Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Bank Bank Tut, Siapa Yang Kentut?

Tante Paku's picture

   

     AKHIR-AKHIR ini banyak orang yang sering bolak-balik ke ATM,bukan sekedar ambil uang, tapi kebanyakan NGECEK SALDONYA  karena siapa tahu kalau nasibnya lagi apes, tiba-tiba saja saldonya terkuras ludas, padahal tidak melakukan transaksi apapun! Begitulah kejadian yang lagi menghangat di dunia perbankan kita ini. Menyimpan uang di bank sekarang ini TIDAK DIJAMIN AMAN, kenyataannya memang demikian bukan? Para nasabah yang sudah terlanjur kebobolan tabungannya tanpa dikehendakinya sudah bukan berita baru lagi. Ada memang yang diganti bank, tapi lebih banyak yang tidak diganti, justru malah disalahkan karena keteledorannya sendiri. Mereka yang diganti, biasanya setelah TAMPIL di
televisi, padahal yang tidak ada kesempatan tampil lebih banyak dan tidak diganti oleh pihak bank!

     Masyarakat kita sekarang ini semakin penuh dengan aneka warna tatanan hidup. Apalagi ditunjang dengan majunya sektor industri dan lancarnya perekonomian, setiap warga dalam masyarakat modern umumnya mampu menata kehidupan individualnya masing-masing, sesuai dengan sikap hidup serta kemampuannya dalam menggunakan JASA dan UANG yang sesuai dengan selera.

Untuk tertawa orang menghidangkan makanan; anggur meriangkan hidup dan uang memungkinkan semuanya itu.(Pkh 10:19)

     Terlepas dari bagaimana cara mendapatkannya, memang semua manusia, tanpa kecuali, tidak dapat lepas dari uang. Hanya saja skala kebutuhannya relatif. Lihatlah segala macam peristiwa di dunia ini selalu melibatkan uang dalam modusnya, walau tidak selalu harus membuat dan dibuat berita. Walau sebenarnya selalu ada berita, meski uang sudah di tangan , kita tidak berhenti berpikir, walau dalam skala lokal.

     Memang tidak ada manusia yang merasa cukup uang, mereka yang bisa disebut KONGLOMERAT dan bergelimang uang, toh masih memeras otak agar uangnya bertambah dan bertambah lagi. Hidup dikatakan kadang aneh, kenapa mesti orang lain mengatakan seseorang itu kaya dan hidup enak. Sedangkan yang dikatakan begitu biasanya merasa biasa-biasa saja. Bahkan bisa jadi perasaanya selalu resah. Ini artinya berapapun banyaknya uang tidak menjamin ketenangan.

     Ada bahasa simbolis orang Jawa yang mengatakan SAWANG SINAWANG artinya SALING MEMANDANG, namun yang melakukan "sawang sinawang" itu tidak semua baik hatinya, di lain pihak yang dipandang semakin bersemangat menonjolkan kekayaannya, kadang bisa menimbulkan persaingan yang sengit menyangkut harta benda.

     Tidak ada orang hidup di dunia ini ingin menjadi KERE atau dalam KESENGSARAAN. Tetapi untuk menghidari predikat itu semua pasti diperlukan sarana mutlak yang berupa uang. Cara mendapatkannya bagaimana, ya terserah! Paling tidak Tuhan telah memberikan jalannya kepada setiap orang. Sebagai mahluk paling sempurna serta terhormat di muka bumi ini, dengan sendirinya mendambakan pekerjaan yang terhormat pula untuk mendapatkan uang secara cepat. Tetapi ada yang dengan jalan pintas sembari mengakatan PERSETAN dengan kehormatan. Maka terjadilah PERAMPOKAN, KORUPSI, PENCOPETAN, PELACURAN, PERJUDIAN dan masih banyak lagi pekerjaan yang TIDAK TERHORMAT lainnya.

     Orang-orang yang menempuh jalan tidak terhormat semacam itu tentu punya alasan tersendiri, mereka merasa jantan dalam melawan kekejaman dunia, mereka sudah TEBAL MUKA menantang maut atau menaklukan dunia. Sementara orang terhormat yang lain mengecap mereka sebagai orang yang berjiwa PENGECUT. Maksudnya tidak berani menderita, namun ingin memperoleh segalanya dengan mudah.

Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang , dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Inipun sia-sia. (Pkh 5:9)

      Dalam dunia yang semakin maju ini, banyak orang sering BERANDAI-ANDAI, andaikata banyak uang! Tentu bisa membeli apa yang diinginkannya. Biasanya orang berandai-andai dengan yang serba atas. Orang BODOH lah kalau berandai-andai dengan yang di bawahnya. Itulah yang namanya diperbudak oleh nafsu untuk mengejar keduniaan yang juga entah kapan pasti akan menyesatkan dirinya dan kemudian mempermalukannya.

Apakah gunanya uang di tangan orang bebal untuk membeli hikmat,   sedang ia tidak berakal budi? (Ams 17:16).

     Beruntunglah orang yang sadar akan keadaan dirinya, karena akan dapat merasakan hidup yang sebenarnya. Kata orang tua, JANGAN MELIHAT KE ATAS AKAN TETAPI MELIHATLAH KE BAWAH. Memang secara menusiawi, tidak mudah mencari uang dengan cara baik-baik, akan tetapi kehormatannya akan tetap terjamin dalam hubungannya dengan uang yang dicarinya. Maka tidak sedikit yang nampak bekerja lebih keras dengan hati yang resah, berusaha mempertahankan kelangsungan hidup di tengah-tengah kesulitan dunia ini.

     Ketika uang sudah di dapat pun, sering kita bingung kalau disimpan di dalam rumah. Perasaan tidak aman, kuatir jangan-jangan nanti dirampok atau rumahnya kebakaran, maka jalan satu-satunya yang dipandang aman untuk menyimpan uang yaitu di BANK. Sayang sekali, semakin majunya teknologi dengan segala kemudahan dalam menyimpan dan mengambil uang di Bank, ternyata tingkat keamanannya pun justru berkurang. Beberapa tahun ini sering terjadi banyak nasabah kehilangan tabungannya tanpa melibatkan dirinya. Dalam arti DIRAMPOK orang lain secara halus, lewat ATM maupun SMS banking atau entah cara lainnya yang lebih halus! Yang jelas, menyimpan uang di bank sekarang ini tidak dijamin keamanannya, dalam arti uang hilang bukan tanggungan bank! Bahkan kalau pegawai banknya adalah penggemar SABDA Space, anda bisa jadi dapat kalimat special : "TOLOL! BODOH! Uang hilang sendiri kok minta ganti bank, dasar BADUT tidak lucu! YAK-YAK O, WATON BENGOK , memangnya aku nenek moyangmu?  Uang hilang sendiri kok minta ganti, dasar IBLIS!"

Jika demikian, mengapa uangku itu tidak kauberikan kepada orang yang menjalankan uang? Maka sekembaliku aku dapat mengambilnya serta dengan bunganya. (Luk. 19:23)

    Kalau anda nasabah yang lemah  menyanyi saja lagu lama BANK BANK TUT :

Bank Bank Tut
Akal golang galing
Siapa yang kentut
Ditembak raja maling

Bank Bank Tut
Akal golang galing
Siapa yang nyatut
Ditebak suka maling

Bank Bank Tut
Akal golang galing
Sungguh tidak patut
Uang sendiri di maling.
 
     Uang mungkin karya Roh Kudus yang spektakuler dalam menyatukan perekonomian dunia, namun uang juga SINGGASANA IBLIS yang paling empuk. Karena lewat uang, para Setan dengan mudah menjerumuskan semua orang ke dalam NERAKA KEKAL lewat perantaraan uang. Maka,
jangan keburu senang bila pegang uang, siapa tau Iblis sedang duduk dengan santai sambil menunggu kesempatan membujuk anda untuk berbuat dosa.

Semoga Bermanfaat Walau Tak Sependapat.

 

__________________

Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat

Rusdy's picture

Daripada Ribut Soal Uang

... mending dikasih ke si rusdi aja. Ayoook, mari, mari...