Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Allah Maha Tahu--- Suatu pandangan perspektivalisme Vantillian

Vantillian's picture

Doktrin kemaha-tahuan Allah merupakan doktrin MUTLAK yang dipegang oleh hampir seluruh orang percaya dan para teolog. Allah itu Maha Tahu, Maha Kuasa, Maha Ada dan segala Maha lainnya. Siapakah yang berani membantah bahwa Allah mengetahui segala sesuatu? Bahkan sebelum kejadian di dunia terjadi, Allah sudah mengetahuinya dan menetapkan bahwa RancanganNya akan terjadi di dalam setiap sejarah dunia ini.

TUHAN mengetahui hari-hari orang yang saleh, dan milik pusaka mereka akan tetap selama-lamanya; ( Mazmur 37:18)

Tuhan, Engkau mengetahui segala keinginanku, dan keluhku pun tidak tersembunyi bagi-Mu; ( Mazmur 38:10)

TUHAN mengetahui rancangan-rancangan manusia; sesungguhnya semuanya sia-sia belaka. ( Mazmur 94:11 )

Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. ( Mazmur 139 :2 )

Tetapi di bagian ayat Alkitab lain, terdapat pernyataan yang mencengangkan dari Yesus bahwa Anak tidak tahu kapan harinya tiba, hanya Bapa di surga yang tahu.

Markus  13:32 Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa saja."

Seorang teman sempat bertanya kepada saya mengenai bahwa Anak ( Yesus) ketika di dalam dunia mengakui tidak mengetahui kapan tiba harinya. Apakah Yesus memang berpura-pura tidak tahu? Atau Yesus ketika sebagai manusia tidak tahu, namun sebagai Allah, Dia tahu? Bukankah itu ada keterpisahan pribadi Yesus? Yesus jelas menyatakan hanya Bapa yang tahu, apakah Roh Kudus tahu? Bukankah Allah Tritunggal pasti tahu apa yang akan dikerjakan oleh setiap pribadi masing-masing? Inilah misteri pengetahuan Allah. Ketika kita menyatakan bahwa Allah itu Tahu sekaligus tidak tahu, kita akan menghadapi dilema dialektika yang tidak selesai-selesai.

Dari pembahasan blog Hai-hai, terdapat juga ayat Alkitab yang menyatakan bahwa Hanya salah satu dari Allah Tritunggal yang mengetahui baik dan jahat. Apakah dengan demikian, kedua pribadi Allah yang lain tidak tahu hal yang jahat? Kalau Bapa, Anak, Roh Kudus tahu hal yang jahat, kapan tahunya? Apakah sebelum menciptakan manusia Allah Tritunggal sangat polos dan lugu sehingga tidak mengetahui adanya hal yang jahat?

Berfirmanlah TUHAN Allah: "Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya." ( Kej 3:22 )

Suatu Pandangan Perspektivalisme

Istilah Perspektivalisme digunakan oleh teolog John Frame dalam usahanya mencoba menghubungkan antara pengetahuan Allah dan pengetahuan manusia. Dalam suatu artikel A Primer on perspectivalism, John Frame mendefinisikan perspektivalisme sebagai [ as a general concept, and as a more specific method. The general concept is simply that because we are not God, because we are finite, not infinite, we cannot know everything at a glance, and therefore our knowledge is limited to one perspective or another.]

Perspektivalisme ( atau kadang disebut multi-perspektif ) sering disalah mengerti akan mengarah kepada paham relativisme. Setiap kebenaran akan benar menurut sudut pandang tersendiri, atau menurut perspektif masing-masing. Menurut Frame tidak begitu. Pandangan ini berarti bahwa kebenaran harus dimengerti dari presaposisi absolute yang mempunyai perspektif tersendiri. Setiap perspektif mempunyai keterkaitan dalam suatu sistem tertutup. Sistem ini harus konsisten dan koheren dengan kebenaran itu sendiri. Pengetahuan manusia itu terbatas dan dicipta. Karena itu kebenaran pengetahuan manusia TIDAK MENCAKUP KESELURUHAN kebenaran pengetahuan Allah, TETAPI kebenaran pengetahuan manusia dapat SAMA seperti kebenaran pengetahuan yang Allah nyatakan kepada manusia, seperti kebenaran 2+2=4. Salah mengerti konsep ini, kita akan terjatuh dalam relativisme dan nihilisme. Karena pengetahuan kita tergantung sepenuhnya kepada penyataan (wahyu) dari Allah. Kebenaran Allah ( baik di alam, sejarah, ilmu ) dapat diketahui secara jelas oleh manusia.

Perspektivalisme BUKAN berarti bahwa kita harus memandang segala validitas pengetahuan dari sudut pandang Allah, karena kita tidak akan pernah menjadi Allah. Ini hanya berarti bahwa pengetahuan kita harus diuji dan divalidasi dari standar kebenaran Allah. Ini berarti bahwa pengetahuan Allah adalah INDEPENDENT. Sedangkan pengetahuan kita adalah INTERDEPENDENT. Dalam arti bahwa kita selalu menguji pemahaman kita berdasarkan perspektif yang MENSYARATKAN suatu standar kebenaran yang ABSOLUT. Ketika saya menyatakan pendapat saya absolute, tentu saya harus mempresaposisikan suatu kebenaran yang absolute. Tetapi karena pengetahuan saya terbatas, maka perspektif kebenaran yang saya pahami harus terus diuji dalam lingkaran kebenaran yang tidak terbatas. Munculnya berbagai macam tafsiran dan pemahaman terhadap ayat Alkitab menunjukkan bahwa pandangan setiap orang percaya mensyaratkan suatu multi-perspektif tertentu.

Pandangan multi-perspektif dalam Alkitab dapat kita lihat dari doktrin Tritunggal. Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus adalah Tiga pribadi dalam Satu Esensi/Pribadi. Apakah mereka berbagi pengetahuan yang sama? Seandainya Anak Tidak Tahu kapan harinya tiba, apakah pengetahuan Anak kurang sempurna dibanding pengetahuan Bapa dan Roh Kudus? Apakah ketika mengosongkan diriNya, Anak juga mengosongkan sedikit pengetahuan kekalNya? Pemisahan yang terlalu tajam akan membuat Allah Tritunggal menjadi Triteisme, sedangkan ketika menerapkan sudut pandang/perspektif yang berbeda terhadap Allah tritunggal, kita dapat tergoda dan terjatuh dalam Sabelisme. Allah Tritunggal BUKAN Allah dengan Satu Allah dan banyak peran atau Satu Allah dan banyak sudut pandang. Tetapi Satu Allah dan Tiga Allah. Ketika dibandingkan dengan pengetahuan kita untuk memahami ini, kita HANYA dapat memahami berdasarkan pandangan perspektif yang dinyatakan Allah kepada kita. Apakah kebenaran memiliki banyak perspektif atau hanya satu perspektif? Kita kembali menghadapi dilema permasalahan satu-banyak.

Meskipun demikian, Bapa tidak bisa dipandang terpisah secara perspektif dari Anak dan Roh Kudus demikian juga sebaliknya. Ini bukan masalah sudut pandang. Tetapi masalah apakah Ketiga mencakup yang Satu dan yang Satu mencakup ketigaNya. Ini masalah Satu-Banyak. Ketika Satu berprespektifkan Tiga ( atau sebaliknya ) maka bagi kebenaran kita ( khususnya matematika) itu adalah salah. Bagaimana mungkin kita menyatakan Satu sekaligus Tiga? Bukankah itu menyalahi aturan penjumlahan? John Frame menyatakan : But if the three persons are not mere perspectives on the Godhead, they nevertheless are perspectives. They are more than perspectives, but not less. Allah tritunggal bukan HANYA sekedar masalah perspektif. Allah Tritunggal adalah perspektif itu sendiri. Atau perspektif Allah adalah Standar perspektif Allah sendiri. Kalau Allah itu Tritunggal, menurut kita, apakah perspektif kebenaran kita itu SATU atau BANYAK? Satu atau Tiga ( banyak)?

Allah Maha Tahu dan Allah yang Tidak Tahu berdasarkan pandangan perspektivalisme

Allah mengetahui segala sesuatu. Allah mengetahui bahkan ketika kita akan melakukan pekerjaan sehari-hari yang remeh seperti duduk, berjalan, berdiri. Manusia tidak maha tahu. Karena itu, manusia dapat membual dan berdusta bahwa dia tahu. Allah tahu segala sesuatu, karena itu Allah tidak mungkin membual dan berdusta bahwa Dia Tahu padahal Dia tidak tahu atau sebaliknya Allah mengaku tahu padahal Dia tidak tahu. Karena ketika menyatakan Allah tidak tahu, maka itu akan melanggar prinsip kemaha-tahuan Allah. Prinsip ini berlaku di dalam perspektif Pencipta-ciptaan. Ketika di dalam perspektif antara Pribadi Tritunggal sendiri, maka sifat Ke-Maha-an akan menjadi absurd. Satu Pribadi tidak mungkin Maha terhadap pribadi yang lain. Karena itu, sifat Maha hanya bisa dimengerti dari perspektif Pencipta-ciptaan. Suatu relasi analogi antara pengetahuan Allah dan pengetahuan manusia. Apa yang manusia ketahui berasal dari turunan pengetahuan Allah. Apa yang dinyatakan oleh Allah adalah apa yang dapat diketahui oleh manusia. Terdapat suatu bentuk inkomprehensibilitas antara pengetahuan Allah dan manusia. Manusia tidak mampu memahami secara sempurna suatu objek sama seperti pengetahuan dari Allah. Tetapi kebenaran penyataan adalah mutlak bisa dipahami oleh pengetahuan manusia. Manusia mengetahui sejauh yang dinyatakan oleh Allah. Bapa hanya bisa dimengerti dari Anak. Roh kudus hanya bisa dimengerti dari Anak. Karena Anak adalah penyataan Pribadi Allah yang Esa untuk dikenal oleh manusia.

Berfirmanlah TUHAN Allah: Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya." ( Kej 3:22 )

Manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita. Salah satu berarti hanya satu. Hanya Satu yang mengetahui tentang yang baik dan yang jahat. Apakah itu berarti Dua Allah Tritunggal yang lain tidak tahu hal yang baik dan yang jahat? Terjemahan BIS menghilangkan kata “salah satu dari” sehingga menjadi :

TUHAN Allah berkata, "Sekarang manusia telah menjadi seperti Kita dan mempunyai pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Jadi perlu dicegah dia makan buah pohon yang memberi hidup, supaya dia jangan hidup untuk selama-lamanya."

And the LORD God said, Behold, the man is become as one of us, to know good and evil: and now, lest he put forth his hand, and take also of the tree of life, and eat, and live for ever: (KJV)

And the LORD God said, “The man has now become like one of us, knowing good and evil. He must not be allowed to reach out his hand and take also from the tree of life and eat, and live forever.” (NIV)

Keesaan Allah tentu mengisyaratkan bahwa Allah TAHU tentang segala hal termasuk hal yang baik dan yang jahat. Tetapi di dalam perspektif PRIBADI Tritunggal, maka pada saat membentuk manusia, hanya Satu Pribadi yang tahu hal yang jahat. Keesaan Allah TIDAK MEMUNGKINKAN adanya hal yang jahat BERADA di antara ketiga Pribadi tersebut. Hanya satu Pribadi yang mengetahui hal yang jahat. Dan itu hanya terjadi di dalam perspektif relasi dengan ciptaan. Pencipta mengetahui ada hal yang jahat di dalam ciptaanNya. Hal yang jahat dan yang baik merupakan ketetapan dari Allah Pencipta. Ketetapan ini meliputi perwakilan dari Allah Tritunggal kepada Allah Anak, dimana Allah Anak merupakan Salah Satu Pribadi yang mengetahui hal yang baik dan yang jahat. Apakah Bapa Tahu baik dan jahat? Apakah Roh Kudus tahu? Tahu, tapi tahunya karena adanya relasi antara Pribadi dan hubungan dengan ciptaan. Keberadaan hal yang jahat tidak ada di antara ketiga Pribadi, karena Allah tidak dapat menyangkal diriNya sendiri. Allah tidak mungkin melanggar FirmanNya sendiri. Allah tidak mungkin melanggar Allah sendiri. Allah tidak mungkin menghendaki hal yang jahat terhadap diriNya sendiri. Allah tidak mungkin tahu hal yang jahat di dalam DiriNya sendiri. Karena itu, hal yang baik dan jahat hanya dapat dimengerti dan dijabarkan dari hubungan antara Allah yang menyatakan Diri dengan ciptaanNya.

Ralph Allan Smith ketika membahas pemahaman perspektif teologi John Frame menyatakan bahwa At the same time, Father, Son and Spirit have different perspectives on the things they share. Father, Son and Spirit all know the cross and they all know it in multiple ways.

Allah Tritunggal mengetahui semua hal bersamaan, tetapi setiap pribadi membagi pengetahuan berdasarkan perspektif kekal yang berbeda. Anak tidak tahu kapan harinya akan tiba, hanya Bapa yang tahu. Hanya salah satu dari Kita ( Allah Tritunggal) yang mengetahui hal yang baik dan yang jahat. Apakah menyatakan hal begini berarti menghujat Allah Tritunggal? Apakah menyatakan hal tersebut berarti kita sudah disesatkan? Ha..Ha..Ha..Menyadari hal ini kita hanya akan dibawa ke dalam satu pengakuan seperti yang dituliskan oleh Ralph Allan Smith : We are simply confronting the mystery of the Trinity, the incomprehensibility of the one and the many, in another realm. We are back to the place that we can only confess and adore.

joli's picture

Perspektif, perspektivalisme..

Sepengetahuan Joli, perspektif adalah sudut pandang..

Perspektivalisme, istilah digunakan oleh teolog John Frame dalam usahanya mencoba menghubungkan antara pengetahuan Allah dan pengetahuan manusia.

kok agak berbeda jauh ya? atau mungkinkah perspektif di hubungkan sudut pandang manusia sehingga menghasilkan pengetahuan?

Pengetahuan manusia di pengaruhi perspektif sudut pandangnya sendiri, karena manusia ciptaan terbatas maka ya terbatas sesuai sudut pandangan-nya sendiri, supaya pengetahuannya menjadi lebih luas maka manusia belajar melihat dari sudut pandang orang lain (melalui buku juga), maka pengetahuan manusia menjadi lebih lengkap dan luas.

Begitukah cara manusia mempunyai pengetahuan? dengan cara memperluas perspektif dengan bertukar cara pandang dengan manusia lain-nya. Namun bila salah mengerti, bukannya saling melengkapi, bisa juga menjadi saling mengkoreksi, atau saling berargument perspektif siapa yang benar. Soo seperti di SS ini, demi untuk tahu siapa yang paling tahu jadi saling mengkoreksi dengan kata-kata BOTOL.. Begitukah Vant?? Maka Vant tulis : Munculnya berbagai macam tafsiran dan pemahaman terhadap ayat Alkitab menunjukkan bahwa pandangan setiap orang percaya mensyaratkan suatu multi-perspektif tertentu.

Dalam mencari pengetahuan yang benar, dalam keterbatasan manusia sebagai ciptaan, maka mesti cari pengetahuan yang benar-benar dalam arti absolut, yaitu pengetahuan dari perspektif ALLAH Pencipta yang tak terbatas? Itukah yang di sebut Perspektivalisme, istilah digunakan oleh teolog John Frame ??

Pengetahuan manusia itu terbatas dan dicipta. Karena itu kebenaran pengetahuan manusia TIDAK MENCAKUP KESELURUHAN kebenaran pengetahuan Allah, TETAPI kebenaran pengetahuan manusia dapat SAMA seperti kebenaran pengetahuan yang Allah nyatakan kepada manusia

Menarik sekali, dalam keterbatasan ciptaan, pengetahuan manusia bisa SAMA seperti pengetahuan Allah yang di NYATAKAN kepada manusia..

Indahnya, dan sungguh bijak-nya ALLAH,..  tak terselami, namun dapat di pahami bila DIA mau meNYATAkannya..

Perspektivalisme BUKAN berarti bahwa kita harus memandang segala validitas pengetahuan dari sudut pandang Allah, karena kita tidak akan pernah menjadi Allah. Ini hanya berarti bahwa pengetahuan kita harus diuji dan divalidasi dari standar kebenaran Allah.

Bagaimana caranya menguji dan men-validasi?? balik lagi ke sini dan di sini ?

Hal Tri Tunggal :

Manusia tidak mampu memahami secara sempurna suatu objek sama seperti pengetahuan dari Allah. Tetapi kebenaran penyataan adalah mutlak bisa dipahami oleh pengetahuan manusia. Manusia mengetahui sejauh yang dinyatakan oleh Allah. Bapa hanya bisa dimengerti dari Anak. Roh kudus hanya bisa dimengerti dari Anak. Karena Anak adalah penyataan Pribadi Allah yang Esa untuk dikenal oleh manusia.

Yang di nyatakan Allah, manusia mengenal ALLAH semuanya melalui ANAK, Bapa hanya bisa dikenal melalui ANAK, Roh Kudus juga hanya bisa dimengerti melalui ANAK,  karena ANAK adalah manusia juga.. Kayaknya simple ya.. ??tinggal mengenal ANAK saja, kita kenal keTIGAnya..

Mau nanya ni, bila Allah ada satu atau tiga emang napa? apa pengaruhnya terhadap iman kita? kadang bingung juga nih, kenapa kita mesti ruwet terus tentang Allah? bukankah ALLAH memang akan tetap menjadi misteri?

Ralph Allan Smith ketika membahas pemahaman perspektif teologi John Frame menyatakan bahwa "At the same time, Father, Son and Spirit have different perspectives on the things they share. Father, Son and Spirit all know the cross and they all know it in multiple ways."

Sulit tuk di pahami, untunglah di akhirnya ada kutipan

We are simply confronting the mystery of the Trinity, the incomprehensibility of the one and the many, in another realm. We are back to the place that we can only confess and adore.

 

Vantillian's picture

Joli, perspektivalisme mensyaratkan

Joli, kata perspektif bisa salah dipahami sebagai sudut pandang yang berlainan yang mempunyai kebenaran yang berbeda. Tetapi perspektivalisme dari John Frame justru mensyaratkan adanya kebenaran presuposisi yang sama. Ketika kita menggambar suatu bentuk gambar perspektif, semua gambar sangat ditentukan oleh titik awalnya. Titik awal inilah yang seharusnya menjadi kebenaran absolut bagi suatu perspektivalisme.

Pengetahuan manusia memang semakin bertambah dan diperlengkapi oleh pengetahuan yang lain. Pengetahuan tentang Allah selain melibatkan suatu pengetahuan yang kuantitatif, juga melibatkan pengetahuan yang kualitatif. Kita bukan hanya mengenal Allah semakin BANYAK. Kita juga harus mengenal Allah semakin DALAM. Doktrin Methodist menekankan adanya "pengalaman pengetahuan" ini. Pengetahuan kuantitatif dan kualtitatif ini sering menjadi inti perdebatan antara teolog reformed sendiri.

Pengujian mengenai pengetahuan kita tentu harus mempunyai titik awal yang sama, yaitu Firman, dan berakhir di titik awal yang sama juga, yaitu Firman. Inilah prinsip Sola Scriptura. Sebagian orang reformed justru akhirnya memegang Sola Teologis yaitu pengajaran ahli teologi menjadi MUTLAK benar. . Itulah seorang reformed yang tidak mengerti semangat reformed sendiri. Bahkan mengingkari Sola Scriptura, yang akhirnya menggeser kebenaran Mutlak dari Firman kepada Diri. Justru ini adalah antitesis dari kebenaran. Bukankah Firman Allah sangat melawan otonomi diri? Akhirnya pengujian ini akan memasuki bentuk argumentasi sirkular yang tak habis-habisnya. Mengapa harus sirkular? Karena hanya itu jalan untuk kembali kepada Firman. Firman harus dijelaskan oleh Firman. Firman yang diklaim kebenaran Diri HARUS berbalik kembali kepada Firman yang diklaim kebenaran Firman.

Mengenai Allah tritunggal, itulah inti dari Wahyu Allah. Dengan mengenal Allah tritunggal, maka semua kerangka teologis reformed seperti Penciptaan, Kejatuhan, Penebusan dan Pemuliaan akan dapat dimengerti dan dijabarkan. Allah memang adalah Misteri, tetapi Allah juga TELAH menyatakan diriNya untuk kita. Terang telah datang. Terang bukan misteri. Hanya Gelap yang misteri. Terang bisa dijelaskan dan dimengerti. Gelap tidak bisa dimengerti TANPA terang. Allah sudah memisahkan DiriNya untuk dikenal oleh manusia. Pengetahuan ini merupakan basis penting dalam mengerti wahyu keselamatan. Agama lain juga mengenal adanya wahyu ini. Tetapi jika tanpa pengertian Tritunggal, maka kekristenan hanya akan menjadi kepercayaan yang direfleksikan oleh manusia. Yesus adalah puncak Pewahyuan Pengetahuan Allah. Mengenal Yesus berarti Mengenal Bapa. Mengenal Terang berarti mengenal Allah Tritunggal. Itulah pengertian dalam hidup yang kekal.

Yohanes 17:3 Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.

Pengenalan ini adalah pengenalan akan Tritunggal yang Agung....
 

Samuel Franklyn's picture

Penjelasan lebih sederhana dari si teolog jalanan

Saya pernah mendengar penjelasan mengenai hal ini secara lebih sederhana dari si teolog jalanan Hai-hai. Hai-hai  berkata kira kira begini: "Kalau standardnya adalah standard manusia maka Allah Tritunggal adalah Allah Maha Tahu, akan tetapi tidak demikian kalau standard yang dipakai adalah standard Allah. Kalau berdasarkan standard Allah maka ada hal yang diketahui Bapa yang tidak diketahui Anak dan Roh Kudus dan ada hal yang diketahui Anak yang tidak diketahui Bapa dan Roh Kudus begitu juga ada hal yang diketahui Roh Kudus yang tidak diketahui Bapa dan Anak."

Huanan's picture

@SF: Standard Allah

Kalau berdasarkan standard Allah maka ada hal yang diketahui Bapa yang tidak diketahui Anak dan Roh Kudus dan ada hal yang diketahui Anak yang tidak diketahui Bapa dan Roh Kudus begitu juga ada hal yang diketahui Roh Kudus yang tidak diketahui Bapa dan Anak."

Bro SF, masalahnya bagaimana kita bisa mengetahuinya bahwa itu adalah standard Allah. dgn mengunakan tafsiran kita yg juga standard manusia pula. Satu lagi,.. bagaimana mungkin hal yang diketahui Anak atau Roh Kudus tapi tidak diketahui BAPA ?.. Mungkin anda bisa menjelaskannya makna dari penjelasan Hai Hai tsb ? Thank’s

 
GBU
__________________

Huanan

Samuel Franklyn's picture

Huanan: Standard Allah adalah FirmanNya

Standard Allah adalah FirmanNya. Firman mengenai hal ini sudah ada di dalam posting blog diatas. Hal yang diketahui oleh Anak dan tidak diketahui Bapa dan Roh Kudus adalah mengenai hal yang jahat. Hal yang diketahui Bapa tapi tidak diketahui Anak dan Roh Kudus adalah kapan hari kedatangan Yesus yang kedua kalinya. Mengenai hal yang diketahui Roh Kudus tapi tidak diketahui Bapa dan Anak saya belum menemukan FirmanNya jadi saya tidak berani mengatakan apa-apa mengenai hal ini.

Huanan's picture

@SF: ayat pendukungnya

Hal yang diketahui oleh Anak dan tidak diketahui Bapa dan Roh Kudus adalah mengenai hal yang jahat

Bro SF, bisakah Anda memberitahu ayat2 pendukung tsb diatas ? Thank's

GBU

__________________

Huanan

Samuel Franklyn's picture

Huanan: Kejadian 3:22

Kejadian 3:22
(22)  Berfirmanlah TUHAN Allah: "Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya."

Yang mengatakan ini adalah TUHAN Allah/Tuhan Yesus/Anak Allah. Karena itu ditarik kesimpulan bahwa yang tahu akan hal yang baik dan jahat hanyalah Anak Allah saja. Dan ini kesimpulan yang cukup wajar karena kalau kita perhatikan mengenai pribadi Allah TriTunggal maka hanya 1 pribadi saja yang menjadi manusia yaitu Anak Allah/TUHAN Allah/Tuhan Yesus. Sebagai manusia maka Anak Allah tahu dan paham sepenuhnya makna jahat. Sedangkan Bapa dan Roh Kudus senantiasa dalam bentuk Roh. Yang dimaksud tahu ini bukanlah tahu dalam arti pengetahuan akan tetapi tahu dalam arti mengalami. Dalam bahasa Ibrani kata tahu diatas sama dengan kata yang dipakai di

Kejadian 4:1
(1)  Kemudian manusia itu bersetubuh dengan Hawa, isterinya, dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Kain; maka kata perempuan itu: "Aku telah mendapat seorang anak laki-laki dengan pertolongan TUHAN."

Genesis 4:1 (KJV)
(1)  And Adam knew Eve his wife; and she conceived, and bare Cain, and said, I have gotten a man from the LORD.

Jadi kata tahu disini berarti pengetahuan yang bersifat pengalaman dan bukan sekedar intelektual. Jadi yang tahu secara pengalaman hal yang jahat hanyalah Anak Allah/Tuhan Yesus.

 

Julius Tarigan's picture

@Vantillian: Contoh Tulisan Teologis yang Baik!

Vantillian, ini adalah jenis tulisan yang patut disebut sebagai sebuah tulisan (yang bersifat) teologis, yang bermutu! Terus terang, dengan membaca uraian Anda di dalam tulisan ini, saya baru melihat adanya keselarasan antara Anda dengan 'nick name' yg Anda gunakan di SS ini (Vantillian/Van Tillian= pengikut faham dari Cornelius Van Til).

Saya sendiri bukanlah seorang Van Tillian (tulen), tetapi saya sangat respek kepada orang-orang yang punya pendirian (khususnya dalam berteologi). Dan saya juga sangat mengapresiasi cara yang Anda tempuh dalam menulis suatu tulisan yang bersifat teologis semacam ini, yaitu dengan menggunakan pandangan2 dari para ahli, yang sudah teruji keahliannya di dunia perteologian sekarang ini (khususnya dalam tulisan ini Anda sedang mengacu kepada sebuah karya tulis dari seorang "teolog Van Tillian yang Kritis", yaitu John M. Frame). Jadi, dengan kata lain, Anda tidak "berteologi" secara lancang atau dengan membabi-buta saja.

Tetapi, kalau saya boleh titip pesan, maka pesan saya begini: Janganlah karya tulisan yang cukup bagus ini ditukikkan kepada suatu tujuan yang rendah dan naif, yaitu hanya untuk mendukung atau menentang suatu pandangan/pendapat orang-orang tertentu di SS ini, yang (hampir) semua tulisannya masih belum bisa dikategorikan ke dalam wacana yang bersifat teologis.

Saya menantikan tulisan-tulisan bermutu Anda yang lainnya! Gbu.

 

~“Mereka telah mengubah RUMAH TUHAN menjadi SARANG PENYAMUN; Adalah tugas suci kita sekarang ini untuk MEREFORMASInya!”~

__________________

~“Mereka telah mengubah RUMAH TUHAN menjadi SARANG PENYAMUN;
Adalah tugas suci kita sekarang ini untuk MEREFORMASInya!”~

bintang seven's picture

@vantilan dan sf benarkah yg tau jahat dan baik adalah Anak?

vantilan: Allah tidak mungkin tahu hal yang jahat di dalam DiriNya sendiri. Karena itu, hal yang baik dan jahat hanya dapat dimengerti dan dijabarkan dari hubungan antara Allah yang menyatakan Diri dengan ciptaanNya.

ketika menyatakan Diri dg ciptaanNYA van bukankah Tuhan Allah memposisikan sbg yg berfirma kataNYA pada manusia itu pada saat engkau memakannya pastilah engkau mati! bukankah anak memang berinteraksi dg ciptaan tapi IA ada diluar? tapi Roh NYA lah yg ada di dalam ciptaannya itu...

@van dan sf bukankah yg didalam itu lah yg lebih tahu?yg berdiam bersama adam itu? yg turut merasakan...tapi ketiganya yg esa memang saling berkomunikasi shg ketiganya yg esa pastilah tahu..krn ketika inkarnasi anak dikatakan:

ibrani 4:14 Sebab Imam Besar   yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita,  Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.

ibrani 2:8 Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong   mereka yang dicobai. 

bukankah ini mengajarkan IA yg telah dicobai ahli taurat, dihianati Yudas, ditinggal murid, diadili dan dihukum tanpa salah, di ejek dan dihina sedemikan baru mengalaminya dlm inkarnasinya bagaimana mungkin IA yg tahu sebelum berinkarnasi / berhubungan dg ciptaanNYA? bukan RohNYA yg kudus yg salah satu dari kita?

orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.

__________________

orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.

Samuel Franklyn's picture

bintang seven: Anak ada dalam ciptaan

ketika menyatakan Diri dg ciptaanNYA van bukankah Tuhan Allah memposisikan sbg yg berfirma kataNYA pada manusia itu pada saat engkau memakannya pastilah engkau mati! bukankah anak memang berinteraksi dg ciptaan tapi IA ada diluar? tapi Roh NYA lah yg ada di dalam ciptaannya itu...

Dalam pemahaman saya TUHAN Allah/Tuhan Yesus adalah satu-satunya Allah yang mengalami menjadi manusia. Sebagai manusia dia ada didalam dunia. Dia lah satu-satunya Allah yang berada di dalam ciptaan yaitu dunia. Walaupun dikatakan Roh Kudus berada didalam manusia akan tetapi Roh Kudus selamanya adalah Roh. Karena itulah Roh Kudus ada didalam manusia tapi bukan berada didalam tubuh manusia yang fisik akan tetapi berada dalam roh manusia. Memang Roh Kudus ada dalam tubuh fisik manusia akan tetapi itu karena tubuh fisik adalah rumah dari roh manusia. Dengan kata lain Roh Kudus berinteraksi dengan ciptaan lewat roh manusia. Sedangkan TUHAN Allah/Tuhan Yesus berinteraksi langsung dengan ciptaan karena Dia menjadi manusia yang adalah ciptaan juga.

Efesus 3:16
(16)  Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu,

Galatia 4:6
(6)  Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
 

bintang seven's picture

@SF apakah dg ada di dalam dunia Dialah yg tahu?

wondering and thinking...

sf: Dalam pemahaman saya TUHAN Allah/Tuhan Yesus adalah satu-satunya Allah yang mengalami menjadi manusia. Sebagai manusia dia ada didalam dunia. Dia lah satu-satunya Allah yang berada di dalam ciptaan yaitu dunia.

sf bukankah Roh ALlah melayang2 diatas permukaan air? apakah ia tak hadir juga didalam dunia?ia hadir dlm roh kita benar tapi apa hanya didalam batin?

sf kata tahu ttg baik dan jahat ditulis musa dlm kitab kejadian, artinya sebelum anak ada di dalam dunia dinyatakan dlm daging, salah satu Allah Tritunggal tahu ttg yg baik dan jahat, memang kemungkinan anak yg tahu begitu ringkas dan menggoda utk dpt ditafsirkan begitu, pertanyaannya bukankah Roh Kudus adalah penanggap atas firman Allah?  Roh Allah yg melayang2 diatas permukaan air menanggapi firman saat kisah penciptaan, IA pulalah yg dihembusi ke dalam tubuh adam? bukankah dosa dikandung adam keinginannya makan buah itu ada didalam batinnya? siapa yg tau? bukankah Roh yg ada di dalam adam?

sf anehnya adalah begini: kej 2:16-17

Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia  "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat   itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.  "

setelah itu diayat selanjutnya ayat 18:

TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya,  yang sepadan dengan dia 

aneh bukan setelah mengatakan jangan makan buah itu lalu ia berfirman tidak baik! setelah semua dijadikan Tuhan Allah dg baik muncul kata tidak baik! shg adam diberi penolong, bukankah org yg kesusahan dan dalam bahayalah yg diberi penolong? scra dlm kita membaca ada keinginan adam utk makan buah itu...ALLAH TAHU, ALLAH yg mana? ROH KUDUS .....dan dikeluhkannya pada Tuhan Allah dan IA berfirman utk mjadikan penolong bagi adam..... ALLAH, Tuhan Allah dan Roh Allah memang selalu berkomunikasi bahkan ada keluhan2 dlm interaksinya dg ciptaan yg telah jatuh dosa....

rom 8:26 Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh  sendiri berdoa untuk kita   kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.

 

orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.

__________________

orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.

Samuel Franklyn's picture

b7: Pemahaman saya

sf bukankah Roh ALlah melayang2 diatas permukaan air? apakah ia tak hadir juga didalam dunia?ia hadir dlm roh kita benar tapi apa hanya didalam batin?

Roh Allah melayang diatas permukaan air tapi air tersebut bukanlah air ciptaan yang ada dalam dunia.

Hal ini sudah dibahas dalam blog Hai-hai.

http://www.sabdaspace.org/allah_tritunggal_dan_allah_yang_mahagelap

Silahkan anda analisa keseluruhan Alkitab dari ujung ke ujung. Kalau anda melakukannya maka anda akan mendapati bahwa Roh Kudus itu bekerja senantiasa dalam konteks Dia bekerja lewat manusia. Roh memberikan kemampuan kepada manusia untuk melakukan kehendak Allah.

sf kata tahu ttg baik dan jahat ditulis musa dlm kitab kejadian, artinya sebelum anak ada di dalam dunia dinyatakan dlm daging, salah satu Allah Tritunggal tahu ttg yg baik dan jahat, memang kemungkinan anak yg tahu begitu ringkas dan menggoda utk dpt ditafsirkan begitu, pertanyaannya bukankah Roh Kudus adalah penanggap atas firman Allah?  Roh Allah yg melayang2 diatas permukaan air menanggapi firman saat kisah penciptaan, IA pulalah yg dihembusi ke dalam tubuh adam? bukankah dosa dikandung adam keinginannya makan buah itu ada didalam batinnya? siapa yg tau? bukankah Roh yg ada di dalam adam?

Lagi-lagi disini kita berbeda pemahaman. Dalam pemahaman saya maka pada waktu TUHAN Allah bersama-sama dengan Adam maka Dia terlihat sebagai manusia? Dasarnya apa? Manusia diciptakan segambar dan serupa teladan Allah. Dalam pemahaman saya manusia itu diciptakan mirip Tuhan Yesus. Tuhan Yesus adalah Allah dalam bentuk manusia. Dan Adam diciptakan mirip dengan Yesus. Yesus adalah aslinya sedangkan Adam adalah copynya. Jadi Anak Allah sudah hadir di dunia dalam bentuk daging sejak sebelum Adam ada. Jadi Tuhan Yesus sebenarnya sudah ada sejak sebelum dunia dijadikan dalam bentuk daging/manusia. Kehadiran Yesus ke dunia lewat kelahiran lewat Maria hanyalah supaya Yesus menjalani kehidupan manusia secara utuh.

Nah soal Roh yang ada didalam Adam itu sebenarnya berbeda dengan Roh yang ada dalam hati orang percaya. Mustinya ini akan diulas dalam blog Hai-hai yang berikutnya. Berhubung Hai-hai sedang di suruh cuti menulis sama Admin. Maka anda harap bersabar. He he he.

aneh bukan setelah mengatakan jangan makan buah itu lalu ia berfirman tidak baik! setelah semua dijadikan Tuhan Allah dg baik muncul kata tidak baik! shg adam diberi penolong, bukankah org yg kesusahan dan dalam bahayalah yg diberi penolong? scra dlm kita membaca ada keinginan adam utk makan buah itu...ALLAH TAHU, ALLAH yg mana? ROH KUDUS .....dan dikeluhkannya pada Tuhan Allah dan IA berfirman utk mjadikan penolong bagi adam..... ALLAH, Tuhan Allah dan Roh Allah memang selalu berkomunikasi bahkan ada keluhan2 dlm interaksinya dg ciptaan yg telah jatuh dosa....

Saya tidak yakin pemahaman ini benar. Ayat yang anda kutip dari Roma 8:26 itu berbicara mengenai peran Roh Kudus dalam Perjanjian Baru. Dalam pemahaman saya Adam tidak membutuhkan peran Roh Kudus yang macam demikian. Kenapa? Karena Adam bisa berbicara langsung dengan Tuhan. Peran Roh yang membantu kita dalam berdoa menurut saya adalah peran Roh Kudus yang baru berlaku dalam Perjanjian Baru. Kita membutuhkan Roh berperan sebagai pembantu doa kita karena kita tidak bisa berbicara muka dengan muka dengan Tuhan.

bintang seven's picture

@sf gw masih curious

sf thx berat utk penjelasan lo ok gw ngerti...beda kita dg adam adalah soal dpt berkomunikasi muka dg muka...dan  Tuhan Yesus telah hadir bagi adam dlm bentuk daging tp gw pengen menyelaraskan pandangan nih terutama ttg pribadi  Allah Roh Kudus

Nah soal Roh yang ada didalam Adam itu sebenarnya berbeda dengan Roh yang ada dalam hati orang percaya.

inilah yg membuat gw curious waktu ketemu hai2 dikotak ijo gak tuntas dan keburu diganggu dede ama deta...pertanyaan gw bukankah Roh Kudus keluar dari Tuhan Allah? saat adam dihembusi nafas Allah hai2 mengatakannya nafas hidup pada adam = hakim (kotak ijo).... dan adam telah mengangkat dirinya mjd Allah dan tidak takluk pada nafas hidup...apakah dg ini dpt dikatakan bhw pada zaman skrg Roh Kudus dpt dan berkuasa menaklukka kita? apakah sebenarnya Roh Kudus itu dan nafas hidup itu dlm konteks pl dan pb? thx bro

orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.

__________________

orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.

Samuel Franklyn's picture

bintang seven: Cuma 10 rasul Yesus menerima 2 jenis Roh Kudus

Penjelasan panjang sebaiknya menunggu blog Hai-hai tapi kalau intinya bisa gua kasih contekan. Intinya adalah cuma 10 rasul Yesus yang menerima 2 jenis Roh Kudus.

Yohanes 20:21-24
(21)  Maka kata Yesus sekali lagi: "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu."
(22)  Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: "Terimalah Roh Kudus.
(23)  Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada."
(24)  Tetapi Tomas, seorang dari kedua belas murid itu, yang disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka, ketika Yesus datang ke situ.

Pada saat peristiwa ini terjadi Yudas sudah mati jadi jumlah rasul Yesus yang berkumpul adalah 10 karena dikurangi Tomas. Nah ini jenis Roh Kudus pertama yang diterima para rasul Yesus. Ini jenis Roh Kudus yang tidak diterima oleh semua orang.

Kisah 1:4-8
(4)  Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang--demikian kata-Nya--"telah kamu dengar dari pada-Ku.
(5)  Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus."
(6)  Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: "Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?"
(7)  Jawab-Nya: "Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya.
(8)  Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."

Kisah 2:1-4
(1)  Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.
(2)  Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;
(3)  dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.
(4)  Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.

Nah ini jenis Roh Kudus kedua yang diterima oleh 10 rasul Yesus. Kalau kita perhatikan maka hal pertama yang harus diperhatikan adalah kalau memang jenis Roh Kudus nya sama kenapa musti 2 kali terjadi pemberian Roh Kudus?

  1. Lewat hembusan nafas Yesus.
  2. Lewat baptisan Roh Kudus.

Lalu kalau kita perhatikan lebih lanjut dalam Kisah Para Rasul maka turunnya Roh Kudus ke atas orang percaya mengikuti pola di Kisah 2 bukan pola di Yohanes 20. Para Rasul tidak pernah menghembusi orang dan bilang, "Terimalah Roh Kudus".

Perhatikan juga bahwa Roh Kudus pertama adalah Nafas Tuhan Yesus sedangkan Roh Kudus kedua adalah Janji Bapa. Jadi pihak yang memberikan Roh Kudus tersebut berbeda.

Berhubung diantara kita tidak ada yang pernah ketemu muka dan dihembusi Tuhan Yesus maka bisa kita tarik kesimpulan bahwa Roh Kudus yang ada dalam hati kita sebagai orang percaya adalah Roh Kudus yang berasal dari Bapa.

Galatia 4:6
(6)  Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
 

GODARMY's picture

:D

Vant, soal tulisan hampir semua tulisanmu, apa yg dikatakan om JT itu benar :
 

Vantillian, ini adalah jenis tulisan yang patut disebut sebagai sebuah tulisan (yang bersifat) teologis, yang bermutu! Terus terang, dengan membaca uraian Anda di dalam tulisan ini, saya baru melihat adanya keselarasan antara Anda dengan 'nick name' yg Anda gunakan di SS ini (Vantillian/Van Tillian= pengikut faham dari Cornelius Van Til).

Tul betul, tapi kalo bagi gue belum selevel itulah :D, karena itu lebih enak penjelasan Si Teolog nasi campur (padat, singkat sedap dan nikmat...sekali makan gak lapar lagi) :
 

Godarmy, sesungguhnya tidak sulit untuk memahami apa yang saya tulis. Yang sulit adalah menerima kenyataan bahwa yang kita pahami selama ini salah. Yang sulit adalah mengubah apa yang telah kita pahami selama ini sebagai kebenaran ternyata salah.
 

Apa yang saya tulis sangat sederhana. Adam ingin menjadi Allah. Adam seumur hidupnya menyesatkan manusia dan setelah mati dia menjadi arwah yang gentayangan di sorga untuk mendakwa manusia dan gentayangan di dunia untuk menyesatkan manusia.
 

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

 

Sama gampangnya dengan  yg ini:
 

Saya pernah mendengar penjelasan mengenai hal ini secara lebih sederhana dari si teolog jalanan Hai-hai. Hai-hai  berkata kira kira begini: "Kalau standardnya adalah standard manusia maka Allah Tritunggal adalah Allah Maha Tahu, akan tetapi tidak demikian kalau standard yang dipakai adalah standard Allah. Kalau berdasarkan standard Allah maka ada hal yang diketahui Bapa yang tidak diketahui Anak dan Roh Kudus dan ada hal yang diketahui Anak yang tidak diketahui Bapa dan Roh Kudus begitu juga ada hal yang diketahui Roh Kudus yang tidak diketahui Bapa dan Anak."

 

-Vant kalo tulisanmu bisa 3-4 kali dibaca baru ngerti (bahasa tingkat tinggi), kamu cocok jadi dosen Teologia :D
 

-Kalo tulisan Teolog nasi campur 1x gue dah ngerti(mulai dari sopir dokar, abang becak, kuli bangunan, orang awam s/d pembantu Rumah Tangga juga ngerti).....nasi campur MEMANG  LARIS...LARIS......cocok jadi Teolog Jalanan  uhahahaha :D

 Tapi ya samalah sesekali makan steak gak cuma nasi campur biar pinter...:D

 

JESUS IS GOD

__________________

JESUS IS GOD

dennis santoso a.k.a nis's picture

calon pendeta

Vant ... kamu cocok jadi dosen Teologia

kan bentar lagi die emang akan jadi pendeta... abis itu rame, vanti vs JT judulnya, hahaha :-D

Vantillian's picture

GodArmy....Tulisan teolog nasi campur..

Godarmy, sesungguhnya siapa yang bisa menuliskan sama seperti tulisan teolog jalanan atau nasi campur, maka dia sangat mudah memahami tulisan teologis yang berat sekalipun. Terima kasih untuk pujiannya. Tulisan saya masih terlalu mentah untuk disebut tulisan teologis bermutu. Saya masih belajar sampai sekarang bagaimana menulis dengan menu nasi campur. Karena saya merasa itulah tulisan yang berbobot. Bisa menjelaskan RASA nasi campur dengan sempurna. Menyajikan steak dan nasi campur memang membutuhkan teknik tersendiri. Tapi menyajikan RASA memang harus dilihat dari pengalamannya sekaligus pengetahuannya. Saya masih jauh dari itu.

M23's picture

@Vantillian

Tulisan yang bagus.

Kiranya kita semua sadar bahwa perspektif hanyalah suatu bayang-bayang, bukan suatu yang mutlak. Perspektif yang kita miliki adalah perspektif dari perspektif; perspektif dari paradigma yang sangat dipengaruhi oleh presuposisi, konsep, nilai, dan praktek dari "penjara" yang disebut lingkungan.

"Penjara" yang tak berujung; "penjara" yang berakhir dari misteri yang satu kepada misteri yang lainnya. Kata Hai-Hai, "misteri dalam misteri adalah pintu ke bait Allah."

Who's next? Siapa yang mau mendobrak penjara? Silakan om-om dan tante-tante, monggo.....

 

 

Tuhan aku percaya; tolonglah aku yang tidak percaya ini.

Vantillian's picture

M23, terima kasih

M23, terima kasih untuk pujiannya..Meskipun perspektif yang kita pandang adalah bukan suatu kemutlakan, perspektif kita harus diuji dan diawali dengan Titik Perspektif yang mutlak. Karena jika tidak, maka kita akan memutlakkan diri kita (perspektif) dan lupa dimana titik awal perspektifnya.

josia_sembiring's picture

No title

Kalau membaca blog ini, saya jadi terbawa untuk berfantasi. Fantasinya seperti ini :

Sebelum Manusia memakan buah pohong pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat, tenyata sudah ada yang mendahuluinya yaitu salah satu dari TUHAN Allah.

Bagaimana mungkin Dia memakannya? Caranya seperti apa? Motivasinya apa? dan Mengapa bisa terjadi?

Nah, caranya adalah bahwa Tritunggal itu melakukan pertandingan untuk membuktikan siapa dari ketiga oknum itu yang daya tahannya lebih kuat. Berhubung ketiga pribadi ini tidak ada bandingannya dan tidak ada parameter yang satu lebih dari yang lain maka harus dilakukan pertandingan. Karena Pertandingan ini sangat special maka Peserta adalah juga sebagai wasit atau Juri.

Hingga diputuskan bahwa pertandingannya cukup sederhana yaitu siapa yang paling tahan terhadap godaan buah. Buah ini harus sangat menarik dan sangat baik dan didisain oleh ketiga pribadi Tritunggal sehingga ketigaNya memiliki peluang yang sama untuk memakan buah itu.

Lalu disepakati bahwa buah itu akan berisi segala pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Jadi apabila peserta memakannya maka peserta wajib mengalami "kematian"

Setelah sekian lama, akhirnya salah satu Tritunggal tergoda dan memakan buah itu. Akhirnya diputuskan tinggal 2 orang yang akan melanjutkan pertandingan. Setelah beberapa lama, belum juga ada yang menang, akhirnya diputuskan bahwa kedua peserta memang kuat. Namun salah satu oknum tritunggal yang lain tidak terima, pertandingan harus dilanjutkan. Akhirnya disepakati bahwa Skema pertandingan akan diubah.

Kedua peserta yang masih bertahan diberikan kesempatan untuk membuat Manusia yang segambar dan serupa denganNya untuk mewakili mereka. Jadi kesempatan diberikan bergantian dengan catatan kalau salah satu sudah kalah, maka pihak pemenang wajib menyelamatkan kedua oknum pasca kekalahan. Menyelamatkan mereka dari efek kematian.

Setelah manusia tercipta, ternyata salah satu oknum Tritunggal yang kalah diawal pertandingan melakukan kelicikan dengan menyesatkan Manusia. Alhasil sekarang sudah 2 dari Peserta yang kalah. Dan sekarang sudah ditemukan pemenangnya yang wajib melakukan penyelamatan terhadap 2 Tritunggal yang lain ditambah manusia.

Akhirnya dibuatlah metode penyelamatan dengan mengorbankan TUHAN dan Manusia. Tuhan dikorbankan untuk menyelamatkan 2 Pribadi Tritunggal yang kalah dan Manusia dikorbankan untuk menyelamatkan manusia.

Metode Tukar Guling dalam satu kali Pekerjaan dilakukan diatas kayu salib. Yang tinggal adalah efek dari buah itu...

 

-Just Fantasi-

Jangan dimasukkan ke hati atau pikiran

Cheers....

 

Josia Sembiring