Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Alkitab bukan buku pengetahuan, melainkan buku kehidupan

tonypaulo's picture

Alkitab tentu menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang, tidak hanya orang yang beriman kepada Tuhan Yesus Kristus, orang2 yang berseberangan iman ataupun tidak beriman pun menjadikan alkitab sebagai referensi bagi intensinya masing-masing. Sejatinya bukan soal mudah atau sulitnya menafsirkan alkitab, bukan juga sulitnya menafsirkan alkitab bagi kaum awam. Melainkan penafsiran alkitab sering kali dengan niat dan pola yang salah menyebabkan penyesatan yang justru kontraproduktif dengan tujuan Tuhan memberikan alkitab kepada orang2 percaya.

Sering juga alkitab digunakan untuk pembenaran terhadap sesuatu yang diyakini, walaupun tidak demikian sebenarnya maksud ayat alkitab tersebut, seringkali orang yang mengunakan alkitab sebagai pembenaran memiliki alternatif pola seperti ini

pertama, dengan melakukan INDUKSI yang tersurat menjadi hurufiah atau out of context; contohnya ketika @Guest X memaksakan bahwa sudah pasti 100% Tuhan Yesus Kristus memuji orang farisi di ayat berikut


"Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga."

secara tersurat tidak ada impresi dari Yesus untuk "memuji" para ahli farisi, namun kalimat --tidak lebih benar dari pada-- diartikan keluar konteks bahwa kalimat tersebut mengandung intensi pujian dari Tuhan Yesus

mengapa @guestx bisa tersesat dalam menafsirkan ayat diatas? dan apa kesesatan tafsiran yg dilakukan oleh @guestx?

cara kerja tersesatnya adalah sebagai berikut

1. @GX sudah memiliki asumsi/thesis/konklusi bahwa Yesus "memuji" farisi

2. @GX hanya perlu mencari ayat alkitab yg mendukung intensinya diatas

3. @GX melakukan mutilasi penafsiran terhadap ayat yg dijadikan sebagai dukungan intensinya

lalu bagaimana membuktikan kesesatan tafsiran yg dilakukan @guestx

1. @GX tidak mengenali gaya komunikasi dari Tuhan Yesus Kristus, DALAM MEMUJI ATAU MENEGUR seseorang atau kelompok, TUHAN YESUS TIDAK PERNAH MENGUNAKAN BAHASA BERSAYAP, ATAU ISYARAT, atau MEMUJI SECARA TERSIRAT

2. Dalam kitab injil Tuhan Yesus memuji secara langsung, contoh pada janda tua yg menyerahkan seluruh upah, pada wanita yg mengalami pendarahan, pada perwira yang hambanya sakit, tidak pernah sekalipun tercatat bahwa Yesus memuji seseorang dengan bahasa bersayap, karna Yesus bukan politikus sama sekali

3. jika yg TERSURAT adalah --tidak lebih benar dari pada-- diartikan bahwa hal tersebut dijadikan standar normatif utk masuk surga, kemudian diartikan lagi bahwa kehidupan farisi sebenarnya sudah OK tapi belum cukup OK masuk ke surga, dengan analogi masuk perguruan tinggi, yang TERSURAT menjadi hancur lebur pemaknaanya karna sudah mengalami "make over" secara abusif

namun dalam forum SS ini, yang paling lihai dalam mengunakan jurus mabok ini adalah @Hai-Hai, @GX masih terlalu amatir, karna tidak banyak juga menyertakan ayat2 untuk di-abuse

kemudian secara literal dan hurufiah, sering terjadi dalam konteks persepuluhan, karunia roh dan hal-hal rohani lainnya yg tidak terlalu panjang lebar tersurat

pola kerjanya

1. tidak ada yg tersurat secara intens menyatakan demikian

2. yang tersurat khususnya Perjanjian Lama itu sudah out of date ( tidak berlaku)

3. yang tersurat harus diartikan secara SELITERAL mungkin, padahal hal2 yang bersifat rohani tidak akan terekspose bilamana kita mendalami alkitab hanya sebagai kumpulan huruf2 mati

 

yang kedua, DEDUKSI yang tersirat mengalami generalisasi dan overcontext, seperti yang dilakukan oleh @kejarlah kasih dengan satu dua ayat yg menyatakan bahwa tanpa pertobatan semua orang bisa duduk bersama dengan Bapa, dengan demikian generalisasi dan sekaligus overcontext dilakukan oleh @KK

pola kerjanya

1. dimulai dari SEMUA ORANG dan TIDAK ADA YG MUSTAHIL BAGI TUHAN

2. lakukan arguing in the cycle (lingkaran setan)

3. Insist dengan ayat2 tersebut dah berharap orang yg meminta klarifikasi bosan dan menyerah

bagaimana membuktikan kesesatan tafsiran dari @kejarlah kasih

1. perkara2 yang bagi TUHAN tiada yg mustahil HARUS MEMILIKI KONTEKS TERLEBIH DAHULU, sehingga tidak terjadi abuse terhadap yg tersurat menjadi OVER-CONTEXT, konteks pada pernyataan IMAN bahwa tiada yg mustahil bagi Tuhan bukan berarti memaksa Tuhan menghancurkan sifat kekudusannya untuk membuktikan bahwa memang segala sesuatu tiada yang mustahil baginya, disini KONTEKS TERSURATNYA ADALAH PADA "WHO IS HE" bukan pada "WHAT THE IMPOSIBLE?", ketika @KK meng-abuse konteksnya dari "WHO IS HE" menjadi "WHAT THE IMPOSIBLE?", akhirnya menimbulkan rangkaian pertanyaan FATALISTIK yg aneh, seperti bisakah Bapa merubah diriNya menjadi tiada (nihil)? jikapun bisa APA MANAFAATNYA? atau mustahilkah Bapa berbuat dosa? jika dijawab mustahil maka dengan brutal orang akan menilai jika ada satu hal yg mustahil bagi Bapa maka pernyataan tiada yg mustahil bagi Bapa menjadi gugur 

2. @KK tetap kekeh dengan satu dan dua ayat tanpa mau diperhadapkan dengan keseluruhan konteks ayat yg dijadikan pembenarannya, padahal secara komprehensif ayat2 yg secara abusif dimutilasi sesuai selera gnostiknya, tidak pernah searah dengan intensi thesis yg disampaikannya

Lalu bagaimana anda tidak menjadi tersesat seperti @KK, @Hai2, @GX dsb?

1. Memahami destiny ilahi yang telah Tuhan susun dalam hidup anda, terhubung dan bertumbuh dalam sebuah gereja lokal. Sehingga anda memiliki pembimbing untuk belajar firman dan menafsirkan sesuai dengan pengajaran yang sehat dari gembala gereja dan atau pem-bapa-an secara rohani

2. Membangun relasi dengan Bapa dan memahami kebenaran firman adalah satu arah, pola yang Yesus berikan adalah PENUNDUKAN DAN PENYANGKALAN DIRI, semakin anda menyangkal lewat penundukan diri, semakin mata rohani anda terbuka untuk memahami maksud dari firman tersebut

3. Membangun pola kesadaran bahwa bukan penalaran anda yg menghakimi alkitab, melainkan firman yg menyelaraskan penalaran anda diperbaharui sebagaimana perspektif ilahi pada injil kerajaan

4. Membangun komunikasi dengan Roh Kudus, yang akan membukakan mata rohani saudara mengenai hal-hal yang anda perluan untuk dijelaskan kepada anda pribadi atau adanya kebutuhan anda memberikan penjelasan kepada orang banyak

5. Firman adalah bersifat REVELATION, penyingkapan pewahyuan itu akan hadir bilamana lapar dan haus akan kebenaran untuk mengubahkan hidup anda pribadi, anda tidak bisa menjadi alkitab berjalan namun tidak sama sekali mendemonstrasikan perubahan konkrit menjadi semakin serupa seperti Kristus Yesus

Alkitab bukan BUKU PENGETAHUAN, namun BUKU KEHIDUPAN, Firman Allah yg mahatinggi itu memang terlebih dahulu harus dihidupi baru kemudian dibagikan, sehingga ada impartasi (dampak) ketika kita membagikannya kepada sesama kita manusia, buku kehidupan tersebut hanya MEMILIKI SATU TUJUAN, ADALAH MELAKUKAN TRANSFORMASI SECARA BERKESINAMBUNGAN, AGAR ANDA JUGA MENJADI AGEN TRANSFORMASI BAGI KERAJAAN SURGA 

Sayapun tidak pernah belajar teologia secara sistematis, namun saya belajar dari gembala yang sekaligus bapa rohani saya dan sumber2 yg terhubung dengan beliau,  inilah yang saya dapat bagikan, dan sesungguhnya jika saya menulis nama ID members SS, semata2 itu adalah untuk menyadarkan nama2 tersebut, tanpa bermaksud lainya