari satu negara (Kerajaan Allah?) Lebih jauh diuraikan dengan luas , bahwa "Kun Cu Bu Pun, Pun Lip Ji Too Sing, Hauw Tee Yah Tjia, Kie Wie Jin Ci Pun Ie??"....(Seorang susilawan harus berpegang teguh pada prinsipnya. Jika prinsipnya teguh maka cita2 mempelajari Too, jadilah!! Adapun yang diakui selaku prinsip itu, bukankah Jin/Ren/Peri Welas Asih/Kasih juga?). Dan, untuk menjalankan Kasih itu, bukankah harus dumulai dengan Hauw dan Tee? (Hauw=Bakti/mencintai ibu-bapa; dan Tee ialah mengasihi adik2). Dari sini kita dapat memandang bahwa Nabi bertetap haluannya, bahwa pengajaran sosial bagi umum, harus berperi welas asih (Jin) dan peri menepati wajib (Gie/Laku Benar), menjadi alasannya. Apa yang saudara semua tanyakan yaitu hal Kasih,itupun menjadi pertanyaan para murid waktu itu, tak lepas dari Su Ma Ngiu, Cu Lo, Cu Tiang dan banyak yang lainnya termasuk si genius Gan Yan. Jawaban Nabi adalah: "Kek Kie Hok Lee Wie Jin. Gan Yan Wat: Cheng Bun Kie Bok. Cu Wat: Hui Lee But Sie; Hui Lee But Thing; Hui Lee But Gan; Hui Lee But T'ong". Artinya:"Hendaklah kau memerangi dirimu supaya dapat kau kembali kepada LEE,dan dengannya itu berbuatlah kau Jin (Kasih)". Gan Yan minta penjelasan lebih detail, Nabi pun berkata:"Apa yang tidak susila janganlah matamu dipakai melihat; apa yang tidak LEE janganlah telingamu dipakai mendengar; apa yang tidak sesuai dengan kesusilaan janganlah mulutmu dipakai bercakap; dan apa yang tidak sesuai dengan LEE janganlah kaki tanganmu dipakai bergerak!!!!!). Nah, saudara yang terkasih, disini kita terbentur dengan huruf LEE yang oleh kebanyakan orang diartikan sebagai Adat istiadat. Saudara Hai Hai sudah mengupas LEE/Li sebelumnya. Disini LEE yang dimaksud bertalian dengan istilah "Lee Cia Lie Ya, Lie Cia Thian Ya" (dari kitab Ya King) yang berarti: huruf LEE itu harus disesuaikan dengan Lie (syarat alam atau Taurit) dan Taurit itulah kenyataan Allah ta'Allah. Dan dapat dipastikan terjemahan LEE dalam bagian ini ialah wahid Allah ta'Allah. Karena mustahil sekali untuk berbuat Kasih saja orang dianjuri untuk mengendalikan diri, lalu kembali kepada ADAT ISTIADAT???? Apakah adat istiadat itu begitu susah untuk dipelajari melebihi orang mempelajari Kasih? sebab yang dimaksud Nabi Khonghucu itu, Lee ialah Allah, dan orang harus bertobat, berperang diri,supaya dapat kembali kepadaNya, dan didalam Dia, hendaklah orang berbuat welas asih yakni"peri menyintai". Jadi singkatnya, Nabi menganjuri supaya demi Allah haruslah orang berkasih kasihan, setelah berhenti berbuat kejahatan yang tidak setuju dengan Kehendak Allah. Maaf, kalau tidak salah ada pembanding di dalam Surat Galatia 5:19-23. Shanzai.
hai hai's picture

Ajaran Kasih Di Dalam Agama Khonghucu

JF dan Santiaji, maaf saya menyela.

Tentang agama Khonghucu nampaknya buku “Agama-Agama Manusia” karya Huston Smith sejak diterbitkan  oleh penerbit Obor sejak tahun 1985 menjadi acuan bagi orang-orang Kristen tanpa menyadari bahwa tulisan Huston Smith tentang agam Khonghucu itu salah sama sekali. Markus Tan mengutip habis-habisan bab keempat buku “Agama-Agama Manusia” lalu mencampurkannya dengan ajaran para praktisi hongsui dan menuangkannya di  dalam bukunya “Imlek dan Alkitab,” isinya benar-benar kacau balau dan menyesatkan. Kedua buku itu hingga saat ini dianggap sebagai SUMBER pengetahuan tentang agama Khonghucu dan kebudayaan Tionghua Indonesia.

Dalam kedua buku tersebut, dikatakan bahwa hubungan antara umat Khonghucu dengan Tian (Tuhan) tidak dilandasi oleh rasa CINTA namun RASA takut dan NGALAP berkah. Lebih lanjut diajarkan bahwa Tian adalah adalah surga tempat leluhur tinggal, leluhur yang paling mulia namanya Shangdi. Leluhur diberi SESAJEN agar memberkati keturunan semarganya. Bila sesajen kurang, maka orang Tionghua akan mendapt malapetaka. Sungguh sebuah ajaran yang gegabah dan ngawur.     

Bila kita mempelajari kitab Sishu dan Wujing secara teliti, maka nampak jelas sekali bahwa umat Khonghucu tidak pernah menyembah leluhur, namun menghormati leluhur. Tian, Di dan Shangdi selain disembah sebagai Dayi (Ketiganya Yang Esa) juga disembah sebagai leluhur yang tidak pernah menjadi manusia, namun menciptakan manusia dan alam semesta. Bukankah menyembah Dayi sebagai leluhur adalah BUKTI bahwa umat Khonghucu menyembah Tuhan dengan cinta kasih?

Mengasihi sesama manusia dan mengasihi Dayi memang dua hal yang berbeda, bagaikan langit dan bumi. Ketika memberi PEERSEMBAHAN di altar Jiao (altar perbatasan), dikorbankan seekor lembu jantan muda tanpa cacat yang dipelihara secara khusus di bawah kendali langsung Raja. Bahkan sebelum dikorbankan diadakan pengujian dengan batok kura-kura untuk bertanya kepada Tuhan apakah berkenan dengan persembahan itu. Sedangkan ketika menyajikan makanan  guna menghormati leluhur hanya dipilih seekor lembu yang dianggap layak. Lembu yang dikorbankan di altar Jiao dibakar habis sedangkan yang disajikan kepada leluhur itu adalah makanan semua peserta upacara. Dengan kata lain, sajian untuk leluhur itu adalah makan-makan sambil mengingat leluhur.

Orang tua dan leluhur adalah jalan seorang manusia terlahir di dunia, penghormatan kepada arwah leluhur (dibatasi maksimal 5 generasi bagi raja) adalah cara untuk mengingat dari mana kita berasal dan kewajiban kita meneladani hidup leluhur yang memuliakan Dayi. Hal itu bisa dibandingkan dengan kebiasaan orang Israel ketika berdoa kepada Allah dengan berkata, “Allah Abraham, Allah Yakub…”

Dalam kitab Liji dikisahkan bahwa orang yang tidak menghormati leluhurnya (dalam tindakannya sehari-hari) disebut anak tidak berbakti namun yang mencemari penyembahan kepada Tian, Di dan Shangdi akan dihukum mati.

Seberapa jauh agama Khonghucu mengajarkan untuk mengasihi Tuhan? Kitab Sishu dan Wujing tidak mengajarkan tentang keberadaan tempat yang disebut atau dapat ditafsirkan sebagai surga dan neraka. Hanya diajarkan, ketika manusia mati, tubuhnya membusuk jadi tanah, namun arwahnya kembali kepada penciptanya. Apabila orang-orang jahat hidup sukses, itu bukan berarti tidak ada penghukuman dari Tuhan, namun karena waktunya belum tiba. Tanpa iming-iming Surga dan ancaman neraka namun tetap menyembah Tian dan hidup dalam kebajikan, bila bukan karena KASIH lalu karena apa?
 

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Lin Changqi's picture

maaf telat respons

Sdr Jesusfreaks, pertama-tama, tentu yang saya maksudkan Buddha, Kongzi, Laozi bukanlah 'para' Tuhan, mereka adalah para nabi dari Timur, tentu mungkin berbeda dengan pandangan/peristilahan sdr. Mengenai Cinta kepada Siapa yang harus diprioritaskan , tentu ada pula perbedaan antara KHC dan Kristen. Dalam pemahaman pribadi saya, saya katakan bahwa bagi Umat KHC diserukan dalam kitab-kitab kami untuk "mencintai sesamanya sebagai sesama Rakyat Tian/umat Tuhan (?? Tian Min, dialek Hokkian Thian Bien). Sementara Kepada Tian kami lebih ditekankan kepada sikap hormat-patuh (?? Gong-shun, dialek Hokkian Kiong-sun) akan kehendaknya (?Ming, hokkian Bing),dan bertanggung jawab-membantu pekerjaanNya (? Shi, dialek hokkian Su. Tian adalah seumber kasih yang maha besar dan kami yakini Tuhan YMK tidak menuntut untuk dibalas, jadi tidak seperti manusia saling menuntut manusia yang lain, kami meyakini Tian itu berkebajikan artinya memberi kasih tanpa pamrih, tanpa harapkan balasan. Tian mencurahkan kasihnya, memberi kebebasan dan kreatifitas bagi manusia untuk hidup dan mengembangkan alam, seluruh ciptaan lainnya serta seluruh potensi kemanusiannnya, tapi manusia wajib pula bertanggung jawab untuk mengembangkan kasih itu, dengan modal bahwa : benih kasih itu sudah Tian taruh juga di dasar hati tiasp tiap orang. Kasih Tian bagi manusia itu dirasakan melalui keseluruhan keberadaan kehidupannya, dan kalau mau bicara ttg bentuk timbal balik Kasih manusia kepada sang Khalik, adalah terutama via mencintai sesama manusia. Bukankah dalam Kekristenan pernah Jesus pun pernah berfirman agar manusia merawat yang papah yang sakit lan lapar, singkatnya mencintai sesama manusia, dan tindakan itu juga menurut Jesus adalah mencintai Tuhan ? Justru disanalah saya melihat salah satu Titik temu dari sekian banyak agama ini : Mencintai Sesama Manusia. Demikian dan Trims. Salam dari Changqi. 14 Juli 2008
Lin Changqi's picture

halo ..... lama nian sdr2 gak nongol di thread ini!

Bagaimana khabar dan komentnya hai sdr Jesusfreaks, sdr Hai-hai an sdr Santiaji?, lama nian tak masuk lagi ke sini? Changqi setiap kal.... ngecek, yaaaaa belum ada lagi tanggapan dan pendapat lain.....ditunggu yaaaa? salam kebajikan, Lin Changqi