Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

APOLOGETIKA KRISTEN---Kekristenan dan agama lain

Vantillian's picture
Yudas 1:3 Saudara-saudaraku yang kekasih, sementara aku bersungguh-sungguh berusaha menulis kepada kamu tentang keselamatan kita bersama, aku merasa terdorong untuk menulis ini kepada kamu dan menasihati kamu, supaya kamu tetap berjuang untuk mempertahankan iman yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus.
 
Apa bedanya iman Kristen dengan iman kepercayaan lain? Bukankah sama-sama meyakini adanya kuasa Supernatural di atas manusia? Bukankah sama-sama mengklaim iman yang paling benar? Apakah iman kristen adalah lebih superior dari iman agama lain? Bukankah agama lain juga memandang hal yang sama terhadap iman kristen?
 
Membicarakan iman kristen dan perbandingannya dengan iman sesama jelas merupakan hal yang riskan dan pesimis. Karena masing-masing mempunyai kebenaran sendiri yang diyakini. Aku percaya begitu, engkau percaya begini, untuk apa diperbandingkan? Bukankah kita semua menuju Tuhan yang sama? Mengapa harus saling menghakimi?
 
Pemahaman antara perbandingan ini melahirkan tiga pandangan populer :
1. Iman Kristen adalah EKSKLUSIF. Iman Kristen benar dalam segala hal. Kebenaran sejati harus diyakini berdasarkan iman kristen. Semua agama dan kepercayaan lain salah. Jalan ke sorga hanya melalui iman kristen. Tidak ada istilah banyak jalan menuju ke surga. 
 
2. Iman kristen adalah INKLUSIF. Kebenaran iman kristen mencakup kebenaran iman yang lain, juga sebaliknya. Karl Rahner pernah menyatakan bahwa Kristus juga dijumpai dalam penganut agama yang lain. Iman kepercayaan lain dapat mencapai Kristus yang juga dicapai oleh kekristenan.
 
3. Iman kristen adalah PLURALIS. Kebenaran iman kristen adalah benar. Iman kepercayaan agama lain juga benar. Jadi yang diperlukan adalah dialog dengan iman agama lain dan menghargai keunikan masing-masing ajaran. Iman kristen bersifat relatif terhadap iman agama lain. 
 
Apologetika Kristen JELAS mengklaim keunikan iman Kristen dibandingkan dengan iman agama lain. Iman kristen didasarkan atas wahyu khusus dan anugerah keselamatan Allah. Iman Kristen jelas BERBEDA dari iman agama lain. Tetapi apakah dengan demikian kekristenan boleh menghakimi dan mempersalahkan ajaran agama lain? Kepercayaan adalah hal yang esensial bagi kehidupan manusia. Allah sudah menanamkan dalam hati manusia adanya kesadaran kekekalan akan yang sesuatu YANG MAHA TINGGI dan MAHA KUASA. Setiap manusia berespon terhadap wahyu umum dari ALlah. Respon internal inilah disebut agama. Sedangkan respon eksternal adalah budaya. Dengan demikian setiap formulasi kepercayaan dan kebudayaan adalah HASIL RESPON manusia berdosa terhadap wahyu umum dari Pencipta. Karena kondisi dosa inilah, maka Pencipta menggunakan wahyu khusus yang menuntun kepada anugerah keselamatan. Melalui FirmanNya, anugerah keselamatan tiba ke bangsa Israel, kemudian kepada bangsa yang lain. Respon manusia berdosa TIDAK AKAN pernah diterima menajdi kebenaran oleh Allah.
 
KEUNIKAN IMAN KRISTEN
 
Jelas, iman kristen unik, karena didasarkan bukan pada usaha manusia, melainkan pada anugerah Allah. Unik karena ALlahlah yang mencari manusia dan bukan sebaliknya. Unik karena berpusat kepada Yesus, sang Anak Allah. Unik karena didasarkan atas Firman Allah yang diuji dalam sejarah. Tetapi keunikan iman kristen BUKAN dasar untuk merendahkan iman kepercayaan lain. Bukankah ketika sebelum kita diselamatkan, kita juga mempunyai respon yang sama terhadap wahyu Allah? TIDAK ADA yang mencari Allah, adalah DASAR untuk melihat bahwa semua iman kepercayaan agama lain adalah respon manusia berdosa terhadap wahyu. DISELAMATKAN OLEH ANUGERAH, adalah dasar untuk mengerti bahwa KITA (orang percaya) TIDAK LEBIH BAIK dari penganut agama yang lain. JAdi bagaimana apologetika kristen memandang hal ini? Karena itu apologetika kristen harus mempertimbangkan tiga point penting :
 
I. SEGALA KEBENARAN ADALAH KEBENARAN ALLAH
Segala kebenaran di dunia adalah bersumber dari Allah, karena itu adalah kebenaran Allah. Dalam bidang budaya, agama, ilmu pengetahuan, jika terdapat nilai kebenaran, semuanya bersumber dari Allah Pencipta. Karena status manusia yang korup, maka kebenaran dari Allah sering ditindas dan ditekan, sehingga standar kebenaran menjadi kabur. Moralitas dan pengajaran agama lain TIDAK SELALU bertentangan dengan ajaran Kristen. Karena itu, kebenaran juga terdapat dalam ajaran agama dan kepercayaan lain. Adalah merupakan kebodohan dan kesombongan jikalau kita merendahkan ajaran agama lain, tanpa mempelajari dengan seksama. Apalagi dalam kerangka pengertian respon manusia terhadap wahyu. Karena itu setiap orang kristen yang bertanggung jawab selalu menghargai seni, agama dan budaya di dalam dunia ini. Tetapi juga dapat membedakan dengan iman Kristen.
 
II. MANUSIA BUKAN STANDAR KEBENARAN ITU SENDIRI
Manusia bukan standar kebenaran, karena itu dia memerlukan iman kepercayaan. Manusia dicipta dalam keadaan adanya RELASI dengan Pencipta. Relasi dengan sesama dan relasi dengan diri sendiri. Manusia untuk mengetahui kebenaran harus balik kepada sumber kebenaran itu sendiri. Iman Kristen mengklaim bahwa Kebenaran itulah yang datang kepada manusia, bukan manusia yang mencari kebenaran sejati. Karena itu, iman kristen bersumber dari kebenaran Allah yang membenarkan (injil ). Iman kepercayaan lain bersumber dari kebenaran diri yang tidak benar. Apakah dengan demikian iman kristen menjadi superior? Tentu tidak. Bukankah kalau kebenaran ALlah tidak membenarkan, bagaimana kita bisa menjadi benar? Bagaimana mungkin menjadi superior dibanding iman lain? Kebenaran dari Allah itulah yang harus dikumandangkan kepada iman agama lain TANPA merendahkan iman mereka. Mengapa? karena masing-masing iman mempunyai presuposisi sendiri. Presuposisi iman kristen adalah kebenaran Allah. Presuposisi iman agama lain adalah kebenaran Allah yang TELAH direspon manusia berdosa. Masing-masing presuposisi tidak akan ketemu didalam satu titik.
 
III. HANYA KEBENARAN YANG SEJATI DAPAT MEMBENARKAN
Injil adalah kekuatan Allah dan kebenaran Allah. Manusia tidak dapat membenarkan diri sendiri. Karena itu, hanya kebenaran sejati yang bisa membenarkan. Iman kristen bukan kebenaran itu sendiri. Iman kristen harus didasarkan atas kebenaran yang membenarkan. Karena itu, presuposisi iman kristen meskipun berbeda dengan iman agama lain, tetapi jelas bukan sebagai berfungsi sebagai alat untuk menilai ajaran agama lain. Semua ajaran agama harus dinilai di bawah terang Firman, Kebenaran Allah. Apologetika iman kristen adalah apologetika mempertahankan iman yang telah disampaikan oleh orang-orang kudus, BUKAN sebagai alat untuk membongkar atau mempersalahkan iman agama lain. Hanya INJIL yang mampu melakukannya. Karena INJIL adalah kekuatan dan kebenaran Allah. Biarlah SANG kebenaran sejati yang melakukannya.
Lalu bagaimana kita harus berapologetika? Mari kita melihat bagaimana Paulus melakukan apologetika dan sekaligus menginjili dalam Kisah Para Rasul :
 
17:21 Adapun orang-orang Atena dan orang-orang asing yang tinggal di situ tidak mempunyai waktu untuk sesuatu selain untuk mengatakan atau mendengar segala sesuatu yang baru.
17:22 Paulus pergi berdiri di atas Areopagus dan berkata: "Hai orang-orang Atena, aku lihat, bahwa dalam segala hal kamu sangat beribadah kepada dewa-dewa.
17:23 Sebab ketika aku berjalan-jalan di kotamu dan melihat-lihat barang-barang pujaanmu, aku menjumpai juga sebuah mezbah dengan tulisan: Kepada Allah yang tidak dikenal. Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya, itulah yang kuberitakan kepada kamu.
17:24 Allah yang telah menjadikan bumi dan segala isinya, Ia, yang adalah Tuhan atas langit dan bumi, tidak diam dalam kuil-kuil buatan tangan manusia,
17:25 dan juga tidak dilayani oleh tangan manusia, seolah-olah Ia kekurangan apa-apa, karena Dialah yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua orang.
17:26 Dari satu orang saja Ia telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka dan batas-batas kediaman mereka,
17:27 supaya mereka mencari Dia dan mudah-mudahan menjamah dan menemukan Dia, walaupun Ia tidak jauh dari kita masing-masing.
17:28 Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada, seperti yang telah juga dikatakan oleh pujangga-pujanggamu: Sebab kita ini dari keturunan Allah juga.
17:29 Karena kita berasal dari keturunan Allah, kita tidak boleh berpikir, bahwa keadaan ilahi sama seperti emas atau perak atau batu, ciptaan kesenian dan keahlian manusia.
17:30 Dengan tidak memandang lagi zaman kebodohan, maka sekarang Allah memberitakan kepada manusia, bahwa di mana-mana semua mereka harus bertobat.
17:31 Karena Ia telah menetapkan suatu hari, pada waktu mana Ia dengan adil akan menghakimi dunia oleh seorang yang telah ditentukan-Nya, sesudah Ia memberikan kepada semua orang suatu bukti tentang hal itu dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati."
 
Dalam ayat 22-23, Paulus jelas MENGAITKAN iman kepercayaan lain dengan KEBENARAN UNIVERSAL, yaitu Allah Pencipta. Saya melihat bahwa presuposisi Paulus adalah segala kebenaran adalah kebenaran Allah. Paulus tidak merendahkan atau mempersalahkan iman kepercayaan orang Athena. Sebaliknya Paulus memakai landasan yang sama untuk masuk ke dalam penginjilan. Apologetika Kristen seharusnya menjadi ALAT dan bukan TUJUAN dalam penginjilan. 
 
Dalam ayat 24-29, Paulus menjelaskan tentang dasar yang sama yang diakui oleh orang Athena, bahwa manusia adalah keturunan dari Allah. APakah Paulus disini sedang mengakui adanya panteisme? Tentu tidak, karena Paulus JELAS membedakan antara Pencipta dengan ciptaan berdasarkan ayat 25 dan 29. Semua manusia berasal dari Allah, karena itu manusia akan mencari Pencipta, manusia akan selalu ingin menjamahNya. Tetapi manusia harus mengetahui satu hal juga yakni penghakiman, pertobatan, dan Kristus adalah JALAN menuju Sang Kebenaran. 
 
Dalam ayat 30-31, Paulus menegaskan tentang keberdosaan manusia dan keharusan untuk bertobat. Paulus mengemukakan keunikan dari iman kristen. Iman kristen selalu dimulai dengan presuposisi kebenaran Allah ( Firman ), ---bukan pembenaran iman itu sendiri---bahwa Allah, Sang Kebenaran, akan menghakimi semua manusia. Penginjilan kristen harus selalu memperingatkan orang tentang adanya penghakiman Allah dan pertobatan manusia, dan BUKAN menawarkan hidup yang berkecukupan, sejahtera, sehat dan berbagai janji kosong. 
 
Meskipun pada ayat 32 Paulus diejek dan diremehkan oleh sebagian yang mendengar, tetapi kita dapat melihat dalam ayat 34 bahwa hasil apologetika dan penginjilan Paulus adalah :
 
Kis 17:34 Tetapi beberapa orang laki-laki menggabungkan diri dengan dia dan menjadi percaya, di antaranya juga Dionisius, anggota majelis Areopagus, dan seorang perempuan bernama Damaris, dan juga orang-orang lain bersama-sama dengan mereka.
 
Sola Scriptura, Sola Fide, Sola Gratia
 
 
udalama's picture

hidup didalam iman KRISTEN

 

Tentang hidup dalam IMAN KRISTEN,
 
siapa yang ingin hidup dan HIDUP…
 
Matius  16:24
Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya:
"Setiap orang yang mau mengikut Aku,
ia harus menyangkal dirinya,
memikul salibnya dan mengikut Aku.
 
Itulah bagi saya, hidup didalam iman KRISTEN
 
 
 
sekalian… titip buat Saudara “lesung pipit”
 
aku mengambil dari  "tembok" > dinding > blok > blog...
 
Ma ga ba tha nga
 
Saudara “lesung pipit” : ARTI tulisan diblog anda SALAH…
(anda salah dalam mengambil nara sumber)
 
Ma ga ba tha nga  –> Maga bathanga = sama-sama mati/ menjadi bathang (mayat)
 
Mo go bo tho ngo  -> kalo’ ma'kek hurup murup (HIDUP) "o"
 
 
tulisan ini...
 
mo go bo tho ngo
 
ARTInya yang BENAR adalah
meMATIkan HAWA NAFSU / TEGUH dalam IMAN
(kepanjangan dari mo-ngo)
 
>untuk lebih jelasnya tanya AHLINYA...
Mungkin tanya SESEPUH djowo di Solo.
 
 
 
kalau di alkitab....
 
Matius  16:24
Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya:
"Setiap orang yang mau mengikut Aku,
ia harus menyangkal dirinya,
memikul salibnya dan mengikut Aku.
 
mo-ngo = menyangkal diri?
 
Apakah menyangkal diri itu?
menyangkal diri ≠ meniadakan diri                >karena meniadakan diri = bunuh diri
menyangkal diri adalah lawan mempertahankan diri
 
mempertahankan diri artinya,
menjawab “ya” terhadap tabiat2 kita yang jahat, berbuat menurut hawa nafsu kita yang jahat.
 
menyangkal diri artinya,
menjawab ”TIDAK” terhadap tabiat2 kita yang jahat, tidak berbuat menurut hawa nafsu kita yang jahat dan menjawab “YA” terhadap ajaranNYA dan kehendakNYA.
 
 
Jadi…
Mo go bo tho ngo  -> meMATIkan HAWA NAFSU / TEGUH dalam IMAN
Mo go bo tho ngo  -> dapat diARTIkan menyangkal diri.
 
 
thanks Sdr. “lesung pipit”...
:) :) :)
 
 
Nb:
Jejak-jejak didinding…
Apakah javanesse = japanesse?
Vantillian's picture

udalama, terima kasih atas wawasannya...

 Udalama, terima kasih atas wawasannya..Mempertahankan diri dan menyangkal diri, itulah inti ajaran Yesus tentang bagaimana mengikut Dia. APakah kita mempertahankan kebenaran kita mengikut Dia? Arti tulisan saya memang salah dari sudut pandang anda, tetapi arti komentar anda juga salah dari sudut pandang tulisan saya. Bacalah sekali, bukankah presuposisi yang berbeda sulit bertemu?

BUNGUL's picture

Kekristenan memang unik

Tulisan yang sangat bagus Vantilian, anda cocok menjadi apologetor yang perlu diperhitungkan seperti Hai Hai, saya mengerti mereka yang menulis dan dipengaruhi teologi reformed mostly berargumen seperti anda ini.

Sekedar komentar dikit aja, plurarisme bagiku adalah teologi abu-abu, konsep yang kehilangan warna aslinya, makanya saya sebut dengan teologi abu-abu, gak jelas gito lo. Saya sangat percaya kekristenan memang unik dan memberikan argumen yang lebih tentang kebenaran dibandingkan dengan kepercayaan yang lain, karena sumbernya adalah dari Allah yang memberi wahyu: Segala kebenaran adalah kebenaran Allah, manusia bukan kebenaran itu sendiri, hanya kebenaran sejati yang dapat membenarkan.

Keep writing bro, I like it.

Saya cuma seorang BUNGUL, kadang soak juga, jadi segitu aja komentar saya, salut aja dech untuk tulisan ini.

BUNGUL,

-:ujilah dan peganglah apa yang baik dan benar:-

__________________

BUNGUL,

-:ujilah dan peganglah apa yang baik dan benar:-

Vantillian's picture

Terima Kasih Bungul...

Terima kasih untuk pujiannya, Bungul...Benar yang anda katakan, pluralisme adalah teologi abu-abu. Kalau tidak salah, ada buku yang membahas hal tersebut dengan judul yang sama. Pengarangnya Pdt. Stevri Lumintang, anda sudah membacanya? Kalau belum, Silakan klik disini. Btw, kapan anda nulis blog baru? Saya tunggu....

BUNGUL's picture

Kembali kasih Vantillian

Saya sudah baca artikel itu Van, tapi belum tuntas, itu ada di link reformed. Untuk menulis blog di sini, entahlah sampai kapan saya akan mulai menulis, saya mau bikin yang unik tapi belum dapat, soalnya kalau yang umum-umum sudah banyak di sini. Apakah saya akan bisa?

Oya, maaf bro, mungkin lain kali kalau nulis nick saya pakai huruf kapital, soalnya kalau tidak maknanya jadi lain. "Bungul" satu kata yang dipakai oleh orang Kalimantan yang maknanya negatif, tapi BUNGUL juga ada dikit kaitannya dengan Bungul, hehe ...

Thanx ya

BUNGUL,

-:ujilah dan peganglah apa yang baik dan benar:-

__________________

BUNGUL,

-:ujilah dan peganglah apa yang baik dan benar:-

joli's picture

@Vantillian.. telmi

Dear Vantillian...

Iman kristen unik, karena didasarkan bukan pada usaha manusia, melainkan pada anugerah Allah. Unik karena ALlahlah yang mencari manusia dan bukan sebaliknya. Unik karena berpusat kepada Yesus, sang Anak Allah. Unik karena didasarkan atas Firman Allah yang diuji dalam sejarah.

Keunikan iman Kristen karena berpusat kpd Tuhan Yesus, ya.. ya.. 

Tulisan yang pas dengan yang kuperlu  Vanti, tapi terus terang masih nggak mudeng alias nggak ngerti.. dari 3 pandangan iman kristen, terdiri dari iman kristen eksklusive, inclusive, dan pluralis.. yang bener yang mana?

"Iman kristen bukan kebenaran itu sendiri. Iman kristen harus didasarkan atas kebenaran yang membenarkan."  Kalimat ini juga masih sulit, untuk Joli mengerti, masih telmi.. pls jelasin ya.. supaya joli nggak abu-abu, atau warna-warni..

 

 

 

Vantillian's picture

Joli, iman Kristen dan iman sesama

Joli, secara prinsip, semua pemahaman iman setiap agama PASTI berbeda. siapa yang menyatakan sama, pasti tidak belajar dengan baik atau tidak mengerti prinsip kepercayaan. Lalu apakah iman kristen memang berbeda dengan iman agama lain? Iya, itu pasti. Iman kristen didasarkan atas kebenaran Allah. Lalu apakah iman agama lain pasti salah? Kebenarannya tidak bergantung kepada kebenaran Allah, tetapi kepada RESPON terhadap wahyu kebenaran Allah. Lalu apakah kekristenan bisa sombong atas hal ini? Apa yang harus disombongkan dari iman yang DIKARUNIAKAN? Itulah mengapa, seorang vantillian mati-matian membela konsep anugerah iman, karena salah mengerti ini, akan menjadi iman fundamentalis, yang merasa superior di atas iman agama lain.

Kesimpulannya iman Kristen eksklusif secara prinsip ( dapat dibedakan secara total dari iman agama lain), tetapi secara praktek inklusif dan pluralis ( dalam arti iman kristen merangkul agama lain untuk hidup bersosial dan bertoleransi ). Pluralisme meskipun secara prinsip HARUS ditolak, tetapi alasan dan motivasi pembelaan mereka ada benarnya. Sayang sekali, akhirnya mereka sering mengganggap ada kebenaran dalam iman agama lain secara total dan mengganggap bahwa iman kristen HANYA salah satu kebenaran iman yang ada di dunia. Mereka terjatuh dalam RELATIVISME. Inklusivisme adalah hal yang baik, karena mengganggap iman kristen bukan harus TERPISAH dari kepercayaan lain, tetapi juga sering terjatuh dalam SINKRITISME. Mencampuradukkan semua ajaran yang kebenarannya SAMA. Saya berpandangan setiap iman ada keunikannya, dan harus DIBERITAKAN apa keunikannya TANPA meremehkan, merendahkan dan menjatuhkan agama lain. Meskipun demikian, analisis secara kritis HARUS dilakukan untuk sebagai perbandingan ajaran.

Iman Kristen bukan kebenaran itu sendiri, KARENA didasarkan atas kebenaran Allah. Kebenaran Allah yang HARUS membenarkan ketidakbenaran kita. Ketika kita bersalah dan diadili di pengadilan, PERCAYA kepada HUKUM PENGADILAN akan membebaskan kita, itu TIDAK AKAN membebaskan kita. Kecuali, HAKIM telah memutuskan kita tidak bersalah. Jadi meskipun IMAN/PERCAYA kita begitu KUATNYA terhadap kebenaran hukum, tetapi JIKA hukum itu tidak membebaskan kita, TIDAK ADA GUNANYA. Kita belum dibebaskan. Dalam arti IMAN kita BUKAN kebenaran itu sendiri. BERIMAN sampai bisa menggoncangkan langit tidak akan gunanya, kalau Allah tidak menggoncangkan langit. BERIMAN sampai sembuh, bukan berarti kita akan sembuh, karena iman kita bukan kebenaran Allah. Smoga membantu. God bless

joli's picture

@Vantillian.. thanks

Thanks Vantillian,

bukan hanya iman yang anugerah, ternyata untuk mengerti tentang definisi, dan prinsip iman, juga perlu anugerah..  he.. he..

beberapa bulan  terakhir banyak berbicara dengan my bojo, hal iman kristen, juga Yesus di agama lain.. yang nggak pernah podo, meski suami istri kok yo bedo terus..he... he..

Kesimpulannya iman Kristen eksklusif secara prinsip ( dapat dibedakan secara total dari iman agama lain), tetapi secara praktek inklusif dan pluralis ( dalam arti iman kristen merangkul agama lain untuk hidup bersosial dan bertoleransi ).... 

ini jenis kompromikah?

 

Vantillian's picture

Joli, Iman yang kompromi...

Joli, thanks juga untuk tanggapannya...Ketika menuliskan eksklusif, inklusif, dan pluralis, memang vantillian agak berhati-hati, karena memakai definisi yang tidak jelas. Saya menolak ada iman LAIN yang dapat membawa keselamatan selain di dalam sejarah penebusan Alkitab. Tetapi saya tidak menolak adanya pengetahuan yang benar tentang Pencipta karena respon terhadap wahyu. Semua iman di dunia HARUS eksklusif dalam PRINSIP. Dalam arti tidak bisa ditawar dengan iman agama lain. Bahkan yang mengganggap diri sinkretisme ( mencampuradukkan semua). Tidak ada iman yang tidak eksklusif. Karena kalau iman tidak eksklusif, maka kepercayaan kita menjadi TIDAK BERMAKNA. Jadi, orang yang menjunjung tinggi inklusivisme dan pluralisme---meski motivasi mereka baik---secara prinsip adalah SALAH, karena menyangkal kepercayaan mereka sendiri. Mengapa harus menganut iman kristen jika prinsip inklusif dan pluralis benar? Dalam arti bukankah itu artinya menjadi absurd (kosong)? Bukankah ini agak irasional?

Seorang teolog Van Til sering menekankan prinsip ini. Yaitu rasionalitas dan irasionalitas. Orang yang menjunjung tinggi pluralis SERING dianggap orang yang kasihnya besar, atau mempunyai rasa kemanusiaan yang tinggi. Padahal secara prinsip MERUNTUHKAN dirinya sendiri. Kalau tidak ada iman eksklusif, maka satu-satunya yang eksklusif adalah kepercayaan kita pada kalimat kita. Karena itu, kita mesti menegaskan keunikan dan keeksklusifan iman kristen. 

Inti masalahnya adalah apakah iman yang eksklusif PASTI menghina, meremehkan dan merendahkan iman yang lain? Sudah pasti tidak. Karena setiap iman eksklusif, maka kita menghargainya. Saya menggunakan definisi inklusif dan pluralis dalam arti bagaimana kita bersikap, bukan bagaimana kita berprinsip. Kita menghargai kemajemukan. Kita menghargai kerjasama antar umat beragama. Kita wajib merangkul iman agama lain dalam memajukan kesejahteraan kota dan negara. JUSTRU karena ada pluralisme, kita baru bisa saling mengisi dan melengkapi. Tetapi secara prinsip saya menolak iman inklusif dan pluralis. 

Blog saya memaksudkan iman inklusif dan pluralis yang mengaburkan eksklusif, dan saya tidak setuju dengan itu. Semoga bermanfaat. GBU

udalama's picture

@Vantillian…, ada balok di dalam matamu!

 

@Vantillian…, ada balok di dalam matamu!
 
Vantillian…
orang “buta” saja bisa melihat,
orang “tuli” saja bisa mendengar,
kenapa Vantillian TIDAK BISA?
 
Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu. Matius  7:4
 
Vantillian…
ngomong sama ORANG PINTER emang susah ya?
contoh :
ketika saya tanya kepada pakde saya
“pakde… yen nurut pakde “roh” niku panggenani’pun wonten pundi”?
pakde saya menjawab…
“ono neng pikiran.”
(sambil jari telunjuknya menunjuk keningnya)
lha saya trus ketawa dong… hehehe
lha soale menurut saya jawabannya lucu. hehehe
trus saya lanjutkan bilang…
“lho pakde… “roh” niku nggih wonten ati to pakde”
(sambil tangannya saya pegang, saya letakkan didadanya)
 
walaupun saya BERUSAHA meyakinkan pakde
tapi ya itu…
pakde saya masih BELUM BISA mengerti…
dimana letaknya “roh”.
 
 
Vantillian…
memang orang PERCAYA pada TUHAN itu butuh proses.
makanya ada FIRMAN berbunyi….
 
Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.
Yohanes  15:16
 
Kisah Para Rasul 17: 24-28
Allah yang telah menjadikan bumi dan segala isinya, Ia, yang adalah Tuhan atas langit dan bumi, tidak diam dalam kuil-kuil buatan tangan manusia, dan juga tidak dilayani oleh tangan manusia, seolah-olah Ia kekurangan apa-apa, karena Dialah yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua orang. Dari satu orang saja Ia telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka dan batas-batas kediaman mereka, supaya mereka mencari Dia dan mudah-mudahan menjamah dan menemukan Dia, walaupun Ia tidak jauh dari kita masing-masing. Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada, seperti yang telah juga dikatakan oleh pujangga-pujanggamu: Sebab kita ini dari keturunan Allah juga.
 
 
Vantillian…
orang “buta” saja bisa melihat,
orang “tuli” saja bisa mendengar,
kenapa Vantillian TIDAK BISA?
KARENA ada balok di dalam matamu!
 
 
 
Nb:
Salam untuk sahabat…
Josua Manurung
BUNGUL
 
apakah disini ada seorang dokter?
Vantillian's picture

Udalama, terima kasih sudah mengingatkan

Udalama, terima kasih sudah mengingatkan, karena peringatan anda seperti peringatan seorang saudara terkasih atau nabi. Memang kita membawa balok masing-masing dalam pemahaman kita, apa boleh buat. Itulah mengapa saya menuliskan blog ini, supaya setelah kita saling memahami, kita mengetahui balok apa yang ada di mata kita. Masalahnya bukan soal balok, tetapi apakah kita melihat BALOK orang lain lebih BESAR? Mungkin selama ini saya begitu, tolong tunjukkanlah kepada hamba ini, balok apakah yang mesti disingkirkan? Apakah Vantillian MESTI membuang baloknya, kemudian MEMAKAI balok udalama? Karena balok udalama lebih kecil atau merupakan balok SALIB? Tunjukkanlah udalama, jangan sungkan.,..terima kasih

udalama's picture

@Vantillian, sekali-sekali cerita dengan kamu ya…

@Vantillian...
Apakah Vantillian PENGAGUM ajaran Paulus?
Apakah Vantillian PENGAGUNG ajaran Paulus?
 
kalau iya, berhati-tilah...
BUKANKAH ada tertulis...
 
~~~~~~~~~~~~
Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk BEROLEH selamat, seperti juga Paulus, saudara kita yang kekasih,
telah menulis kepadamu menurut hikmat yang dikaruniakan kepadanya.
Hal itu dibuatnya dalam semua suratnya,
apabila ia berbicara tentang perkara-perkara ini.
Dalam surat-suratnya itu ada hal-hal yang sukar difahami,
sehingga orang-orang yang tidak memahaminya dan yang tidak teguh imannya, memutarbalikkannya menjadi kebinasaan mereka sendiri,
sama seperti yang juga mereka buat dengan tulisan-tulisan yang lain.
~~~~~~~~~~~~
II Petrus 3:15-16
 
 
COBA BACA LAGI blog Vantillian diatas
Perhatikan ayat-ayatnya…
diambil dari kitab yang mana…?
JANGAN sampai Vantillian termasuk…
orang yang memutarbalikkannya…
sehingga Vantillian binasa.
apakah Vantillian bisa mengerti hal ini?
 
 
 
apakah Vantillian tahu yang dinamakan kitab injil?
kalau boleh tahu presuposisi itu arti/maksudnya apa?
 
 
 
sekali-sekali sekalian cerita dengan kamu ya…
beberapa bulan yang lalu
aku berkeliling di Solo…
bagiku…
mengenal jalan-jalan kota Solo lebih susah,
dibanding dengan jalan-jalan di kota Jogja maupun Semarang.
karena tidak tahu jalan aku pun ngikut ban’depan,
maunya ban’nya belok kemana ya ngikut aja, hehehe…
(aku tidak bawa peta waktu itu)
sambil tengok kanan dan kiri
aku melihat sebuah bangunan…
gerbangnya ditulisi “Sola Gracia”,
hal itu mengingatkan kepadaku tulisan kamu di SS…
waktu itu aku belum tahu artinya…
dan dulu aku BERTANYA kepada kamu…
tapi waktu itu kamu TIDAK MAU menjawabnya.
MASIH ingatkah kamu waktu aku bertanya kepadamu?
tapi tidak papa akhirnya aku tahu artinya…
ketika membahas blog debu tanah…
BENARKAH ORANG BERIMAN TIDAK BISA MURTAD?
 
kenapa Vantillian SUKA memakai bahasa yang asing ya?
apakah biar TERLIHAT pinter dan KEREN?
pertanyaan yang ini tidak dijawab tidak apa-apa,
yang penting bagiku pertanyaan yang ditengah.
 
 
sebagai hiburan biar tidak stress…
sekalian main tebakan ya…?  
kalau MAUkalau TIDAK MAU aku tidak memaksa :)
(dengan bahasa daerah atau bahasa lokal)
kembang delima namanya ……
kembang duren namanya ……
 
tentang aku…
aku iki abdi kang tanpa guna, amarga mung nglakoni apa kang kudu daktindakake.
 
tebakan penutup…
kembang anggrung namanya ……
(dengan bahasa daerah atau bahasa lokal)
dadi u’wong ojo koyo kembang anggrung, yo cah…
 
 
tak ulangi pertanyaannya yang penting ya…
apakah Vantillian tahu yang dinamakan kitab injil?
kalau boleh tahu, presuposisi itu arti/maksudnya apa?
 
 
tidak ada tambahan pertanyaan lain... selain... sekian.
tak tunggu jawabannya ya...
SALAM… salam… :)
 
Nb:
Salam buat joli…
yang juga PENGAGUM dan PENGAGUNG ajaran Paulus….
II Petrus 3:15-16
 
semoga Vantillian tidak menjadi pentil’lian
 
 
 
SUPADOS manawi kawula tuwuk, sampun ngantos selak dhateng Paduka kaliyan wicanten: Pangeran Yehuwah iku sapa? Utawi manawi kacingkrangan sampun ngatos purun nyolong, SATEMAH nyawiyah dhateng asmanipun Gusti Allah kawula.

Vantillian's picture

Udalama, Lihatlah baloknya, bukan matanya....

 Udalama, ternyata saya sudah mengabaikan anda, saya tidak tahu itu. Maafkan saya. Kalau bisa, tolong tunjukkan koment anda dimana, biar saya bisa membalasnya. Udalama, Vantillian bukan sengaja tidak membalas maupun meremehkan komentar seseorang. Tetapi Vant punya satu "penyakit" yaitu penyakit lupa. Vant cepat lupa, apalagi Vant jarang online dulu. ADa komentar baru yang belum dibaca, Vant bisa melewatinya. Dan akhirnya Vant lupa. Terima kasih sudah mengingatkan saya.

Mengenai nasehat Rasul Petrus tentang tulisan Paulus, santai aza, karena Vant tidak mengganggap diri sebagai penafsir yang PALING OK dari Paulus, mengapa anda yang menjadi seakan-akan tahu tulisan saya mengagumi Paulus? Mengapa anda yang kuatir? Mengapa anda Chiang Kuang? Wa em si kong wa te i tiok e. Suo yi, mai chiang kuang, ok? Lu pun mi si Petrus, cok mi su chiang kuang li? Hahaha....Bukankah tulisan Petrus juga berlaku untuk anda udalama? Mengapa anda ber'presuposisi' terhadap tulisan saya, bahwa tulisan saya MUNGKIN memutarbalikkan perkataan Paulus? Tunjukkanlah udalama...

Udalama, mengapa anda memaksakan BALOK anda pada koment anda yang pertama, tetapi sekarang memaksakan MATA anda pada koment ini? Yesus berkata : Keluarkanlah balok di matamu---Mungkin mata Vantillian ada balok, tetapi mengapa sekarang udalama melihat MATA? Udalama, salah satu alasan saya tidak menjawab pertanyaan anda di koment ini adalah karena anda sudah ber'presuposisi'. Haha...Mengapa tidak anda saja yang menguraikan apa itu kitab Injil?

Soal istilah asing dan istilah sulit, mengapa menjadi esensi? Bukankah Yesus mengajar dengan bahasa sederhana? Bukankah Paulus menulis dengan bahasa rumit? Dua-duanya bisa dipakai. Itu bukan esensinya. Bukankah anda snagat berhikmat? Mengapa membedakan esensi saja tidak bisa? Istilah asing dan susah bukan suatu istilah asing lagi kalau dipakai dalam bahasa Indonesia. Bukankah sudah ada transliterasinya? Apakah harus menggunakan bahasa Jawa baru dianggap tidak sok pinter? Hoho...Jangan PAKSAKAN BALOKMU udalama...Jangan PAKSAKAN PRESUPOSISIMU udalama...Ujilah Udalama...Ujilah BALOKMU....Kalau tidak bisa memakai bahasa rumit, mengapa tidak pakai bahasa sederhana? APakah Vantillian adalah STANDAR penggunaan istilah  asing di SS? Bukankah itu adalah "presuposisi" udalama? 

Nah, lu bek pek liao boi? Kalo bo beng pek, lu thak wa e comment ce-ce tau...wa in lu liao...

Tao ke Tao

Ming ke Ming

Ni ce Tao

Wo pu ming

 

udalama's picture

@Vantillian… saya MENGHATURKAN terimakasih…

Vantillian…
MAAFKAN saya kalau itu membuat Vantillian tidak NYAMAN
 
Udalama, ternyata saya sudah mengabaikan anda, saya tidak tahu itu. Maafkan saya. Kalau bisa, tolong tunjukkan koment anda dimana, biar saya bisa membalasnya. Udalama, Vantillian bukan sengaja tidak membalas maupun meremehkan komentar seseorang. Tetapi Vant punya satu "penyakit" yaitu penyakit lupa. Vant cepat lupa, apalagi Vant jarang online dulu. ADa komentar baru yang belum dibaca, Vant bisa melewatinya. Dan akhirnya Vant lupa. Terima kasih sudah mengingatkan saya.
saya sudah MEMAAFKAN lama sebelum saya menulisnya…
MAAFKAN saya kalau itu membuat Vantillian tidak NYAMAN…
saya menulis itu AGAR kita dapat BELAJAR dari masa lalu…
AGAR masa yang akan datang LEBIH BAIK lagi…
terimakasih kembali, Vantillian…
Vantillian seorang yang pinter ya… kalau Vant seorang pelupa…
 
Mengapa anda Chiang Kuang? Wa em si kong wa te i tiok e. Suo yi, mai chiang kuang, ok? Lu pun mi si Petrus, cok mi su chiang kuang li? Hahaha....
kabegjan kanggo aku karena  saya TIDAK mengerti ARTInya…
terimakasih ya… MAU ikut MENJAGA hatiku… :)
 
Udalama, mengapa anda memaksakan BALOK anda pada koment anda yang pertama, tetapi sekarang memaksakan MATA anda pada koment ini? Yesus berkata : Keluarkanlah balok di matamu---Mungkin mata Vantillian ada balok, tetapi mengapa sekarang udalama melihat MATA? Udalama, salah satu alasan saya tidak menjawab pertanyaan anda di koment ini adalah karena anda sudah ber'presuposisi'. Haha...Mengapa tidak anda saja yang menguraikan apa itu kitab Injil?
kalau boleh tahu, presuposisi itu arti/maksudnya apa?
? Udalama, salah satu alasan saya tidak menjawab pertanyaan anda di koment ini adalah karena anda sudah ber'presuposisi'.
(Udalama, ternyata saya sudah mengabaikan anda, saya tidak tahu itu…)
berarti saya PERLU mendifinisikan sendiri arti presuposisi ya?
terimakasih ya… untuk uraian Vantillian diatas…
(sebelum bertanya, saya mencari di kamus Bahasa Indonesia tapi tidak ada)
 
Soal istilah asing dan istilah sulit, mengapa menjadi esensi? Bukankah Yesus mengajar dengan bahasa sederhana? Bukankah Paulus menulis dengan bahasa rumit? Dua-duanya bisa dipakai. Itu bukan esensinya. Bukankah anda snagat berhikmat? Mengapa membedakan esensi saja tidak bisa? Istilah asing dan susah bukan suatu istilah asing lagi kalau dipakai dalam bahasa Indonesia. Bukankah sudah ada transliterasinya? Apakah harus menggunakan bahasa Jawa baru dianggap tidak sok pinter? Hoho...Jangan PAKSAKAN BALOKMU udalama...Jangan PAKSAKAN PRESUPOSISIMU udalama...Ujilah Udalama...Ujilah BALOKMU....Kalau tidak bisa memakai bahasa rumit, mengapa tidak pakai bahasa sederhana? APakah Vantillian adalah STANDAR penggunaan istilah  asing di SS? Bukankah itu adalah "presuposisi" udalama?
terimakasih ya… untuk uraian yang ini… biar aku simpan dulu…
MAAFKAN saya kalau itu membuat Vantillian tidak NYAMAN…
 
Nah, lu bek pek liao boi? Kalo bo beng pek, lu thak wa e comment ce-ce tau...wa in lu liao...
Tao ke Tao
Ming ke Ming
Ni ce Tao
Wo pu ming
>>> saya kog jadi teringat Ang Che Chen ya?
kabegjan kanggo aku karena  saya TIDAK mengerti ARTInya…
terimakasih ya… MAU ikut MENJAGA hatiku… :)
 
tentang saya…
aku iki abdi kang tanpa guna, amarga mung nglakoni apa kang kudu daktindakake.
 
UNTUK tulisan-tulisan Vantilian, yang MAU menanggapi komentar saya…
saya MENGHATURKAN terimakasih…
 
salam… salum…
muga-muga ora alum.
 
 
 
Dhuh gantilaning nalaningwang, kawula mugi Paduka wartosi, wonten ing punti anggen Paduka angen menda, wonten ing pundi anggen Paduka mlegungaken pepanthan Paduka ing wanci dalu? Awit punapaa dene kawula ngantos kados tiyang nglembara celak pepanthanipun mendamitra-mitra Paduka?
aku iki kagungane kekasihku, lan kekasihku iku darbekku, kang ….. 4-2

matahari's picture

@Vantilian: How ???

Dear Vantilian...

Saya mau tanya nih... kalo kita harus Eksklusif dalam prinsip, namun Inklusif dan Prulalis dalam bersikap apakah ini tidak masuk kategori munafik?

Karena dalam tindakan dan kata2 kita kan sumbernya dari hati & pikiran. Bila kita mengatakan / melakukan sesuatu dalam kerangka Inklusif & Prulalis sedangkan sumber dari perkataan / perbuatan itu adalah prinsip yg Eksklusif, bagaimana ya cara mengaturnya? Masalahnya ketika kita dihadapkan pada pelayanan sebut saja pewartaan Injil untuk memperkenalkan Kristus sebagai satu-satunya jalan keselamatan.  Jelas ini bertitik tolak pada prinsip Eksklusifitas dan sekaligus bertentangan dengan Inklusifisme atau bahkan Prulalisme.  Bila secara sosial kita bertindak sebagai sosok Inklusif & Prulalis, maka saat itu juga hati kita yg dipenuhi prinsip Eklusifisme akan jadi tertuduh.  Benarkah demikian?

Nah, mohon pencerahannya....

 

 

 

Vantillian's picture

Matahari, Eksklusivisme....

 Sdr matahari, maafkan saya baru membalas komentar anda....Yang anda katakan itu ada benarnya, apakah kita bisa mempertahankan prinsip eksklusif kita ketika kita berada di situasi yang pluralis dan inklusif? Saya hanya melihat hal ini dalam situasi sosial dan kondisi masyarakat. APakah kita mesti mengabarkan Injil TANPA memperhatikan kondisi budaya setempat? Bagi saya itu kurang bijaksana. Apakah ketika kita mengabarkan Injil, kita boleh menghina ajaran lain? Menurut saya itu tidak bijaksana. Kebenaran dari eksklusivisme adalah tak terbantahkan. Bagaimana mungkin kita bisa bersosialisasi tanpa mengakui setiap orang/ajaran itu eksklusif? Bagaimana mungkin kita bisa mengabarkan Injil tanpa mengakui bahwa kita eksklusif dan juga mengakui ajaran lain bahwa mereka juga eksklusif? 

Jadi, pada saat kita berada dalam lingkungan pluralis ( mis: ajaran agama lain, bahkan seorang penganut pluralisme dan inkluvisme), kita justru harus menunjukkan bahwa kita eksklusif. Itulah dasar keberadaan ajaran agama. Siapa yang membantah ini berarti tidak mengerti esensi keagamaan. Mengapa kita harus menjadi tertuduh atau merasa bersalah? Justru seorang pluralis harus merasa tertuduh karena dengan mengakui adanya kebenaran ultimat pada ajaran lain, berarti dia merendahkan komunitas sendiri dan ajaran lain. Kalau ajaran yang lain ada benarnya, mengapa tidak ikut? Bukankah itu menghina diri dan orang lain juga? APalagi seorang inklusif, yang menganggap kebenaran agama lain juga terdapat dalam ajaran yang lain..

Soal bersaksi mengenai iman kita yang eksklusif, saya rasa itu tidak ada masalah sejauh dilakukan dalam kondisi yang tidak destruktif, mis : menghina dan saling mengejek. Soal hikmat dalam pemberitaan Injil, saya rasa kita semua mempunyai kebijaksanaan tersendiri..

 

king heart's picture

Pluralis dan eksklusivisme

Ketika seorang menyatakan dirinya pluralis atau inklusive pada saat itu sadar atau tidak dia menjadi seorang yang eksklusive.

Buat saya, ketika dia menjatuhkan pilihannya apapun itu ia telah menjadi eksklusive....

 

 

Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?

__________________

Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?