Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Bagaimana Aku Menjadi Kristen (Bagian 2)

bernAnthony's picture

Ini adalah lanjutan kisahku sebelumya. Seperti janjiku, aku ingin
menceritakan sebuah pengalaman dan beberapa pandanganku mengenai keyakinan
Kristen.

 

Aku memiliki sebuah impian, suatu impian yang sangat besar untuk berkunjung
ke Barat dimana keyakinan Kristen berasal. Para misionaris Kristen sering
menceritakan tentang Negeri mereka dan aku pun sering membaca tentang Negeri
Kristen terutama Amerika Serikat melalui majalah yang mereka bawa ke Jepang.
Aku sangat ingin sekali bertemu dengan orang-orang Kristen disana. Ingin
belajar lebih jauh tentang keyakinan Kristen dan berbagi pengalaman kami di
Jepang bersama mereka. Aku juga sangat kagum dengan Eropa dan Amerika. Mereka
memiliki keyakinan Kristen yang terbukti sangat ampuh mengantarkan Negeri
mereka kedalam kemakmuran dan kedamaian.

 

Akhirnya, impianku pergi ke Amerika Serikat terwujud juga. Saat sampai di
pelabuhan, betapa terkejutnya diriku. Kemudian ketika aku tinggal beberapa hari
disana betapa sedih dan kecewa sekali diriku. Ternyata selama ini aku merasa
ditipu oleh misionaris yang datang ke Negeriku. Mereka telah membuat
perbandingan yang tidak jujur! Betapa tidak, para misionaris, dalam
majalah-majalah mereka, suka membandingkan yang paling buruk di Negeriku dengan
apa yang paling baik di Negeri mereka!

 

Sebelummnya aku suka menggambarkan Amerika Serikat sebagai Negeri yang
sangat Kristen. Setidaknya, demikianlah yang diceritakan oleh
misionaris-misionaris Barat kepada kami. Tetapi yang aku temukan sangat berbeda
dari apa yang mereka ceritakan! Di pelabuhan aku sering mendengar para buruh
mengucapkan kata-kata yang tidak patut. Ditiap sudut kota Amerika aku juga
menemukan kenyataan yang amat memilukan! Disana sini merajalela kejahatan,
rasisme, kerakusan akan uang, materialisme, dan bahkan beberapa orang disana
tidak menyukai orang Jepang!

 

Pengalaman ini membuka mataku akan kenyataan bahwa Jepang tidaklah lebih
buruk dari pada negara Barat dan negara Barat tidaklah lebih baik dari Jepang
hanya karena keyakinan Kristen tidak berasal dari Jepang. Bangsa Jepang juga
adalah milik Tuhan.

 

Menurutku, cita-cita agama Kong Hu Cu dan Buddha tidaklah kurang mulia jika
dibandingkan dengan cita-cita agama Kristen. Orang-orang Kristen yang paling
tulus sekalipun akan menyadari bahwa ajaran Kong Hu Cu dan Buddha juga
menyimpan esensi yang sangat mulia. Dengan demikian aku mulai memahami bahwa
Allah yang Maha Kuasa juga selalu hadir dan berkarya dalam sejarah Jepang
sebagaimana Dia juga hadir dalam sejarah bangsa-bangsa yang lain. Allah tidak
pernah sedikitpun melepaskan Jepang! Dia tidak pernah membiarkan Diri-Nya tanpa
kesaksian ditengah-tengah orang Jepang sebagaimana Dia juga tidak membiarkan
Diri-Nya tanpa kesaksian ditengah orang Kristen dan Yahudi. Gagasan bahwa
Bangsa Jepang yang kafir seakan-akan kurang dipedulikan Allah jika dibandingkan
dengan Bangsa Inggris atau Amerika yang Kristen adalah gagasan palsu sama
sekali! Allah yang Maha Kuasa, adalah juga Allahnya orang Jepang sama seperti
Ia adalah Allahnya orang Inggris dan Amerika.

 

Gagasan bahwa seolah-olah orang Inggris, Amerika, Eropa adalah guru dalam
hal Allah dan roh dan bahwa orang Jepang adalah murid-murid, adalah gagasan
yang keliru dan salah secara asasi. Adalah hasil pemeliharaan Allah pula jika
bangsa Jepang menghasilkan orang-orang bijaksana dan beriman seperti Genshin,
Honen dan Shinran (Tokoh-tokoh agama Buddha di Jepang) sebagaimana bangsa
Inggris juga melahirkan tokoh-tokoh seperti Wycliff, Bunyan dan Wesley.

 

Oleh karena itu, aku mendorong orang Kristen dimanapun engkau berada,
Janganlah kiranya meniru orang Kristen Barat. Apabila seorang Jepang
sungguh-sungguh percaya kepada Kristus dan secara mandiri percaya kepada
Kristus, maka ia adalah seorang Kristen Jepang, dan keyakinan Kristennya adalah
Kristen Jepang. Gagasan ini sangatlah sederhana! Seorang Kristen Jepang
tidaklah menganggap bahwa seluruh agama Kristen adalah miliknya sendiri atau
tidak pula menciptakan suatu agama Kristen yang baru apabila ia memilih untuk
menjadi seorang Kristen. Ia sekaligus adalah seorang Jepang dan juga seorang
Kristen. Dengan demikian ia aku sebut sebagai orang Kristen Jepang.

 

Kalau seorang Jepang memilih menjadi Kristen, ia tetaplah seorang Jepang.
Sebaliknya, sifat luhurnya sebagai orang Jepang akan lebih menonjol kalau ia
menjadi Kristen. Seorang Jepang yang menganggap dirinya orang Barat tidaklah
merupakan orang Jepang yang sungguh-sungguh dan tidak pula seorang Kristen yang
sungguh-sungguh. Apakah agama Kristen merugi seandainya semangat Samurai ikut
mewarnai keyakinan Kristen?

 

Tidak! Karena sesungguhnya gagasan mengenai bangsa-bangsa Kristen dan
bangsa-bangsa bukan Kristen adalah sebuah kekeliruan. Yang ada hanyalah
bangsa-bangsa dimana orang Kristen ada didalamnya dan bangsa-bangsa dimana
tidak ada orang-orang Kristen. Kalau demikian, apakah keistimewaan
“Negeri-negeri Kristen” ini? Keistimewaan mereka hanyalah bahwa agama Kristen
disana membuat bayang-bayang menjadi lebih gelap dan yang terang menjadi lebih
terang. Artinya, disana sekaligus terdapat orang-orang yang sungguh-sungguh
baik dan orang-orang yang paling jahat. Sebagaimana Matahari sekaligus dapat
melelehkan zat lilin dan mengeraskan tanah liat, demikian pula kehadiran agama
Kristen sebagai Terang. Maka tidaklah mengherankan bahwa kenyataan itu
menyebabkan kejahatan berkembang sama mujurnya seperti kebaikan. Oleh karena
itu dengan sewajarnyalah kita juga berharap menantikan kejahatan yang paling
buruk dalam keyakinan Kristen.

 

Lagi-lagi aku harus berhenti sampai disini. Tapi tetaplah semangat. Aku
akan melanjutkan kisahku. Aku tidaklah kecewa dengan Tuhan maupun agama Kristen
melainkan aku menjadi semakin banyak belajar untuk memisahkan kebenaran dari
kekeliruan. Semoga semua tulisanku ini boleh bermanfaat bagi pembaca semua.

 

Sumber: ”Sejarah
Gereja  Asia” oleh Dr. Th.
Van den End, Diterbitkan oleh Universitas Kristen Duta
Wacana Yogyakarta, 1980. Ditulis ulang oleh Bern Anthony untuk komunitas
sabdaspace.org. 2008

__________________

"You can do everything because you're The Hero"

hotmida lubis's picture

dimanapun kamu, kamu tetep milik tuhan

baru2 ini aku mengikuti retret pekerja. satu hal baru yang aku temukan adalah, baik agama budha, islam ato apapun. semuanya adalah milik kepunyaan tuhan. bukan berarti dengan orang kristen berjaya, ato orang budha berjaya, maka tuhan merekalah yang paling benar. agama bukanlah suatu jalan untuk menuju keselamatan. terlebih dengan ritual ato simbol2 yang dipake. itu tidak akan pernah bisa menjelaskan kalo dia adalah penganut agama/kepercayaan yang sangat fanatik ato sangat percaya. kerajaan allah ada di dalam kita, dan kerajaan allah itu tergambar dengan kita memiliki sikap seperti allah.
__________________

GBU

edy's picture

betul boru Lubis

Bukan agama, pengetahuan, kepintaran, kekayaan, bahkan bukan pengetahuan tentang agama yg menyelamatkan. ADA ORANG BERAGAMA YG MERASA LEBIH SUCI DARI YG LAIN. ADA YG PINTAR / BERPENGETAHUAN YG MERASA LEBIH TAHU TENTANG KEBENARAN. ADA YG KAYA YG MERASA MEMBERI LEBIH DARI ORG YG LAIN. ADA YG LEBIH BERPENGETAHUAN TENTANG AGAMA YG MERASA PENDAPATNYA LEBIH BENAR DARI PENDAPAT ORG LAIN SEHINGGA BERHAK UNTUK MENJADI HAKIM ATAS ORANG LAIN. APAKAH ITU MENYELAMATKAN ? JAWABANNYA : TIDAKKKKKKKKKKKKKKKK. BUKAN ITU. YG MENYELAMATKAN ADALAH DIA YG HIDUP DI DALAM AKU DAN AKU DI DALAM DIA YESUS KRISTUS NAMANYA. AGAMA HANYA SEPERTI POHON YG DIMAKAN OLEH ADAM DAN HAWA HANYA MENGAJARKAN BENAR DAN SALAH. TETAPI YESUS ADALAH POHON KEHIDUPAN DIMANA KALAU KITA MEMAKAN TUBUH DAN DARAHNYA MAKA KITA AKAN HIDUP KEKAL BERSAMA DIA DI SURGA.
jesusfreaks's picture

@BA : Narsis & Menyebelah...

Menurut gw ceritanya narsis & menyebelah... tapi namanya juga cerita...ya gak apa apa deh...

Jesus Freaks,

"Live X4J, die as a martyr"

__________________

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS- 

Yenti's picture

Kebenaran,agama dan latar belakang budaya/negara :)

Ceritanya menarik juga:) ditunggu lanjutannya.... BA :Oleh karena itu dengan sewajarnyalah kita juga berharap menantikan kejahatan yang paling buruk dalam keyakinan Kristen. Yenti : Kenapa kita malah berharap menantikan kejahatan yang paling buruk dari keyakinan kita sendiri / Kristen ??? -Menjadikan ajaran kekristenan sebagai patokan bahwa orang-orang "kristen" adalah orang yang penuh dengan kebaikan adalah salah:). Agama tidak pernah sekalipun menjamin kebaikan seseorang. -Latar belakang budaya/negara seseorang memang menentukan bagaimana kekristenan dijalankan di dalam hidupnya, bukan berarti menghilangkan semua kebudayaan,tetapi malah sebaliknya, menjadikan kebudayaan agar dapat jalan berbarengan dengan keyakinan kita selama kebudayaan tersebut tidak bertentangan sama sekali dengan kebenaran ajaran kekristenan itu.
bernAnthony's picture

@Yenti: Kejahatan yang paling buruk dlm keyakinan kristen..

Saya juga sangat tertarik dengan pandangan dan gagasan Kanzo Uchimura. Karena itulah saya menyebarkanya disini. Pandangannya tentang kekristenan sangat maju dan melampaui cara pandang orang-orang Kristen pada masanya, terlebih lagi, pandangannya sangat luas.. Lebih luas dari pandangan para Misionaris Barat pada waktu itu.

 

Kanzo Uchimura hidup pada akhir abad 18 yaitu ketika Jepang membuka kembali hubungan politik dengan dunia luar. Pada waktu itu, para Misionaris Barat memperoleh kebebasan kembali untuk menyebarkan Injil ke seluruh kepulauan Jepang.

 

Misi Penyebaran Injil banyak dilakukan oleh Organisasi misi yang dikelola oleh orang Protestan (dengan berbagai alirannya sendiri) dan Katholik. Namun, walaupun dikelola oleh organisasi misi yang berbeda, hampir seluruh Misionaris memiliki pandangan yang sama mengenai sikap mereka kepada bangsa2 bukan Kristen.

 

Kebanyakan Misionaris pada masa itu memiliki pandangan bahwa selain menyebarkan Injil, mereka juga perlu membawa misi "memperadapkan" bangsa2 bukan Kristen. Seperti kebanyakan orang Barat pada umumnya, para Misionaris juga cenderung menganggap peradaban bangsa2 bukan Kristen masih terbelakang. Selain terbelakang karena belum melakukan modernisasi juga karena budaya bangsa2 ini masih belum bersifat Kristen (belum di-Masehi-kan) dan dianggap kafir artinya, bertentangan dengan Alkitab.

 

Menurut Misionaris ini, peradaban Eropa lebih unggul dan lebih baik dari peradaban manapun. Karena itu, selain menyebarkan Injil, mereka merasa perlu "mengganti" peradaban lokal yang kafir dengan peradaban yang tidak bertentangan dengan Alkitab. Menurut mereka, peradaban pengganti yang paling cocok adalah peradaban Eropa. Akibat dari pandangan ini bisa kita rasakan sekarang di Indonesia. Ada berapa banyak gereja yang bercorak lokal? mulai dari bangunan, tata ibadah, dan teologi-nya? Pun pada masa itu, ternyata pandangan ini malah merugikan pekabaran Injil. Kekristenan masih dipandang sebagai produk budaya Barat dan sebagai unsur yang asing. Oleh karena itu, kini telah banyak upaya yang dilakukan untuk mekonstruksi theologi yang bercorak kontekstual sebagai solusi agar agama Kristen tidak menjadi unsur yang asing dan bercorak Barat.

 

Nah, Kanzo Uchimura sudah jauh2 hari memiliki gagasan kontekstual seperti itu. Disamping menggugat pandangan Misionaris yang Western Oriented, Beliau juga memiliki pandangan yang positif dan tentunya proporsional akan budaya dan bangsa-nya sendiri. Kebanyakan orang bukan Barat yang menjadi Kristen akan cenderung merendahkan budaya dan peradabannya sendiri dan mulai mengadopsi budaya Barat sebagai budaya-nya sendiri. Sangat jarang orang Jepang atau orang Kristen bukan Barat yang berpandangan seperti Beliau pada waktu itu.

Uchimura berkomentar: 

"Kalau seorang Jepang memilih menjadi Kristen, ia tetaplah seorang Jepang. Sebaliknya, sifat luhurnya sebagai orang Jepang akan lebih menonjol kalau ia menjadi Kristen."

Menurut Uchimura, Kekristenan memiliki semacam daya spiritual yang mampu memurnikan watak dan tabiat manusia. Oleh karena itu, tanpa budaya Barat pun, orang Kristen dapat memiliki watak yang luhur. Watak luhur itu bukan didapat dari Barat, melainkan dari khazanah budaya lokal yang luhur pula.

"Orang-orang Kristen yang paling tulus sekalipun akan menyadari bahwa ajaran Kong Hu Cu dan Buddha juga menyimpan esensi yang sangat mulia. Dengan demikian aku mulai memahami bahwa Allah yang Maha Kuasa juga selalu hadir dan berkarya dalam sejarah Jepang sebagaimana Dia juga hadir dalam sejarah bangsa-bangsa yang lain"
 

Dengan demikian, Uchimura ingin menggugat monopoli peradaban Barat terhadap Kekristenan dan serentak menyadari karya Allah yang universal atas sejarah manusia.

Uchimura pun berkomentar, kalau demikian, apa keistimewaan bangsa2 Eropa ini? Semula Uchimura berpikir bahwa keistimewaan bangsa2 Eropa adalah bahwa Allah memberkati mereka dengan peradaban yang maju, kesejahteraan dan watak yang baik. Semua berkat itu diberikan karena kehadiran agama Kristen yang berhasil mengantarkan masyarakat Eropa kepada kemakmuran. 

Seperti komentar Beliau:

"Sebelummnya aku suka menggambarkan Amerika Serikat sebagai Negeri yang sangat Kristen. Setidaknya, demikianlah yang diceritakan oleh
misionaris-misionaris Barat kepada kami"

Namun, setelah kunjungannya itu, semua pandangannya itu berubah.

Menurut beliau, kehadiran Agama Kristen di Eropa hanya membuat batas antara Terang dan Gelap menjadi semakin jelas. Antara Kepalsuan dan yang Sejati semakin nampak. Perumpamaan Beliau tentang Matahari yang mampu mengeraskan tanah dan melelehkan zat Lilin bisa berarti bahwa Kekristenan (yang memiliki daya spiritual) mampu mengubah hidup individu menjadi individu yang berwatak luhur bagi orang yang bersedia diubah sekaligus juga mampu membuat agar orang melakukan hal yang keliru. Hal ini bisa terjadi karena Kekristenan serentak menunjukkan hal-hal yang baik dan berguna sama jelasnya dengan menunjukkan hal-hal yang jelek dan keliru. Oleh karena itu Uchimura bisa berkomentar demikian,

"karena itu dengan sewajarnyalah kita juga berharap menantikan kejahatan yang paling buruk dalam keyakinan Kristen"

Kekristenan bukan kewajiban, melainkan pilihan. Pilihan kita untuk datang kepada Terang atau tetap berdiam didalam Gelap. Jika kita memilih datang kepada Terang, Energi nya akan melembutkan hati kita seperti zat Lilin yang meleleh. Namun jika kita memilih diam dalam Kegelapan, maka Terang yang sama akan mengeraskan hati kita layaknya tanah yang kering.

 

Tuhan Memberkati 

 

"You can do everything because you're The Hero"

__________________

"You can do everything because you're The Hero"

DARLING DE JESUS's picture

bagaimana aku menjadi kristen yang benar

Menarik sekali membaca tulisan ini. Aku jadi mengerti bahwa untuk menjadi seorang kristen yang baik bukan ditentukan dimana kita hidup/dilahirkan. Akan tetapi bagaimana kita jalani hidup ini dengan berpegang pada tuntunan agama yang benar. Sebab hanya dengan menjalankan tuntunan agama yang benarlah yang menjadikan hidup kita lebih baik.
bernAnthony's picture

@Darling: Kekristenan Memberi Kita Kekuatan untuk Hidup Benar

Kebanyakan keyakinan mengajarkan kita bahwa agar dapat berkenan kepada Tuhan, kita harus melakukan hal yang benar dan menjauhi hal yang keliru. Keyakinan seperti itu menghasilkan banyak sekali peraturan yang harus ditaati dan jauhi oleh pengikutnya.Peraturan seperti itu sangat bermanfaat sebagai penjaga akhlak dan moral namun serentak pula dapat terjatuh kedalam jurang formalitas dan kebiasaan belaka. Bandingkan dengan Ordo Farisi pada zaman Yesus.

Kekristenan mengajarkan kita bahwa perbuatan baik yang kita lakukan bukan agar kita berkenan kepada Tuhan. Tidak ada satu perbuatan baik pun yang mampu membuat kita berkenan kepada Tuhan. Kekristenan memandang bahwa perbuatan benar yang dilakukan oleh orang Kristen adalah seumpama buah yang baik. Pohon yang baik menghasilkan pula buah yang baik. Jadi, berbuat hal yang benar, bagi orang Kristen adalah sebagai bentuk ucapan syukur karena Tuhan sudah berkenan memperbaharui kehidupan kita. Sebelumnya kita adalah pohon yang tidak berguna, oleh kemurahan Tuhan, kita menjadi ciptaan yang baru.

 

Menjadi seorang Kristen seumpama menjadi sebuah pohon yang menghasilkan buah2 yang baik dan bermanfaat. Kekristenan, melalui Karya Roh Kudus memberi kita kekuatan untuk menghasilkan buah yang baik dan bermanfaat.

 

Banyak hal2 positif yang dapat kita temukan dan kembangkan di sekeliling kita. Tidak harus di agama Kristen maupun di peradaban Barat. Itulah pesan Kanzo Uchimura bagi kita hari ini.

 

"Segala sesuatu yang baik yang ada padamu (baik itu ada dalam kebudayaan, pandangan hidup, filsafat, kesenian dan agamamu) adalah milik kami juga"

-- Yustinus Martyr 

 

"You can do everything because you're The Hero"

__________________

"You can do everything because you're The Hero"