Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Allah Tritunggal Dan Allah Yang Mahagelap

hai hai's picture

Gelap Gulita menutupi Samudera Raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Di dalam kitab Kejadian ada dua kisah penciptaan. Yang pertama adalah kisah Penciptaan LANGIT dan BUMI oleh Allah sedangkan yang kedua adalah kisah penciptaan BUMI dan LANGIT oleh TUHAN Allah. Walaupun dari generasi ke generasi para teolog gagal memahaminya namun Allah berkenan  menyatakan kebenaran yang tercatat dalam permulaan kitab Kejadian tersebut kepada generasi ini. Terpujilah Gelap, Samudera dan Roh Allah dari kekal sampai kekal.

Allah, TUHAN Allah dan Nafas Hidup

Saya percaya, tidak ada orang Kristen yang tidak tahu kisah penciptaan langit dan bumi. Namun, kali ini kita akan memahaminya dengan cara baru. Silahkan membaca kisah tersebut di dengan teliti dan hati-hati. Walaupun tanpa membaca kisahnya di dalam Alkitab anda bisa memahami tulisan ini, namun itu berarti anda MEMBUANG kesempatan untuk menikmati keasykan yang saya rasakan ketika mempelajari dan memahami kisah penciptaan langkah demi langkah. Silahkan membaca kisah tersebut sebelum membaca tulisan ini. Untuk membacanya silahkan klik di sini (setelah terbuka, coba klik logo "vertical split" lalu logo "line view" agar anda lebih mudah membacanya).

Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Kejadian 1:1


Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Kejadian 1:2

Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi. Kejadian 1:3


Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap. Kejadian 1:4

Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama. Kejadian 1:5

Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." Kejadian 1:26

Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah  diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Kejadian 1:27

Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya. Kejadian 2:1

 
Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. Kejadian 2:2

Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu. Kejadian 2:3

Penciptaan LANGIT dan BUMI dilakukan oleh Allah. Allah menciptakan langit dan bumi dengan BERFIRMAN. Setelah mencipta selama enam hari Allah lalu berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu pada hari ketujuh kemudian memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya. Allah memulai penciptaan-Nya dengan menciptakan terang dan mengakhirinya dengan menciptakan manusia.

BERFIRMAN. Berfirman berarti MENYATAKAN kehendak. Allah berfirman berarti Allah menyatakan kehendak-Nya. Kepada siapakah Allah berfirman? Bila tidak ada siapapun, kenapa Allah berfirman? Siapakah yang MENANGGAPI firman Allah? Silahkan membaca Kejadian 1:26 tersebut di atas dan merenungkannya baik-baik. Ternyata Allah tidak sendirian. Allah berfirman karena Dia tidak sendirian. Allah berfirman karena ada yang MENANGGAPI firman-Nya. Karena ada yang menanggapi-Nya, itu sebabnya Allah berfirman.

Ada dua buah aksara di dalam tulisan Tiongkok kuno yang memiliki arti luar biasa yaitu Qian (dibaca: cian) yang pada zaman yang lebih kuno dilafalkan Gan (dibaca: kan) dan Kun. Qian dan Kun tidak diciptakan karena kedua-Nya adalah ADA yang ada karena diri-Nya ada (ziran). Qian dan Kun mahakuasa karena semuanya adalah mudah bagi Keduanya. Qian dan Kun sepadan dan tidak ada yang sepadan dengan Keduanya. Qian dan Kun menyebabkan perubahan namun Keduanya tidak berubah atau kekal. Qian artinya PEMRAKARSA. Kun artinya PENANGGAP. Kun mewujudkan kehendak Qian tepat seperti yang dikehendaki Qian tanpa menyangkali kehendak-Nya sendiri. Qian adalah Qian, bukan Kun. Kun adalah Kun, bukan Qian. Ketika menggunakan kata PEMRAKARSA dan PENANGGAP di dalam tulisan ini, saya menggunakannya dengan pengertian Qian  dan Kun Tiongkok kuno.

Allah berfirman, "Jadilah Terang!" Lalu terang itu jadi. Siapakah yang menanggapi firman Allah untuk menciptakan terang? Siapa lagi? Tentu saja yang menanggapi-Nya adalah Roh Allah yang melayang-layang di atas permukaan Air.  Allah adalah PEMRAKARSA sementara Roh Allah adalah PENANGGAP. Apakah pemahaman demikian benar? Apabila mempelajari ayat-ayat selanjutnya, anda akan menemukan kenyataan bahwa ketika Allah berfirman, BUKAN Roh Allah yang menanggapi firman-Nya. Anda akan menemukan kenyataan yang aneh.

Ketika Allah berfirman, Allah lalu menanggapi firman-Nya sendiri. Ketika berfirman Allah adalah Pemrakarsa. Ketika menanggapi firman Allah, Allah adalah Penanggap. Apabila Allah menanggapi firman-Nya sendiri, bukankah itu berarti Allah adalah Pemrakarsa juga Penanggap? Apabila Allah menanggapi firman-Nya sendiri, untuk apa Dia berfirman? Mungkinkah ada dua Allah? Yang satu adalah Allah yang berfirman sementara yang lain adalah Allah yang menanggapi firman Allah? Apabila ada dua Allah, kenapa menggunakan nama yang sama?

Apakah Allah yang menanggapi firman Allah adalah Roh Allah? Apabila benar, kenapa Roh Allah juga dinamai Allah? Sesungguhnya ada berapa Pencipta? Ada satu? Ada dua? Atau, hanya satu Allah dengan dua nama? Itulah misteri PENCIPTA langit dan bumi. Karena tidak menemukan jawabannya maka kita hanya bisa memahaminya demikian. Menambahkan hikmat manusia ke dalam ajaran Alkitab adalah perbuatan bodoh yang sia-sia. Dari pada mereka-reka lebih baik menjalani hidup dalam ketidaktahuan. Tahu bilang tahu, tidak tahu bilang tidak tidak tahu, itulah tahu. Sampai di sini, baiklah kita memahami bahwa kisah penciptaan langit dan bumi adalah misteri. Misteri dalam misteri. Misteri dalam misteri adalah gerbang ke bait Allah.

Demikianlah riwayat langit dan bumi pada waktu diciptakan. Ketika TUHAN Allah menjadikan bumi dan langit, -- Kejadian 2:4

belum ada semak apapun di bumi, belum timbul tumbuh-tumbuhan apapun di padang, sebab TUHAN Allah belum menurunkan hujan ke bumi, dan belum ada orang untuk mengusahakan tanah itu; Kejadian 2:5

tetapi ada kabut naik ke atas dari bumi dan membasahi seluruh permukaan bumi itu-- Kejadian 2:6

ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup. Kejadian 2:7

Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu. Kejadian 2:8

Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Kejadian 2:9

TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu. Kejadian 2:15

Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, Kejadian 2:16

tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati." Kejadian 2:17

TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." Kejadian 2:18


Lalu TUHAN Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara.   Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu. Kejadian 2:19


Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. Kejadian 2:21

Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu. Kejadian 2:22

Penciptaan BUMI dan LANGIT dilakukan oleh TUHAN Allah. Anda dapat membaca kisah lengkapnya di dalam Kejadian 2:4b-25.  Hanya ada empat penciptaan yang tercatat di dalam Kejadian 2:4b-25.  TUHAN Allah bukan Allah. Allah menciptakan dengan BERFIRMAN sementara TUHAN Allah menciptakan dengan MEMBENTUK (Yatsar) Adam dari debu tanah (aphar), MENUMBUHKAN (tsamach) tumbuhan dari tanah (adamah), MEMBENTUK (Yatsar) binatang dari tanah (adamah) dan MEMBANGUN (banah) Hawa dari tulang rusuk (tsela) Adam. Berbeda dengan Allah, TUHAN Allah sama sekali tidak menyatakan bahwa Dia berhenti mencipta. Apakah itu berarti Dia belum berhenti mencipta hingga saat ini?

Di dalam kisah penciptaan langit dan bumi (Kejadian 1) kita mendapati bahwa Allah adalah Pemrakarsa sekaligus penanggap. Di dalam kisah penciptaan bumi dan langit (Kejadian 2) kita mendapati bahwa TUHAN Allah melakukan penciptaan sesuai dengan yang dilakukan oleh Allah yang menanggapi firman Allah di dalam Kejadian 1. Kenyataan demikian mengajarkan kepada kita bahwa TUHAN Allah adalah Penanggap firman Allah. TUHAN Allah adalah Allah yang menanggapi firman Allah. Kenapa TUHAN Allah dinamai Allah di dalam Kejadian 1?

Apakah TUHAN Allah adalah Roh Allah? Mungkin! Bagaimana cara menyimpulkan bahwa TUHAN Allah adalah Roh Allah? Penanggap bukan pemrakarsa. Pemrakarsa sejati hanya ada satu. Penanggap sejati hanya ada satu. Apa dasar kesimpulan bahwa penanggap hanya satu? Bukankah Allah juga berfirman kepada ikan-ikan dan burung-burung  dan manusia? Mari kita mempelajari kedua ayat tersebut.

Lalu Allah memberkati semuanya itu, firman-Nya: "Berkembangbiaklah dan bertambah banyaklah serta penuhilah air dalam laut, dan hendaklah burung-burung di bumi bertambah banyak." Kejadian 1:22


Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." Kejadian 1:28


Silahkan membaca kedua ayat tersebut di atas dengan hati-hati lalu bandingkanlah keduanya. Bukankah nampak gamblang sekali bahwa Allah tidak berfirman kepada ikan-ikan dan burung-burung dan tidak mengharapkan tanggapan dari mereka? Namun, setelah memberkati Adam dan Hawa, Allah berfirman kepada mereka dan mengharapkan tanggapan dari keduanya. Itulah perbedaan antara manusia dan binatang. Binatang tidak memiliki kemampuan untuk menanggapi firman Allah namun manusia memiliki kemampuan untuk menanggapi firman Allah.

Apabila TUHAN Allah bukan Roh Allah, itu berarti ada dua Penanggap. Karena ada dua Penanggap, bukankah itu berarti ketika berfirman Allah harus menyatakan dengan gamblang kepada siapa firman-Nya itu ditujukan? Bukankah hal itu yang Dia lakukan ketika berfirman kepada manusia? Karena Allah tidak menyatakannya itu berarti hanya ada satu Penanggap yaitu TUHAN Allah. Itulah dasar untuk menarik kesimpulan bahwa TUHAN Allah adalah Roh Allah.

Mungkinkah TUHAN Allah bukan Roh Allah? Mungkin! Apabila TUHAN Allah bukan Roh Allah, itu berarti Roh Allah bukan Penanggap. Karena bukan penanggap lalu siapakah Dia? Itulah misteri yang harus kita coba pahami. Bila TUHAN berkenan, kita pasti mampu memahaminya dengan benar. Misteri di dalam misteri adalah gerbang ke bait Allah.

Kejadian 2:7 mencatat bahwa setelah membentuk Adam dari debu tanah TUHAN Allah lalu menghembuskan Nafas Hidup ke hidung Adam. Nafas Hidup ada di dalam TUHAN Allah itu sebabnya Dia menghembuskan-Nya. Walaupun ada di dalam TUHAN Allah, namun, Nafas Hidup bukan bagian dari TUHAN Allah. Apabila Nafas Hidup adalah bagian dari TUHAN Allah, maka ketika menghembuskan-Nya, Alkitab cukup mencatat, "TUHAN Allah menghembuskan nafas-Nya ke dalam hidung Adam." Akan tetapi Alkitab mencatat, "TUHAN Allah menghembuskan Nafas Hidup ke dalam hidung Adam." Itu berarti Nafas Hidup, walaupun ada di dalam TUHAN Allah, namun bukan bagian dari TUHAN Allah. Nafas Hidup bukan TUHAN Allah.

Karena dihembuskan ke hidung Adam, maka  Nafas Hidup itu pun ada di dalam Adam. Nafas Hidup menjadikan Adam makluk hidup, itu berarti Nafas Hidup memiliki kuasa mencipta. Dia menciptakan Adam yang dibentuk dari debu tanah menjadi makluk hidup. Karena memiliki kuasa mencipta itu berarti Dia adalah Pencipta. Pencipta ada di dalam ciptaan. Walaupun ada di dalam ciptaan namun Nafas Hidup adalah Pencipta. Untuk apa Pencipta ada di dalam ciptaan-Nya? Untuk apa lagi? Tentu saja untuk MENOPANG ciptaan-Nya agar  menepati kodrat penciptaannya.

Allah adalah Pemrakarsa sedangkan TUHAN Allah adalah Penanggap sementara Nafas Hidup adalah PENOPANG. Nafas Hidup ada di dalam TUHAN Allah namun Nafas Hidup bukan TUHAN Allah. Walaupun Nafas Hidup bukan TUHAN Allah namun Dia ada di dalam TUHAN Allah. Nafas Hidup dan TUHAN Allah itu ESA.

TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." Kejadian 2:18

Silahkan membaca ayat tersebut di atas dengan hati-hati dan teliti:

TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja." - Di dalam kalimat tersebut, TUHAN Allah adalah Pemrakarsa.

TUHAN Allah lalu menanggapi Firman-Nya dengan berfirman, "Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." - Di dalam kalimat tersebut, TUHAN Allah adalah Penanggap.

Pemrakarsa adalah Allah, bukan TUHAN Allah. Namun dalam ayat tersebut di atas, TUHAN Allah menjadi Pemrakarsa sekaligus Penanggap.

Berfirmanlah Allah: "Jadilah cakrawala." – Di dalam kalimat tersebut Allah adalah Pemrakarsa.

Maka Allah menjadikan cakrawala. – Di dalam kalimat tersebut Allah adalah Penanggap.

Penanggap adalah TUHAN Allah, bukan Allah. Namun, dalam ayat tersebut di atas, Allah menjadi Penanggap sekaligus Pemrakarsa.

Bagaimana kita memahami fakta tersebut di atas? Bagaimana memahami misteri Allah dan TUHAN Allah? Misteri di dalam Misteri adalah gerbang ke bait Allah. Nafas Hidup adalah Pencipta. Nafas Hidup ada di dalam TUHAN Allah. Nafas Hidup Bukan TUHAN Allah. Ketika Nafas Hidup yang ada di dalam TUHAN Allah berkata-kata maka yang kita dengar adalah ucapan TUHAN Allah. TUHAN Allah mengucapkannya namun Nafas Hiduplah yang berkata-kata. Hal itu terjadi karena Nafas Hidup ada di dalam TUHAN Allah. Itulah gerbang ke bait Allah. Sekarang kita ada di dalam bait Allah, langkah selanjutnya adalah ke ruang mahakudus.

Ada tiga Pencipta yang melakukan penciptaan BUMI dan LANGIT di dalam Kejadian 2:4-25 yaitu TUHAN Allah dan Nafas Hidup serta Allah. Nafas Hidup ada di dalam TUHAN Allah. Allah ada di dalam TUHAN Allah. Itu sebabnya tertulis, TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." Kita melihat keesaan Ketiganya sebagai TUHAN Allah. TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja." TUHAN Allah yang mengucapkannya namun Allahlah yang berkata-kata. Tiga Pencipta namun Esa. Tiga Pencipta berkarya dalam KEESAAN.

Walaupun Kejadian 1:3-31 hanya mencatat nama Allah sebagai pencipta namun sekarang kita tahu bahwa penciptaan  LANGIT dan BUMI dilakukan oleh tiga Pencipta Yang Esa. TUHAN Allah adalah Allah. Nafas Hidup adalah Allah. Ada tiga Allah namun ESA. Allah dan TUHAN Allah serta Nafas Hidup adalah Allah. Nafas Hidup ada di dalam Allah. TUHAN Allah ada di dalam Allah. Itu sebabnya tertulis, Berfirmanlah  Allah: "Jadilah cakrawala." Maka Allah menjadikan cakrawala. Kita melihat keesaan Ketiganya sebagai Allah. Berfirmanlah Allah: "Jadilah cakrawala." Maka Allah menjadikan cakrawala. Allah yang menanggapi firman Allah namun TUHAN Allahlah yang bekerja.

Ada tiga Pencipta Yang Esa. Allah, TUHAN Allah dan Nafas Hidup. Allah bukan TUHAN Allah; TUHAN Allah bukan Nafas Hidup; Nafas Hidup bukan Allah. Nafas Hidup ada di dalam TUHAN Allah. TUHAN Allah ada di dalam Allah. Allah ada di dalam TUHAN Allah. TIGA namun ESA. ESA walaupun TIGA. Itulah Allah Tritunggal. Allah adalah Pemrakarsa, TUHAN Allah adalah Penanggap dan Nafas Hidup adalah Penopang. Keberadaan masing-masing Allah di dalam Allah yang lain itu seperti gelap di dalam terang. Ketika Allah ibarat Terang, TUHAN Allah dan Nafas Hidup ibarat Gelap. Anda hanya melihat Allah, namun di dalam-Nya ada TUHAN Allah dan Nafas Hidup; Ketika TUHAN Allah ibarat Terang, Allah dan Nafas Hidup ibarat Gelap, Anda hanya melihat TUHAN Allah, namun di dalam-Nya ada Allah dan Nafas Hidup. Tidak nampak namun ada. Tidak berbicara namun berkata-kata.

Pemahaman tentang Allah Tritunggal adalah POKOK dan AKAR ajaran Alkitab. Itu sebabnya tanpa memahami Allah Tritunggal dengan benar, mustahil memahami ajaran Alkitab lainnya dengan benar secara lengkap. Yang kita pelajari di atas adalah ajaran paling kuno di dunia tentang Allah Tritunggal yang diajarkan sendiri oleh Allah Tritunggal kepada manusia. Doktrin Allah Tritunggal bukan ajaran berdasarkan hikmat manusia namun ajaran dari Allah Tritunggal itu sendiri. Apabila anda memahami ajaran paling kuno tersebut di atas maka selanjutnya, ketika membaca Alkitab anda akan menemukan yang selama ini tidak anda lihat yaitu kebenaran Allah Tritunggal. Nama-nama Tuhan yang anda baca akan memberikan pengertian yang selama ini tidak kita pahami.

Kenapa selama ini sulit sekali untuk memahami ajaran Allah Tritunggal? Menurut saya hal itu terjadi karena doktrin Allah Tritunggal diajarkan dengan hikmat manusia. Karena banyak teolog dan pengkotbah yang mengajarkan doktrin Allah Tritunggal walaupun tidak memahaminya dengan benar. Saya pernah melakukannya selama bertahun-tahun, mengajarkan Allah Tritunggal tanpa memahaminya dengan benar. Tuhan ampunilah saya!

Apakah tulisan ini sudah berakhir? Bukankah kita baru memasuki bait Allah dan belum mencapai ruang mahakudus? Benar. Kita akan memasukinya. Bukankah masih ada pertanyaan yang belum terjawab? Benar. Kita akan menjawabnya. Siapakah Roh Allah? Roh Allah adalah Nafas Hidup. Atas dasar apa kita menarik kesimpulan demikian? Saya akan mengajak anda memasuki ruang mahakudus, namun sebelum itu persiapkan diri anda. Persiapkan hati anda. Bila anda mengidap penyakit jantung, berdoalah agar jantung anda tetap berdetak ketika anda melihat kebenaran Allah Tritunggal yang tersimpan di ruang mahakudus. Saya menamai kebenaran itu Misteri Sang GELAP.

Gelap, Samudera dan Roh Allah


Bumi adalah bola dunia tempat manusia hidup sementara langit adalah cara manusia kuno menyebut ruang angkasa. Dunia adalah alam semesta dan segala isinya sementara sorga adalah sebuah dunia yang tidak diketahui secara pasti dan lengkap keberadaannya oleh manusia. Walaupun banyak yang mengajarkan bahwa sorga adalah sebuah dunia tidak kasatmata atau dunia yang tidak memiliki bentuk dan wujud sehingga tidak nampak dengan mata telanjang, namun sesungguhnya kita tidak memiliki informasi yang lengkap tentang sorga. Kisah penciptaan di dalam Kejadian 1 & 2 bukan kisah penciptaan bola dunia dan ruang angkasa namun kisah penciptaan dunia dan sorga. Walaupun di dalam Kejadian 1:1 disebut penciptaan sorga dan dunia namun yang dicatat adalah kisah penciptaan dunia.

Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Kejadian 1:1


Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Kejadian 1:2


Di bawah ini kita akan melihat dari mana kata-kata di dalam Kejadian 1:2 diterjemahkan.

belum berbentuk = tohuw (baca: toho) = hampa; tanpa bentuk; campur baur; kacau balau; sia-sia
kosong = bohuw (baca: boho) = kosong; hampa; merana; gersang; menjadi kurus; terbuang
gelap gulita = choshek (baca: kosek)
Samudera raya = t@howm (baca: teh-home) = Samudera raya; samudera; Air yang dalam; air yang banyak; dalam.
Roh Allah = ruwach elohiym
Air = mayim
Menutupi & permukaan = paniym = wajah; muka; permukaan
di atas = al = atas; di atas; bawah; di bawah; dalam; di dalam; samping; di samping; bersama; mengatasi; melingkupi
melayang-layang = rachaph = melayang-layang; mengepakkan sayap

Choshek, t@howm, Ruwach Elohim dan Mayim
sudah ada sebelum Allah menciptakan langit dan bumi. Apabila Gelap, Samudera dan Air sudah ada sebelum Allah mencipta, bukankah itu berarti ada KEBERADAAN DARI KEKAL selain Allah Tritunggal? Apabila ada keberadaan dari kekal lain selain Allah Tritunggal, bukankah itu berarti Allah Tritunggal bukan yang MAHAMULA?


Para penganut The Gap Theory mengajarkan bahwasanya ada dua kisah penciptaan di dalam Kejadian 1:1-31. Penciptaan pertama dicatat dalam Kejadian 1:1, Allah menciptakan langit dan bumi. Penciptaan kedua dicatat dalam Kejadian 1:2-31. Pemberontakan malaikat menyebabkan Langit dan bumi yang diciptakan dalam Kejadian 1:1 itu rusak. Kejadian 1:2 mencatat kondisi dunia yang rusak tersebut. Kejadian 1:3-31 mencatat kisah pemugaran dunia oleh Allah. Pemugaran dunia dimulai dengan kondisi bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.

Apabila anda percaya adanya dua kali penciptaan, maka tidak sulit untuk mempercayai tentang adanya tiga kali penciptaan, mungkin empat kali penciptaan, lima kali penciptaan dan seterusnya. Apabila anda percaya tentang dua kali penciptaan, tidak sulit untuk mempercayai bahwa malaikat-malaikat dulunya adalah manusia yang mendiami bumi. Mereka mati lalu menjadi arwah dan siap untuk memulai dari awal lagi ketika bumi dipugar. Reinkarnasi. Semuanya dimulai dari awal setiap kalpa. Dunia kiamat lalu semuanya dimulai lagi dari awal.

Pdt. Budi Asali MDiv menentang ajaran The Gap Theory dengan mengajarkan bahwa bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, tidak berarti bahwa Allah menciptakan sesuatu yang kacau, tetapi bahwa Ia menciptakan yang baik dan teratur secara bertahap. Walaupun nampak logis namun yang diajarkan Pdt. Budi Asali MDiv benar-benar omong kosong. Apabila yang diajarkannya benar, maka kita harus mempercayai bahwa Allah MEMBUAL ketika menyatakan bahwa Dia menciptakan langit dan bumi dalam 6 hari, sebab, Allah sudah mencuri start dengan menciptakan bumi yang belum berbentuk dan kosong serta gelap gulita menutupi samudera raya sebelum menciptakan yang lainnya dalam 6 hari. Allah pembual adalah berhala ciptaan para pembual, biarkan Pdt. Budi Asali MDiv saja yang menyembahnya. Untuk membaca ajaran Pdt. Budi Asali MDiv tentang penciptaan, silahkan klik di sini.

Sebagian teolog mengajarkan bahwa Kejadian 1:2 mustahil dipahami karena merupakan misteri yang tercatat di dalam Alkitab untuk menunjukkan keterbatasan akal budi manusia. Memang mustahil untuk memahami Allah secara sempurna, namun setahu saya, tidak ada satu ayat Alkitab pun yang mengajarkan bahwa manusia mustahil memahami ajaran Alkitab. Bukankah Allah berfirman karena menghendaki manusia menanggapi firman-Nya? Alkitab mengajarkan bahwa semuanya akan dibukakan bila waktunya tiba; Allah akan membukakan rahasia kerajaan Allah kepada orang yang kepadanya Dia berkenan.

Tohuw artinya hampa sementara bohuw artinya kosong. Menggunakan dua kata yang memiliki arti yang sama adalah cara bangsa Israel kuno untuk memutlakkan makna kedua kata tersebut. Kedua kata tersebut digunakan dalam Kejadian 1:2 untuk menegaskan bahwa pada mulanya bumi itu tidak ada. Pada mulanya bumi itu NIHIL alias NULL. Mutlak tidak ada. Kenapa Allah merasa perlu untuk mengajarkan bahwa pada mulanya bumi mutlak tidak ada? Hal itu untuk memastikan agar kita mengerti bahwa sebelum Allah menciptakan, tidak ada apapun selain Allah. Pada mulanya hanya ada Allah, yang lainnya mutlak tidak ada; yang lainnya adalah ciptaan Allah; yang lainnya baru ada setelah diciptakan Allah.

Kenapa Allah tidak mengajarkan bahwa pada mulanya sorga mutlak tidak ada? Kita memang tidak akan mampu memahami hal demikian pada saat mempelajari kisah penciptaan di dalam kitab Kejadian, namun setelah mempelajari Alkitab secara lengkap, dapat disimpulkan bahwa penciptaan dunia adalah bagian dari penciptaan sorga. Bahkan lebih lanjut dapat disimpulkan bahwa sorga adalah dunia yang sempurna, suatu hari dunia akan menjadi sorga. Kita akan mempelajari hal itu lain kali namun saat ini kita hanya mempelajari kisah penciptaan dunia.

Sebelum dunia diciptakan, dunia mutlak tidak ada. Sebelum dunia diciptakan hanya ada Gelap Gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Gelap, Samudera, Roh Allah dan Air sudah ada sebelum penciptaan dunia. Karena dunia belum diciptakan maka Gelap, Samudera, Roh Allah dan Air bukan ciptaan Allah. Gelap, Samudera dan Air di dalam Kejadian 1:2 bukan Gelap, Samudera dan Air di dunia yang kita kenal saat ini. Apakah Gelap, Samudera dan Air yang telah ada sebelum dunia diciptakan itu? Pertanyaannya salah! Seharusnya anda bertanya, "Siapakah Gelap, Samudera dan Air yang ada sebelum dunia diciptakan itu?" Allah Tritunggal. Allah, TUHAN Allah dan Nafas Hidup. Bukankah hanya Allah Tritunggal yang ada sebelum dunia diciptakan? Siapakah Gelap? Siapakah Samudera? Siapakah Roh Allah? Siapakah Air?

Sebelum dunia diciptakan, sebelum manusia dewasa, Allah tritunggal tidak memerlukan nama. Ketiganya Esa, itu sebabnya tidak memerlukan nama untuk saling mengenal dan saling menyapa. Setelah menciptakan dunia, setelah menciptakan manusia, Allah Tritunggal memerlukan nama. Ketiganya Yang Esa memerlukan nama karena ingin memperkenalkan diri kepada manusia dan ingin manusia mengenali Ketiganya Yang Esa dengan benar.

Di dalam Kejadian 1:2 Allah memperkenalkan diri-Nya dengan nama Gelap. TUHAN Allah memperkenalkan diri-Nya dengan nama Samudera. Nafas Hidup memperkenalkan diri-Nya dengan nama Roh Allah. Bagaimana cara menarik kesimpulan demikian? Kita menarik kesimpulan demikian karena kita sudah belajar bahwa Nafas Hidup ada di dalam TUHAN Allah dan TUHAN Allah ada di dalam Allah. Roh Allah ada di dalam Samudera dan Samudera ada di dalam Gelap.

Bagaimana kita menyimpulkan bahwa Roh Allah ada di dalam Samudera? Roh Allah melayang-layang di atas permukaan Air. Air adalah bagian dari Samudera. Air adalah Samudera. Roh Allah melayang-layang di atas Air berarti Roh Allah ada di dalam Samudera. Roh Allah ada di dalam Samudera namun tidak menyatu dengan Air, itu berarti Roh Allah bukan Air. Apabila Roh Allah ada di luar Samudera, maka tentulah yang tercatat adalah Roh Allah melayang-layang di atas Samudera. Manusia tidak bisa melihat Samudera namun melihat Air, itu sebabnya tertulis di dalam Alkitab secara gamblang, agar manusia tahu bahwa Air adalah Samudera.

Allah Tritunggal Dan Allah Yang Mahagelap


Sebelum penciptaan Allah Tritunggal memperkenalkan diri-Nya dengan nama Gelap, Samudera dan Roh Allah. Ketika menciptakan Allah Tritunggal memperkenalkan diri-Nya dengan nama Allah, TUHAN Allah dan Nafas Hidup. Allah Adalah Gelap. TUHAN Allah adalah Samudera. Nafas Hidup adalah Roh Allah.

Kenapa Allah menggunakan nama Gelap? Untuk menunjukkan bahwa Dia adalah Allah yang transenden, Allah yang tinggal jauh, Allah yang tidak terjangkau oleh manusia. Tidak kasatmata juga tidak dikenali. Gelap adalah Allah adalah Tuhan Yang Mahamula adalah Tuhan Yang Mahatinggi adalah Tuhan Yang Mahabesar.

Kenapa TUHAN Allah menggunakan nama Samudera? Untuk menunjukkan bahwa Dialah Allah Imanen, Allah yang tinggal dekat dengan manusia. Kasatmata dan dikenali serta sumber kehidupan. Samudera adalah TUHAN Allah adalah Tuhan Mahapencipta adalah Tuhan Yang Maharendah adalah Tuhan Yang Mahakecil.

Kenapa Nafas Hidup menggunakan nama Roh Allah? Untuk menunjukkan bahwa Dia ada di dalam Allah dan TUHAN Allah. Untuk menunjukkan bahwa Dia adalah Penopang Allah dan TUHAN Allah. Roh Allah Menggunakan nama Nafas Hidup untuk menunjukkan bahwa Dialah yang menopang Adam menjadi makluk hidup. Nafas Hidup adalah Roh Allah adalah Tuhan Yang Mahapenopang adalah Tuhan Yang Maharaja.

Yang Mahagelap Unjuk Diri


Pada hakekatnya tidak sulit untuk memahami bahwa Gelap adalah Allah, Samudera adalah TUHAN Allah dan Roh Allah adalah Nafas Hidup dan Ketiganya Esa karena Alkitab mengajarkannya dengan gamblang. Namun benar-benar sulit untuk menerima kenyataan bahwa Gelap adalah Allah. Hal demikian terjadi karena secara naluri manusia takut pada kegelapan dan baik orang tua, guru sekolah, dosen sekolah minggu maupun pengkotbah senantiasa mengajarkan bahwa gelap itu jahat dan jelek sementara Allah itu terang. Ajaran demikian memang benar namun tidak sempurna karena Alkitab juga mengajarkan bahwa Gelap adalah Allah.

Pengktobah alam roh mengajarkan bahwa awan hitam dalam penglihatan pengkotbah alam roh adalah alam gaib alias kerajaan Iblis atau hadirat Iblis. Namun, Alkitab justru mengajarkan hal sebaliknya. Alam gaib alias kerajaan Iblis itu omong kosong, itu sebabnya Alkitab sama sekali tidak mengajarkan keberadaannya. Hadirat Iblis itu isapan jempol belaka karena Alkitab mengajarkan bahwa awan gelap adalah hadirat Allah alias tanda kehadiran Allah.

Menjelang matahari terbenam, tertidurlah Abram dengan nyenyak. Lalu turunlah meliputinya gelap gulita yang mengerikan. Kejadian 15:12

Firman TUHAN kepada Abram: "Ketahuilah dengan sesungguhnya bahwa keturunanmu akan menjadi orang asing dalam suatu negeri, yang bukan kepunyaan mereka, dan bahwa mereka akan diperbudak dan dianiaya, empat ratus tahun lamanya. Kejadian 15:13

Tetapi bangsa yang akan memperbudak mereka, akan Kuhukum, dan sesudah itu mereka akan keluar dengan membawa harta benda yang banyak. Kejadian 15:14

Tetapi engkau akan pergi kepada nenek moyangmu dengan sejahtera; engkau akan dikuburkan pada waktu telah putih rambutmu. Kejadian 15:15

Tetapi keturunan yang keempat akan kembali ke sini, sebab sebelum itu kedurjanaan orang Amori itu belum genap." Kejadian 15:16

Ketika matahari telah terbenam, dan hari menjadi gelap, maka kelihatanlah perapian yang berasap beserta suluh yang berapi lewat di antara potongan-potongan daging itu. Kejadian 15:17

Kisah tersebut di atas mencatat kehadiran Gelap Gulita yang mengerikan atau yang menggentarkan. Apakah anda berani menafsirkan bahwa Iblis hadir ketika TUHAN membuat perjanjian dengan Abraham?

Lalu Musa mengulurkan tangannya ke langit dan datanglah gelap gulita di seluruh tanah Mesir selama tiga hari. Keluaran 10:22


Tidak ada orang yang dapat melihat temannya, juga tidak ada orang yang dapat bangun dari tempatnya selama tiga hari; tetapi pada semua orang Israel ada terang di tempat kediamannya. Keluaran 10:23

Kedua ayat tersebut di atas mencatat  tentang tulah ke 9 dari 10 tulah yang menimpa Mesir. Gelap gulita bisa terjadi karena gerhana matahari, sinar matahari tertutup awan atau debu di udara. Alkitab sama sekali tidak mencatat tentang awan atau debu, di samping itu, mustahil gerhana matahari berlangsung selama tiga hari. Tidak ada orang yang dapat melihat temannya, juga tidak ada orang yang dapat bangun dari tempatnya selama tiga hari. Itulah yang ditulis oleh Musa untuk menggambarkan betapa mengerikannya gelap gulita yang terjadi saat itu. Anda percaya, saat itu bangsa Mesir belum menemukan api sehingga tidak mampu mengatasi kegelapan itu? Selama ini kita menyebut gelap gulita yang melanda Mesir itu mujizat. Bolehkah kita mengatakan Yang Mahagelap unjuk gigi?

Tetapi waspadalah dan berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan hal-hal yang dilihat oleh matamu sendiri itu, dan supaya jangan semuanya itu hilang dari ingatanmu seumur hidupmu. Beritahukanlah kepada anak-anakmu dan kepada cucu cicitmu semuanya itu, Ulangan 4:9


yakni hari itu ketika engkau berdiri di hadapan TUHAN, Allahmu, di Horeb, waktu TUHAN berfirman kepadaku: Suruhlah bangsa itu berkumpul kepada-Ku, maka Aku akan memberi mereka mendengar segala perkataan-Ku, sehingga mereka takut kepada-Ku selama mereka hidup di muka bumi dan mengajarkan demikian kepada anak-anak mereka. Ulangan 4:10

lalu kamu mendekat dan berdiri di kaki gunung itu, sedang gunung itu menyala sampai ke pusar langit dalam gelap gulita, awan dan kegelapan. Ulangan 4:11

Lalu berfirmanlah TUHAN kepadamu dari tengah-tengah api; suara kata-kata kamu dengar, tetapi suatu rupa tidak kamu lihat, hanya ada suara. Ulangan 4:12

Firman itulah yang diucapkan TUHAN kepada seluruh jemaahmu dengan suara nyaring di gunung, dari tengah-tengah api, awan dan kegelapan, dan tidak ditambahkan-Nya apa-apa lagi. Ditulis-Nya semuanya pada dua loh batu, lalu diberikan-Nya kepadaku." Ulangan 5:22

"Ketika kamu mendengar suara itu dari tengah-tengah gelap gulita, sementara gunung itu menyala, maka kamu, yakni semua kepala sukumu dan para tua-tuamu, mendekati aku, Ulangan 5:23

dan berkata: Sesungguhnya, TUHAN, Allah kita, telah memperlihatkan kepada kita kemuliaan dan kebesaran-Nya, dan suara-Nya telah kita dengar dari tengah-tengah api. Pada hari ini telah kami lihat, bahwa Allah berbicara dengan manusia dan manusia itu tetap hidup. Ulangan 5:24
 
Handai taulan sekalian ayat-ayat tersebut di atas adalah kisah TUHAN membuat perjanjian dengan bangsa Israel di gunung Horeb.

Anda paham yang dimaksudkan dengan "Gunung itu menyala sampai ke pusar langit dalam gelap gulita, awan dan kegelapan" dalam Kejadian 4:11? Anda paham yang dimaksudkan dengan "Ketika kamu mendengar suara itu dari tengah-tengah gelap gulita, sementara gunung itu menyala" dalam Kejadian 5:23? Terang dan Gelap dalam satu kesatuan. Bolahkah kita mengatakan, Yang Mahagelap unjuk gigi?

Mulai dari jam dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga. Matius 27:45

Bila anda baca kisah penyaliban Kristus, kembali Yang Mahagelap unjuk gigi. Markus menulis, Yesus disalib jam sembilan pagi. Mulai dari jam dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga sore. Tentang kegelapan dicatat baik oleh Matius, Markus maupun Lukas. Alih-alih mencatat tentang kegelapan, Yohanes justru mencatat bagaimana Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena dan Yohanes ngerumpi dekat salib, sementara Matius dan Markus serta Lukas mencatat bahwa mereka melihat dari jauh. Bila gelap gulita, bagaimana mereka saling mengenal? Bila tidak gelap gulita, kenapa mereka bisa mendekati salib tanpa dicegah penjaga?

Hal aneh lainnya yang ditulis oleh Matius adalah: Kepala pasukan dan prajurit-prajuritnya yang menjaga Yesus menjadi sangat takut ketika mereka melihat gempa bumi dan apa yang telah terjadi, lalu berkata: "Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah."  Markus dan Lukas membenarkan apa yang dikatakan oleh kepala pasukan tersebut. Yohanes mencatat tentang orang yang bersaksi bahwa lambung Yesus ditusuk tombak. Mungkinkah orang tersebut yang berdiri dekat kepala pasukan tersebut sehingga mendengar ucapannya? Atau dia justru kepala pasukan itu sendiri? Saya tidak tahu! Namun Yohanes menjamin bahwa kesaksian orang itu benar. Dalam gelap gulita, bagaimana orang tersebut mengenali kepala pasukan itu? Kenapa tidak ada catatan tentang orang yang menyalakan api untuk mengatasi kegelapan?

Penyaliban Kristus terjadi menjelang paskah sementara paskah dirayakan saat bulan purnama. Gerhana matahari mustahil terjadi saat atau menjelang bulan purnama. Menurut para ilmuwan, gerhana matahari total paling lama di dunia baru akan terjadi pada 16 Juli 2186 yaitu selama 7 menit 29 detik.  Apabila mustahil terjadi gerhana matahari, lalu kenapa gelap gulita? Apabila gerhana matahari tidak pernah lebih dari 7 menit, kenapa gelap gulita selama 3 jam? Selama ini kita menyebut apa yang terjadi saat penyaliban sebagai mujizat, mungkin sudah saatnya kita memahaminya sebagai Yang Mahagelap unjuk diri?

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Pniel's picture

Hai Hai,emprit mau jadi elang.

"Manuk emprit pingin jadi elang". Itulah yang sekarang coba dilakukan Hai Hai didalam menghadapi Pniel. Setelah mempermalukan dirinya dengan banyak melakukan kesalahan logika dan eisegesis, sekarang Hai Hai mencoba menjadi pendekar reformed dari hongkong dengan membalikkan argumentasi kepada Pniel, tanpa ia sendiri tahu apa yang ia sedang perbuat. Ini hanya mempermalukan reputasinya di SS ini.

Saya tidak pernah menyatakan bhw 'terang' itu Allah sama seperti saya juga tidak pernah mengklaim bhw gelap itu Allah. Anda sendirilah yang menyatakannya demikian. Tuch lihat blog sampah anda yang baru anda publikasikan disebelah. Saya bisa membedakan mana itu Pencipta dan mana itu ciptaan. Andalah yang panteistik dgn paham gotong royong nya.

Jadi buat apa menggunakan jurus yang anda sendiri tidak tahu esensi dan penggunaannya? MENGENASKAN.

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

__________________

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

hai hai's picture

@Pniel, Ngaku Aja Dech

Ha ha ha ha ... Pniel, klo gakbisa jawab ngaku aja dech!

Timbangan yang anda gunakan untuk menimbang orang lain harus digunakan dulu untuk menimbang diri sendiri Pniel.

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Pniel's picture

Hai Hai, anda dukun togel?

Hahaha...ketahuan kalau anda hanya sekedar copas jurus orang lain tanpa anda menguasai jurus tsb. Hai, anda sungguh mengenaskan! anda tak ubahnya spt dukun TOGEL yang bisanya hanya sekedar baca mantera dari tiongkok lantas mencoba bernubuat mengenai seseorang. Mantera dari hongkong? Nubuat dari hongkong?

BERTOBATLAH Bung!

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

__________________

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

hai hai's picture

@Pniel, Saya Hanya

Pniel, saya hanya mengutip tulisan anda untuk memberitahu anda bahwa ketika menulis paragraf tersebut anda hanya ASAL nyerang. Bila anda tidak mau mengambil hikmah dari teguran saya, terserah anda.

Saya sudah merangkum srangan-serangan anda dan serangan yang lainnya atas blog saya dalam komentar ini. Silahkan baca dan ambil hikmahnya.

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Pniel's picture

Hai Hai, saya tdk mungkin tidak bisa menjawab...

Hahaha....anda bebal dan sombong dengan mengira telah mengalahkan saya. Mengira bhw saya tidak menjawab dikarenakan pertanyaan anda terlalu hebat??? hahaha....Semua argumentasi anda yang telah saya patahkan anda pergunakan kembali untuk menyerang saya. Apanya yang hebat??? hebat dari hongkong????hahaha...

Kalaulah saya tidak/belum menjawab pertanyaan anda itu TIDAK MUNGKIN BERARTI saya tidak bisa menjawab, tetapi HANYA KARENA saya disibukkan dgn pekerjaan kantor yg banyak menguras waktu dan pikiran sehingga saya menunda untuk menjawabnya kala ada waktu senggang. Saya bisa menjawab pertanyaan anda bukan karena saya pintar tetapi karena pertanyaan anda sangat tolol rrrruaaaarrrrr binasanya. Andai saya punya banyak peluang kesempatan yang berlimpah, anda pasti sudah saya giles habis-habisan spt orang menggiles daging giling sampai halus! Anda hanya unggul dari saya dari segi kesempatan ini shg anda berpeluang banyak menyebarkan ajaran sesat anda.

Saya tidak sesat spt anda dengan memberhalakan benda/keadaan yang mati sebagai Allah. Saya bisa membedakan mana itu Allah dan mana yang bukan. Orang Panteistik selalu menganggap bhw segala sesuatu yang misteri dan 'wah' sbg Allah. 

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

__________________

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

hai hai's picture

@Pniel, Adam Adalah Bapamu

Bagaimana dengan anda??? Anda bukan hanya tidak bisa membedakan mana yang Pencipta dan mana yang ciptaan. Anda memang buta luar biasa, sampai2 saya yang laki2 anda anggap sbg perempuan shg anda sering horny pada saya...hahahaha....

Pniel, jangan memutar balikkan fakta dong. Kisahnya begini: Bila Pniel nungging di jalan karena menyangka anda horny, tendang pantatnya hingga dia mencelat .... Ha ha ha ha .. Lagi lagi anda menyangka saya horny sama anda ... Ha ha ha ha .... Pniel, Pniel, kcian dech kamu!

Pertama saya katakan bhw sebelum penciptaan belum ada materi yang terbentuk saat itu. Musa menggambarkan apa yang Tuhan wahyukan kepadanya dalam pandangannya sbg orang Ibrani kuno dimana ia melihat bhw 'Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air'. Ini tak heran karena Para Nabi dan Rasulpun, khususnya Yohanes selalu menggambarkan penampakan supranatural dengan mata manusia ( 'apa yang nampak dimata').Silahkan cari sendiri di Alkitab! Makanya saya berikan arti bhw kata 'air' disana PASTI bukan Pencipta, tetapi 'ciptaan/non Pencipta'. Apakah ini kontradiksi? sama sekali tidak. Saya mengatakan 'air' sbg ciptaan/non Pencipta sama seperti Musa melihat melalui wahyu yang Allah berikan bhw disana ada air. Tentu Musa dapat membedakan manakah yang Allah dan manakah yg bukan Allah. Demikian pula saya, kalau 'Allah' adalah Pencipta tentu 'air' (dalam penggambaran tsb) adalah ciptaan/non Pencipta.  Sekali lagi semua yang ada diluar kategori 'PENCIPTA' pasti itu masuk dalam kategori 'CIPTAAN/NON PENCIPTA'.

Wah Pniel, kombinasi jurus PLINTAT PLINTUT dan jurus tafsir 1001 mimpi anda hebat juga ya? ck ck ck ck .... Anda pasti merasa diri hebat sekali karena menyangka berhasil mencari kambing hitam untuk menutupi kesalahan anda. Ha ha ha ha ha ... Pniel, Pniel, ingat dong, ilmu anda kan cuman seujung kukunya Budi Asali, mustahil mampu MENGAKALI hai hai yang anda puji-puji setinggi langit. Ha ha ha ha ...

Pniel, anda masih ingat pepatah yang sering saya tulis ini? biarkan pembual terus membual hingga menyangkal bualannya sendiri. Pepatah itu kembali terbukti kebenarannya.

Musa menggambarkan apa yang Tuhan wahyukan kepadanya dalam pandangannya sbg orang Ibrani kuno dimana ia melihat bhw 'Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air'. Ini tak heran karena Para Nabi dan Rasulpun, khususnya Yohanes selalu menggambarkan penampakan supranatural dengan mata manusia ( 'apa yang nampak dimata').

Musa melihat lalu menuliskan apa yang dia lihat. Menurut Pniel yang sudah katam ilmu Hermeneutika, inilah yang dilihat oleh Musa:

Bumi belum ada, demikian juga langit belum tercipta. Semuanya kosong, belum ada satupun materi yang ada pada saat itu...semuanya gelap gulita, tidak ada terang atau apapun benda di alam semesta ini.


Kemudian Musa melihat dan semuanya dilihat dengan mata manusia:


Gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.

Kesimpulan:

apa yang sesungguhnya diliht Musa dengan mata manusianya? Musa adalah nabi besar, mustahil dia membual. Apabila Musa salah lihat, pasti TUHAN memberitahu dia hal yang benar. Menurut saya yagn terjadi adalah Pniel PLINTAT PLINTUT.

Pniel, ketika TUHAN Allah bertanya, Adam dan HAwa alih-alih ngaku dosa malah bikin DOSA. Kok diteladani sich?

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Pniel's picture

Hai Hai, HIDUP KESESATAN LOGIKA & EISEGESIS !!!

Hai Hai : Pniel, jangan memutar balikkan fakta dong. Kisahnya begini: Bila Pniel nungging di jalan karena menyangka anda horny, tendang pantatnya hingga dia mencelat .... Ha ha ha ha .. Lagi lagi anda menyangka saya horny sama anda ... Ha ha ha ha .... Pniel, Pniel, kcian dech kamu!

Maling teriak maling.

Hai Hai : Wah Pniel, kombinasi jurus PLINTAT PLINTUT dan jurus tafsir 1001 mimpi anda hebat juga ya? ck ck ck ck .... Anda pasti merasa diri hebat sekali karena menyangka berhasil mencari kambing hitam untuk menutupi kesalahan anda. Ha ha ha ha ha ... Pniel, Pniel, ingat dong, ilmu anda kan cuman seujung kukunya Budi Asali, mustahil mampu MENGAKALI hai hai yang anda puji-puji setinggi langit. Ha ha ha ha ...

Pniel, anda masih ingat pepatah yang sering saya tulis ini? biarkan pembual terus membual hingga menyangkal bualannya sendiri. Pepatah itu kembali terbukti kebenarannya.

Saya sudah jelaskan kalimat yang sudah jelas yang sengaja anda permasalahkan, tetapi anda tidak menanggapinya malah melakukan AD HOMINEM dan RED HERRING. Benar-benar contoh seorang yang bertekun didalam kesesatan dan eisegesis !

Hai Hai : apa yang sesungguhnya diliht Musa dengan mata manusianya? Musa adalah nabi besar, mustahil dia membual. Apabila Musa salah lihat, pasti TUHAN memberitahu dia hal yang benar. Menurut saya yagn terjadi adalah Pniel PLINTAT PLINTUT.

Apa yang ditulis oleh Musa adalah GAMBLANG dan JELAS. Musa menulis Allah sbg Allah, dan yang bukan Allah sbg bukan Allah. Apabila Musa hendak menyampaikan bhw 'gelap','samudera',dan 'air' adalah Allah maka tentu ia akan menuliskannya dgn gamblang bhw gelap=Allah, samudera=Allah, dan air=Allah dan menjelaskan point yang sangat penting ini di kitab Kejadian. Tetapi itu tidak ia lakukan karena Musa tahu bhw Allah adalah  Allah, dan yang bukan Allah adalah bukan Allah.

Menanggapi bualan (yg bukan bagian dari argumentasi ini) Hai Hai yg lainnya maka saya hanya akan menanggapinya sbb :

Realita yang terjadi adalah Hai Hai sudah keok, dan untuk menutupi urat malunya maka ia berusaha menyamber seadanya argumentasi yang bisa dia pakai untuk menghindari debat (red herring) atau untuk mempermalukan lawan bicaranya (ad baculum). ITULAH KISAH HAI HAI YANG MENEGAKKAN KESESATAN LOGIKA DAN EISEGESIS DI SS INI. Akankah kepopuleran Hai Hai sbg theolog wahid dari hongkong akan berakhir tragis sampai sini???

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

__________________

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

alvazez's picture

@PNIEL si Tukang Maki

PNIEL, saya rasa anda akhir2 ini udah lebih macho dari sebelumnya tapi.... walaupun masih kurang jantan... namanya juga masih dalam usaha ya ?

gimana kalo kamu kurangi makian yg membuat kamu terlihat gimana gitu, soalnya kamu akhir2 ini diskusi dengan didasari rasa sakit hati karena segala kesalahan dan kesesatan bos kamu ketahuan, kamu justru harus berterima kasih dan memberitahu kesalahan pemahamannya, kalo ngga gimana dia bisa tahu ?

Jangan mendewakan orang / sesama manusia, sampai-sampai kamu harus membela mati-matian dan menutupi segala kesalahannya yg mana berarti kamu ikut menanggung juga kesalahannya karena tidak memberitahu, malah kamu ikuti dengan membabi buta ngga karuan.

 

GBU

Pniel's picture

@Alvazez, minggir sono!

Alvazez, anda bukanlah orang yang saya perhitungkan disini. Saya tahu bhw anda bergantung MUTLAK pada Hai Hai. Bagi anda Hai Hai adalah infallible and innerant. Hai Hai adalah hidup anda di SS ini. Anda tidak punya pendirian! Saya tidak bergairah menghadapi anda. PERCUMA. Mending saya gempur Hai Hai habis2an...kalau Hai Hai sudah keok paling2 pengikut2 setianya spt anda ini pasti bisanya cuma mengkaing-kaing aja.

Udahlah...sono anda minggir dengan teratur! Anda bukan lawan seimbang saya!

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

__________________

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

alvazez's picture

PNIEL kok jahat banget sih kamu

Ya gapapa lah kalo loe ngga memperhitungkan aq, tp loe udah keliru banget kalo nganggap gua bergantung sama si hai2 gondrong itu, jangan suka berbuat gitu lah, murid siapa kek, pengikut dll, kamu sadar ngga sih kalo itu fitnah. Percuma kalo kamu belajar papan gilesan versi thelog terkenal kalo akhirnya papan gilesannya loe pake buat nggebukin anak kencur kaya aku ini, lebih baik loe belajar buku2 mengenai bagaimana loe bisa mengembangkan kepribadian lo supaya menjadi lebih baik dari pada sia2 belajar agama tp ngga kamu lakukan ajarannya, 

 

GBU

hai hai's picture

@Lady, Gelap dan Samudera

Lady, yang anda katakan benar. Puluhan tahun saya mempelajari Alkitab dan membaca berpuluh-puluh bahkan ratusan buku rohani namun tidak menemukan kebenaran itu. Ujug-ujug saya memahaminya suatu malam.

Walaupun mengaku dirinya berhasil gilang gemilang membongkar kesesatan tulisan ini namun nampak gamblang sekali betapa tidak bermutu dan ngasalnya argumentasi-argumentasi yang diajukan oleh Pniel. Sementara Debu Tanah ha ha ha ha ha ... dia hanya numpang mempermalukan diri sendiri lalu menulis blog yang nggak karu-karuan. JF, ha ha ha ha ... komentarnya benar-benar beermutu rendah seperti biasa.

Lady, dengan pemahaman baru akan Allah Tritunggal, cobalah untuk membaca Alkitab, sangat mengasykkan karena apa yagn sebelumnya nampak tidak berarti tiba-tiba menjadi mutiara. Apa yagn sebelumnya tidak pernah kita pertanyakan sekarang memiliki arti yang indah. brikut ini saya akan kutib dua ayat yagn selama ini kita lewati begitu saja sekarang memberi arti baru.

Pada waktu itu berkatalah Salomo: "TUHAN telah menetapkan matahari di langit, tetapi Ia memutuskan untuk diam dalam kekelaman.1 Raja-raja 8:12

TUHAN diam dalam Kekelaman. Luar biasa bukan?

Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut. Mikha 7:19

Kita tahu sekarang bahwa tubir-tubir laut adalah Kristus.


Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

alvazez's picture

Terbesar & Terkecil

Oleh karena itu saya meminta penjelasan tentang arti kata " terkecil " yang digunakan dalam kalimat "... terkecil di Kerajaan Allah ".
Terkecil untuk hal apa ?
Terkecil dalam keadaan bagaimana ?


Mau nambah daftarnya nih :

Terkecil menurut siapa ?

Terkecil dari sudut pandang siapa ?

Menurut saya Tuhan Yesus sedang menjelaskan dari sudut pandang manusia pada umumnya terkait PERAN yg diambil Yesus di dunia ini, yang mana dia merendahkan diriNya sama seperti manusia.

Tuhan Yesus ditolak oleh bangsaNya sendiri, dicaci maki, dihina, difitnah bahkan disalibkan. Sampai saat inipun Yesus masih direndahkan oleh manusia yg tidak mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamat dengan berbagai bentuk penghinaan yg luar biasa, bahkan oleh sebangsanya sendiri.

Tapi sekiranya dari sudut pandang bukan manusia, Yesus bahkan ditinggikan oleh Bapa. Menurut saya Ketiganya yang Esa tidak memperhitungkan mengenai tertinggi dan terendah, masing 2 berada dalam satu dengan lainnya dalam satu Commando.

Dari sudut pandang manusia yg hanya melihat lahiriah itulah Tuhan Yesus mengatakan dan mengambil PERAN bahwa DiriNya adalah yg terendah dari Kerajaan Allah, ini menurut aku lho ya, bisa saja salah.

Contoh : Gilber lumoindong diangkat / ditinggikan oleh manusia sebagai nabi no 1 Indonesia, apakah hal ini benar ? tentu saja benar dari sudut pandang manusia yg mengangkatnya sebagai no 1, tetapi apakah dari sudut pandang Tuhan yg ESA juga berpendapat sama ? mungkin hanya debu aja itu si gilbert di mata Tuhan.

Pdt. Budi Asali MDiv mengajarkan bahwa  Yohanes Pembaptis LEBIH BERHAK dari para nabi, sementara orang Kristen LEBIH BERHAK dibandingkan dengan Yohanes Pembaptis? dari sudut pandang PNIEL tentu saja Budi Asali MDiv lebih tinggi dari Yohanes Pembabtis, apakah dari sudut pandang Tuhan yg ESA berpendapat sama ? saya kira tidak, tapi tentunya kita harus menanyakan lebih dulu pada Tuhan dan KetigaNya yg ESA.

Suatu hari PNIEL makan di gerai makan cepat saji, ketika itu dia melihat ada seorang pegawai yg mengambil PERAN / TUGAS bersih2, oleh karenanya PNIEL menganggap rendah orang tersebut dibandingkan dengan Manager digerai makan tersebut, apalagi petugas kebersihan itu tidak membawa papan gilesan dan fasih bahasa inggris.
Akan tetapi…. dari sudut pandang manager dan pegawai kebersihan tersebut apakah sama dengan sudut pandang PNIEL, dan apakah memang demikian kenyataan yg sebenarnya ? tentu saja tidak demikian, sebab secara berkala mereka melakukan roling pergantian posisi.

Jadi Tuhan Yesus mengatakan bahwa diriNya yg terendah dari kerajaan Allah adalah menjelaskan sehubungan dengan sudut pandang / cara pandang manusia dalam menilai sesuatu, sedang dari sudut pandang BAPA justru sangat meninggikan YESUS, ini cuman kemungkinan lho ya….Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan MENJADI kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!" Galatia 3:13

sekedar usul :
gimana kalo topiknya kembali ke GELAP sebagai salah satu nama ALLAH ?


 

Penonton's picture

@Alvazez: sudah matikan lampu...ee..masih terang...

Dear alvazez,

 

Gua iseng-iseng mencoba saran anda dan main lampu di kamar sebelah...

Anehnya....sudah dimatikan lampunya eh masih aja terang...

Truss...

Gua penasaran deh....gua nyalain aja lampunya sekalian...

siapa tau jadi gelap...

Yin Yang......gelap...terang...gelap...terang.....

Eh aneh lhoo.....??

kamar sebelah malah makin terang setelah lampu gua nyalain....???

Zez......

Lain kali kalau kasih contoh ....

Bilang donk kalau waktunya harus malam hari!!!

 

From OZ habis gelap terbitlah terang....

Yin Yang is OK !!!

 

__________________

xxx

alvazez's picture

@Penonton kok masih terang ?

He he he ( ngakak....)
Tapi kalau pinter jangan lantas pake Yin Yang dong.....tiarap nanti semua....

Ha ha ha ha, istilah yinyang emang sengaja gua pake buat nyentil Israel Doang yg baru bermunculan ha ha ha ha soalnye mereka itu langsung alergi gatel2 sama cungkok ha ha ha ha

gelap.....terang..gelap...terang....lap...rang...lap....rang.....( gubraak )

( plok...plok...plok...) bwa hw ha ha ha.... udah lulus tk nih, sekalang mau masuk sd ya ? hihihihi, nah ini buat direnungkan : Trus...mana keadaan terang dan gelap pada saat yang bersama-sama ? ( gelap...terang...gelap....rang....lap...rang..???) coba perhatiin waktu peralihan lap..rang..lap secara cepat, apakah gelap keluar ruangan kemudian terangnya masuk ruangan, dalam pengertian perpindahan sosok terang dan gelap ? (lari keluar masuk terang dan gelap bergantian) eh eh eh menulut pelacaran sd yg aq terima dulu gelapnya ga lari kemana-mana waktu terangnya muncul, cuman gitu deh ngga keliatan mata anak sd dimana gelapnya ???? cuman kalo di alkitab, terang (matahari) itu diciptain dari yg sebelumnya ngga ada, hamper sama ceritanya kalo anak sd masang balon lampu sehingga kamarnya terang ? wkwkwkwk soly kalo ilustrasinya ngga klop

Penonton beriluminasi eh alusinasi :
Bukan keadaan terang bersama-sama dimunculkan dalam saat dan ruang yang sama....!!!

Alvazez :
ho ho ho....
Aduh gua nggak tahan nih.....
Udah ah...
Becanda loe ketinggian bro Nton....
Ga mungkin la yao lu bisa ngeliat terang dan gelap total bersamaan, nyari yg masuk akal ya nak, coba liat 2 lagi pelajaran IPAnya (becanda hihihi)


 Penonton :
Bilang donk kalau waktunya harus malam hari!!! From OZ habis gelap terbitlah terang....

Alvazez :
Aduh ton tadi pas gua posting itu di ausie kan udah lebih malem, masak guru tknya ngga ngajarin beda siang dan malem ? gini gini gua pernah ke sana lho….  banyak halilintar bercabang dan terang benderang ya ? kalo kamu pas maen lampu byar pet, jangan lupa ditutup gordenna, supaya cahaya kilatnya ngga masuk kamar. Kalo untuk hidup, lebih enak di Hongkong or Makau sebenarnya, ngga tau kok kamu milih di ausie yg banyak laba2 beracunnya he he he he ya namanya pilian hidup…

NB : sorry ngga langsung ngebales, soalnya aq ngga biasa melototin layar terus2an kecuali ada yg hot

From somewhere habis gelap terbitlah terang....bwa hw ha ha ha....
 

Sandy Hatoguan's picture

Halo Bro hai-hai...Terus

Halo Bro hai-hai...Terus terang saya gak memuji anda dan mengangkat anda.

anda berkata :

BERFIRMAN.Berfirman berarti menyatakan kehendak....Kepada siapakah ALLAH berfirman...Ternyata ALLAH tidak sendirian...

Persepsi kita sama jawabannya ada di Amsal 8:22-32
yaitu  Wejangan Hikmat

waktu itu saya pernah menulis tentang ke TRI TUNGGAL ALLAH / TRI IN ONE

" 1,2,3...Yes...

" Pria Sejati...Yes...yes...yes..."

Yel-yel kami ketika mengikuti Camp Pria Sejati (Cristan Men's Network)

GOD BLESS WITH US

Hana Graceia Blog's

hiskia22's picture

2 Samuel 22 : 12 22:12 Dan

2 Samuel 22 : 12

22:12 Dan Ia membuat kegelapan di sekeliling-Nya menjadi pondok-Nya: air hujan yang gelap, awan yang tebal. 

Mazmur 18 : 12

18:12  Ia membuat kegelapan di sekeliling-Nya menjadi persembunyian-Nya, ya, menjadi pondok-Nya: air hujan yang gelap, awan yang tebal. 

__________________

GBU

Pniel's picture

@hiskia22, thanks.

Hi hiskia22, apa kabar? Thanks untuk ayat FT yang indah tsb.

Saya sudah menuliskan hal ini kepada Choenk :

Keberadaan Allah tidak dibatasi oleh berbagai manifestasi supranatural, oleh karena Ia adalah Roh yang tidak terikat oleh bentuk, ruang atau waktu. Untuk lebih jelasnya saya berikan satu kasus di Alkitab sbb. Mohon direnungkan.

I Raja.Raja.19:11 Lalu firman-Nya: "Keluarlah dan berdiri di atas gunung itu di hadapan TUHAN!" Maka TUHAN lalu! Angin besar dan kuat, yang membelah gunung-gunung dan memecahkan bukit-bukit batu, mendahului TUHAN. Tetapi tidak ada TUHAN dalam angin itu. Dan sesudah angin itu datanglah gempa. Tetapi tidak ada TUHAN dalam gempa itu.
19:12 Dan sesudah gempa itu datanglah api. Tetapi tidak ada TUHAN dalam api itu. Dan sesudah api itu datanglah bunyi angin sepoi-sepoi basa.
19:13 Segera sesudah Elia mendengarnya, ia menyelubungi mukanya dengan jubahnya, lalu pergi ke luar dan berdiri di pintu gua itu. Maka datanglah suara kepadanya yang berbunyi: "Apakah kerjamu di sini, hai Elia?"
(Dikirimkan oleh
Pniel pada Jum, 2009-10-02 10:13)

Ada banyak kata terang dan gelap dinyatakan untuk memanifestasikan kehadiran Allah. Bahkan itu pun tidak/belum tentu menyatakan bhw Allah selalu memanifestasikan kehadiranNya melalui hal-hal yang spektakuler. Salah satu contoh kisah di Alkitab adalah pada waktu Elia melarikan diri dari kejaran ratu Izebel. Tuhan menampakkan kehadiran diriNya bukan dalam angin ribut, bukan dalam gempa, tetapi dalam kondisi yang tenang spt tidak ada apa-apa. Dalam kasus Theophani lain yang dialami Musa, Musa melihat semak belukar yang menyala tanpa membakar semak itu, disana Tuhan menampakkan diriNya kepada Musa, dll banyak contoh kasus di Alkitab.

Tetapi lantas itu tidak menjadikan pemberhalaan tanda-tanda atau benda-benda tersebut dan menjadinya sbg Allah. Hai Hai telah melakukan kesalahan logika dan eisegesis dengan menyebut apa yang bukan pencipta sbg pencipta. Kita akan lihat nanti bhw setelah Hai Hai menyatakan bhw 'gelap'=Allah,'samudera'=Allah,'air'=Allah maka sebentar lagi ia akan mblebes dengan teori barunya bhw 'terang'=Allah.

GBU.

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

__________________

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

alvazez's picture

PNIEL berprasangka buruk

beneran lho...tenangkan diri kamu dan telitilah dengan hati nurani versi KIEM, jangan dengan emosi gitu dong, emangnya kamu ada masalah rumah tangga ya ? jangan dibawa2 terus dong, coba kalo kamu ceritain ke aku sapa tau aku bisa membantu.

oh ya ini ada bacaan yg mungkin bagus buat kamu :

Sesungguhnya, membina diri itu harus dimulai dengan meluruskan hati. Diri yang diliputi geram dan marah, tidak mungkin lurus. Yang diliputi kuatir dan takut, tidak mungkin lurus. Yang diliputi rasa puas dan senang, tidak mungkin lurus. Yang diliputi sedih dan mengasihi diri sendiri, tidak mungkin lurus. Daxue VII:1

Hati yang tidak teguh, walau melihat tidak akan nampak. Mendengar tidak akan terdengar.  Mengunyah namun tidak akan merasakan. Da Xue VII:2

Maka dikatakan, sesungguhnya, membina diri itu harus dimulai dengan meluruskan hati. Daxue VII:3

Sesungguhnya, menjaga keutuhan rumah tangga itu harus dimulai dengan membina diri sendiri. Orang yang benar-benar mencintai itu harus mengendalikan diri, yang benar-benar membenci itu harus mengendalikan diri, yang benar-benar gentar dan menghormati harus mengendalikan diri, yang benar-benar sedih dan mengasihani diri sendiri harus mengendalikan diri, yang benar-benar merasa bangga dan jaya harus mengendalikan diri. Sesungguhnya, mengetahui kebaikan dari yang dibenci, mengetahui keburukan dari yang disukai, orang-orang demikian hanya sedikit jumlahnya di kolong langit ini. Daxue Daxue VIII:1

Diri yang tidak terbina, tidak akan sanggup menjaga keutuhan rumah tangga. Daxue VIII:3

sorry lupa dari kitab mana aku ngutipnya, yg penting perhatikan mutiaranya

GBU

hai hai's picture

alvazez, Daxue

alvazez, yagn anda kutip itu dari kitab Daxue = The great learning = Ajaran besar. Kitab itu disusun oleh cucu Kongzi yang bernama Zisi. Tujuannya sebagai pengantar untuk mempelajari kitab-kitab kaum Kong (kaum konghucu).

Maka kata-kata ygn tidka senonoh itu akan kembali kepada yang mengucapkan, begitu pula kekayaan yang diperoleh dengan tidak halal itu akan habis dengan tidak keruan. Daxue X:10

Ha ha ha ha ... Namun percuma dikutip, Pniel nggakkan ngerti.

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

smile's picture

Ko Hai : Allah itu MAHA GELAP = absolutely yes...

Salam damai sejahtera ko Hai...

Saya hanya membaca tentang Allah Maha Gelap?

Kenapa tidak?

Dia lah yang menciptakan Gelap...dipisahkannya terang itu dari Gelap.

Jadi Allah itu MAHA TERANG = absolutely yes

Allah itu MAHA GELAP = Absolutely yes...

Yang menciptakan nya, berarti dia lah Maha nya.

Kenapa semua pada pusing yah??? ck..ck..ck...Saya menikmati saja tulisannya...persepsi itulah yang membuat semua penalaran jadi berbeda....

Semua menganggapnya sebagai bacaan yang berat, jadi sewaktu membaca, sudah berancang ancang semua...hehehehihihi

 

smile Ö and smileÖ, coz The WoRLd WiLL Be BeauTifuL WiTH OuR smile

__________________

"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"

hai hai's picture

@Smile, Allah Maha Gelap

Allah memang mahagelap, yagn mahaterang itu TUHAN Allah. Itu sebebnya Alkitab mengajarkan bahwa satu satunya cara manusai mengenali Allah Yang Mahagelap adalah melalui TUHAN Allah Yang Mahaterang.

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

benjohn's picture

@all, bagaimana keadaan 

@all, bagaimana keadaan  tanpa materi, ruang dan waktu  itu?

Saya tidak sanggup membayangkannya, apalagi menuliskankannya  dengan kata2.

Saya coba membayangkannya sambil tutup mata, hasilnya “gelap”  dan “kosong”, tapi tetap ada ruang dan waktu.

Ada yang bisa bantu, kira kira bagainama bagaimana keadaan tanpa materi, ruang dan waktu?

 

 

hai hai's picture

Kesimpulan Allah Yang Mahagelap

Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Kejadian 1:2

Ayat tersebut di atas menjelaskan kepada kita apa yang ADA sebelum Allah menciptakan sorga dan dunia. Alkitab dengan gamblang dan tegas mengajarkan bahwa sebelum Allah mencipta hanya ada Allah. Allah mencipta sorga dan dunia dalam 6 hari penciptaan.

Sebelum Allah menciptakan bola dunia, air dan gelap belum ada yang disebut samudera, air dan gelap. Itu sebabnya disimpulkan bahwa Gelap, Samudera dan Air yang tercatat di dalam Kejadian 1:2 bukan gelap, samudera dan air CIPTAAN Allah. Apakah Gelap, Samudera dan Air yang tercatat di dalam Kejadian 1:2? Sebelum ada ciptaan hanya ada Allah, itu sebabnya ditarik kesimpulan bahwa Gelap, Samudera alias Air di dalam Kejadian 1:2 adalah ELOHIM (Allah). Di dalam Gelap ada Samudera dan Roh Allah. Di dalam Samudera ada Air dan Roh Allah. Roh Allah ada di dalam TUHAN Allah, TUHAN Allah ada di dalam Allah. Itu sebabnya disimpulkan bahwa:

Gelap = Allah
Samudera= Air = TUHAN Allah
Roh Allah = Nafas Hidup

Yang menolak pemahaman demikian memberikan alasan-alasan sebagai berikut:

Allah mulai mencipta dalam kejadian 1:1 sementara kejadian 1:2 adalah kondisi langit dan bumi sebelum Allah melanjutkan penciptaan-Nya.

Allah memulai penciptaan dengan kalimat: "Berfirmanlah Allah" dan mengakhiri penciptaan dengan kalimat, "Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari ..."   setelah mengucapkan pujian atas hasil karyaNya.

Allah tidak memulai Kejadian 1:1 dengan kalimat "Berfirmanlah Allah"

Apabila menganggap Kejadian 1:1 adalah penciptaan Allah, maka Kejadian 1:2 adalah PUJIAN Allah atas hasil karya-Nya. Pujian yang aneh sekali, karena setelah menciptakan bumi Allah memuji bahwa bumi itu belum berbentuk dan kosong. Belum berbentuk dan kosong artinya NIHIL.

Apabila kejadian 1:1  adalah penciptaan itu berarti Allah menciptakan dua langit. Yang pertama diciptakan pada Kejadian 1:1 dan yang kedua pada hari kedua. Langit adalah nama untuk cakrawala bagian atas.

Gelap di dalam Kejadian 1:2 mustahil Allah karena Gelap konotasinya negatif. Allah mustahil memakai kata negatif untuk diri-Nya.

Alkitab Perjanjian lama mencatat banyak sekali peristiwa TUHAN Allah menampakkan kemuliaan-Nya kepada manusia.  Kehadiran-Nya ditandai kegelapan, awan gelap, kekelaman dan gelap gulita. Juga tidak kurang banyak ayat Alkitab yang mencatat bahwa TUHAN tinggal dalam gelap gulita atau kekelaman.

Gelap di dalam Kejadian 1:2 mustahil Allah karena Allah adalah Terang.


Memang banyak ayat Alkitab yang mengajarkan bahwa Allah itu Terang namun itu bukan JAMINAN bahwa Allah bukan Gelap. Apabila anda membaca Alkitab dengan teliti, maka semua Terang itu selalu mengacu kepada TUHAN Allah (YHWH) sementara itu setiap kali dikatakan hadirat Allah (Elohim) muncul, maka tandanya adalah Gelap Gulita dan atau Awan hitam yagn tebal.

lalu kamu mendekat dan berdiri di kaki gunung itu, sedang gunung itu menyala sampai ke pusar langit dalam gelap gulita, awan dan kegelapan. Ulangan 4:11

Firman itulah yang diucapkan TUHAN kepada seluruh jemaahmu dengan suara nyaring di gunung, dari tengah-tengah api, awan dan kegelapan, dan tidak ditambahkan-Nya apa-apa lagi. Ditulis-Nya semuanya pada dua loh batu, lalu diberikan-Nya kepadaku." Ulangan 5:22


Apabila gunung menyala sampai ke pusar langit, maka yang terjadi seharusnya TERANG BENDERANG. Namun Ulangan 4:11 tersebut di atas menggambarkan hal sebaliknya yagn tidak masuk Akal. gunung itu menyala sampai ke pusar langit dalam gelap gulita, awan dan kegelapan.

Api seharusnya membuat awan lumer jadi air dan gelap tidak kelihatan. Namun ulangan 5:22 mencatat hal yang tidak masuk akal. Api, Awan dan Kegelapan hadir bersama-sama.  Bukankah dalam Ulangan 5:

Api = Terang = TUHAN Allah
Gelap = Allah
Awan = Roh Allah (yang melayang-layang di atas Air)

Apabila Gelap di dalam Kejadian 1:2 adalah Allah maka itu berarti semua kata Gelap di dalam Alkitab adalah Allah. Apabila tidak semua kata gelap di dalam Alkitab adalah Allah, maka harus ada standard VALIDITAS untuk membedakan kata Gelap yang berarti Allah dan gelap yang berarti gelap.

Orang yang mengajukan argumentasi tersebut di atas yakin bahwa Allah adalah Terang. Dia juga yakin bahwa tidak semua kata Terang di dalam Alkitab berarti Allah dan tidak memerlukan standard validitas untuk membedakan Terang yang Allah dan terang yang cahaya. Tidak semua kata gelap di dalam Alkitab adalah Allah atau HADIRAT Allah. Mustahil membuat standard Validitas untuk membedakan bahwa kata gelap yang ini adalah Allah sementara yang itu bukan Allah.

Gelap adalah ANTITESIS Terang. Karena Allah sudah menyatakan diri-Nya adalah Terang maka mustahil Dia menyatakan diri-Nya adalah Gelap.

Di dalam dunia normal, bila ada terang pasti tidak gelap sementara ketika gelap pasti tidak  ada terang. Itu sebabnya kita menarik kesimpulan bahwa Terang adalah antitesis gelap. Namun kita sudah membaca Ulangan 4:11 dan Ulangan 5:22 yang membuktikan bahwa Gelap dan Tarang ada pada waktu bersamaan. Saya tidak dapat membayangkan pemandangannya seperti apa namun itulah yang tercatat di dalam Alkitab. Allah

Dan Ia membuat kegelapan di sekeliling-Nya menjadi pondok-Nya: air hujan yang gelap, awan yang tebal. 2 Samuel 22:12

Karena Engkaulah pelitaku, ya TUHAN, dan TUHAN menyinari kegelapanku. 2 Samuel 22:29

TUHAN yang tinggal dalam KEGELAPAN adalah PELITA manusia.  Mustahil? TIDAK!

Allah mustahil gelap karena Alkitab mencatat banyak kisah Allah menampakkan diri kepada manusia dalam Terang yang luar biasa benderangnya (Paulus).

Di dalam Alkitab TUHAN sering menampakkan diri kepada manusia. Di dalam Perjanjian Lama TUHAN menampakan diri kepada Musa dalam rupa semak yang menyala-nyala. TUHAN menampakkan diri kepada Josua dalam rupa manusia. Alkitab mengajarkan bahwa manusia mustahil melihat Allah. Manusia hanya bisa melihat Allah dalam wujud Yesus Kristus. Yesus Kristus adalah TUHAN Allah. TUHAN Allah adalah Allah yang mahaterang. TUHAN Allah bukan Allah. TUHAN Allah dan Allah itu Esa. Ketika menampakkan diri kepada manusia dalam wujud manusia, TUHAN Allah menggunakan nama Malaikat TUHAN atau Panglima balatentara TUHAN. Ketika menampakkan diri dalam wujud Terang TUHAN Allah menggunakan nama TUHAN. Ketika TUHAN Allah menampakkan diri dan Allah berfirman, maka selalu hadir gelap gulita bersamaan dengan terang dan awan. Ketika memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir TUHAN menampakkan diri dalam rupa tiang api pada malam hari dan tiang awan pada siang hari. Sebagai orang yang mehami ajaran Allah tritunggal, kita dengan mudah memahami apa yang terjadi. Allah adalah Tuhan yang mahagelap sementara TUHAN Allah adalah Allah yang mahaterang. Awan adalah tanda kehadiran Roh Allah atau Roh Kudus.

Yang menampakkan diri kepada Paulus adalah Yesus Kristus. Ketika menampakkan diri kepada Paulus Dia mengambil rupa TERANG karena saat itu Dia hadir sebagai TUHAN Allah.

Sebelum Ada ciptaan hanya ada Allah. Apabila Gelap di dalam Kejadian 1:2 adalah Allah maka semua kata di dalam Kejadian 1:1-2 adalah Allah.


Argumentasi tersebut di atas tidak masuk akal dan mengada-ada.

Sebelum ada ciptaan hanya ada Allah. Gelap gulita menutupi Samudera Raya dan Roh Allah melayang-layang di atas air. Itu berarti RUANG antara gelap gulita dan samudera serta Roh Allah dan Air adalah Allah.

Argumentasi tersebut di atas juga mengada-ada, namun baiklah kita menanggapinya, siapa tahu yang mengajukannya akan mengerti bahwa dia sudah berprilaku mengada-ada. Gelap bukan BENDA. Bila pun gelap adalah benda maka itu tidak berarti bahwa gelap gulita menutupi samudera raya pasti ada ruang di antara gelap dan samudera. Demikian pula Roh Allah melayang-layang di atas air. Gelap walaupun memiliki wujud (bisa dilihat mata manusia) namun tidak memiliki BENTUK itu sebabnya ketika Gelap menutupi Samudera, tidak ada ruang kosong di antara Gelap dan Samudera. Roh Allah tidak memiliki wujud dan bentuk artinya tidak terlihat mata manusia dan tidak bisa diraba. Itu sebabnya ketika Roh Allah melayang-layang di atas Air tidak ada ruang kosong di antara Roh Allah dan Air.  

Apabila Gelap Gulita adalah Allah dan Samudera adalah TUHAN Allah, maka Musa pasti menyatakannya. Musa dengan gamblang mengajarkan mana yang Roh Allah dan mana yang gelap gulita dan mana yang samudera dan mana yang air. Kita harus memahami apa yang ditulis oleh Musa apa adanya.

Apabila kita memahami Kejadian 1:2 secara hurufiah, itu berarti kita harus meyakini bahwa sebelum ada penciptaan sudah ada samudera dan air serta gelap gulita. Dengan pemahaman demikian, maka kita juga harus meyakini bahwa Alkitab tidak konsisten karena mengajarkan hal-hal yang bertentangan. Sebelum Allah tritunggal mencipta hanya ada Allah Tritunggal. Sebelum ada ciptaan hanya Allah yang bersama Allah.

Manusia mustahil mampu menafsirkan kalimat "Gelap gulita menutupi samudeera raya dan Roh Allah melayang-layang di atas air", itu sebabnya kita tidak boleh menafsirkannya. Kita harus mengakui bahwa pengetahuan manusia memang terbatas.

Tidak ada satu ayat Alkitabpun yang mengajarkan bahwa Kejadian 1:2 mustahil dipahami oleh manusia. Ada orang yang tidak mau memahami Kejadian 1:2 karena didorong oleh prasangka bahwa Allah tidak boleh menyatakan diri sebagai Gelap. Ada pula yang didorong oleh kayakinan bahwa Alkitab sudah selesai dipahami oleh para teolog generasi sebelumnya dan yang tidak dipahami berarti mustahil dipahami. Ada pula yang didorong oleh rasa takut SALAH memahami ajaran Alkitab.

Gelap gulita di dalam Kejadian 1:2 bukan Allah namun kediaman Allah. Samudera adalah Allah, sementara Air adalah TUHAN Allah.

Apabila kita memahami gelap gulita adalah kediaman Allah, maka itu berarti kita mengakui bahwa gelap gulita adalah WADAH Allah. Apabila kita mengakui gelap gulita adalah KONDISI sebelum Allah mencipta maka itu berarti kita mengakui bahwa gelap gulita jauh lebih berkuasa dari Allah karena gelap gulita menguasai Allah.

Handai taulan sekalian, saya sudah mengungkapkan ajaran Allah Tritunggal sebelum penciptaan dan selama penciptaan yang tercatat di dalam Alkitab. Pemahaman ini adalah dasar untuk memahami ajaran-ajaran Alkitab selanjutnya. Pemahaman ini akan membimbing kita untuk memahami ajaran-ajaran Alkitab lain yang selama ini kita abaikan karena tidak mampu memahaminya. Pemahaman ini juga akan membimbing kita untuk mengoreksi pemahaman kita akan ajaran Alkitab yang lain yang selama ini kita pahami secara salah.

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Pniel's picture

Hai Hai : nabi palsu....

Hahaha...geli juga melihat bagaimana orang sesat membuat suatu rangkuman dari ajarannya yang diklaim Alkitabiah dan sempurna. Memuji diri sendiri tidaklah membuat kesesatan nampak sbg sebuah kebenaran. Ini hanya bentuk dari kebebalan yang tidak mau tunduk pada kebenaran.

Hahaha...Hai Hai ingin melarikan diri dari debat ini dengan mengakhirinya dengan sebuah kesimpulan subyektif darinya.

HIDUP KESESATAN !!!

HIDUP EISEGESIS !!!

Hai Hai : Ayat tersebut di atas menjelaskan kepada kita apa yang ADA sebelum Allah menciptakan sorga dan dunia. Alkitab dengan gamblang dan tegas mengajarkan bahwa sebelum Allah mencipta hanya ada Allah. Allah mencipta sorga dan dunia dalam 6 hari penciptaan.

Sebelum Allah menciptakan bola dunia, air dan gelap belum ada yang disebut samudera, air dan gelap. Itu sebabnya disimpulkan bahwa Gelap, Samudera dan Air yang tercatat di dalam Kejadian 1:2 bukan gelap, samudera dan air CIPTAAN Allah. Apakah Gelap, Samudera dan Air yang tercatat di dalam Kejadian 1:2? Sebelum ada ciptaan hanya ada Allah, itu sebabnya ditarik kesimpulan bahwa Gelap, Samudera alias Air di dalam Kejadian 1:2 adalah ELOHIM (Allah). Di dalam Gelap ada Samudera dan Roh Allah. Di dalam Samudera ada Air dan Roh Allah. Roh Allah ada di dalam TUHAN Allah, TUHAN Allah ada di dalam Allah. Itu sebabnya disimpulkan bahwa:

Gelap = Allah
Samudera= Air = TUHAN Allah
Roh Allah = Nafas Hidup

Anda belum memberikan justifikasi bagaimana bisa kata’gelap’,’samudera’,’air’ berubah menjadi huruf capital? Bagaimana bisa kata benda/keadaan tsb bisa berubah menjadi Allah? Siapa yang memberhalakan mereka dan mengangkatnya menjadi Allah? Dll dimana banyak pertanyaan saya yang berkaitan dengan ini yang blm anda jawab!

Hai Hai : Yang menolak pemahaman demikian memberikan alasan-alasan sebagai berikut:

Allah mulai mencipta dalam kejadian 1:1 sementara kejadian 1:2 adalah kondisi langit dan bumi sebelum Allah melanjutkan penciptaan-Nya.

Allah memulai penciptaan dengan kalimat: "Berfirmanlah Allah" dan mengakhiri penciptaan dengan kalimat, "Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari ..."   setelah mengucapkan pujian atas hasil karyaNya.

Allah tidak memulai Kejadian 1:1 dengan kalimat "Berfirmanlah Allah"

Apabila menganggap Kejadian 1:1 adalah penciptaan Allah, maka Kejadian 1:2 adalah PUJIAN Allah atas hasil karya-Nya. Pujian yang aneh sekali, karena setelah menciptakan bumi Allah memuji bahwa bumi itu belum berbentuk dan kosong. Belum berbentuk dan kosong artinya NIHIL.

Apabila kejadian 1:1  adalah penciptaan itu berarti Allah menciptakan dua langit. Yang pertama diciptakan pada Kejadian 1:1 dan yang kedua pada hari kedua. Langit adalah nama untuk cakrawala bagian atas.

Di SS ini tidak ada yang berargumentasi demikian. Anda sengaja menuliskannya disini agar anda mempunyai bahan untuk menulis panjang lebar supaya argumentasi anda keliatan ‘wah’. Inilah yang saya katakan berulang kali bhw anda memang jago membual!

Rumus darimana bhw Allah menciptakan dua langit? Apa bedanya langit yang pertama dengan langit yang kedua? Silahkan justifikasi!

Hai Hai : Gelap di dalam Kejadian 1:2 mustahil Allah karena Gelap konotasinya negatif. Allah mustahil memakai kata negatif untuk diri-Nya.

Alkitab Perjanjian lama mencatat banyak sekali peristiwa TUHAN Allah menampakkan kemuliaan-Nya kepada manusia.  Kehadiran-Nya ditandai kegelapan, awan gelap, kekelaman dan gelap gulita. Juga tidak kurang banyak ayat Alkitab yang mencatat bahwa TUHAN tinggal dalam gelap gulita atau kekelaman.

Tak masalah kalau Alkitab menyatakan bhw tahta Allah diselimuti dengan kegelapan atau terang. Saya tidak mempermasalahkan ini. Anda sengaja pura-pura buta dan licik shg memakai alasan yang dibuat-buat dan dikenakan seolah-olah itu adalah alasan lawan untuk menentang ajaran anda. Andalah yang berargumentasi bhw ‘gelap’=Allah dan andalah yang menyatakan bhw ‘terang’=Allah, koq skrg dgn tololnya dibalikkan ke saya?

Hai Hai : Gelap di dalam Kejadian 1:2 mustahil Allah karena Allah adalah Terang.

Memang banyak ayat Alkitab yang mengajarkan bahwa Allah itu Terang namun itu bukan JAMINAN bahwa Allah bukan Gelap. Apabila anda membaca Alkitab dengan teliti, maka semua Terang itu selalu mengacu kepada TUHAN Allah (YHWH) sementara itu setiap kali dikatakan hadirat Allah (Elohim) muncul, maka tandanya adalah Gelap Gulita dan atau Awan hitam yagn tebal.

Siapa yang mengggunakan argumentasi diatas itu, bung? Anda membual lagi untuk melebih-lebihkan argumentasi anda agar kelihatan ‘wah’?

Saya menentang ajaran anda bhw ‘gelap’=Allah bukan dengan alasan utama bhw Allah adalah terang, tetapi dengan alasan bhw ‘gelap’ adalah kata keadaan dan tidak mungkin apa yang bukan Pencipta menjadi Pencipta, kecuali Alkitab sedang menuangkan ide Panteistiknya spt yang anda harapkan.

Hai Hai : lalu kamu mendekat dan berdiri di kaki gunung itu, sedang gunung itu menyala sampai ke pusar langit dalam gelap gulita, awan dan kegelapan. Ulangan 4:11

Firman itulah yang diucapkan TUHAN kepada seluruh jemaahmu dengan suara nyaring di gunung, dari tengah-tengah api, awan dan kegelapan, dan tidak ditambahkan-Nya apa-apa lagi. Ditulis-Nya semuanya pada dua loh batu, lalu diberikan-Nya kepadaku." Ulangan 5:22

Apabila gunung menyala sampai ke pusar langit, maka yang terjadi seharusnya TERANG BENDERANG. Namun Ulangan 4:11 tersebut di atas menggambarkan hal sebaliknya yagn tidak masuk Akal. gunung itu menyala sampai ke pusar langit dalam gelap gulita, awan dan kegelapan.

Api seharusnya membuat awan lumer jadi air dan gelap tidak kelihatan. Namun ulangan 5:22 mencatat hal yang tidak masuk akal. Api, Awan dan Kegelapan hadir bersama-sama.  Bukankah dalam Ulangan 5:

Api = Terang = TUHAN Allah
Gelap = Allah
Awan = Roh Allah (yang melayang-layang di atas Air)

Nah lo...makin bertambah-tambah kegilaan anda. Darimana anda dapat tafsiran bhw api=terang=TUHAN Allah????? gelap=Allah, awam=Roh Allah????? Hahahaha...kenapa tidak tafsirkan bhw gunung itu juga adalah Allah? Kenapa tidak tafsirkan bhw pusar langit=Allah? Hahahaha...apa anda kira Musa dan bangsa Israel adalah penganut ANIMISME ??? Haiya..sungguh berani mati ne orang.

Hai, kalau anda penganut ANIMISME, jangan lemparkan paham anda itu pada Israel dan memfitnahnya bhw mereka sedang menyembah api, awan dan gelap!

Bagaimana dgn Roh Kudus/Roh Allah? Bukankah Roh Kudus selalu diidentikkan dengan api, spt kisah Pentakosta di Yerusalem ??? Apakah Roh Kudus=TUHAN Allah?

Bagaimana dengan burung merpati? apakah anda tidak mengklaim bhw burung merpati adalah Roh Allah?

Apa bedanya antara Allah dan TUHAN Allah???

Apa yang dimaksud dgn frasa di Ulangan.4:11 ‘gunung itu menyala sampai ke pusar langit’???? Apakah gunung itu beranjak dari tempatnya dan terbang lalu bersinar terang benderang sampai di ketinggian langit? Ataukah itu hanya cahaya api dari gunung tersebut yg menyala??

Saya kira kehadiran Tuhan di gunung itu ibarat/dapat digambarkan bagai peristiwa meletusnya gunung berapi. Gunung tsb tidak meletus tetapi kehadiran Tuhan disana seakan-akan memberikan penampakan spt gunung itu akan meletus. Gambaran mengenai gunung meletus adalah dipuncak letusan selalu terlihat terang-benderang karena api dan lahar yang merah menyala, tetapi di langit diatas gunung tersebut kelihatan pekat karena asap hitam, debu dan material yang menyembur keluar membentuk awan pekat yang menghalangi pancaran sinar matahari ke bumi. Api, kegelapan dan awan adalah benda dan keadaan. Mereka ada disana ikut ‘meramaikan’ kehadiran Pencipta yang diluputi oleh suasana gegap gempita dan penuh kemuliaan. Tetapi mereka adalah ciptaan, mereka bukan Pencipta. Sehingga kehadiran mereka disana tidak menjustifikasi bhw merekalah Sang Pencipta. Ketika Presiden SBY datang ke Sby, ia disambut dengan seuntai kalung bunga, suara terompet yang meriah, dan tari-tarian yang indah. Tetapi ini tidak lantas menjadikan ‘seuntai kalung bunga’, ‘suara terompet’, dan ‘tari-tarian’ menjadi Presiden. Mereka hanyalah suasana/benda pelengkap yang menggambarkan kemeriahan kehadiran Sang Presiden. Seandainya Hai Hai ada di Sby pada saat itu, tentu Hai Hai akan menganggap bhw ‘seuntai kalung bunga’, ‘suara terompet’, dan ‘tari-tarian’ adalah Presiden.

Hai Hai : Apabila Gelap di dalam Kejadian 1:2 adalah Allah maka itu berarti semua kata Gelap di dalam Alkitab adalah Allah. Apabila tidak semua kata gelap di dalam Alkitab adalah Allah, maka harus ada standard VALIDITAS untuk membedakan kata Gelap yang berarti Allah dan gelap yang berarti gelap.

Orang yang mengajukan argumentasi tersebut di atas yakin bahwa Allah adalah Terang. Dia juga yakin bahwa tidak semua kata Terang di dalam Alkitab berarti Allah dan tidak memerlukan standard validitas untuk membedakan Terang yang Allah dan terang yang cahaya. Tidak semua kata gelap di dalam Alkitab adalah Allah atau HADIRAT Allah. Mustahil membuat standard Validitas untuk membedakan bahwa kata gelap yang ini adalah Allah sementara yang itu bukan Allah.

Ketika Alkitab menyatakan bhw ‘Yesus adalah Terang dunia’ maka kita mengamini hal tsb dan mengartikan sama seperti apa yang Alkitab artikan bhw yang dimaksud disini BUKAN keadaan adanya cahaya MELAINKAN Kristus yang kebenaranNya ‘menerangi’ dunia yang berdosa. Pernyataan tsb ada di Alkitab. Namun ini tidak terjadi sama dengan kata ‘gelap’. Alkitab sama sekali tidak pernah menyatakan adanya frasa ‘Allah Mahagelap’, atau ‘Allah adalah gelap dunia’. Ketika Alkitab tidak menyatakan hal ini tetapi kita sendiri yang menyatakan hal ini dan menganggapnya sbg ajaran Alkitab, ini sudah berarti bhw kita sudah bertindak keblabasan dan menyamakan diri kita sendiri dengan iblis. Iblis selalu memutar balikkan apa yang Allah nyatakan dgn mengatakan apa yang Allah tidak katakan dengan cara yang halus dan licik dan mengurangkan firman Allah. Salah satu contoh siasat licik iblis adalah : ‘kalau Allah bisa menyamakan diriNya dengan terang, maka tak ada salahnya kalau kita samakan Allah dengan gelap.’

Hai Hai : Gelap adalah ANTITESIS Terang. Karena Allah sudah menyatakan diri-Nya adalah Terang maka mustahil Dia menyatakan diri-Nya adalah Gelap.

Di dalam dunia normal, bila ada terang pasti tidak gelap sementara ketika gelap pasti tidak  ada terang. Itu sebabnya kita menarik kesimpulan bahwa Terang adalah antitesis gelap. Namun kita sudah membaca Ulangan 4:11 dan Ulangan 5:22 yang membuktikan bahwa Gelap dan Tarang ada pada waktu bersamaan. Saya tidak dapat membayangkan pemandangannya seperti apa namun itulah yang tercatat di dalam Alkitab. Allah

Gelap dan terang ada dalam waktu yang bersamaan tentu saja bisa. Tetapi mereka tidak dapat bersatu di tempat yang sama. Lagipula di kedua ayat tsb tidak tertulis kata terang dan gelap dalah huruf capital, anda mau jadi pengedit Alkitab??

Hai Hai : Dan Ia membuat kegelapan di sekeliling-Nya menjadi pondok-Nya: air hujan yang gelap, awan yang tebal. 2 Samuel 22:12

Karena Engkaulah pelitaku, ya TUHAN, dan TUHAN menyinari kegelapanku. 2 Samuel 22:29

TUHAN yang tinggal dalam KEGELAPAN adalah PELITA manusia.  Mustahil? TIDAK!

Apa arti kata ‘kegelapan’ disana dan apa arti kata ‘pelita’? Apakah kegelapan=Allah dan pelita=Allah ? Apa standar validasinya?

Hai Hai : Allah mustahil gelap karena Alkitab mencatat banyak kisah Allah menampakkan diri kepada manusia dalam Terang yang luar biasa benderangnya (Paulus).

Di dalam Alkitab TUHAN sering menampakkan diri kepada manusia. Di dalam Perjanjian Lama TUHAN menampakan diri kepada Musa dalam rupa semak yang menyala-nyala. TUHAN menampakkan diri kepada Josua dalam rupa manusia. Alkitab mengajarkan bahwa manusia mustahil melihat Allah. Manusia hanya bisa melihat Allah dalam wujud Yesus Kristus. Yesus Kristus adalah TUHAN Allah. TUHAN Allah adalah Allah yang mahaterang. TUHAN Allah bukan Allah. TUHAN Allah dan Allah itu Esa. Ketika menampakkan diri kepada manusia dalam wujud manusia, TUHAN Allah menggunakan nama Malaikat TUHAN atau Panglima balatentara TUHAN. Ketika menampakkan diri dalam wujud Terang TUHAN Allah menggunakan nama TUHAN. Ketika TUHAN Allah menampakkan diri dan Allah berfirman, maka selalu hadir gelap gulita bersamaan dengan terang dan awan. Ketika memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir TUHAN menampakkan diri dalam rupa tiang api pada malam hari dan tiang awan pada siang hari. Sebagai orang yang mehami ajaran Allah tritunggal, kita dengan mudah memahami apa yang terjadi. Allah adalah Tuhan yang mahagelap sementara TUHAN Allah adalah Allah yang mahaterang. Awan adalah tanda kehadiran Roh Allah atau Roh Kudus.

Yang menampakkan diri kepada Paulus adalah Yesus Kristus. Ketika menampakkan diri kepada Paulus Dia mengambil rupa TERANG karena saat itu Dia hadir sebagai TUHAN Allah.

Ayat mana di Alkitab yang membenarkan penafsiran bhw Allah=Tuhan yang mahagelap dan TUHAN Allah adalah Allah yang mahaterang? Apa bedanya Allah dan TUHAN Allah? Silahkan justifikasi!

Hai Hai : Sebelum Ada ciptaan hanya ada Allah. Apabila Gelap di dalam Kejadian 1:2 adalah Allah maka semua kata di dalam Kejadian 1:1-2 adalah Allah.

Argumentasi tersebut di atas tidak masuk akal dan mengada-ada.

Kenapa tidak masuk akal dan mengada-ada? Bukankah premis anda sendiri yang menyatakan demikian? Kenapa hanya anda saja yang boleh melakukan kesalahan logika dan eisegesis sedangkan orang lain tidak boleh?

Apakah anda hendak menjilat muntah sendiri bhw ternyata teori anda bhw gelap,samudera,air menunjuk kepada Allah adalah sesuatu yang tidak masuk akal dan mengada-ada??? Silahkan dijilat sampai bersih ya? hahahaha...

Hai Hai : Sebelum ada ciptaan hanya ada Allah. Gelap gulita menutupi Samudera Raya dan Roh Allah melayang-layang di atas air. Itu berarti RUANG antara gelap gulita dan samudera serta Roh Allah dan Air adalah Allah.

Argumentasi tersebut di atas juga mengada-ada, namun baiklah kita menanggapinya, siapa tahu yang mengajukannya akan mengerti bahwa dia sudah berprilaku mengada-ada. Gelap bukan BENDA. Bila pun gelap adalah benda maka itu tidak berarti bahwa gelap gulita menutupi samudera raya pasti ada ruang di antara gelap dan samudera. Demikian pula Roh Allah melayang-layang di atas air. Gelap walaupun memiliki wujud (bisa dilihat mata manusia) namun tidak memiliki BENTUK itu sebabnya ketika Gelap menutupi Samudera, tidak ada ruang kosong di antara Gelap dan Samudera. Roh Allah tidak memiliki wujud dan bentuk artinya tidak terlihat mata manusia dan tidak bisa diraba. Itu sebabnya ketika Roh Allah melayang-layang di atas Air tidak ada ruang kosong di antara Roh Allah dan Air.  

Siapa yang berargumentasi bhw gelap=benda??

Bagaimana dengan kata ‘diatas’?Bukankah itu menyatakan SPACE?Kalau Roh Allah tidak memiliki wujud dan bentuk bagaimanakah Roh Allah bisa dilihat oleh mata Musa? Apakah Musa punya indera ke enam? Apakah Allah berbicara dengan Musa pakai telepati? Silahkan justifikasi!

Hai Hai : Apabila Gelap Gulita adalah Allah dan Samudera adalah TUHAN Allah, maka Musa pasti menyatakannya. Musa dengan gamblang mengajarkan mana yang Roh Allah dan mana yang gelap gulita dan mana yang samudera dan mana yang air. Kita harus memahami apa yang ditulis oleh Musa apa adanya.

Apabila kita memahami Kejadian 1:2 secara hurufiah, itu berarti kita harus meyakini bahwa sebelum ada penciptaan sudah ada samudera dan air serta gelap gulita. Dengan pemahaman demikian, maka kita juga harus meyakini bahwa Alkitab tidak konsisten karena mengajarkan hal-hal yang bertentangan. Sebelum Allah tritunggal mencipta hanya ada Allah Tritunggal. Sebelum ada ciptaan hanya Allah yang bersama Allah.

Musa dengan GAMBLANG menyatakan apa yang ia lihat dan dengar dari Allah mengenai kisah penciptaan. Pada waktu penciptaan, Musa tidak ada disana. Tidak ada seorangpun yang hadir disana. Itulah sebabnya Tuhan menyatakannya kepada Musa. Tuhan menyatakan sbg Pencipta alam semesta. Musa jelas bisa membedakan mana kata-kata yang mengacu kepada Allah dan mana yang bukan. Seperti pada Kejadian.1:26 disana ada kata ‘Kita’ ini jelas mengacu pada subyek yang menunjuk kepada Pencipta. Musa tidak merefer kata ‘Kita’ kepada sesuatu yang lain yg bukan Pencipta. Musa melihat gelap sbg gelap, samudera raya sbg samudera raya, air sbg air, dan Roh Allah sbg Roh Allah. Musa dengan jelas mendeskripsikan semuanya apa adanya dengan tidak memakai bahasa alegoris. Musa tidak menyembah gelap, samudera dan air, sebab Musa bukan seorang penganut ANIMISME!

Hai Hai : Manusia mustahil mampu menafsirkan kalimat "Gelap gulita menutupi samudeera raya dan Roh Allah melayang-layang di atas air", itu sebabnya kita tidak boleh menafsirkannya. Kita harus mengakui bahwa pengetahuan manusia memang terbatas.

Tidak ada satu ayat Alkitabpun yang mengajarkan bahwa Kejadian 1:2 mustahil dipahami oleh manusia. Ada orang yang tidak mau memahami Kejadian 1:2 karena didorong oleh prasangka bahwa Allah tidak boleh menyatakan diri sebagai Gelap. Ada pula yang didorong oleh kayakinan bahwa Alkitab sudah selesai dipahami oleh para teolog generasi sebelumnya dan yang tidak dipahami berarti mustahil dipahami. Ada pula yang didorong oleh rasa takut SALAH memahami ajaran Alkitab.

Apakah ada satu ayat di Alkitab yg menyatakan bhw Kejadian.1:2 dapat dipahami oleh manusia? Apakah Allah menyatakan diriNya sbg gelap? Siapakah yang menyatakan bhw Alkitab sudah selesai dipahami oleh para teolog generasi sebelumnya dan yang tidak dipahami berarti mustahil dipahami? Bagaimanakah cara memahami/menafsirkan Alkitab yang benar? Silahkan justifikasi !

Hai Hai : Gelap gulita di dalam Kejadian 1:2 bukan Allah namun kediaman Allah. Samudera adalah Allah, sementara Air adalah TUHAN Allah.

Apabila kita memahami gelap gulita adalah kediaman Allah, maka itu berarti kita mengakui bahwa gelap gulita adalah WADAH Allah. Apabila kita mengakui gelap gulita adalah KONDISI sebelum Allah mencipta maka itu berarti kita mengakui bahwa gelap gulita jauh lebih berkuasa dari Allah karena gelap gulita menguasai Allah.

Apakah ketika seseorang menyatakan bhw gelap (Kejadian.1:2) adalah kondisi MAKA ITU SAMA DENGAN / BERARTI kita mengaku bhw gelap gulita jauh lebih berkuasa dari Allah??? 

Dan Ia membuat kegelapan di sekeliling-Nya menjadi pondok-Nya: air hujan yang gelap, awan yang tebal. 2 Samuel 22:12

Bagaimana dengan ayat diatas? Apakah Alkitab sedang melecehkan Allah dengan menyatakan bhw gelap gulita menguasai Allah dan gelap gulita jauh lebih berkuasa dari Allah??
Silahkan justifikasi!

Hai Hai : Handai taulan sekalian, saya sudah mengungkapkan ajaran Allah Tritunggal sebelum penciptaan dan selama penciptaan yang tercatat di dalam Alkitab. Pemahaman ini adalah dasar untuk memahami ajaran-ajaran Alkitab selanjutnya. Pemahaman ini akan membimbing kita untuk memahami ajaran-ajaran Alkitab lain yang selama ini kita abaikan karena tidak mampu memahaminya. Pemahaman ini juga akan membimbing kita untuk mengoreksi pemahaman kita akan ajaran Alkitab yang lain yang selama ini kita pahami secara salah.

Allah Tritunggal yang anda ajarkan itu adalah Allah Tritunggal ala panteistik Kong Zi! Jadi itu bukan Allah Tritunggal sejati. Itu adalah Allah palsu!

Iblislah yang memberi anda kegelapan untuk mengaburkan ayat Alkitab tsb. Pemahaman anda ini cukup membawa seseorang kepada neraka karena ia tidak mengajarkan Allah yang sejati yang diberitakan oleh kitab suci. Allah yang palsu pasti membawa kepada kebinasaan. Nabi palsu yang memberitakan Injil palsu dimana didalamnya diberitakan Allah palsu.
Terakhir, saya memberi warning pada SSer sesuai dengan FT berikut ini :

Matius 7:15 "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.

Matius 24:11 Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang.

Galatia.1:6 Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain,
1:7 yang sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus.
1:8 Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia.
1:9 Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi: jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kamu terima, terkutuklah dia.

II Petrus 2:1 Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.

I Yohanes  4:1 Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia.

Wahyu 20:10 dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya.

Tuhan Yesus memberkati kita semua.
 

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

__________________

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

hai hai's picture

@Pniel, Iblislah ...

Anda belum memberikan justifikasi bagaimana bisa kata’gelap’,’samudera’,’air’ berubah menjadi huruf capital? Bagaimana bisa kata benda/keadaan tsb bisa berubah menjadi Allah? Siapa yang memberhalakan mereka dan mengangkatnya menjadi Allah? Dll dimana banyak pertanyaan saya yang berkaitan dengan ini yang blm anda jawab!

Pniel, Pniel, benar-benar tidak bermutu. Saya menggunakanhuruf besar untuk menyatakan bahwa Gelap, Samudera dan Roh Allah di dalam Kejadian 1:2 adalah NAMA-NAMA Allah.

Kata-kata Gelap, Samudera dan Air sama sekali tidak BERUBAH menjadi Allah namun NAMA-NAMA yang digunakan oleh Allah untuk menyatakan diri-Nya kepada manusia.

Pniel, Pniel, Siapa yang memberhalakan dan mengangkat Gelap, Samudera dan Roh Allah di dalam Kejadian 1:2 sebagai Allah Tritunggal? Mereka adalah Allah, tidak perlu diangkat menjadi Allah.

Di SS ini tidak ada yang berargumentasi demikian. Anda sengaja menuliskannya disini agar anda mempunyai bahan untuk menulis panjang lebar supaya argumentasi anda keliatan ‘wah’. Inilah yang saya katakan berulang kali bhw anda memang jago membual!

Rumus darimana bhw Allah menciptakan dua langit? Apa bedanya langit yang pertama dengan langit yang kedua? Silahkan justifikasi!

Pniel, Pniel, Anda benar-benar PINTAR menarik kesimpulan. Bukankah saya sudah beritahu anda bahwa Pdt.  YAK-YAK-O Budi Asali mengajarkan bahwa Allah mulai mencipta dari Kejadian 1:1? Nggak heran anda mengaku ilmu anda hanya seujung kukunya, karena anda tidak tahu dia menganut paham demikian. Sahabat anda Debu Tanah YAK-YAK-O juga mengajarkan ajaran demikian di SABDA Space. Demikian juga Penonton. Setiadi juga menganut paham demikian. Bukankah anda berhutang maaf kepada saya?

Pniel, yang menganut penciptaan dua langit dan dua bumi itu bukan saya. Anda benar-benar PINTAR karena minta saya MEMBELA ajaran yang saya tentang. Bukankah seharusnya anda bertanya kepada Pdt. Budi Asali YAK-YAK-O?

Tak masalah kalau Alkitab menyatakan bhw tahta Allah diselimuti dengan kegelapan atau terang. Saya tidak mempermasalahkan ini. Anda sengaja pura-pura buta dan licik shg memakai alasan yang dibuat-buat dan dikenakan seolah-olah itu adalah alasan lawan untuk menentang ajaran anda. Andalah yang berargumentasi bhw ‘gelap’=Allah dan andalah yang menyatakan bhw ‘terang’=Allah, koq skrg dgn tololnya dibalikkan ke saya?

Siapa yang mengggunakan argumentasi diatas itu, bung? Anda membual lagi untuk melebih-lebihkan argumentasi anda agar kelihatan ‘wah’?

Saya menentang ajaran anda bhw ‘gelap’=Allah bukan dengan alasan utama bhw Allah adalah terang, tetapi dengan alasan bhw ‘gelap’ adalah kata keadaan dan tidak mungkin apa yang bukan Pencipta menjadi Pencipta, kecuali Alkitab sedang menuangkan ide Panteistiknya spt yang anda harapkan.

Pniel, karena anda MENGAKU tidak menggunakan KONSEP Allah = Terang untuk menentang tulisan saya, maka itu berarti yang menulis kalimat-kalimat di bawah ini adalah IBLIS.

Anda mendefinisikan kata ‘gelap’ di kejadian pasal 1 sbg ‘Allah Bapa’ .Lalu anda membuat frasa yang menggelikan ‘Allah yang mahagelap membentuk Allah yang mahaterang’. Bagaimana bisa Allah membentuk Allah? Bukankah gelap dan terang tidak bisa bersatu, bagaimana bisa ada antitesis Allah? Allah adalah sesuatu kontradiksi? Bukankah kej.1:5 sudah menjelaskan scr eksplisitr bhw gelap yan dimaksud adalah malam dan terang itu siang? Bagaimana anda bisa menggunakan metafora yang menggelikan tsb untuk menegakkan ajaran sesat anda?

Gelap dan Terang adalah satu??? Hahaha…lelucon apaan ini? Saya teringat akan bualan yang berbunyi ‘berisi adalah kosong, kosong adalah berisi’. Ini frasa tertolol yang pernah saya dengar dari suatu ajaran mistik yang menyamakan segala sesuatu dan mengkontradiksikannya shingga absurd.

Juga berarti yang menulis komentar ini adalah IBLIS. Anda memang tidak menulinya Pniel, sebab IBLISLAH yang menulisnya.

Nah lo...makin bertambah-tambah kegilaan anda. Darimana anda dapat tafsiran bhw api=terang=TUHAN Allah????? gelap=Allah, awam=Roh Allah????? Hahahaha...kenapa tidak tafsirkan bhw gunung itu juga adalah Allah? Kenapa tidak tafsirkan bhw pusar langit=Allah? Hahahaha...apa anda kira Musa dan bangsa Israel adalah penganut ANIMISME ??? Haiya..sungguh berani mati ne orang.

Hai, kalau anda penganut ANIMISME, jangan lemparkan paham anda itu pada Israel dan memfitnahnya bhw mereka sedang menyembah api, awan dan gelap!

Bagaimana dgn Roh Kudus/Roh Allah? Bukankah Roh Kudus selalu diidentikkan dengan api, spt kisah Pentakosta di Yerusalem ??? Apakah Roh Kudus=TUHAN Allah?

Bagaimana dengan burung merpati? apakah anda tidak mengklaim bhw burung merpati adalah Roh Allah?

Apa bedanya antara Allah dan TUHAN Allah???

Pniel, perlukah saya menjawab pertanyaan-pertanyaan anda yang PINTER tersebut di atas? Anda kembali bertanya kepada saya apa bedanya Allah dan TUHAN Allah? Ha ha ha ha ha .... PERtanyaan yang benar-benar PINTER Pniel, saya nggak tega menjawabnya.

Apa yang dimaksud dgn frasa di Ulangan.4:11 ‘gunung itu menyala sampai ke pusar langit’???? Apakah gunung itu beranjak dari tempatnya dan terbang lalu bersinar terang benderang sampai di ketinggian langit? Ataukah itu hanya cahaya api dari gunung tersebut yg menyala??

Saya kira kehadiran Tuhan di gunung itu ibarat/dapat digambarkan bagai peristiwa meletusnya gunung berapi. Gunung tsb tidak meletus tetapi kehadiran Tuhan disana seakan-akan memberikan penampakan spt gunung itu akan meletus. Gambaran mengenai gunung meletus adalah dipuncak letusan selalu terlihat terang-benderang karena api dan lahar yang merah menyala, tetapi di langit diatas gunung tersebut kelihatan pekat karena asap hitam, debu dan material yang menyembur keluar membentuk awan pekat yang menghalangi pancaran sinar matahari ke bumi. Api, kegelapan dan awan adalah benda dan keadaan. Mereka ada disana ikut ‘meramaikan’ kehadiran Pencipta yang diluputi oleh suasana gegap gempita dan penuh kemuliaan. Tetapi mereka adalah ciptaan, mereka bukan Pencipta. Sehingga kehadiran mereka disana tidak menjustifikasi bhw merekalah Sang Pencipta. Ketika Presiden SBY datang ke Sby, ia disambut dengan seuntai kalung bunga, suara terompet yang meriah, dan tari-tarian yang indah. Tetapi ini tidak lantas menjadikan ‘seuntai kalung bunga’, ‘suara terompet’, dan ‘tari-tarian’ menjadi Presiden. Mereka hanyalah suasana/benda pelengkap yang menggambarkan kemeriahan kehadiran Sang Presiden. Seandainya Hai Hai ada di Sby pada saat itu, tentu Hai Hai akan menganggap bhw ‘seuntai kalung bunga’, ‘suara terompet’, dan ‘tari-tarian’ adalah Presiden.

Sudalah Pniel, jangan YAK-YAK-O. Musa sudah menuliskannya dengan GAMBLANG, untuk apa anda MENAFSIRKANNYA dengan jurus tafsir 1001 mimpi? Bila kebelet menulis WAHYU, tulislah kitab sendiri.

Ketika Alkitab menyatakan bhw ‘Yesus adalah Terang dunia’ maka kita mengamini hal tsb dan mengartikan sama seperti apa yang Alkitab artikan bhw yang dimaksud disini BUKAN keadaan adanya cahaya MELAINKAN Kristus yang kebenaranNya ‘menerangi’ dunia yang berdosa. Pernyataan tsb ada di Alkitab. Namun ini tidak terjadi sama dengan kata ‘gelap’. Alkitab sama sekali tidak pernah menyatakan adanya frasa ‘Allah Mahagelap’, atau ‘Allah adalah gelap dunia’. Ketika Alkitab tidak menyatakan hal ini tetapi kita sendiri yang menyatakan hal ini dan menganggapnya sbg ajaran Alkitab, ini sudah berarti bhw kita sudah bertindak keblabasan dan menyamakan diri kita sendiri dengan iblis. Iblis selalu memutar balikkan apa yang Allah nyatakan dgn mengatakan apa yang Allah tidak katakan dengan cara yang halus dan licik dan mengurangkan firman Allah. Salah satu contoh siasat licik iblis adalah : ‘kalau Allah bisa menyamakan diriNya dengan terang, maka tak ada salahnya kalau kita samakan Allah dengan gelap.’

Pniel, kenapa mengulangi KEPINTERAN yang sama setelah saya memberi tahu anda betapa PINTERNYA anda?

Dan kota itu tidak memerlukan matahari dan bulan untuk menyinarinya, sebab kemuliaan Allah meneranginya dan Anak Domba itu adalah lampunya. Wahyu 21:23

Dan kota itu tidak memerlukan matahari dan bulan untuk menyinarinya, sebab kemuliaan Allah meneranginya dan Anak Domba itu adalah lampunya. Wahyu 21:23

Gelap dan terang ada dalam waktu yang bersamaan tentu saja bisa. Tetapi mereka tidak dapat bersatu di tempat yang sama. Lagipula di kedua ayat tsb tidak tertulis kata terang dan gelap dalah huruf capital, anda mau jadi pengedit Alkitab??

Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap. Kejadian 1:4

Pniel, baiklah saya akan kutip kembali tulisan saya sebelumnya:

Di dalam dunia normal, bila ada terang pasti tidak gelap sementara ketika gelap pasti tidak  ada terang. Itu sebabnya kita menarik kesimpulan bahwa Terang adalah antitesis gelap. Namun kita sudah membaca Ulangan 4:11 dan Ulangan 5:22 yang membuktikan bahwa Gelap dan Tarang ada pada waktu bersamaan. Saya tidak dapat membayangkan pemandangannya seperti apa namun itulah yang tercatat di dalam Alkitab.

Orang-orang pinter memang sulit memahami bahwa Gelap itu ada karena Allah memang menciptakan GELAP sementara orang-orang SUPER PINTER seperti Pniel kekeh jumekeh YAK-YAK-O dengan mengajarkan bahwa gelap itu tidak ada karena gelap adalah kondisi tidak ada sinar. Kalau saja orang-orang PINTER dan SUPER PINTER itu mau sedikit rendah hati, mereka pasti CUKUP tolol untuk mencari ayat Alkitab daripada menegakkan ajaran nggak karu-karuan bahwa gelap itu nggak ada.

Apakah ada satu ayat di Alkitab yg menyatakan bhw Kejadian.1:2 dapat dipahami oleh manusia? Apakah Allah menyatakan diriNya sbg gelap? Siapakah yang menyatakan bhw Alkitab sudah selesai dipahami oleh para teolog generasi sebelumnya dan yang tidak dipahami berarti mustahil dipahami? Bagaimanakah cara memahami/menafsirkan Alkitab yang benar? Silahkan justifikasi !

Jadi janganlah kamu takut terhadap mereka, karena tidak ada sesuatupun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui. Matius 10:26

Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan tersingkap. Markus 4:22

Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan diketahui dan diumumkan. Lukas 8:17

Tidak ada sesuatupun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui. Lukas 12:2

Pniel, sebetulnya masih ada ayat lain, namun perlukah saya mengutipnya? ORang-orang pinter seperti anda memang tidak akan memahami Kejadian 1:2 dan Allah yang mahagelap membentuk Allah yang mahaterang karena Alkitab sudah menubuatkannya.

Akan tetapi mereka sama sekali tidak mengerti semuanya itu; arti perkataan itu tersembunyi bagi mereka dan mereka tidak tahu apa yang dimaksudkan. Lukas 18:34

Apakah ketika seseorang menyatakan bhw gelap (Kejadian.1:2) adalah kondisi MAKA ITU SAMA DENGAN / BERARTI kita mengaku bhw gelap gulita jauh lebih berkuasa dari Allah???

BETUL! Apabila anda menyatakan Gelap di dalam Kejadian 1:2 adalah KONDISI maka anda sedang menyatakan bahwa GELAP itu lebih berkuasa dari Allah.

Dan Ia membuat kegelapan di sekeliling-Nya menjadi pondok-Nya: air hujan yang gelap, awan yang tebal. 2 Samuel 22:12

Bagaimana dengan ayat diatas? Apakah Alkitab sedang melecehkan Allah dengan menyatakan bhw gelap gulita menguasai Allah dan gelap gulita jauh lebih berkuasa dari Allah??

Pniel, orang-orang pinter seperti anda memang menggunakan jurus tafsir 1001 mimpi untuk mengajarkan bahwa di dalam 2 Samuel 22:12 Alkitab sedang melecehkan Allah dengan menyatakan bahwa GELAP GULITA ciptaan Allah lebih berkuasa dari Allah karena menguasai Allah. Orang-orang tolol seperti kami memahami bahwa yang tercatat di dalam 2 Samuel 22:12 adalah TUHAN Allah menyatakan diri bersama-sama dengan Allah dan Roh Kudus. Gelap adalah tanda kehadiran Allah sementara Awan adalah tanda kehadiran Roh Kudus. Bila anda baca ayat selanjutnya, maka nampak bahwa Api adalah tanda kehadiran TUHAN Allah.

Allah Tritunggal yang anda ajarkan itu adalah Allah Tritunggal ala panteistik Kong Zi! Jadi itu bukan Allah Tritunggal sejati. Itu adalah Allah palsu!

Iblislah yang memberi anda kegelapan untuk mengaburkan ayat Alkitab tsb. Pemahaman anda ini cukup membawa seseorang kepada neraka karena ia tidak mengajarkan Allah yang sejati yang diberitakan oleh kitab suci. Allah yang palsu pasti membawa kepada kebinasaan. Nabi palsu yang memberitakan Injil palsu dimana didalamnya diberitakan Allah palsu.

Pniel, tolong jangan memfitnah Kongzi. Bila hendak menyerang, seranglah yang mampu membela diri. Bila hendak memfitnah, fitnahlah orang hidup. Apakah Pdt. Budi Asali YAK-YAK-O yang mengajari anda bahwa Kongzi mengajarkan ajaran panteisme? Bagaimana dengan MAKALAH 5 kali SEMINAR Pdt. Budi Asali memfitnah Kongzi dan Pdt. Dr. Stephen Tong? Apakah Pdt. Budi Asali MDIV masih ketakutan saya MENGULITI makalahnya tersebut helai demi helai seperti menguliti bawang bombai untuk menunjukkan BETAPA yak-yak-o nya dia ketika memimpin seminar-seminar tersebut?

Apakah anda mulai menyadari bahwa yang diajarkan oleh Budi Asali di dalam kelima seminarnya itu hanya omong kosong sehingga takut MENERIMA tantangan saya untuk menguliti makalah-makalah tersebut helai demi helai seperti menguliti bawang bombai untuk menunjukkan mana yang busuk? Ha ha ha ha ha ..... Pniel, Pniel, kenapa anda MENJILAT muntah sendiri? Bukankah anda MENGHARAPKAN dan MENANTANG murid-murid Pdt. Dr. Stephen Tong untuk berdebat sehubungan dengan seminar-seminar Budi Asali menguliti seminar filsafat Asia Stephen Tong? Ha ha ha ha ha .... Kenapa anda dan Budi asali tidak BERANI menghadapi tantangan murid Pdt. Dr. Stephen Tong yang paling TOLOL ini? Ha ha ha ha ha ha ... Pniel, seperti yang diajarkan oleh Pdt. Budi Asali, mana ada nabi dan rasul yang KEOK, KEOK, KEOK ketika dimintai pertanggunganjawab atas ajarannya?

Ha ha ha ha ha ha ha ... Pniel, ayam berkotek setelah dia bertelur namun ayam yang KEOK, KEOK, KEOK ..... adalah ayam pecundang.

Pniel, dalam blog berikutnya saya akan MENGAJARKAN kepada anda bahwa IBLISLAH bapakmu karena kamu memang keturunan Iblis seperti yang dinyatakan Kristus. 

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Pniel's picture

Hai Hai : pengajar kesesatan logika dan eisegesis!

Hai Hai : Pniel, Pniel, benar-benar tidak bermutu. Saya menggunakanhuruf besar untuk menyatakan bahwa Gelap, Samudera dan Roh Allah di dalam Kejadian 1:2 adalah NAMA-NAMA Allah.

Kata-kata Gelap, Samudera dan Air sama sekali tidak BERUBAH menjadi Allah namun NAMA-NAMA yang digunakan oleh Allah untuk menyatakan diri-Nya kepada manusia.

Pniel, Pniel, Siapa yang memberhalakan dan mengangkat Gelap, Samudera dan Roh Allah di dalam Kejadian 1:2 sebagai Allah Tritunggal? Mereka adalah Allah, tidak perlu diangkat menjadi Allah.

Kalau argumentasi saya tdk bermutu, kenapa harus muter2? Ketika ditanya kenapa 'gelap','samudera raya','air'  ditulis dalam huruf besar? karena ia nama2 Allah. Kenapa mereka merujuk kepada Allah? karena mereka Allah.

Hahaha....anak SD aja bisa jawab pertanyaan mbulet kayak benar ruwet ini. Kenapa kamu tidak bisa mengerti? karena saya tidak belajar. Kenapa kamu tidak belajar? karena saya tidak mengerti.

Di Kejadian.1:1-2 sama sekali tidak ada petunjuk bhw kata2 tsb menunjuk kepada Allah atau nama Allah. Disana hanya dikatakan gelap,samudera raya dan air. Musa menulis kata tsb apa adanya dan tidak memaksudkannya spt yg anda maksud. Kalaulah itu mau direferkan ke Allah, tentulah Musa akan menambahkan penjelasan bhw gelap, samudera raya dan air itu Allah. Tetapi nyatanya itu tidak ia lakukan karena Musa jelas bisa membedakan mana itu benda/keadaan dan mana itu Pencipta. Anda telah melakukan eisegesis dan penyesatan logika, bung!

Hai Hai : Pniel, Pniel, Anda benar-benar PINTAR menarik kesimpulan. Bukankah saya sudah beritahu anda bahwa Pdt.  YAK-YAK-O Budi Asali mengajarkan bahwa Allah mulai mencipta dari Kejadian 1:1? Nggak heran anda mengaku ilmu anda hanya seujung kukunya, karena anda tidak tahu dia menganut paham demikian. Sahabat anda Debu Tanah YAK-YAK-O juga mengajarkan ajaran demikian di SABDA Space. Demikian juga Penonton. Setiadi juga menganut paham demikian. Bukankah anda berhutang maaf kepada saya?

Pniel, yang menganut penciptaan dua langit dan dua bumi itu bukan saya. Anda benar-benar PINTAR karena minta saya MEMBELA ajaran yang saya tentang. Bukankah seharusnya anda bertanya kepada Pdt. Budi Asali YAK-YAK-O?

Pak Budi Asali sama sekali tdk mengajarkan adanya penciptaan dua langit. Alkitab sama sekali tidak berbicara mengenai penciptaan dua langit. Dapat darimana ide gila ini? Kenapa tidak berteori juga bhw Allah menciptakan 1000 bulan dan 100 bumi? Anda menggunakan seadanya kata yang ada di Alkitab lalu menafsirkannya pakai ilmu dari tiongkok kuno.

Bagaimana bisa anda katakan bhw ide 'waras' ini bukan anda yang memulainya sedangkan anda sendiri menuliskannya sbg konklusi dari logika anda sendiri ?

Apabila kejadian 1:1  adalah penciptaan itu berarti Allah menciptakan dua langit. Yang pertama diciptakan pada Kejadian 1:1 dan yang kedua pada hari kedua. Langit adalah nama untuk cakrawala bagian atas.(Dikirimkan oleh hai hai pada Sab, 2009-10-03 15:51)

Hai Hai : Pniel, karena anda MENGAKU tidak menggunakan KONSEP Allah = Terang untuk menentang tulisan saya, maka itu berarti yang menulis kalimat-kalimat di bawah ini adalah IBLIS.

Hahaha...akhirnya datang juga bhw anda mengakui bhw yang menulis 'Terang=TUHAN Allah dan Gelap=Allah' adalah IBLIS! Aplaus untuk kesesatan logika dan eisegesis!!!

Saya menuliskan bhw terang antitesis dgn gelap untuk mengkonfrontasi 'kehebatan' logika anda yang tetap pada pendirian bhw gelap=Allah dan terang=Allah dgn alasan bagaimana bisa mengatakan terang yg merupakan antitesis gelap ditujukan kepada Allah. Dengan kata lain, argumentasi saya itu berdiri pada posisi anda sendiri untuk menyerang ajaran anda.

Alasan utama saya membantah semua teori anda itu adalah bhw kata2 tsb bukanlah Allah tetapi itu kata keadaan.

Anda ngelindur? Dapat pangsit dari iblis? Lihat nich komentar anda :

Hai Hai's blog :
Terang dan Gelap dalam satu kesatuan.
(By hai hai - Posted on September 27th, 2009)

Hai Hai wrote :Gelap = Allah
Terang = TUHAN Allah
(Dikirimkan oleh hai hai pada Sen, 2009-09-28 22:06)

Hai Hai : Pniel, perlukah saya menjawab pertanyaan-pertanyaan anda yang PINTER tersebut di atas? Anda kembali bertanya kepada saya apa bedanya Allah dan TUHAN Allah? Ha ha ha ha ha .... PERtanyaan yang benar-benar PINTER Pniel, saya nggak tega menjawabnya.

HIDUP AD HOMINEM !!!

Anggap aja saya benar-benar pinter, kenapa ga berani menjawab pertanyaan sebodoh ini?  Takut saya serang lagi? Hahaha…. Tenang aja bung, kalau anda tidak sesat dalam hal mayor, saya pasti akan diam, tetapi kalau anda terus membual thdp doktrin2 dasar kekristenan, saya akan terus menjadi lawan anda. Apakah anda takut thdp saya? Kalau tidak takut, kenapa tidak layani saya? Ah..pasti anda mengambil alasan lain agar menghindari debat dengan saya, bukan!?

Silahkan jawab : apa bedanya TUHAN Allah dan Allah? Apa dasar anda membedakannya? silahkan justifikasi!

Hai Hai : Sudalah Pniel, jangan YAK-YAK-O. Musa sudah menuliskannya dengan GAMBLANG, untuk apa anda MENAFSIRKANNYA dengan jurus tafsir 1001 mimpi? Bila kebelet menulis WAHYU, tulislah kitab sendiri.

Hahaha….Bukankah yang menafsirkan awan, api, gelap sebagai Allah, adalah anda sendiri, sedangkan saya menafsirkan apa adanya kisah tsb ? koq sekarang diputarbalikkan? Anda ngelindur??

Musa menuliskan kisah tsb apa adanya dgn GAMBLANG dan sama sekali tidak mengartikan awan, gelap, dan api sbg Allah. Anda tidak bisa menunjukkan hal ini (bhw Musa menganggap awan,gelap dan api sbg Allah). Anda telah memfitnah Musa yang telah mati sbg seorang penganut animisme!

Saya akan kutip ulang kalimat saya itu agar ini terngiang2 di telinga anda sbg kesalahan yang 'briliant' :

Pniel wrote :

Saya kira kehadiran Tuhan di gunung itu ibarat/dapat digambarkan bagai peristiwa meletusnya gunung berapi. Gunung tsb tidak meletus tetapi kehadiran Tuhan disana seakan-akan memberikan penampakan spt gunung itu akan meletus. Gambaran mengenai gunung meletus adalah dipuncak letusan selalu terlihat terang-benderang karena api dan lahar yang merah menyala, tetapi di langit diatas gunung tersebut kelihatan pekat karena asap hitam, debu dan material yang menyembur keluar membentuk awan pekat yang menghalangi pancaran sinar matahari ke bumi. Api, kegelapan dan awan adalah benda dan keadaan. Mereka ada disana ikut ‘meramaikan’ kehadiran Pencipta yang diluputi oleh suasana gegap gempita dan penuh kemuliaan. Tetapi mereka adalah ciptaan, mereka bukan Pencipta. Sehingga kehadiran mereka disana tidak menjustifikasi bhw merekalah Sang Pencipta. Ketika Presiden SBY datang ke Sby, ia disambut dengan seuntai kalung bunga, suara terompet yang meriah, dan tari-tarian yang indah. Tetapi ini tidak lantas menjadikan ‘seuntai kalung bunga’, ‘suara terompet’, dan ‘tari-tarian’ menjadi Presiden. Mereka hanyalah suasana/benda pelengkap yang menggambarkan kemeriahan kehadiran Sang Presiden. Seandainya Hai Hai ada di Sby pada saat itu, tentu Hai Hai akan menganggap bhw ‘seuntai kalung bunga’, ‘suara terompet’, dan ‘tari-tarian’ adalah Presiden.

Hai Hai : Orang-orang pinter memang sulit memahami bahwa Gelap itu ada karena Allah memang menciptakan GELAP sementara orang-orang SUPER PINTER seperti Pniel kekeh jumekeh YAK-YAK-O dengan mengajarkan bahwa gelap itu tidak ada karena gelap adalah kondisi tidak ada sinar. Kalau saja orang-orang PINTER dan SUPER PINTER itu mau sedikit rendah hati, mereka pasti CUKUP tolol untuk mencari ayat Alkitab daripada menegakkan ajaran nggak karu-karuan bahwa gelap itu nggak ada.

Saya dan Musa (nabi besar) memang orang2 pinter yang waras yang bisa membedakan mana itu bukan Pencipta dan mana itu Pencipta.

Lagipula, anda belum menjawab argumentasi saya ini. Silahkan dijawab atau silahkan jilat muntahan anda yang banyak berceceran di SS ini :

Pniel wrote :
Kalau anda konsekuensi dengan logika anda bhw 'terang' yang dimaksud adalah arti apa adanya atau keadaan adanya cahaya yang melimpah, maka anda pasti berpendapat bhw ketika Yesus ada didalam dunia, maka dunia menjadi lebih terang pada siang hari, dan malam hari seperti siang hari. Jadi dimana Yesus hadir pada saat inkarnasi maka seluruh daerah Israel menjadi siang hari...ya wilyah Israel mengalami TOTAL SIANG HARI selama 33 1/2 tahun. HEBAT !!! HEBAT !!! dapat pangsit dari mana Hai ? dari mak lampir? dari mak bongki? hahaha...anda sohib mereka ya? hahaha...
(Dikirimkan oleh Pniel pada Jum, 2009-10-02 17:35)

Hai Hai : Pniel, sebetulnya masih ada ayat lain, namun perlukah saya mengutipnya? ORang-orang pinter seperti anda memang tidak akan memahami Kejadian 1:2 dan Allah yang mahagelap membentuk Allah yang mahaterang karena Alkitab sudah menubuatkannya.

Anda bukan hanya mengeisegesis kejadian.1:1-2 tetapi juga banyak ayat Alkitab lain yang anda selewengkan artinya. RUUAAARRRR BINASA!

OK..lah saya akan BUKTIKAN kepada orang yang membaca debat kita ini bhw anda benar-benar seorang penyesat yang suka membual. Anda jelas menafsirkan ayat tsb OUT OF CONTEXT agar supaya mendukung pendapat anda (EISEGESIS).

Kalau dilihat dari konteksnya, Matius pasal 10 didahului oleh Matius pasal 9 yang berbicara masalah ladang yang menguning dan kurangnya pekerja yang menuai ladang tsb. Matius pasal 10 diawali dengan pemanggilan kedua belas murid Yesus dan pengutusan kepada mereka untuk memberitakan Injil. Mulai Matius.10:16 disana ada perintah Tuhan menyuruh pada murid2Nya untuk bertindak cerdik spt ular dan tulus spt merpati (Mat.10:16) didalam mereka hidup di tengah2 dunia menjalani kesaksian iman mereka. Selanjutnya Tuhan sedang menubuatkan akan konsekuensi dari perjalanan iman yang sekarang sedang mereka mulai, dan memberikan peringatan akan semuanya yang akan terjadi bahwa mereka akan menghadapi penganiayaan dan berbagai macam rintangan, hambatan dan kesesakan yang ditimbulkan dunia kepada mereka. Ayat 24-26 dikatakan sbb :

Matius.10:24 Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, atau seorang hamba dari pada tuannya.
10:25 Cukuplah bagi seorang murid jika ia menjadi sama seperti gurunya dan bagi seorang hamba jika ia menjadi sama seperti tuannya. Jika tuan rumah disebut Beelzebul, apalagi seisi rumahnya.
10:26 Jadi janganlah kamu takut terhadap mereka, karena tidak ada sesuatu pun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui.

Yesus mengatakan bhw seorang murid tidak lebih daripada gurunya, atau seorang hamba dari pada tuannya. Ini dimaksudkan bhw Kristus sendiri sbg guru/tuan kita telah dihina, menderita, dianiaya, dibunuh, dll pasti kita sbg muridNya/hambaNya pasti akan mengalami hal-hal spt itu. Sebagaimana Yesus pernah dihina secara luar biasa dengan menyamakan Dia dengan Beelzebul, maka pasti murid2Nya akan mengalami penghinaan yang sama luar biasanya itu.
Lalu pada ayat 26 sbg KELANJUTAN dari ayat diatasnya dikatakan bhw kita jangan takut terhadap mereka (orang2 dunia) . Alasan untuk kita tidak takut dengan segala macam penganiayaan dan penindasan tsb adalah :
1.    Kemahatahuan Allah.
2.    Pengadilan akhir zaman.
Tuhan melihat semuanya itu, dan Ia akan mengadili semua perbuatan, baik atau jahat, dan yang juga tersembunyi.

Pkh 12:14 - “Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat”.

Mengenai Markus.4:22 :

Markus.4:21 Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Orang membawa pelita bukan supaya ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian.
4:22 Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan tersingkap.
4:23 Barangsiapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!"

Yesus berbicara dalam konteks perumpamaan bukan seadanya ayat di Alkitab. Perumpamaan itu Ia beritakan kepada banyak orang, tetapi hanya mereka yang Tuhan beri anugerah boleh mendengar dan melihat kebenaran perumpamaan tsb. Tidak ada justifikasi sama sekali bhw ayat tsb mendukung ajaran sesat anda bhw ayat di Kejadian1:1-2 yang berbicara apa adanya menjadi berbicara secara alegoris yang menggambarkan Allah Tritunggal (air, gelap, samudera raya).

Demikian juga Lukas.8:17 tdk ada justifikasi pembenaran bhw gelap, air, samudera raya = Allah. Anda ngelindur?

Lukas.8:17 berbicara sesuai konteks yang sama dengan Markus.4:22, yaitu mengenai perumpamaan Tuhan Yesus yg hanya dibukakan kepada siapa Ia berkenan menyatakannya.

Lukas.8:16 "Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan atau menempatkannya di bawah tempat tidur, tetapi ia menempatkannya di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah dapat melihat cahayanya.
8:17 Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan diketahui dan diumumkan.
8:18 Karena itu, perhatikanlah cara kamu mendengar. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ia anggap ada padanya."

Demikian pula dengan  Lukas.12:2. Arti dari ayat tsb sesuai dengan konteksnya, yaitu bhw walaupun orang farisi itu munafik, tetapi Allah maha mengetahui. Segala sesuatunya akan disingkapkan kelak pada pengadilan akhir zaman.

Lukas.12:1 Sementara itu beribu-ribu orang banyak telah berkerumun, sehingga mereka berdesak-desakan. Lalu Yesus mulai mengajar, pertama-tama kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafikan orang Farisi.
12:2 Tidak ada sesuatu pun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui.
12:3 Karena itu apa yang kamu katakan dalam gelap akan kedengaran dalam terang, dan apa yang kamu bisikkan ke telinga di dalam kamar akan diberitakan dari atas atap rumah.

Anda tidak bisa menggunakan penafsiran dari ayat2 tsb yang sama sekali berbeda konteks dan tidak seadanya arti untuk dipakai sbg pembenaran bagi penafsiran yang eisegesis dengan menganggapnya sbg penyingkapan wahyu oleh Tuhan Allah.

Kalau anda TETAP NGOTOT mengklaim bhw ayat tsb memperkuat posisi penafsiran eisegesis anda, maka anda juga tidak berhak menuding bidat2 lain sbg sesat hanya karena mereka menafsirkan seenak udele thdp ayat2 FT, spt Saksi Yehova, Mormon, Children of God, bahkan gereja setanpun berhak mengklaim bhw ia mendapat pengilhaman dari Allahnya mereka….anda setuju dengan konsekuensi logis ini?

HIDUP KESESATAN LOGIKA DAN EISEGESIS !!!

Harus ada tata cara bagaimana kita menafsirkan Alkitab dengan benar dengan memperhatikan konteksnya, dan ini harus anda pelajari melalui pelajaran Hermeneutika, bukan pakai asal ilmu2an aja...apalagi pakai ilmu gotong royong.

Hai Hai : Akan tetapi mereka sama sekali tidak mengerti semuanya itu; arti perkataan itu tersembunyi bagi mereka dan mereka tidak tahu apa yang dimaksudkan. Lukas 18:34

Apakah ketika seseorang menyatakan bhw gelap (Kejadian.1:2) adalah kondisi MAKA ITU SAMA DENGAN / BERARTI kita mengaku bhw gelap gulita jauh lebih berkuasa dari Allah???

BETUL! Apabila anda menyatakan Gelap di dalam Kejadian 1:2 adalah KONDISI maka anda sedang menyatakan bahwa GELAP itu lebih berkuasa dari Allah.

HEBAT BETUL anda mengartikan Luk.18:34 dgn ruaaarrr binasanya sehingga benar-benar out of context !?

Saya tidak akan mengartikannya sebab orang waras pasti bisa membaca sebuah teks dan mengartikannya sesuai dgn konteks teks tsb.

Lukas.18:31 Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, lalu berkata kepada mereka: "Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan segala sesuatu yang ditulis oleh para nabi mengenai Anak Manusia akan digenapi.
18:32 Sebab Ia akan diserahkan kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, diolok-olokkan, dihina dan diludahi,
18:33 dan mereka menyesah dan membunuh Dia, dan pada hari ketiga Ia akan bangkit."
18:34 Akan tetapi mereka sama sekali tidak mengerti semuanya itu; arti perkataan itu tersembunyi bagi mereka dan mereka tidak tahu apa yang dimaksudkan

Berikan argument bhw ketika seorang mengartikan kata ‘gelap’ di Kejadian.1:2 sebagai mana adanya arti ayat tsb maka ini sama dengan menyatakan bhw gelap lebih berkuasa daripada Allah! Jangan sekedar klaim kosong!
 

Hai Hai : Pniel, orang-orang pinter seperti anda memang menggunakan jurus tafsir 1001 mimpi untuk mengajarkan bahwa di dalam 2 Samuel 22:12 Alkitab sedang melecehkan Allah dengan menyatakan bahwa GELAP GULITA ciptaan Allah lebih berkuasa dari Allah karena menguasai Allah. Orang-orang tolol seperti kami memahami bahwa yang tercatat di dalam 2 Samuel 22:12 adalah TUHAN Allah menyatakan diri bersama-sama dengan Allah dan Roh Kudus. Gelap adalah tanda kehadiran Allah sementara Awan adalah tanda kehadiran Roh Kudus. Bila anda baca ayat selanjutnya, maka nampak bahwa Api adalah tanda kehadiran TUHAN Allah.

Hahaha..saya khan mengikuti pola pikir penafsiran anda, koq sekarang saya disalahkan? Anda inkonsisten!

Sekarang mencoba membuktikan untuk kesekian kalinya bhw Hai Hai penyesat yang inkonsisten dengan mencoba mengikuti kewarasan pola pikirnya ini.

Anda menafsirkan : ‘2 Samuel 22:12 adalah TUHAN Allah menyatakan diri bersama-sama dengan Allah dan Roh Kudus.’. Lalu anda menyatakan : ‘Gelap adalah tanda kehadiran Allah sementara Awan adalah tanda kehadiran Roh Kudus.’. Manakah yang benar :
Gelap=Allah atau Gelap=TANDA kehadiran Allah???
Awan=Roh Kudus atau Awan=TANDA kehadiran Roh Kudus???

Hai Hai : Pniel, tolong jangan memfitnah Kongzi. Bila hendak menyerang, seranglah yang mampu membela diri. Bila hendak memfitnah, fitnahlah orang hidup. Apakah Pdt. Budi Asali YAK-YAK-O yang mengajari anda bahwa Kongzi mengajarkan ajaran panteisme? Bagaimana dengan MAKALAH 5 kali SEMINAR Pdt. Budi Asali memfitnah Kongzi dan Pdt. Dr. Stephen Tong? Apakah Pdt. Budi Asali MDIV masih ketakutan saya MENGULITI makalahnya tersebut helai demi helai seperti menguliti bawang bombai untuk menunjukkan BETAPA yak-yak-o nya dia ketika memimpin seminar-seminar tersebut?

Saya tdk memfitnah Kong Zi tetapi andalah yang memfitnah Musa dgn anda menyatakan bhw Musa memaksudkan kata 'gelap','samudera raya,'air','awan',dan 'api' sbg Allah, padahal beliau tdk memaksudkannya demikian!

Hahaha….anda sudah tidak mampu lagi menguliti karena tangan anda yang halus kayak cewek itu sedang saya remukkan sampai halus spt daging giling. Saya tidak perlu menunjukkan satu persatu kesesatan tulisan anda, cukup dengan menunjukkan bhw anda lemah dalam logika dan sesat dalam penafsiran maka RUNTUHLAH semua bualan anda itu. Saya tidak perlu menyerang atap bangunan untuk merobohkan bangunan, saya cukup menhancur leburkan dasar bangunan tsb, ntar atasnya runtuh sendiri. Itulah yang sedang saya lakukan thdp ajaran anda.

Hai Hai : Apakah anda mulai menyadari bahwa yang diajarkan oleh Budi Asali di dalam kelima seminarnya itu hanya omong kosong sehingga takut MENERIMA tantangan saya untuk menguliti makalah-makalah tersebut helai demi helai seperti menguliti bawang bombai untuk menunjukkan mana yang busuk? Ha ha ha ha ha ..... Pniel, Pniel, kenapa anda MENJILAT muntah sendiri? Bukankah anda MENGHARAPKAN dan MENANTANG murid-murid Pdt. Dr. Stephen Tong untuk berdebat sehubungan dengan seminar-seminar Budi Asali menguliti seminar filsafat Asia Stephen Tong? Ha ha ha ha ha .... Kenapa anda dan Budi asali tidak BERANI menghadapi tantangan murid Pdt. Dr. Stephen Tong yang paling TOLOL ini? Ha ha ha ha ha ha ... Pniel, seperti yang diajarkan oleh Pdt. Budi Asali, mana ada nabi dan rasul yang KEOK, KEOK, KEOK ketika dimintai pertanggunganjawab atas ajarannya?

Ha ha ha ha ha ha ha ... Pniel, ayam berkotek setelah dia bertelur namun ayam yang KEOK, KEOK, KEOK ..... adalah ayam pecundang.

Hahaha…anda tak perlu petentang petenteng menantang Pdt.Budi Asali. Saya sbg salah satu muridnya yang terkecil saja sudah bisa menghancur leburkan anda. Tuch lihat PR anda berjilbun, bung! Anda terburu-buru menantang tank sedangkan anda sendiri masih sepeda motor. Apa ngga lihat kemampuan diri sendiri, bung? Aduh KDL!

Hai Hai : Pniel, dalam blog berikutnya saya akan MENGAJARKAN kepada anda bahwa IBLISLAH bapakmu karena kamu memang keturunan Iblis seperti yang dinyatakan Kristus.

Anda mau memfitnah saya demi pembenaran ajaran sesat anda ini yang sudah saya hancur leburkan tanpa anda mampu menjawabnya? 

Anda sudah menjawabnya? mana? tuch banyak PR berjilbun diatas!

Mau mempermalukan saya? hahaha...

HIDUP AD HOMINEM !!!
HIDUP KESESATAN LOGIKA !!!
HIDUP EISEGESIS !!!
HIDUP HAI HAI YANG MENGAJARKAN SEMUANYA ITU DI SS !!!

 

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

__________________

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

hai hai's picture

@Pniel, Allah Sebelum Penciptaan

Kejadian 1:2 adalah catatan tentang keadaan sebelum Allah mulai mencipta. Gelap Gulita menutupi Samudera Raya dan Roh Allah melayang-layang di atas Air. Sebelum Allah mencipta hanya ada Allah. Sebelum ada ciptaan hanya ada Allah. Allah adalah Allah Tritunggal.

Mustahil memahami Gelap Gulita, Samudera dan Air di dalam Kejadian 1:2 sebagai gelap, samudera dan air ciptaan Allah karena pada saat itu Allah belum mencipta.

Gelap = Allah
Samudera = Air = TUHAN Allah
Roh Allah = Nafas Hidup

Itulah kesimpulan kita. Bagaimana menyimpulkannya dapat anda pelajari dengan membaca blog ini dengan teliti dan hati-hati.

Setelah bumi tercipta, Allah, TUHAN Allah dan Roh Kudus sering menampakkan diri kepada manusia. Ketika menampakan diri, TUHAN Allah mengambil rupa Api, Allah mengambil wujud Gelap dan Roh Allah mengambil bentuk Awan. Penampakan-penampakan dalam wujud Gelap, Api dan Awan itu kita sebut HADIRAT Allah. Kita menuliskannya dengan huruf besar untuk membedakannya dari gelap, api dan awan CIPTAAN Allah. Gelap, Api dan Awan yang kita sebut hadirat Allah itu bukan gelap, api dan awan yang ada di dunia ini.

Gelap yang hadirat Allah itu bukan gelap biasa, artinya itu bukan gelap karena tidak ada cahaya. Api hadirat TUHAN Allah itu bukan api biasa. Awan yang hadirat Roh Allah itu bukan awan biasa.

Di Kejadian.1:1-2 sama sekali tidak ada petunjuk bhw kata2 tsb menunjuk kepada Allah atau nama Allah. Disana hanya dikatakan gelap,samudera raya dan air. Musa menulis kata tsb apa adanya dan tidak memaksudkannya spt yg anda maksud. Kalaulah itu mau direferkan ke Allah, tentulah Musa akan menambahkan penjelasan bhw gelap, samudera raya dan air itu Allah. Tetapi nyatanya itu tidak ia lakukan karena Musa jelas bisa membedakan mana itu benda/keadaan dan mana itu Pencipta. Anda telah melakukan eisegesis dan penyesatan logika, bung!

Saya sudah jelaskan di dalam blog saya kenapa kita menyimpulkan bahwa Gelap, Samudera dan Air di dalam Kejadian 1:2 adalah Allah. silahkan baca kembali. Saya akan kutip kembali komentar saya sebelumnya.

Apabila kita memahami Kejadian 1:2 secara hurufiah, itu berarti kita harus meyakini bahwa sebelum ada penciptaan sudah ada samudera dan air serta gelap gulita. Dengan pemahaman demikian, maka kita juga harus meyakini bahwa Alkitab tidak konsisten karena mengajarkan hal-hal yang bertentangan. Sebelum Allah tritunggal mencipta hanya ada Allah Tritunggal. Sebelum ada ciptaan hanya Allah yang bersama Allah.

Pak Budi Asali sama sekali tdk mengajarkan adanya penciptaan dua langit. Alkitab sama sekali tidak berbicara mengenai penciptaan dua langit. Dapat darimana ide gila ini? Kenapa tidak berteori juga bhw Allah menciptakan 1000 bulan dan 100 bumi? Anda menggunakan seadanya kata yang ada di Alkitab lalu menafsirkannya pakai ilmu dari tiongkok kuno.

Bagaimana bisa anda katakan bhw ide 'waras' ini bukan anda yang memulainya sedangkan anda sendiri menuliskannya sbg konklusi dari logika anda sendiri ?

Pniel, yagn harus anda MAKI itu guru anda yang namanya Pdt. Budi Asali MDIV, bukan saya sebab dialah mengajarkan kisah penciptaan dua langit dan dua bumi. Nggak heran anda tidak paham ajarannya bukankah anda mengaku ilmu anda hanya seujung kukunya? Ha ha ha ha ... Baiklah saya akan kutip tuisan BELIAU bagi muridnya. Ha ha ha ha ...

a)   Kej 1:1-2 tidak berarti bahwa Allah menciptakan sesuatu yang kacau, tetapi bahwa Ia menciptakan yang baik dan teratur secara bertahap.

Ha ha ha ha kenapa anda tidak diskusi dengan BELIAU dan menunggu saya menguliti tulisannya tersebut helai demi helai seperti menguliti bawang bombai? Ha ha ha ha ...

Saya menuliskan bhw terang antitesis dgn gelap untuk mengkonfrontasi 'kehebatan' logika anda yang tetap pada pendirian bhw gelap=Allah dan terang=Allah dgn alasan bagaimana bisa mengatakan terang yg merupakan antitesis gelap ditujukan kepada Allah. Dengan kata lain, argumentasi saya itu berdiri pada posisi anda sendiri untuk menyerang ajaran anda.

Wah Pniel, ternyata anda tho yang menulis, karena anda menyangkal maka saya menduga pasti IBLIS yang menulisnya. Pniel, Gelap adalah Allah sementara Terang adalah TUHAN Allah. Anda harus baca tulisan saya dengan teliti untuk membedakan Allah dan TUHAN Allah. PAda mulanya Gelap (Allah) dan Terang (TUHAN Allah) itu satu, itu sebabnya Allah lalu memisahkan Terang dari Gelap. Di dalam Perjanjian Baru kita menyebut peristiwa itu Yesus Keluar dan Datang dari Allah. Allah MENGUTUS Yesus kepada manusia.

Anggap aja saya benar-benar pinter, kenapa ga berani menjawab pertanyaan sebodoh ini?  Takut saya serang lagi? Hahaha…. Tenang aja bung, kalau anda tidak sesat dalam hal mayor, saya pasti akan diam, tetapi kalau anda terus membual thdp doktrin2 dasar kekristenan, saya akan terus menjadi lawan anda. Apakah anda takut thdp saya? Kalau tidak takut, kenapa tidak layani saya? Ah..pasti anda mengambil alasan lain agar menghindari debat dengan saya, bukan!?

Wah Pniel, jangan ngaco belo dong. Anda pikir saya TUHAN sehingga dengan menganggap anda pinter maka anda menjadi benar-benar pinter? Pniel, Pniel, menanggap anda benar-benar pinter tidak akan membuat anda pinter lagi. Ha ha ha ha ha ... Pniel, Pniel, mohon maaf, tanpa mengurangi rasa hormat, yang anda lakukan sama sekali bukan serangan sebab yang anda lakukan hanya hanya asal tanya dan asal tuduh tanpa membaca tulisan saya dengan teliti.

Silahkan jawab : apa bedanya TUHAN Allah dan Allah? Apa dasar anda membedakannya? silahkan justifikasi!

Pniel, Pniel, Bukankah saya sudah menjelaskannya panjang lebar di dalam blog saya? Anda minta saya jelaskan lagi? Ha ha ha ha ha ... Baca blog saya maka anda akan taahu apa Beda Allah dan TUHAN Allah. Anda gila ya menganggap saya yang membedakan Allah dan TUHAN Allah? Alkitab yang mengajarkannya, kawan, saya hanya memahaminya.

Musa menuliskan kisah tsb apa adanya dgn GAMBLANG dan sama sekali tidak mengartikan awan, gelap, dan api sbg Allah. Anda tidak bisa menunjukkan hal ini (bhw Musa menganggap awan,gelap dan api sbg Allah). Anda telah memfitnah Musa yang telah mati sbg seorang penganut animisme!

Pniel yang anda tulis itu adalah tafsir 1001 mimpi. Untuk membuktikannya silahkan baca kembali kisahnya di dalam Alkitab. Musa sudah menulis dengan gamblang apa yang terjadi. Kita hanya boleh memahaminya, tidak boleh menafsirkannya dengan jurus tafsir 1001 mimpi. Kenapa anda tidak mengunjungi musium gunung merapi di Magelang untuk melihat rekaman ketika gunung merapi meletus? setelah menonton, cobalah cocokkan dengan tulisan anda. Bila anda tidak terlalu pintar maka saya yakin anda akan tahu di mana kesalahan anda.

di samping itu bila anda tidak mengada-ada maka anda tahu bahwa saya sudah bilang bahwa Gelap, Api dan Awan dalam kisah tersebut adalah HADIRAT = TANDA kehadiran Allah, TUHAN Allah dan Roh Kudus.

Menganalogikan Gelap, Api dan Awan dalam kisah tersebut dengan bunga untuk menyambut SBY menunjukkan KEPINTARAN anda yang luar bisa.

Pniel wrote :
Kalau anda konsekuensi dengan logika anda bhw 'terang' yang dimaksud adalah arti apa adanya atau keadaan adanya cahaya yang melimpah, maka anda pasti berpendapat bhw ketika Yesus ada didalam dunia, maka dunia menjadi lebih terang pada siang hari, dan malam hari seperti siang hari. Jadi dimana Yesus hadir pada saat inkarnasi maka seluruh daerah Israel menjadi siang hari...ya wilyah Israel mengalami TOTAL SIANG HARI selama 33 1/2 tahun. HEBAT !!! HEBAT !!! dapat pangsit dari mana Hai ? dari mak lampir? dari mak bongki? hahaha...anda sohib mereka ya? hahaha...

Pniel, bukankah saya menulis bahwa Terang yang diciptakan pada hari pertama adalah TUHAN Allah sementara terang yang diciptakan pada hari keempat adalah CAHAYA yang kita lihat? Bukankah saya juga memberitahu anda bahwa Apabila TUHAN Allah menyatakan diri tidak dalam wujud manusia, maka Dia muncul dalam wujud TERANG?

Pniel, silahkan serang tulisan saya namun ingat-ingat dong agar serangan anda itu tidak MENYANGKAL apa yang anda gunakan untuk menyerang sebalumnya.Bukankah ketika menampakkan diri kepada Musa TUHAN Allah mengambil wujud Terang? bukankah ketika menampakkan diri kepada Paulus TUHAN Allah mengambil wujud Terang?

Berikan argument bhw ketika seorang mengartikan kata ‘gelap’ di Kejadian.1:2 sebagai mana adanya arti ayat tsb maka ini sama dengan menyatakan bhw gelap lebih berkuasa daripada Allah! Jangan sekedar klaim kosong!

Pniel, yang lainnya sudah paham, bila anda kekeh jumekeh tidak mau paham, mustahil saya menjelaskannya. Jadi, silahkan menjalani hidup dengan tidak paham.

Pniel, terima kasih sudah mengutip dan menjelaskan ayat-ayat yang saya kutip. Walaupun pemahaman anda benar-benar mengenaskan, namun saya yakin para blogger yang lain justru melihat kebenarannya. Saya tidak akan buang buang waktu untuk menguliti cara anda menafsirkan Alkitab dengan jurus tafsir 1001 mimpi karena para blogger lain dapat melihatnya dengan gamblang. Sebaiknya anda pelajari dengan teliti lagi agar tidak sembarangan menafsirkan ayat-ayat tersebut.

Alkitab ditulis untuk dipahami oleh manusia. Bila dipelajari dengan benar dan waktunya telah tiba maka semuanya akan dipahami. Dari generasi ke generasi jemaat tidak memahami ajaran tentang Allah Tritunggal dalam kisah penciptaan dunia  sekarang kita memahaminya bahkan kita juga memahami ajaran tentang Allah Tritunggal sebelum penciptaan dunia.

Saya tdk memfitnah Kong Zi tetapi andalah yang memfitnah Musa dgn anda menyatakan bhw Musa memaksudkan kata 'gelap','samudera raya,'air','awan',dan 'api' sbg Allah, padahal beliau tdk memaksudkannya demikian!

Tidak paham sama sekali ajaran Kongzi namun menuduh ajarannya panteisme namanya FITNAH bukan FITNESS. Bila tidak memitnah pasti sedang YAK-YAK-O. apabila anda membaca Alkitab maka anda akan tahu bahwa Yohanes Pembaptis adalah manusia pertama yang memahami ajaran tentang Allah tritunggal dengan benar dan mengajarkannya dengan gamblang. Walaupun Musa menulisnya, namun dia sama sekali tidak memahaminya, itu sebabnya bangsa Yahudi tidak menyembah Allah Tritunggal namun menyembah TUHAN Allah yang ESA. TUHAN Allah memang ESA.

Hahaha….anda sudah tidak mampu lagi menguliti karena tangan anda yang halus kayak cewek itu sedang saya remukkan sampai halus spt daging giling. Saya tidak perlu menunjukkan satu persatu kesesatan tulisan anda, cukup dengan menunjukkan bhw anda lemah dalam logika dan sesat dalam penafsiran maka RUNTUHLAH semua bualan anda itu. Saya tidak perlu menyerang atap bangunan untuk merobohkan bangunan, saya cukup menhancur leburkan dasar bangunan tsb, ntar atasnya runtuh sendiri. Itulah yang sedang saya lakukan thdp ajaran anda.

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Pniel's picture

Hai Hai, bukti kesesatan anda....CC: All SSer

Saya sangat sibuk sekali hari ini sehingga baru sore hari bisa online. Juga mungkin beberapa hari kedepan ..bahkan mungkin sampai bulan-bulan kedepan program kerja saya sangat banyak, saya tidak selalu dapat merespon diskusi/debat ini. Tetapi saya akan usahakan untuk berpartisipasi di SS dengan berkomentar seperlunya.

Lagipula, saya juga mengurus kegiatan Natal gereja-gereja Injili Surabaya, sehingga sering lembur kerja sampai malam tanpa bisa menengok hal2 lain non job.

Berikut argumentasi saya menanggapi komentar Hai Hai :

Hai Hai : Kejadian 1:2 adalah catatan tentang keadaan sebelum Allah mulai mencipta. Gelap Gulita menutupi Samudera Raya dan Roh Allah melayang-layang di atas Air. Sebelum Allah mencipta hanya ada Allah. Sebelum ada ciptaan hanya ada Allah. Allah adalah Allah Tritunggal.

Mustahil memahami Gelap Gulita, Samudera dan Air di dalam Kejadian 1:2 sebagai gelap, samudera dan air ciptaan Allah karena pada saat itu Allah belum mencipta.

Gelap = Allah
Samudera = Air = TUHAN Allah
Roh Allah = Nafas Hidup

Itulah kesimpulan kita. Bagaimana menyimpulkannya dapat anda pelajari dengan membaca blog ini dengan teliti dan hati-hati.

Setelah bumi tercipta, Allah, TUHAN Allah dan Roh Kudus sering menampakkan diri kepada manusia. Ketika menampakan diri, TUHAN Allah mengambil rupa Api, Allah mengambil wujud Gelap dan Roh Allah mengambil bentuk Awan. Penampakan-penampakan dalam wujud Gelap, Api dan Awan itu kita sebut HADIRAT Allah. Kita menuliskannya dengan huruf besar untuk membedakannya dari gelap, api dan awan CIPTAAN Allah. Gelap, Api dan Awan yang kita sebut hadirat Allah itu bukan gelap, api dan awan yang ada di dunia ini.

Gelap yang hadirat Allah itu bukan gelap biasa, artinya itu bukan gelap karena tidak ada cahaya. Api hadirat TUHAN Allah itu bukan api biasa. Awan yang hadirat Roh Allah itu bukan awan biasa.

Apakah anda sudah memahami ayat tsb dgn teliti dan hati-hati? Saya kira tidak.  Saya mendapati adanya banyak kelebayan dari beberapa orang yang sok YAK YAK O seolah-olah mereka adalah orang yang ahli dan berkompeten di bidang theologia dengan mau menyelidiki FT secara ‘lebih mendalam’ tanpa mereka dibekali dulu dengan pengetahuan FT yang cukup. Pengetahuan bahasa asli Alkitab mereka NOL, mereka hanya asal kutip kata per kata dari kamus, pengetahuan budaya Alkitab mereka NOL, pengetahuan biblical mereka MINIM BANGET, pengetahuan hermeneutika mereka NOL, dll. Apakah dengan tidak berbekal apa-apa mereka berani mendatangi FT dan menafsirkan dengan benar? Apakah mereka hendak berargumentasi dan berharap bhw Roh Kudus yang akan menyingkapkan semuanya kepada mereka?? Roh Kudus menyingkapkan kepada mereka SESUAI dengan kapasitas mereka. Kalau kapasitas mereka cuma 1, ya mereka diberi cukup 1 aja. Kalau kapasitas mereka 100, mereka pasti akan diberi 100 pula.

Orang yang tidak tahu apa-apa / pengetahuan yang minim mengenai FT tetapi berani mendatangi FT untuk menafsirkannya BUKANLAH orang yang ingin mendalami FT sbg bukti cinta mereka pada Tuhan, TETAPI ini sebagai BUKTI bhw mereka TERLALU MEREMEHKAN DAN MENGHINA FT dengan menganggap bhw belajar FT tidak membutuhkan pengetahuan apa-apa, melainkan cukup dengan hanya berbekal tekad bulat aja. Untuk belajar ilmu kedokteran, biologi, matematika, fisika, kimia, mereka membekali diri dengan segala macam pengetahuan yang berlimpah, TETAPI ketika belajar FT mereka cukup dengan hanya berbekal kebodohan diri. INI NAMANYA PENGHINAAN THDP FT, YANG PADA HAKEKATNYA SAMA DENGAN PENGHINAAN THDP TUHAN SENDIRI. Dan inilah yang sedang anda lakukan saat ini.

Apa HANYA karena mereka (gelap,air,samudera raya) disebutkan SEBELUM ayat 3 lantas anda mengambil kesimpulan bhw mereka itu Allah?? Kenapa anda tidak mengambil hal-hal lain selain itu yang JUGA disebutkan SEBELUM ayat 2 dan menganggapnya sebagai Allah, seperti : ruang, waktu, kosong?? Bagaimana dengan para malaikat? Bukankah sebelum Allah menciptakan langit dan bumi, ada para malaikat disana?

Saya akan membuktikan bhw Kejadian.1:2 dan juga ayat2 lain yang serupa yang menjadi basis kengototan anda adalah berbicara apa adanya arti kata tsb dan BUKAN alegoris. Sebenarnya saya sudah berulangkali menulis argumentasi ini, cuma rupanya mata anda terlalu buta untuk melihatnya...tetapi tak apalah saya tulis lagi...toh andaikata anda masih buta, masih banyak SSer lain yang matanya melek yang dapat melihat kebenaran FT ini :

BUKTI INTERNAL (DARI TEKS TERSEBUT):
Kalau anda lihat keseluruhan konteks di Kejadian pasal 1, Musa mencatat semua yang ia terima dari Allah apa adanya sesuai dengan pernyataan Allah kepadanya. Musa melihat bhw Allah menciptakan terang pada hari pertama, maka ia mencatat hal itu sebagaimana/sesuai dengan wahyu yang ia terima. Pada hari kedua, ketika Allah menciptakan cakrawala, maka Musa mencatat hal tsb apa adanya sesuai dengan wahyu yang ia terima, ….ketika pada hari keempat Allah menjadikan benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dan malam, maka Musa mencatat hal tsb apa adanya sesuai dengan wahyu yang ia terima….dst. Musa mencatat apa adanya sesuai dengan penglihatan/wahyu yang ia dengar. Kalau mau ditelusuri dari ilmu pengetahuan modern tentu apa yang ditulis di Kejadian pasal 1 banyak hal yang menggelikan yaitu adanya terang yang ada lebih dulu daripada benda-benda penerang, dan juga adanya benda penerang yang lebih kecil (bulan) untuk menguasai malam, padahal kita tahu bhw bulan adalah planet yang gelap (tdk mempunyai cahaya sendiri) dan hanya memantulkan cahaya matahari. Tetapi Musa tidak memprotes hal tsb (khususnya point bhw terang ada terlebih dahulu daripada benda penerang) kepada Allah, dan Allah juga tidak merubah wahyuNya kepada Musa dan menyesuaikannya dengan iptek modern. Musa menulis hal tsb apa adanya sesuai dengan yang dilihat dan yang didengarnya dari Allah.

Bukti bhw Musa menulis apa adanya dan tidak bertindak lebay spt Hai Hai dengan menganggap bhw gelap, samudera raya, air, dan terang sbg Allah adalah bahwa Ia menulis kata-kata benda atau kata-kata keadaan di sepanjang Kejadian pasal 1 dengan arti sebagaimana adanya mereka. Pada waktu Musa menulis ‘gelap’ ia memaksudkannya benar2 sebagai gelap, samudera raya=samudera raya, air=air, terang=terang, cakrawala=cakrawala, siang=siang, malam=malam, petang=petang, pagi=pagi, tunas-tunas muda=tunas-tunas muda, pohon-pohonan= pohon-pohonan, buah yg berbiji= buah yg berbiji, benda-benda penerang= benda-benda penerang, ikan=ikan, burung-burung= burung-burung, binatang liar=binatang liar, ternak=ternak, binatang melata=binatang melata, dll. Musa memakai kata-kata tersebut dalam arti APA ADANYA, bukan dalam arti ALEGORIS. Adalah ANEH kalau sepanjang Kejadian pasal 1 semua kata diartikan sesuai dengan arti dasar kata tsb, lalu tiba-tiba ada kata-kata tertentu yang sengaja dipaksakan agar mempunyai arti alegoris, yaitu mengacu pada Pribadi Allah. Kalau ini yang terjadi maka akan kacaulah semua arti kata dari Kejadian pasal 1 karena satu hal yang sederhana yaitu kita tidak mengatahui mana yang berarti apa adanya kata tsb, mana yang berarti alegoris, dan hasilnya adalah kita malah dibingungkan dengan banyaknya macam penafsiran alegoris yang menafsirkan ‘sesuka gue’.

Walaupun pengetahuan Allah Tritunggal Musa samar-samar, tetapi Musa mengerti betul bhw Allah itu esa dan jamak secara pribadi. Itulah sebabnya ia tidak mengedit kata ‘KITA’ di ayat 26 dan menggantinya dengan ‘AKU’. Memang kadang Tuhan mewahyukan diriNya dgn kata ganti orang tunggal, kadang dengan kata ganti orang jamak. Tetapi Musa tahu membedakan mana kata benda/kata sifat/kata keadaan dengan Pencipta. Ia tidak memakai asal kata dan bunyi dan menyamakannya dengan Allah.

BUKTI DARI AYAT-AYAT LAIN :
Allah seringkali menampakkan diri kepada orang2/para nabi PL dengan berbagai cara, baik yang spektakuler maupun yang biasa.
Ibrani.1:1 Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi,

Kita tidak bisa mengambil kesimpulan bhw kalau Allah menampakan diri dalam gelap maka itu berarti gelap=Allah Bapa, kalau Allah menampakan diri dalam terang maka itu berarti terang=TUHAN Allah, kalau menampakkan diri dalam awan maka itu berarti awan=Roh Kudus. Rumus ‘waras’ darimana ini bhw membedakan untuk masing-masing pribadi Allah dari cara penampakannya???

Alkitab sama sekali tidak pernah menganggap bhw kata benda/keadaan tsb adalah Allah dan mengpersonalisasikan itu sbg Allah. Ketika Yesus naik ke surga dan awan (shekinah) menutupinya dari pandangan murid2Nya, Alkitab tidak mencatat lantas pada murid menyembah awan yang menutupi Yesus dan menganggapnya sbg Roh Kudus. Juga ketika Ia datang kembali untuk yang kedua kalinya, Ia datang dalam awan-awan, Alkitab tidak mencatat dan menganggap awan-awan sbg Roh Kudus-Roh Kudus.
Alkitab sama sekali tidak pernah mengarahkan/memaksudkan bhw benda-benda tsb adalah Allah. Sama sekali tidak ada indikasi baik eksplicit maupun implicit bhw itu semua adalah Allah. Alkitab bukan kitab animisme. Ketika Allah hadir, semua benda/makhluk ciptaanNya ikut bersujud dihadapanNya. Semua yang ada disurga dan semua yang ada dibumi ikut mengiringi kedatanganNya. Contoh ini ada banyak bertebaran di Alkitab. Sebenarnya saya malas mengutipnya karena saya berasumsi bhw kita semua rajin membaca Alkitab. Tetapi tak apalah, saya anggap anda tidak pernah baca Alkitab (walaupun anda mengklaim sudah lebih dari 5 kali baca Alkitab, mungkin Alkitab yang anda maksud itu adalah primbon tiongkok).
Saya beri satu contoh sbb :

Yesaya.6:1 Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci.
6:2 Para Serafim berdiri di sebelah atas-Nya, masing-masing mempunyai enam sayap; dua sayap dipakai untuk menutupi muka mereka, dua sayap dipakai untuk menutupi kaki mereka dan dua sayap dipakai untuk melayang-layang.
6:3 Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya: "Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!"
6:4 Maka bergoyanglah alas ambang pintu disebabkan suara orang yang berseru itu dan rumah itu pun penuhlah dengan asap.
6:5 Lalu kataku: "Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam."
6:6 Tetapi seorang dari pada Serafim itu terbang mendapatkan aku; di tangannya ada bara, yang diambilnya dengan sepit dari atas mezbah.

Disana ada para seraphim (banyak) berdiri diatas Tuhan dan disana ada banyak fenomena yang terjadi yang menyertai penampakan Tuhan kepada Yesaya, diantaranya tahta yang tinggi, ujung jubah yang memenuhi bait suci, asap, gempa bumi, dll. Benda/makhluk yang ada beserta Tuhan dalam theophani tsb bukan Pencipta. Yang Pencipta disana hanya Tuhan, yang sedang duduk diatas takhta yang tinggi yang memerintah sebagai Raja atas seluruh bumi.

Herannya adalah suhu gondrong ini mengubah apa-apa yang bukan Allah sebagai Allah dengan mengganti huruf pertama kata-kata tsb dengan huruf capital tanpa melalui penafsiran Alkitab yang benar dengan melihat konteksnya. Benar-benar jurus 1001 tafsir mimpi!

Melalui akal sehat dan argumentasi saya diatas, saya sudah membuktikan bhw gelap, awan, samudera raya, dll adalah bukan Allah. Kebenaran tidak mungkin kontradiksi. Sejauh ini saya telah mencoba melakukan penafsiran Alkitab dengan setia, yaitu menghormati otoritas Alkitab dengan berlaku : membiarkan Alkitab berbicara mengenai dirinya sendiri (Sacra Scritura Sui Interpres/Let's The Bible interprets itself). Ini tentu berbeda dengan anda yang terlalu memaksakan penafsiran 1001 mimpi terhadap banyak ayat2 Alkitab dan memaksanya agar sesuai dengan teori sampah anda tsb (eisegesis) !

Hai Hai : Saya sudah jelaskan di dalam blog saya kenapa kita menyimpulkan bahwa Gelap, Samudera dan Air di dalam Kejadian 1:2 adalah Allah. silahkan baca kembali. Saya akan kutip kembali komentar saya sebelumnya.

Apabila kita memahami Kejadian 1:2 secara hurufiah, itu berarti kita harus meyakini bahwa sebelum ada penciptaan sudah ada samudera dan air serta gelap gulita. Dengan pemahaman demikian, maka kita juga harus meyakini bahwa Alkitab tidak konsisten karena mengajarkan hal-hal yang bertentangan. Sebelum Allah tritunggal mencipta hanya ada Allah Tritunggal. Sebelum ada ciptaan hanya Allah yang bersama Allah.

Penafsiran anda sesat, bung! Anda menafsirkan seenak jidat sendiri tanpa memakai logika dan menuruti aturan yang benar didalam menafsirkan Alkitab (eisegesis)! 

Saya tidak tahu apakah samudera dan air sudah ada sebelum Kejadian.1:2, tetapi saya yakin bhw Musa menulis demikian sesuai dengan apa yang dilihat dan didengarnya dari Tuhan Allah. Allah sama sekali tidak memaksudkan bhw diriNya melayang2 diatas diriNya sendiri atau diriNya menutupi diriNya sendiri. Seandainya hal-hal tsb sudah ada / sudah tercipta sebelum ayat 3, toh ini tidak berarti Allah mengajarkan hal-hal yang bertentangan....BTW 'hal-hal yang bertentangan' apa yang anda maksud?? anda berniat membuat argumentasi kelihatan 'wah' dengan menggunakan issue ini yang lucu dan konyol?? BTW, Saya sudah membuktikannya diatas bhw anda sesat logika dan eisegesis !!

Hai Hai : Pniel, yagn harus anda MAKI itu guru anda yang namanya Pdt. Budi Asali MDIV, bukan saya sebab dialah mengajarkan kisah penciptaan dua langit dan dua bumi. Nggak heran anda tidak paham ajarannya bukankah anda mengaku ilmu anda hanya seujung kukunya? Ha ha ha ha ... Baiklah saya akan kutip tuisan BELIAU bagi muridnya. Ha ha ha ha ...

a)   Kej 1:1-2 tidak berarti bahwa Allah menciptakan sesuatu yang kacau, tetapi bahwa Ia menciptakan yang baik dan teratur secara bertahap.

Ha ha ha ha kenapa anda tidak diskusi dengan BELIAU dan menunggu saya menguliti tulisannya tersebut helai demi helai seperti menguliti bawang bombai? Ha ha ha ha ...

Hahaha…pakai ilmu 1001 tafsir mimpi lagi? Pak Budi sama sekali tidak menulis dan menafsirkan mengenai penciptaan dua langit. Anda benar-benar seorang pemfitnah yang suka membual, bung! Apa anda masih punya urat malu?

Hai Hai : Wah Pniel, ternyata anda tho yang menulis, karena anda menyangkal maka saya menduga pasti IBLIS yang menulisnya. Pniel, Gelap adalah Allah sementara Terang adalah TUHAN Allah. Anda harus baca tulisan saya dengan teliti untuk membedakan Allah dan TUHAN Allah. PAda mulanya Gelap (Allah) dan Terang (TUHAN Allah) itu satu, itu sebabnya Allah lalu memisahkan Terang dari Gelap. Di dalam Perjanjian Baru kita menyebut peristiwa itu Yesus Keluar dan Datang dari Allah. Allah MENGUTUS Yesus kepada manusia.

Dugaan anda benar bung bhw Iblis pekerjaannya suka membolak-balik FT dan menafsirkannya seenak jidatnya sendiri. Cara kerja anda mirip dia, bung! Jadi, salahkan jika saya bertanya, apakah korelasi antara Iblis dan Hai Hai?

Hai Hai : Wah Pniel, jangan ngaco belo dong. Anda pikir saya TUHAN sehingga dengan menganggap anda pinter maka anda menjadi benar-benar pinter? Pniel, Pniel, menanggap anda benar-benar pinter tidak akan membuat anda pinter lagi. Ha ha ha ha ha ... Pniel, Pniel, mohon maaf, tanpa mengurangi rasa hormat, yang anda lakukan sama sekali bukan serangan sebab yang anda lakukan hanya hanya asal tanya dan asal tuduh tanpa membaca tulisan saya dengan teliti.

Sebagaimana anda cacat didalam menggunakan logika, demikian pula anda cacat didalam mengartikan kata ‘anggap’ dengan mengartikannya sbg ‘benar-benar’. Hmmm…..berdiskusi dengan anda mirip berdiskusi dgn orang lemot.

Hai Hai : Silahkan jawab : apa bedanya TUHAN Allah dan Allah? Apa dasar anda membedakannya? silahkan justifikasi!

Pniel, Pniel, Bukankah saya sudah menjelaskannya panjang lebar di dalam blog saya? Anda minta saya jelaskan lagi? Ha ha ha ha ha ... Baca blog saya maka anda akan taahu apa Beda Allah dan TUHAN Allah. Anda gila ya menganggap saya yang membedakan Allah dan TUHAN Allah? Alkitab yang mengajarkannya, kawan, saya hanya memahaminya.

Inilah contoh kebiasaan anda : melakukan red herring! Anda tahu apa itu red herring? Belajar sono, jangan jadi orang belo !

Hai Hai : Pniel yang anda tulis itu adalah tafsir 1001 mimpi. Untuk membuktikannya silahkan baca kembali kisahnya di dalam Alkitab. Musa sudah menulis dengan gamblang apa yang terjadi. Kita hanya boleh memahaminya, tidak boleh menafsirkannya dengan jurus tafsir 1001 mimpi. Kenapa anda tidak mengunjungi musium gunung merapi di Magelang untuk melihat rekaman ketika gunung merapi meletus? setelah menonton, cobalah cocokkan dengan tulisan anda. Bila anda tidak terlalu pintar maka saya yakin anda akan tahu di mana kesalahan anda.

di samping itu bila anda tidak mengada-ada maka anda tahu bahwa saya sudah bilang bahwa Gelap, Api dan Awan dalam kisah tersebut adalah HADIRAT = TANDA kehadiran Allah, TUHAN Allah dan Roh Kudus.

Menganalogikan Gelap, Api dan Awan dalam kisah tersebut dengan bunga untuk menyambut SBY menunjukkan KEPINTARAN anda yang luar bisa.

Siapa yang menafsirkan Kejadian.1:2 dengan jurus 1001 mimpi? ANDA! Saya sama sekali tidak mengartikan ayat tsb keluar dari kalimat atau konteksnya. Andalah yang melakukan penafsiran alegoris. Mau berlagak bodoh? Aduh KDL!

Ilustrasi SBY sangat cucok dengan kisah tersebut. Anda menganggap ilustrasi tsb sbg sebuah kepintaran karena anda terlalu belo menangkap kebenarannya.

Hai Hai : Pniel, bukankah saya menulis bahwa Terang yang diciptakan pada hari pertama adalah TUHAN Allah sementara terang yang diciptakan pada hari keempat adalah CAHAYA yang kita lihat? Bukankah saya juga memberitahu anda bahwa Apabila TUHAN Allah menyatakan diri tidak dalam wujud manusia, maka Dia muncul dalam wujud TERANG?

Pniel, silahkan serang tulisan saya namun ingat-ingat dong agar serangan anda itu tidak MENYANGKAL apa yang anda gunakan untuk menyerang sebalumnya.Bukankah ketika menampakkan diri kepada Musa TUHAN Allah mengambil wujud Terang? bukankah ketika menampakkan diri kepada Paulus TUHAN Allah mengambil wujud Terang?

Allah menciptakan TUHAN Allah? Anda tahu apa artinya Allah? Anda tahu apa artinya TUHAN Allah? Anda tahu apa bedanya TUHAN Allah dengan Tuhan ALLAH ??? MUSTAHIL anda tahu !!!

Bdk : Yehezkiel 11:8 Kamu takut kepada pedang, tetapi Aku akan mendatangkan pedang atasmu, demikianlah firman Tuhan ALLAH.

Anda bisa membedakan antara Pencipta dan ciptaan? Hahaha…anda PASTI tidak tahu! Wong membedakan antara arti kata ‘anggap’ dan ‘benar-benar’ aja anda tidak mampu apalagi memahami term tsb diatas.
Hari keempat Tuhan menciptakan CAHAYA ???? anda benar-benar pesulap sejati sehingga bisa menyulap kata-kata ‘benda penerang’ menjadi ‘cahaya’. Huebat bat bat bat!!!!
Saya tidak usah menyerang anda, argumentasi anda sendirilah yang menyerang ajaran anda. Biarkan pembual membual sampai kelihatan bualannya, dengan TEPATNYA anda menggambarkan diri anda sendiri!
 

Hai Hai : Pniel, yang lainnya sudah paham, bila anda kekeh jumekeh tidak mau paham, mustahil saya menjelaskannya. Jadi, silahkan menjalani hidup dengan tidak paham.

Kalau saya pakai ilmu gathuk dan ilmu merenung ala SF, tentu saya setuju dengan kesesatan anda. Tidak membuktikan bhw mayoritas orang setuju dengan anda sedangkan hanya saya seorang diri yang tak setuju, itu menandakan bhw ajaran anda benar. Pada zaman Elia, dia seorang diri berani melawan ratusan nabi sesat. Pada zaman reformasi, martin Luther seorang diri melawan seluruh kekaisaran katolik roma, dll...Di setiap zaman, orang benar selalu lebih sedikit jumlahnya daripada orang sesat. Kebenaran tidak ditentukan oleh kuantitas tetapi oleh dirinya sendiri.

Hai Hai : Pniel, terima kasih sudah mengutip dan menjelaskan ayat-ayat yang saya kutip. Walaupun pemahaman anda benar-benar mengenaskan, namun saya yakin para blogger yang lain justru melihat kebenarannya. Saya tidak akan buang buang waktu untuk menguliti cara anda menafsirkan Alkitab dengan jurus tafsir 1001 mimpi karena para blogger lain dapat melihatnya dengan gamblang. Sebaiknya anda pelajari dengan teliti lagi agar tidak sembarangan menafsirkan ayat-ayat tersebut.

Alkitab ditulis untuk dipahami oleh manusia. Bila dipelajari dengan benar dan waktunya telah tiba maka semuanya akan dipahami. Dari generasi ke generasi jemaat tidak memahami ajaran tentang Allah Tritunggal dalam kisah penciptaan dunia  sekarang kita memahaminya bahkan kita juga memahami ajaran tentang Allah Tritunggal sebelum penciptaan dunia.

Anda tidak menjawab argumentasi saya bung! Tidaklah salah kalau saya meneriakkan teriakan anti mati gaya ini :
HIDUP RED HERRING !!!
HIDUP KESESATAN LOGIKA !!!
HIDUP PENAFSIRAN ALEGORIS !!!
HIDUP EISEGESIS !!!
HIDUP AJARAN SESAT !!!
HIDUP HAI HAI YANG MENEGAKKAN SEMUANYA ITU DI SS !!!

Hai Hai : Tidak paham sama sekali ajaran Kongzi namun menuduh ajarannya panteisme namanya FITNAH bukan FITNESS. Bila tidak memitnah pasti sedang YAK-YAK-O. apabila anda membaca Alkitab maka anda akan tahu bahwa Yohanes Pembaptis adalah manusia pertama yang memahami ajaran tentang Allah tritunggal dengan benar dan mengajarkannya dengan gamblang. Walaupun Musa menulisnya, namun dia sama sekali tidak memahaminya, itu sebabnya bangsa Yahudi tidak menyembah Allah Tritunggal namun menyembah TUHAN Allah yang ESA. TUHAN Allah memang ESA.

Seandainya Musa tidak memahaminya, pastilah Allah akan TETAP mewahyukan diriNya dengan gamblang kepada Musa sebagaimana Ia mewahyukannya di ayat 26.

Kalau mau memakai Kejadian pasal 1 untuk mengajarkan Tritunggal, lebih baik pakai Kejadian.1:26. Disana memang diajarkan mengenai kejamakan didalam diri Allah. Orang2 PL tidak mengerti bhw itu menunjuk kepada Allah Tritunggal. Baru setelah kebenaran PB dinyatakan kepada kita melalui Kristus Yesus maka terang kebenaran Allah Tritunggal menjadi jelas bagi kita. PL banyak dipenuhi dengan hal ini dimana sering Allah memakai kata ganti orang bentuk jamak atau kata kerja bentuk jamak yang dikenakan pada diriNya sendiri.

Orang2 Israel pada zaman PL jelas mengerti mengenai kebenaran ini yaitu bhw Tuhan itu Esa tetapi sekaligus ada kejamakan didalam diriNya, misal :

Ulangan.6:4 Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!

Kalau dilihat dari LAI hal ini tidak kentara, tetapi kalau dilihat dari bahasa Ibrani kebenaran Allah Esa dengan pribadi jamak jelas tertera disana.

“TUHAN itu Allah (elohim=dalam bentuk jamak)” --> kejamakan Pribadi Allah.
“TUHAN itu esa” --> keesaan Allah.

Saya ga sempat menjelaskan panjang lebar mengenai doktrin Allah Tritunggal didalam PL ini. Untuk lebih jelasnya, silahkan SSer kunjungi situs Golgotha Ministry (www.golgothaministry.org) sub pembahasan ‘Doktrin Allah Tritunggal’

TERBUKTI anda telah memfitnah Musa dan Israel pada zaman PL, bung!

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

__________________

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

hai hai's picture

@Pniel, Roh Allah Melayang-layang Seperti SUPARMAN

Musa menulis apa adanya. Dia menulis berdasarkan wahyu atau penglihatannnya. Dia menulis apa yang dia lihat apa adanya itu sebabnya kita harus memahaminya apa adanya. Musa melihat gelap gulita menutupi samudera dan Roh Allah melayang-layang di atas air, maka dia pun menulis demikian.

Pniel pasti mendapat penglihatan tentang apa yang Musa lihat, itu sebabnya dia YAKIN bahwa Musa menulis apa adanya sehingga kita harus memahaminya apa adanya. Apakah yang Musa lihat menurut penglihatan Pniel? Inilah kisahnya.

Musa melihat dengan mata telanjang, itu sebabnya dia hanya melihat gelap gulita. Dia lalu memakai teropong infra merah, itu sebabnya dia dapat melihat samudera di dalam gelap gulita dan Roh Allah melayang-layang di atas air. Itu sebabnya dia lalu menyimpulkan dan menulis, "Gelap gulita menutupi samudera raya dan roh Allah melayang-layang di atas air."

Bukan, bukan itu yang Musa lihat. Menurut penglihatan Pniel, inilah yang Musa lihat.

Musa melihat samudera sementara di atas samudera menghampar awan gelap gulita. Itu sebabnya ada RUANG di antara gelap gulita dan samudera raya.

Musa melihat Roh Allah melayang-layang di atas air. Kaos lengan panjang-Nya ketat berwarna biru langit demikian pula dengan celana ketat-Nya. Tubuh-Nya tinggi kekar, otot-ototnya menyembul dari pakaian ketat-Nya. Sepatunya boot selututnya terbuat dari kulit unta dicelup warna merah darah. Karena terburu-buru, Dia lupa mengenakan celana dalam. Karena malas maka celana dalam bulu unta-nya yang berwarna merah darah di kenakan di luar celana ketat biru-Nya. Karena takut celana dalam-Nya melorot Dia mengenakan sabuk kulit berwarna kuning cerah. Sebuah kain dari bulu unta berwarna merah darah tersampir di pundak-Nya sampai ke lutut. Di dada-Nya ada tulisan huruf R dalam bingkai segitiga merah menyerupai hati dengan latar belakang kuning. Wajahnya ganteng, rahangnya macho. Rambutnya tersisir rapih dengan GEL lemak onta.

Dia melayang-layang di atas air laut yang berwarna biru. Tangan kanannya mengepal terulur di depan kepala sementara tangan kanannya di samping pinggang. Mata-Nya yang memukai menatap tajam ke depan. Rambut-Nya tetap rapih walaupun angin menerpanya, itulah kehebatan gel lemak unta. Cakrawala terhampar di belakang-Nya berwarna biru sementara jauh di atas-Nya terhampar awan hitam gelap gulita. Musa melihat-Nya melayang-layang bergantian tampak samping, tampak depan, tampak bawah dan tampak atas.

Musa menulis apa yang dilihatnya dengan singkat, "Roh Allah melayang-layang di atas air." Itu sebabnya Pniel mengajarkan bahwa ada RUANG angkasa dan ada kosong di antara air dan Roh Allah yang melayang-layang di atasnya.

Pada hari pertama Musa melihat Allah menciptakan terang lalu memisahkan terang itu dari gelap dan menamai gelap itu malam dan terang itu siang. Karena Musa HANYA menulis apa yang dilihatnya, maka itu berarti sebelum dipisahkan terang itu menyatu dengan gelap.

Bukan, bukan itu yang terjadi, menurut Pniel gelap dan terang mustahil bersatu. Menurutnya inilah yang terjadi: Kalau Gelap dan Terang adalah satu, kenapa dibuat kata yang berbeda untuk membedakan keduanya? Bukankah dikatakan gelap karena saat itu tidak ada cahaya, sedangkan dikatakan terang karena saat itu ada cahaya? Allah memisahkan gelap dan terang bukan karena sebelumnya mereka bersatu tetapi itu menunjuk kepada nature terang yang memang berbeda mutlak dengan nature gelap dimana dari sejak penciptaan Allah telah membuatnya berbeda.

Bukankah Musa mencatat bahwa Allah menciptakan terang lalu memisahkan terang dari gelap? Bukankah kita harus memahami apa yang ditulis oleh Musa apa adanya? Kenapa menafsirkannya? Apabila gelap adalah kondisi tidak ada cahaya dan terang adalah kondisi ada cahaya, kenapa mengajarkan bahwa gelap dan terang memiliki NATURE yang berbeda dan mustahil bersatu? Bukankah seharusnya mengajarkan bahwa gelap dan terang itu tidak ada? Tidak ada hai hai dan ada hai hai itu pada hakekatnya tidak ada karena yang ada adalah hai hai. Tidak ada hai hai dan ada hai hai mustahil memiliki NATURE karena NATURENYA adalah  hai hai.

Pniel mustahil salah karena dia sudah belajar hermeneutik dan segala embel-embelnya serta memiliki KAPASITAS yang cukup, itu sebabnya dia menjatuhkan VONIS kepada hai hai:

Apakah anda sudah memahami ayat tsb dgn teliti dan hati-hati? Saya kira tidak.  Saya mendapati adanya banyak kelebayan dari beberapa orang yang sok YAK YAK O seolah-olah mereka adalah orang yang ahli dan berkompeten di bidang theologia dengan mau menyelidiki FT secara ‘lebih mendalam’ tanpa mereka dibekali dulu dengan pengetahuan FT yang cukup. Pengetahuan bahasa asli Alkitab mereka NOL, mereka hanya asal kutip kata per kata dari kamus, pengetahuan budaya Alkitab mereka NOL, pengetahuan biblical mereka MINIM BANGET, pengetahuan hermeneutika mereka NOL, dll. Apakah dengan tidak berbekal apa-apa mereka berani mendatangi FT dan menafsirkan dengan benar? Apakah mereka hendak berargumentasi dan berharap bhw Roh Kudus yang akan menyingkapkan semuanya kepada mereka?? Roh Kudus menyingkapkan kepada mereka SESUAI dengan kapasitas mereka. Kalau kapasitas mereka cuma 1, ya mereka diberi cukup 1 aja. Kalau kapasitas mereka 100, mereka pasti akan diberi 100 pula.


Orang yang tidak tahu apa-apa / pengetahuan yang minim mengenai FT tetapi berani mendatangi FT untuk menafsirkannya BUKANLAH orang yang ingin mendalami FT sbg bukti cinta mereka pada Tuhan, TETAPI ini sebagai BUKTI bhw mereka TERLALU MEREMEHKAN DAN MENGHINA FT dengan menganggap bhw belajar FT tidak membutuhkan pengetahuan apa-apa, melainkan cukup dengan hanya berbekal tekad bulat aja. Untuk belajar ilmu kedokteran, biologi, matematika, fisika, kimia, mereka membekali diri dengan segala macam pengetahuan yang berlimpah, TETAPI ketika belajar FT mereka cukup dengan hanya berbekal kebodohan diri. INI NAMANYA PENGHINAAN THDP FT, YANG PADA HAKEKATNYA SAMA DENGAN PENGHINAAN THDP TUHAN SENDIRI. Dan inilah yang sedang anda lakukan saat ini.

Apabila Pniel mustahil salah, kenapa yang ditulisnya menentang yang diajarkannya? Tidak ada yang mustahil bagi Allah. Kapasitas anda hanya ONE tulisannyo, WAN bacanyo dan CIE artinyo. Jadi anda hanya mampu mengerti ONE karena Roh Kudus menyingkapkan SESUAI dengan kapasitas anda. Terimalah nasib anda. Pniel mustahil salah karena dia sudah belajar hermeneutik, Budi Asali sudah menulis bukunya. Bila Pniel bilang harus dipahami secara hurufiah maka pahamilah demikian, bila Pniel bilang ini tafsirannya, maka itulah tafsirannya. Ha ha ha ha ha ha … Yang tidak sepaham dengan Pniel dan Budi Asali adalah orang KONYOL dan TOLOL.

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Pniel's picture

Hai Hai, STRAW MAN!

Hahaha....anda telah melakukan kesalahan logika yang dinamakan 'STRAW MAN'! Anda tahu apa itu 'STRAW MAN'? Belajarlah agar anda tidak belo!

HIDUP STRAW MAN !!!

HIDUP KESESATAN LOGIKA !!!

HIDUP EISEGESIS !!!

HIDUP HAI HAI YANG MENEGAKKAN SEMUA ITU DI SS !!!

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

__________________

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

hai hai's picture

@Pniel, SUPERMAN

Ha ha ha ha ha .... Pniel, Para blogger tahu sejak awal bahwa logika anda KONSLET. Karena anda memaksa, maka saya pun menunjukkan kehebatan ilmu hermeneutik dan kapasitas anda.

Musa hanya menulis apa yang dia lihat, itu sebabnya kita harus memahaminya apa adanya.

Pniel, anda pasti merasa diri hebat bukan? Ha ha ha ha ... Yang dilihat oleh Musa itu Roh Allah atau SUPARMAN sich? Dari mana Musa dapat teropong Infra merah? Dia dapat dari MOSAD? Ha ha ha ha ...

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Pniel's picture

Hai Hai : anda bukan tandingan saya !

Hahaha...Hai Hai rupanya BANGGA telah berlaku STRAW MAN! Dalam perdebatan logika, orang yang berlaku straw man adalah seorang PECUNDANG yang sudah tidak dapat berargumentasi dengan akal sehat lagi, tetapi masih mengaku bhw dirinya mampu menaklukkan lawannya dengan melakukan banyak kesesatan logika. Anda kalah dari saya bukan hanya dari sisi logika saja tetapi dari sisi kemampuan penafsiran Alkitab anda juga amburadul.

Hahaha...aduh kasihan sekali ne suhu gondrong yang sudah kehilangan kekuatannya karena sudah gue remekkan tanggannya dengan papan gilesan...hahaha....

hahaha...teropong/kacamata infrared adalah argumentasi saya untuk menyerang posisi anda koq sekarang dibalikkan lagi ke saya? anda sedang nyimeng ya?

Hai Hai wrote : Manusia tidak bisa melihat Samudera namun melihat Air, itu sebabnya tertulis di dalam Alkitab secara gamblang, agar manusia tahu bahwa Air adalah Samudera.

Pniel wrote : Bukankah menurut anda air dan samudera adalah sama? Logika anda ini membawa konsekuensi logis barangsiapa melihat air, ia melihat samudera, dan sebaliknya, bukan? Kenapa plintat plintut?
Kenapa manusia tidak bisa melihat samudera tetapi dapat melihat air? Apakah karena manusia tidak memakai kacamata INFRARED? Apakah manusia sudah buta seperti anda??

(Dikirimkan oleh Pniel pada Kam, 2009-10-01 15:51)

LAGIPULA BAGAIMANA CARANYA YA BISA MELIHAT ALLAH (GELAP) TANPA BANTUAN KACAMATA INFRARED? BAGAIMANA RUPA ALLAH ITU? APAKAH IA GANTENG SEPERTI SAYA? Wouw dari sini kelihatan siapa yang otaknya korslet! Tuch banyak komentar anda yang nyleneh bin 'waras' dan berjilbun pertanyaan saya tak kunjung anda jawab!

Hahahaha...

HIDUP STRAW MAN !!!

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

__________________

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

hai hai's picture

@Pniel, ONE Kapasitasnya

Pniel, ulah ONENG-ONENG teing atuh sia teh! Artinya Pniel, jangan terlalu oneng dong kamu! Oneng adalah tokoh dalam sinetron Bajay Bajuri.

Anda yang mengajarkan bahwa Kejadian 1 & 2 ditulis oleh MUSA berdasarkan apa yang dia LIHAT, itu sebabnya kita harus memahaminya apa adanya. Saya bukan saja tidak pernah mengajarkan hal demikian namun menentangnya.

LAGIPULA BAGAIMANA CARANYA YA BISA MELIHAT ALLAH (GELAP) TANPA BANTUAN KACAMATA INFRARED? BAGAIMANA RUPA ALLAH ITU? APAKAH IA GANTENG SEPERTI SAYA? Wouw dari sini kelihatan siapa yang otaknya korslet! Tuch banyak komentar anda yang nyleneh bin 'waras' dan berjilbun pertanyaan saya tak kunjung anda jawab!

Paragraf anda di atas menyatakan dengan gamblang betapa ONENG dan EMAKNYA anda. Secara akal budi anda benar-benar ONENG karena menyangkal ajaran anda sendiri. Namun secara MORAL anda benar-benar EMAK karena menghalalkan segala cara untuk memuaskan KEDENGKIAN anda. Emak adalah ibu Oneng dalam sinetron Bajay Bajuri.

Anda benar-benar konslet Pniel, benar-benar konslet dan tak tertolong lagi.

Hai Hai wrote : Manusia tidak bisa melihat Samudera namun melihat Air, itu sebabnya tertulis di dalam Alkitab secara gamblang, agar manusia tahu bahwa Air adalah Samudera.

Samudera adalah kumpulan air. Dalam kehidupan sehari-hari apakah manusia bisa melihat samudera? Tidak bisa karena yang dia lihat adalah air.

 

Pniel wrote : Bukankah menurut anda air dan samudera adalah sama? Logika anda ini membawa konsekuensi logis barangsiapa melihat air, ia melihat samudera, dan sebaliknya, bukan? Kenapa plintat plintut?
Kenapa manusia tidak bisa melihat samudera tetapi dapat melihat air? Apakah karena manusia tidak memakai kacamata INFRARED? Apakah manusia sudah buta seperti anda??

(Dikirimkan oleh Pniel pada Kam, 2009-10-01 15:51)

Pniel, kaca mata infra red gunanya untuk melihat di dalam gelap bukan untuk melihat JAUH juga bukan alat untuk melihat yang BESAR. Saya tidak mengomentari paragraf anda di atas karena pernyataan anda itu benar-benar ONENG. Namun dasar EMAK, anda kekeh jumekeh memamerkan betapa onengnya anda.

Pniel, Pniel kok makin lama makin oneng sich kamu?

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Pniel's picture

Hai Hai, red herring dengan berlaku ad hominem terus!

Hahaha...anda tidak menjawab pertanyaan saya (red herring) dengan anda berlaku ad hominem!

Hai Hai : Samudera adalah kumpulan air. Dalam kehidupan sehari-hari apakah manusia bisa melihat samudera? Tidak bisa karena yang dia lihat adalah air.

Kalau air manusia bisa lihat, tetapi kalau kumpulan air manusia tidak bisa lihat, benarkah??? air yang kecil bisa dilihat, tetapi kumpulan air yang besar tidak bisa dilihat??? hahaha...nich namanya orang buta yang pakai kacamata hitam di malam gelap gulita....uups apakah malam gelap gulita berarti sama dengan malam Allah, ya? hahahah...

Yang lain, lewatlah...mending bye aja. Daaccchhhhh!!!!

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

__________________

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

hai hai's picture

@Pniel, Mak Oneng

Pniel, jangan kekeh jumekeh jadi oneng, itu namanya emak si oneng.

Udah ah! Yang lain sudah memahaminya. bila anda hendak beroneng-oneng ria silahkan saja.

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

hai hai's picture

@Pniel, Budi Asali MEMBUAL

Pniel: Hahaha…pakai ilmu 1001 tafsir mimpi lagi? Pak Budi sama sekali tidak menulis dan menafsirkan mengenai penciptaan dua langit. Anda benar-benar seorang pemfitnah yang suka membual, bung! Apa anda masih punya urat malu?

Budi Asali Menulis:

II) Penciptaan yang dilakukan oleh Allah.


A)  Allah menciptakan langit dan bumi (Kej 1:1-2).


Ada suatu teori / penafsiran yang salah tentang Kej 1:1-2 ini, yang disebut ‘Gap Theory’. Teori ini mengatakan bahwa di antara Kej 1:1 dan Kej 1:2 terdapat ‘gap’ (= celah / selang waktu) yang lamanya jutaan tahun atau bahkan ratusan juta tahun. Mereka menganggap bahwa dalam Kej 1:1, langit dan bumi dan segala isinya sudah sempurna. Lalu terjadilah pemberontakan Iblis (yang sering disebut secara salah dengan nama Lucifer), sehingga bumi menjadi tidak berbentuk dan kosong seperti dalam Kej 1:2. Lalu dalam Kej 1:3-dst Allah melakukan penciptaan ulang.


Dasar dari ‘gap theory’ ini adalah:

1)   Mereka berpendapat bahwa Allah tidak mungkin mencipta sesuatu yang kacau seperti yang tertulis dalam Kej 1:2 - ‘bumi belum berbentuk dan kosong, gelap gulita menutupi samudera raya’. Karena itulah mereka beranggapan bahwa penciptaan dalam Kej 1:1 sudah sempurna, tetapi lalu menjadi rusak / kacau karena pemberontakan Iblis.

2)   Dengan adanya ‘gap’ jutaan tahun ini maka Alkitab menjadi cocok dengan ilmu Geologia yang mengatakan bahwa umur bumi sudah jutaan tahun.

3)   Kej 1:2 berbunyi: ‘Bumi belum berbentuk dan kosong’.


NIV menterjemahkan sebagai berikut: ‘Now the earth was formless and empty’ (= Bumi adalah tidak berbentuk dan kosong).

Ditinjau dari sudut bahasa Ibrani, kata ‘HAYETAH’ yang diterjemahkan ‘was / adalah’, juga bisa diterjemahkan ‘became / menjadi’. Kalau dipilih terjemahan ini, maka Kej 1:2 menjadi: ‘Dan bumi menjadi tidak berbentuk dan kosong’. Terjemahan ini cocok dengan ‘gap theory’.

Saya berpendapat bahwa ‘Gap theory’ ini harus ditolak dengan alasan / penjelasan sebagai berikut:


a)   Kej 1:1-2 tidak berarti bahwa Allah menciptakan sesuatu yang kacau, tetapi bahwa Ia menciptakan yang baik dan teratur secara bertahap.

Penganut ‘gap theory’ tidak mau mempercayai bahwa Allah melakukan penciptaan secara bertahap, tetapi dalam teori mereka sendiri mereka berpendapat bahwa pada waktu Allah melakukan ‘penciptaan kembali’ dalam Kej 1:3-dst, maka Allah melakukannya secara bertahap. Ini menunjukkan ketidak-konsekwenan teori ini.

Pniel, sudah berkali-kali saya mengingatkan anda untuk tidak berlaku bodoh MEMBELA Pdt. Budi Asali MDiv MEMBABIBUTA namun anda kekeh jumekeh melakukannya. Tujuan tulisannya tersebut di atas adalah menyerang ajaran The Gap Theory. Cara Budi Asali menyerang dan bertahan persis Pniel, MEMBABIBUTA. Waton nyeruduk seperti babi hutan ketika menyerang dan menyembunyikan kepala di bawah pasir seperti burung onta ketika diserang.  Keduanya sama-sama beriman lawannya pasti tumbang ketika diseruduk dan dirinya aman karena sudah menyembunyikan kepala di bawah pasir. Ha ha ha ha … Benar-benar mengenaskan! Keduanya sama-sama jual kecap belum pernah terkalahkan.  Ha ha ha ha ha …..

Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Kejadian 1:1


Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah  melayang-layang i  di atas permukaan air. Kejadian 1:2

The Gap Theory mengajarkan bahwa Allah sudah menciptakan langit dan bumi yang sempurna dalam Kejadian 1:1. Kejadian 1:2 adalah kondisi langit dan bumi yang RUSAK karena dosa Iblis. Selanjutnya mereka mengajarkan: Belum berbentuk artinya bentuknya kacau balau. Kosong artinya tidak ada tumbuhan, binatang dan manusia. Gelap artinya tidak ada cahaya. Namun, langit dan bumi sudah ada. Di bumi sudah ada samudera, air dan bebatuan.

Budi Asali menyangkal ajaran The Gap Theory dan menulis:

a)   Kej 1:1-2 tidak berarti bahwa Allah menciptakan sesuatu yang kacau, tetapi bahwa Ia menciptakan yang baik dan teratur secara bertahap.


Budi Asali mengajarkan bahwa Allah sudah menciptakan langit dan bumi dalam Kejadian 1:1. Kejadian 1:2 adalah kondisi langit dan bumi yang BELUM SEMPURNA (under constructions ). Belum berbentuk artinya bentuknya belum sempurna. Kosong artinya belum ada tumbuhan, binatang dan manusia. Belap artinya belum ada cahaya. Namun, langit dan bumi sudah ada. Di bumi sudah ada samudera, air dan bebatuan.

The Gap Theory bilang langit dan bumi RUSAK sementara Budi Asali bilang langit dan bumi ada dalam tahap awal penciptaan. Namun kedua-duanya percaya bahwa langit dan bumi sudah diciptakan pada Kejadian 1:1.

Pniel, anda memang jujur ketika mengaku ilmu anda hanya seujung kukunya Budi Asali. Nggak heran, anda sama sekali tidak paham ajarannya yang sederhana di atas. Semoga setelah saya menjelaskannya dengan: HIDUP RED HERRING!!! HIDUP KESESATAN LOGIKA!!! HIDUP PENAFSIRAN ALEGORIS!!! HIDUP EISEGESIS!!! HIDUP AJARAN SESAT!!! HIDUP HAI HAI YANG MENEGAKKAN SEMUANYA ITU DI SS!!! Anda menjadi paham sehingga ilmu anda sekarang menjadi seujung kukunya Budi Asali lebih SEDIKIIiiiit. Ha ha ha ha ha …. SEDIKIIiiiit juga lumayan kan?

Walaupun mengaku kapasitasnya CEPE (100) namun pada hakekatnya kapasitas Budi Asali hanya ONE tulisannyo, WAN bacanyo, CIE artinyo. Itu sebabnya dia sama sekali tidak paham bahwa ajaran Langit dan bumi sudah diciptakan pada Kejadian 1:1 mengakibatkan ajaran penciptaan dua langit dan bumi serta ajaran Allah membual.

Dikatakan Allah membual karena Dia sudah mulai mencipta sebelum hari pertama padahal Dia menyatakan menciptakan langit dan bumi dalam 6 hari.

Dikatapan penciptaan dua langit dan dua bumi karena langit dan bumi pertama diciptakan pada Kejadian 1:1. Langit kedua adalah cakrawala yang diciptakan pada hari kedua. Bumi pertama diciptakan pada Kejadian 1:1 sementara bumi kedua adalah daratan yang diciptakan pada hari ketiga.

Sesungguhnya dengan tingkat ilmu pengetahuan yang kita miliki saat ini tidak sulit untuk memahami kisah penciptaan langit dan bumi dalam Kejadian 1:1-31 dengan gamblang.

belum ada semak apapun di bumi, belum timbul tumbuh-tumbuhan apapun di padang, sebab TUHAN Allah belum menurunkan hujan ke bumi, dan belum ada orang untuk mengusahakan tanah itu; tetapi ada kabut naik ke atas dari bumi dan membasahi seluruh permukaan bumi itu-- Kejadian 2:5-6

Hari kedua Allah menciptakan CAKRAWALA di tengah-tengah air. Apabila anda perhatikan Kejadian 2:5-6 tersebut di atas maka tidak sulit untuk memahami bahwa air yang ada saat itu masih berbentuk GAS atau KABUT. Cakrawala memisahkan KABUT, sehingga ada kabut yang di atas dan ada yang dibawah.

Air = Kabut
Kabut = Kabut di atas + Kabut di bawah

Hari ketiga Allah mengumpulkan air di suatu tempat sehingga nampaklah yang kering. Allah menyebut bagian yang kering itu ERET (bumi) atau daratan dan kumpulan air itu lautan.

Air di bawah = Kabut di bawah
Kabut di bawah = air + tanah
Tanah = daratan
Air = lautan

Hari keempat Allah menjadikan benda-benda penerang. Bagaimana benda-benda penerang itu jadi? Proses pembuatannya sama. Kali ini Allah mengumpulkan air di atas di suatu tempat sehingga nampaklah yang kering. Allah menyebut bagian yang kering itu benda-benda penerang.

Air di atas = Kabut di atas
Kabut di atas = air + materi kering
Materi Kering = Planet dll
Air = ???

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Pniel's picture

Hai Hai, pembual yang terus membual.

Hai Hai : Pniel, sudah berkali-kali saya mengingatkan anda untuk tidak berlaku bodoh MEMBELA Pdt. Budi Asali MDiv MEMBABIBUTA namun anda kekeh jumekeh melakukannya. Tujuan tulisannya tersebut di atas adalah menyerang ajaran The Gap Theory. Cara Budi Asali menyerang dan bertahan persis Pniel, MEMBABIBUTA. Waton nyeruduk seperti babi hutan ketika menyerang dan menyembunyikan kepala di bawah pasir seperti burung onta ketika diserang.  Keduanya sama-sama beriman lawannya pasti tumbang ketika diseruduk dan dirinya aman karena sudah menyembunyikan kepala di bawah pasir. Ha ha ha ha … Benar-benar mengenaskan! Keduanya sama-sama jual kecap belum pernah terkalahkan.  Ha ha ha ha ha …..

Dalam banyak hal saya memang membela Pdt.Budi Asali bukan karena Beliau adalah Gembala sidang saya, tetapi saya berargumentasi demi kebenaran. Selama ini saya mendapati bahwa anda asal nyerang kayak banteng nyruduk tanpa otak. Anda asal 'bukan Budi Asali' tanpa anda mempunyai argumentasi sama sekali

Tuch lihat, komentar dan tanggapan anda banyak menyerang orangnya (ad hominem) bukan fokus pada permasalahannya. Dalam ilmu logika ini namanya seorang pecundang yang kalah debat terus ga ada jalan keluar lain selain mengumpat-umpat lawan debatnya. Itulah anda. Tetapi dasar anda bebal, diberitahu orang bhw anda sudah salah langkah dengan melakukan kesesatan logika dan eisegesis berkali-kali...eh malah tidak berterima kasih dan memperbaiki diri agar kedepannya dapat berdiskusi dengan lebih cerdas, malah mengumpat-umpat (ad hominem) lawan debat. Dasar suhu gondrong! ;p

Hai Hai : Budi Asali mengajarkan bahwa Allah sudah menciptakan langit dan bumi dalam Kejadian 1:1. Kejadian 1:2 adalah kondisi langit dan bumi yang BELUM SEMPURNA (under constructions ). Belum berbentuk artinya bentuknya belum sempurna. Kosong artinya belum ada tumbuhan, binatang dan manusia. Belap artinya belum ada cahaya. Namun, langit dan bumi sudah ada. Di bumi sudah ada samudera, air dan bebatuan.

Anda benar-benar membual. Pak Budi sama sekali tidak berbicara masalah dua langit yang anda coba angkat sbg issue pengalih dari topik debat yang anda tidak bisa jawab diatas!

Udah..ah untuk sementara ini saya malas menanggapi ketololan anda yang lain yang ruarrr binasa dikarenakan sudah malam...mau pulang ne. Gue hanya ketawa ketiwi liat argumentasi loe yg konyol dan sangat lemah itu sambil bergumam, 'sekali gebrak, modiar loe!'

Ntar kalau ada waktu luang dikemudian hari, loe gue gempur habis2an. Bukan hanya loe tetapi juga kroni2 sesat loe yang menarik banyak orang pada kesesatan kalian. Gue tidak asal gempur kalian, gue punya taktik. Taktik apaan tuch? tunggu aja dan lihat bagaimana saya akan meremukkan pengajar2 sesat dalam hal mayor di SS ini!

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

__________________

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

hai hai's picture

@Pniel, Belajar Baik-Baik!

Tuch lihat, komentar dan tanggapan anda banyak menyerang orangnya (ad hominem) bukan fokus pada permasalahannya. Dalam ilmu logika ini namanya seorang pecundang yang kalah debat terus ga ada jalan keluar lain selain mengumpat-umpat lawan debatnya. Itulah anda. Tetapi dasar anda bebal, diberitahu orang bhw anda sudah salah langkah dengan melakukan kesesatan logika dan eisegesis berkali-kali...eh malah tidak berterima kasih dan memperbaiki diri agar kedepannya dapat berdiskusi dengan lebih cerdas, malah mengumpat-umpat (ad hominem) lawan debat. Dasar suhu gondrong! ;p

Pniel, baik ajaran maupun perilaku anda dan Pdt. Budi Asali MDiv benar-benar mengenaskan. Itu sebabnya selain menunjukkan kesalahan ajarannya saya juga menunjukkan kesalahan prilaku kalian. Soal bertobat atau tidak itu urusan kalian dengan Allah. Tugas saya hanya menegor dan menegakkan ajaran Alkitab.

Anda benar-benar membual. Pak Budi sama sekali tidak berbicara masalah dua langit yang anda coba angkat sbg issue pengalih dari topik debat yang anda tidak bisa jawab diatas!

Bukankah saya sudah menuliskannya? Baiklah saya kutip kembali tulisan saya:

Walaupun mengaku kapasitasnya CEPE (100) namun pada hakekatnya kapasitas Budi Asali hanya ONE tulisannyo, WAN bacanyo, CIE artinyo. Itu sebabnya dia sama sekali tidak paham bahwa ajaran Langit dan bumi sudah diciptakan pada Kejadian 1:1 mengakibatkan ajaran penciptaan dua langit dan bumi serta ajaran Allah membual.

Dikatakan Allah membual karena Dia sudah mulai mencipta sebelum hari pertama padahal Dia menyatakan menciptakan langit dan bumi dalam 6 hari.

Dikatapan penciptaan dua langit dan dua bumi karena langit dan bumi pertama diciptakan pada Kejadian 1:1. Langit kedua adalah cakrawala yang diciptakan pada hari kedua. Bumi pertama diciptakan pada Kejadian 1:1 sementara bumi kedua adalah daratan yang diciptakan pada hari ketiga.

Udah..ah untuk sementara ini saya malas menanggapi ketololan anda yang lain yang ruarrr binasa dikarenakan sudah malam...mau pulang ne. Gue hanya ketawa ketiwi liat argumentasi loe yg konyol dan sangat lemah itu sambil bergumam, 'sekali gebrak, modiar loe!'

Ntar kalau ada waktu luang dikemudian hari, loe gue gempur habis2an. Bukan hanya loe tetapi juga kroni2 sesat loe yang menarik banyak orang pada kesesatan kalian. Gue tidak asal gempur kalian, gue punya taktik. Taktik apaan tuch? tunggu aja dan lihat bagaimana saya akan meremukkan pengajar2 sesat dalam hal mayor di SS ini!

Bukankah sejak awal saya sudah menasehati anda untuk belajar baik-baik sebelum menyerang tulisan saya membabibuta? Anda boleh saja merasa menang karena sudah menyeruduk dan merasa aman karena menyembunyikan kepada di bawah pasir, namun para blogger yang membaca tulisan-tulisan kita dapat memahami apa yang trjadi dengan gamblang. Belajar baik-baik Pniel, jangan lupa, ajak Pdt. Budi Asali untuk belajar baik-baik juga.

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

mama nia's picture

Ko Hai Hai : gerbang ke bait Allah

Syalom Ko, Hai Hai said : Bagaimana memahami misteri Allah dan TUHAN Allah? Misteri di dalam Misteri adalah gerbang ke bait Allah. Nafas Hidup adalah Pencipta. Nafas Hidup ada di dalam TUHAN Allah. Nafas Hidup Bukan TUHAN Allah. Ketika Nafas Hidup yang ada di dalam TUHAN Allah berkata-kata maka yang kita dengar adalah ucapan TUHAN Allah. TUHAN Allah mengucapkannya namun Nafas Hiduplah yang berkata-kata. Hal itu terjadi karena Nafas Hidup ada di dalam TUHAN Allah. Itulah gerbang ke bait Allah. Tanya : Bagaimana kita bisa tahu bahwa ketika Nafas Hidup yang ada di dalam TUHAN Allah berkata-kata maka yang kita dengar adalah ucapan TUHAN Allah? TUHAN Allah mengucapkannya namun Nafas Hiduplah yang berkata-kata? Mohon pencerahannya ya Ko... Thanks
hai hai's picture

@Mama nia, Salah TULIS.

Hai Hai said : Bagaimana memahami misteri Allah dan TUHAN Allah? Misteri di dalam Misteri adalah gerbang ke bait Allah. Nafas Hidup Allah adalah Pencipta. Nafas Hidup Allah ada di dalam TUHAN Allah. Nafas Hidup Allah Bukan TUHAN Allah. Ketika Nafas Hidup Allah yang ada di dalam TUHAN Allah berkata-kata maka yang kita dengar adalah ucapan TUHAN Allah. TUHAN Allah mengucapkannya namun Nafas Hiduplah Allah yang berkata-kata. Hal itu terjadi karena Nafas Hidup Allah ada di dalam TUHAN Allah. Itulah gerbang ke bait Allah.

Mama nia nampaknya saya melakukan kesalahan. Seharusnya Nafas Hidup di dalam kalimat tersebut di atas adalah Allah. Kesalahan itu terjadi karena paragraf tersebut saya copy dari paragraf yang membahas penciptaan Adam di mana NAfas Hidup berkata-kata namun Adam yang mengucapkan. Saya akan mengedit paragraf tersebut dalam blog.

Tanya:  Bagaimana kita bisa tahu bahwa ketika Nafas Hidup yang ada di dalam TUHAN Allah berkata-kata maka yang kita dengar adalah ucapan TUHAN Allah? TUHAN Allah mengucapkannya namun Nafas Hiduplah yang berkata-kata?

TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." Kejadian 2:18

Dalam ayat tersebut di atas kita tahu Allahyang berfirman, "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja." sementara kalimat beriktunya adalah ucapan TUHAN Allah sebagai tanggapan.Kita tahu hal demikian karena Allah adalah pemrakarsa dan TUHAN Allah adalah penanggap.

Allah adalah Tuhan Yang Mahagelap. Kecuali TUHAN Allah (Yesus Kristus), tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah dan mendengar suara-Nya. Manusia hanya bisa melihat dan mendengar Allah melalui TUHAN Allah. Dari mana kita tahu Allah yang berbicara? Alkitab menyatakannya dengan gamblang. Yang harus kita pahami adalah YUHAN Allah bukan Allah.

Coba anda baca kembali kisah-kisah Allah berbicara kepada manusia untuk menemukan siapa yagn berfirman?

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Pniel's picture

Hai Hai, AD HOMINEM !

Hai Hai : Pniel, jangan kekeh jumekeh jadi oneng, itu namanya emak si oneng.

Udah ah! Yang lain sudah memahaminya. bila anda hendak beroneng-oneng ria silahkan saja.

..............

Pniel, baik ajaran maupun perilaku anda dan Pdt. Budi Asali MDiv benar-benar mengenaskan. Itu sebabnya selain menunjukkan kesalahan ajarannya saya juga menunjukkan kesalahan prilaku kalian. Soal bertobat atau tidak itu urusan kalian dengan Allah. Tugas saya hanya menegor dan menegakkan ajaran Alkitab.

Bukankah sejak awal saya sudah menasehati anda untuk belajar baik-baik sebelum menyerang tulisan saya membabibuta? Anda boleh saja merasa menang karena sudah menyeruduk dan merasa aman karena menyembunyikan kepada di bawah pasir, namun para blogger yang membaca tulisan-tulisan kita dapat memahami apa yang trjadi dengan gamblang. Belajar baik-baik Pniel, jangan lupa, ajak Pdt. Budi Asali untuk belajar baik-baik juga.

Hai Hai yang sama buta logikanya dengan Vantillian, buat apa anda menulis segudang kalimat diatas kalau memang tulisan anda itu tidak menyentuh permasalahan yang sedang diperdebatkan??????????

Tulisan snda bukan saja tidak menyentuh permasalahnya tetapi anda malah menyerang pribadi saya..inipun dengan cara yang salah ruar binasa. Dalam ilmu logika ini dinamakan ARGUMENTUM AD HOMINEM. Nah lo...anda sudah berapa kali melakukan kesesatan logika ini? belum lagi kalau ditambahkan dengan eisegesis yang berulangkali anda lakukan dengan sengaja bebalnya. Apakah salah kalau saya menjuluki anda penyesat???

Hahaha...anda mau membalikkan argumen saya bhw saya telah melakukan ad hominem juga??? hahahaha....tulisan saya diatas bukan ad hominem karena saya menjawab permasalahan yang anda tulis pada kalimat anda diatas yang menyerang pribadi saya, jadi saya masih konsisten dengan TETAP terarah pada persoalannya. Saya memperingat anda agar anda jangan melakukan kesesatan logika ini lagi...silahkan kembali fokus pada permasalahannya....hus...hus sana kembali...prang!(&@!...prong..#)(!*&*&@ (spt gaya orang lagi mengusir anjing sambil melempar kaleng kepadanya).

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

__________________

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

DAN-DAN's picture

hemm...kayanyaa...

Kayanya yang dimaksut om hai "Gelap" di sini cuman dalam konteks2 ayat tertentu, tidak semua "Gelap" diartinya sebagai unjuk gigi Tuhan...

Ada yang GELAP artinya memang gelap malam, dll

 

DAN-DAN

 

saya suka bebek panggang...

__________________

Saya Suka Bebek Panggang...

hai hai's picture

DAN-DAN, Tidak Semua gelap Adalah Gelap

DANDAN, Allah Yang Mahagelap adalah Allah yang MUSTAHIL dikenali manusia. Dialah Allah yang hanya bisa dikenali manusia melalui Yesus Kristus. Itu sebabnya dia disebut Gelap.

Gelap yang ada di dunia adalah gelap yang diciptakan oleh TUHAN Allah. Pada waktu-waktu tertentu, Allah dan TUHAN Allah serta Roh Allah bersama-sama berinteraksi dengan manusia. Kehadiran Allah Tritunggal ditandai dengan:

Allah =  GELAP

TUHAN Allah = Terang = Api menyala-nyala

Roh Allah = Awan TEBAL atau Awan Hitam

Ketika saya mempelajari Alkitab, maka saya menemukan 3 kali Allah berineraksi dengan manusia di dunia dengan seluruh kemegahan-Nya. 

Pertama kali ketika Dia hadir di Mesir. Alkitab mencatat bahwa pada saat itu demikian gelap gulitanya Kegelapan itu sehingga dapat DISENTUH dan orang Mesir nggak mampu bangkit dari tempat tidurnya. Ketika orrang-orang Mesir KEGELAPAN, orang-orang Israel menjalani hari-hari yang TERANG benderang.

Kedua, ketika Dia hadir di Gunung Sinai dan membuat perjanjian dengan bangsa Israel.

Ketiga, ketika Yesus disalib.

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

bintang seven's picture

@hai

Gelap Gulita menutupi Samudera Raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Di dalam kitab Kejadian ada dua kisah penciptaan. Yang pertama adalah kisah Penciptaan LANGIT dan BUMI oleh Allah sedangkan yang kedua adalah kisah penciptaan BUMI dan LANGIT oleh TUHAN Allah. Walaupun dari generasi ke generasi para teolog gagal memahaminya namun Allah berkenan  menyatakan kebenaran yang tercatat dalam permulaan kitab Kejadian tersebut kepada generasi ini. Terpujilah Gelap, Samudera dan Roh Allah dari kekal sampai kekal.

1.bgmna mgkn langit=terang=surga=Kristus? lalu bumi=manusia=adam?tolong jelasin hai

2.lalu knpa jg gelap gulita,samudera dan ROh Allah berhubungan dg proses persalinan alias kelahiran?

3.apa maksudnya Allah menciptakan yg sempurna sementara Tuhan Allah menciptakan yg bertumbuh kembang?

orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.

__________________

orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.

hai hai's picture

B7, Sorga dan Dunia

2.lalu knpa jg gelap gulita,samudera dan ROh Allah berhubungan dg proses persalinan alias kelahiran?

B7, sebenarnya dibutuhkan satu blog untuk menjawab pertanyaan anda yang kritis itu, namun baiklah saya akan menjawabnya walaupun nggak yakin mampu melakuannya dengan singkat namun gamblang.

Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. Langit menceritakan   kemuliaan Allah, dan cakrawala  memberitakan pekerjaan tangan-Nya; hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam. Tidak ada berita dan tidak ada kata, suara mereka tidak terdengar; tetapi gema mereka terpencar ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi. Ia memasang kemah di langit untuk matahari, yang keluar bagaikan pengantin laki-laki yang keluar dari kamarnya, girang bagaikan pahlawan yang hendak melakukan perjalanannya. Mazmur 19:1-6
 
Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih. Roma 1:20

B7, Apa yang anda pahami dari kedua ayat tersebut di atas? WAHYU UMUM. Selama ini orang-orang Kristen termasuk diri saya terlalu MEREMEHKAN wahyu umum. Tuhan Yesus mengajarkan bahwa diperlukan DUA saksi barulah KESAKSIANNYA menjadi SAH. Roma 1:20 tersebut di atas mendukung pernyataan Yesus bila dihubungkan dengan WAHYU UMUM.

Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Kejadian 1:2

Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi. Kejadian 1:3

Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap. Kejadian 1:4

Kisah penciptaan manusia di dalam RAHIM wanita hingga kelahiran bayi adalah gambaran dari Kejadian 1:2-4. Silahkan klik di sini untuk membaca blog tentang hal itu. 

B7, dengan CARA memahami Alkitab demikian, orang-orang yang menentang tulisan saya akan berlomba-lomba berteriak menuduh saya EISEGESIS! Padahal yang saya lakukan tidak lebih tidak kurang PERSIS sama dengan cara mereka menjelaskan ajaran Alkitab dengan perumpamaan.

3.apa maksudnya Allah menciptakan yg sempurna sementara Tuhan Allah menciptakan yg bertumbuh kembang?

Allah adalah GAN ( Pemrakarsa) sementara TUHAN Allah adalah KHUN (Penanggap). GAN yagn empunya HUKUM (IDE) dan KHUN yang menjadikannya wujud. Ketika Allah berfirman, "Jadilah Terang. maka terang pun jadi." Yang terjadi saat itu adalah Allah menyatakan KEHENDAKNYA dan TUHAN Allah MENANGGAPINYA. Namun, saat itu TERANG belum JADI secara sempurna, namun mulai PROSES menjadi sempurna. Kapan Terang itu menjadi sempurna? Bacalah di Wahyu. B7, itulah hal yang terjadi dan tercatat di Alkitab.

1.bgmna mgkn langit=terang=surga=Kristus? lalu bumi=manusia=adam?tolong jelasin hai

Bila anda memahami kedua hal tersebut di atas, maka tidak untuk menjawab pertanyaan pertama anda kawan.

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak