Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Brutus di GKI Yasmin

Purnawan Kristanto's picture

 

13584257941527996817
Ibadah Bagimu Negeri. Foto:Purnawan

 

Calpurnia Pisonis memohon suaminya agar tidak memenuhi undangan para senator. Dia memiliki firasat buruk yang akan terjadi pada suaminya, yaitu Julius Caesar, penguasa tertinggi kerajaan Romawi. Meski demikian, Julius Caesar tetap membulatkan tekad untuk hadir karena sudah menjadi kewajibannya. Memasuki ruang senat, Julius melihat  wajah politisi yang tegang.  Julius Caesar berusaha memaklumi situasinya. Dia merasakan para politisi itu memang tidak menyukai kebijakan yang diambilnya. Dengan penuh percaya diri, Julius Caesar menyapukan pandangan ke seluruh hadirin. Dia melihat Marcus Junius Brutus, sahabat karibnya, juga hadir. Julius Caesar pun merasa tenang. Setidaknya ada satu orang yang mendukungnya.

Julius Caesar lalu menyiapkan diri untuk menerima cecaran para politisi. Tapi tiba-tiba, senator Publius Servilius Casca Longus menggebrak bahunya dari belakang. Julius Caesaer limbung kehilangan keseimbangan. Seperti dikomando, senator yang lain mengeluarkan senjata dari balik toganya dan menikam sang kaisar. Julius Caesar terkejut. Tiba-tiba ada kilatan sebilah senjata mengarah tubuhnya. Pangkal senjata itu dipegang oleh Marcus Junius Brutus. Julius Caesar tidak menyangka bahwa orang kepercayaannya justru mengkhianati dirinya.

Dengan menyeringai menahan sakit, Julus Caesar berseru "Et tu Brute?"

Itulah kata-kata terakhir Julius Caesar sebelum akhirnya tewas pada tanggal 15 Maret tahun 44 SM.

****

Entah mengapa kisah pengkhianatan Brutus itu tiba-tiba muncul kembali dalam ingatan ketika saya mengikuti ibadah "Bagimu Negeri" yang diselenggarakan oleh jemaat GKI Bapos Taman Yasmin, Bogor dan HKBP Filadelfia, Bekasi yang mengambil tempat di seberang istana negara, 13 Januari 2013.

Ibadah yang dihadiri oleh ratusan jemaat itu dimulai pada tengah hari. Cuaca yang tidak menentu tak menyurutkan jemaat untuk bertemu dengan Tuhannya. Mereka duduk di atas kursi plastik yang dibawanya sendiri. Sebagian duduk lesehan begitu saja di atas hamparan aspal. Untuk mengurangi sengatan sinar matahari, mereka membawa payung dan topi.
Firman Tuhan disampaikan oleh pdt. Luspida dari HKBP Ciketing yang mengupas tentang Yohanes Pembaptis. Bangsa Israel saat itu sedang dijajah oleh bangsa Romawi. Mereka mengalami ketidakadilan dan penindasan. Karena itulah, mereka menantikan kedatangan sang pembebas yang akan memimpin mereka untuk berperang melawan tentara Romawi. Ketika Yohanes Pembaptis hadir di ruang publik untuk menyerukan pertobatan, bangsa Israel mengharapkan bahwa Yohanes inilah yang akan menjadi sang pembebas itu.  Akan tetapi Yohanes Pembaptis menolak harapan mereka karena sesungguhnya dia hanya pembuka jalan saja. Sang Pembebas yang sesungguhnya akan datang setelah dia.

 

"]13584278081058834329
Pdt. Luspida  [foto: Purnawan

 

Dalam khotbahnya, pdt. Luspida mengajak jemaat agar tidak meletakkan pengharapan kepada manusia, termasuk pula kepada penguasa karena kekuasaan mereka terbatas. Tidak ada manusia yang abadi. Karena itulah, jemaat perlu menyandarkan diri hanya pada Allah. Pendeta perempuan ini menceritakan bahwa dia juga pernah mengalami ketidakadilan ketika HKBP Ciketing diintimidasi oleh kelompok intoleran. Meski demikian, mereka tidak menjadi putus asa karena memiliki pengharapan di dalam Allah.

Usai ibadah, jemaat menyanyikan lagu Indonesia Raya. Setelah itu, Andi dari Komnas Perempuan memberikan orasi untuk mendukung perjuangan mereka. Sebelum berorasi Andi mengajak hadirin untuk menyanyikan lagu "Maju Tak Gentar." Komnas Perempuan memberikan perhatian dan dukungan karena sebagian besar jemaat yang beribadah di seberang istana negara ini adalah kaum perempuan. Andi mengajak mereka agar tak mudah menyerah karena perjuangan mereka bukan sekadar untuk mendapatkan kembali tempat ibadah, tetapi juga untuk kepentingan bangsa dan negara.

 

"]
13584283691874192477
Khusyuk beribadah [foto: Purnawan

 

 

13584327931498478313
Jerry Sumampouw dari PGI foto:Purnawan

 

Setelah itu Jerry Sumanpouw dari PGI (Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia)  juga memberikan sambutan singkat. Isi sambutannya tak jauh berbeda dengan yang diucapkan oleh Andi dari Komnas Perempuan. Akan tetapi kehadiran utusan dari PGI ini menyampaikan pesan yang istimewa, yaitu memberikan dukungan kepada perjuangan GKI Yasmin. Mengapa demikian? Karena ketika PGI mendukung perjuangan GKI Yasmin, ada petinggi di GKI sendiri yang malah menentang perjuangan GKI Yasmin.

Bermula dari pencabutan IMB oleh walikota Bogor, kisah ini dimulai. Jemaat Taman Yasmin adalah Bakal Pos dari GKI Pengadilan, Bogor. Pada periode masa jabatan pertama, walikota Bogor memberikan izin untuk pendirian gedung gereja di perumahan Taman Yasmin. Namun pada periode kedua, walikota Bogor mencabut IMB dan menyegel gedung gereja itu.  Saat itu walikota Bogor mempersilahkan jemaat GKI Yasmin untuk menggunakan jalur hukum jika tidak puas dengan keputusan itu. Sesuai dengan saran walikota, maka jemaat Taman Yasmin menggugat pencabutan itu dan mereka memenangkan perkaranya sampai tingkat Mahkamah Agung, bahkan sampai dengan Peninjauan Kembali. Dalam amar putusannya, MA memerintahkan agar walikota Bogor membuka segel gereja agar bisa digunakan untuk beribadah. Keputusan itu diperkuat dengan rekomendasi yang dikeluarkan oleh Lembaga Ombudsman RI.

Alih-alih menaati putusan hukum, walikota Bogor belum juga membuka segel tersebut. Selama berminggu-minggu Jemaat GKI Yasmin hanya bisa beribadah di trotoar depan gereja.  Situasinya semakin runyam ketika kelompok intoleran masuk dalam konflik ini.  Untuk menghindari kekerasan fisik, maka merekaberibadah di seberang istana negara sembari mengetuk kepedulian presiden RI bahwa ada walikota di Indonesia yang tidak taat hukum.

 

"]
13584291631458572864
Ibadah lesehan [foto:Purnawan

Solusinya sebenarnya sudah jelas: Buka segel di gereja Taman Yasmin. Itu adalah perintah dari Mahkamah Agung. Meski demikian, walikota Bogor masih melakukan manuver yakni menawarkan relokasi. Akan tetapi GKI Yasmin menolak tawaran ini sebab mereka ingin taat hukum.

 

Lalu terjadilah situasi seperti yang dialami oleh Julius Caesar. Petinggi GKI yang seharusnya menjadi pendukung utama GKI Yasmin, justru berbuat sebaliknya. Mereka membubarkan pengurus GKI Bapos Taman Yasmin dan melarang jemaat beribadah di seberang istana negara. Lalu dengan dalih sedemikian rupa, petinggi GKI ini menerima tawaran relokasi itu.

Selama sebelas tahun GKI Yasmin berjuang agar bisa beribadah di gerejanya sendiri. Selama rentang waktu itu, petinggi GKI ini tidak begitu peduli. Namun entah mengapa setelah ada tawaran relokasi, mereka tiba-tiba muncul. "Mereka seperti penumpang yang menunggu di tikungan terakhir," kata salah satu jemaat dengan getir.

Perjuangan GKI Yasmin bukan sekadar upaya untuk mendapatkan kembali tempat ibadah. Upaya mereka adalah simbol gerakan masyarakat untuk menegakkan keadilan di bumi Pancasila. Ini adalah kesempatan bagi GKI menorehkan sejarah emas sebagai pihak yang turut memajukan hak asasi manusia di Indonesia. Pada zaman dulu, GKI telah turut mempersembahkan seorang Yap Thiam Hien yang ikut memajukan penegakan hukum di Indonesia. Kiranya semangat Yap Thiam Hien itu juga menginspirasi GKI untuk selalu patuh pada hukum; bukan malah mengakalinya dengan berbagai dalih.

***

1358432624151377697

"Et tu, Brute" itu artinya "Engkau juga Brutus?"

Dengan hati perih Julius Caesar hendak menyampaikan pesan, "Kamu adalah sahabat yang kupercayai, tapi mengapa kamu ikut mengkhianati aku?" Suasana batin serupa dialami oleh jemaat GKI Yasmin. Selama bertahun-tahun mereka mampu menhadapi cercaan dan intimidasi dari luar dengan tabah. Namun ketika pihak yang diharapkan membela justru melawan, maka perjuangan GKI Yasmin semakin berat.

Penafsir lain memberikan perspektif baru soal ucapan ini. Penafsir itu mengatakan bahwa Julius Caesar hendak menyampaikan pesan kepada Brutus, "Suatu saat kamu juga akan dikhianati." Jangan pernah bekerja sama  dengan komplotan orang yang mengajakmu  berkhianat karena suatu saat mereka tak segan-segan akan mengkhianatimu jika mereka tidak butuh kamu lagi.

13584327281137899880

/

13584329691495823458


Tulisan ini adalah pendapat saya pribadi. Tidak mewakili pandangan gereja saya atau isteri saya.

 

__________________

------------

Communicating good news in good ways

manguns's picture

Brutus: penghianat atau pejuang

Brutus - Sejarah dan kebenarannya selalu ditulis dari persepsi pemenang.

Romawi mulanya berkembang pesat dg sistem pemerintahan republik. Keluarga Brutus adalah keluarga paling terpandang krn nenek moyangnya adalah pendiri sistem republik tsb, 500 SM.

Julius Caesar (JC) dg alasannya sendiri, memberontak meruntuhkan sistem republik menjadikan dirinya diktator dg modal pasukan yg dikuasainya. Perang sipil antara pasukan rowawi republik/senat dan pasukan romawi JC, dimenangkan JC. Brutus termasuk salah seorang komandan pasukan republik yang kalah. Setelah itu JC membentuk senat boneka, utk mendapatkan legitimasi, JC sekuat tenaga merangkul Brutus, menyebutnya sebagai sahabat, krn kredibilitas keluarga Brutus selaku founding father, mirip keluarga Sukarno di Ind.

Karena situasi kondisi sudah demikian memprihatinkan, tidak ada cara lain utk menyelamatkan republik dari kediktatoran, brutus guna menyelamatkan legacy keluarganya, mengambil tindakan pamungkas, membunuh JC diruang senat. Untuk saat itu republik terselamatkan.

Sejarah selanjutnya ternyata tidak berpihak ke republik, kelompok pemberontak memiliki dua tokoh terkenal Mark Anthony (kisah cleopatra) dan Octavian Caesar (yg nantinya menjadi Augustus Caesar, kaisar romawi yg memerintahkan sensus saat kelahiran Tuhan Yesus). Singkat cerita rowawi tidak lagi menganut sistem republik tapi kembali ke diktator (emperor/kaisar).

Terhadap judul Brutus di GKI Yasmin, dari sudut pandang republik, Brutus adalah pejuang yang berupaya mengembalikan kejayaan republik. Brutus adalah complement

Terhadap Gereja Yasmin (juga HKBP Philadephia), saya tidak tahu dan berusaha tidak mau tahu detil permasalahan, karena sudah menjadi trend kristen di Indonesia untuk fokus dengan urusannya jemaatnya sendiri. Jemaat lain, kalau bukan dikatakan sesat, non-sesama, bukan kalangan sendiri atau denominasi lain. Tetapi ibadah ditempat umum adalah demonstratif dan sensasional, Tuhan Yesus sudah mengajarkan Allah tidak akan memberikan upah.

Masalah penindasan di alkitab adalah hal biasa, bahkan cenderung menjadi kerinduan ber-martir-ria bagi iman-iman yang teguh (zealot) sepanjang masa. Kalau memang ibadah demonstran tersebut mau mengambil referensi alkitab, lebih baik merujuk jemaat yang dimakan singa di colloseum jaman Nero.

Masalah larangan membangun BANGUNAN gereja adalah masalah birokrasi dan politik yang burujung pada IMB Jangan salahkan Allah kalau pembangunan gereja selalu akan bermasalah. Kesalahan ada pada orang kristen indonesia yang tidak mampu berpolitik. Mungkin karena terbiasa self-rightneous dan iman 'hakul yakin' Allah akan menurunkan bentara malaikatnya membereskan semua masalah, sim salabim, mukjizat. Urusan politik adalah: bersatu, menggalang dan kompromi.

Banyak siasat atau trik politik. IMB dicabut adalah hal lumrah apalagi demi alasan ketertiban umum. Seorang Pejabat menafikkan keputusan pejabat lain adalah lumrah. Normal kalau walikota mendahulukan konstituennya, karena bukan Mahkamah Agung yang membayari kampanye. Adalah ketotolan penduduk kristen KOTA Bogor yang tidak mampu menyalurkan aspirasi politknya ke satu partai yg nantinya cukup kuat menekan birokrasi. Historis golkar, demokrat, PDS adalah loyo, harusnya kristen bogor mulai berhitung ke PDI atau Gerindra. Jangan hanya buka alkitab cari referensi ayat. Ingat nasihat Rasul Petrus agar kristen bogor berbuah lebat, 2 Pet 1 5-7 (iman dilengkapi virtue + knowldege +  self-control + steadfastness + godliness + brotherly affection+ Christian love).

Tentang hak azazi, adalah hal yang harus diperjuangkan, termasuk dengan kekerasan sebagai jalan pamungkas. Adalah kacau menafsirkan, Mat 5:9 EIRÊNOPOIOS - peace maker - pembawa damai,  sebagai menghindari kekerasan fisik. Tuhan Yesus mengajarkan umatnya menjadi pembawa damai bukannya penakut, silahkan menggunakan kekerasan kalau diperlukan. Mungkin nasihat Gandhi lebih jelas: It is better to be violent, if there is violence in our hearts, than to put on the cloak of nonviolence to cover impotence.

Sejarah mencatat tokoh kristen Lucinius yg mendampingi Konstantin berperang, pada akhirnya menjadi pembisik Kaisar Konstantin yg pagan, menerbitkan dekrit mengakhiri penindasan kristen di romawi yg berujung menjadikan kristen sebagai agama negara romawi, yg menjadi mukjizat kristenisasi seluruh dunia (zaman itu)

Selama ke-esaan gereja hanya lip's service (papal, episcopal, konggregasi, presbiter), penindasan bergereja akan tetap terjadi. Itu Rencana Allah (God's Design) bagi kristen Indonesia.

(notes: bergereja tidak identik dg beribadah) Daripada bergereja di Depan Istana Negara, lebih baik beribadah bersihin sampah agar tak masuk ke katulampa, ... kasihan kristen di jakarta dikirimi air dan sampah oleh kristen bogor. 17 Jan 2013 Jakarta banjir parah.

Heil Brutus, quo vadis kristen indonesia

 

guestx's picture

BENAR....BENAR..., TAPI TIDAK BERHUBUNGAN

Terhadap Gereja Yasmin (juga HKBP Philadephia), saya tidak tahu dan berusaha tidak mau tahu detil permasalahan,

itu hak Anda, dan pasti baik buat Anda

karena sudah menjadi trend kristen di Indonesia untuk fokus dengan urusannya jemaatnya sendiri.

gw jg sependapat,...tapi apa hubungannya kedua frasa ini? apakah Anda bermaksud mengatakan "gw jg gak mikirin urusan elo, wahai GKI Yasmin dan HKBP Philadelpia"? lantas mengapa Anda perlu berkomentar tentang masalah mereka ?

 

 

Tetapi ibadah ditempat umum adalah demonstratif dan sensasional,

benar

Tuhan Yesus sudah mengajarkan Allah tidak akan memberikan upah.

Alkitab menuliskan begitu,...tapi kebaktian Minggu di seberang istana bukan untuk mencari upah, hanya perwujudan pernyataan keputusasaan sekelompok warga negara yang haknya tak dibela oleh pemimpin tertingginya.



Jangan salahkan Allah kalau pembangunan gereja selalu akan bermasalah.

kata siapa jemaat GKI Y dan HKBP P menyalahkan Allah ?

Kesalahan ada pada orang kristen indonesia yang tidak mampu berpolitik.

pendapat Anda. pasti benar menurut Anda, bukan kesimpulan yang sudah diterima umum.

Mungkin karena terbiasa self-rightneous dan iman 'hakul yakin' Allah akan menurunkan bentara malaikatnya membereskan semua masalah, sim salabim, mukjizat.

ini dugaan Anda. siapa bisa menentang dugaan Anda ?

Adalah ketotolan penduduk kristen KOTA Bogor yang tidak mampu menyalurkan aspirasi politknya ke satu partai yg nantinya cukup kuat menekan birokrasi. Historis golkar, demokrat, PDS adalah loyo, harusnya kristen bogor mulai berhitung ke PDI atau Gerindra.

oh ya? inikah misi Anda ? setelah menunjukkan kesalahan kristen indonesia yang tidak mampu berpolitik dan melontarkan dugaan kenaifan iman 'hakul yakin' orang kristen, serta ketot(l?)olan kristen KOTA Bogor yang tidak mampu mampu menyalurkan aspirasi politknya ke satu partai yang nantinya cukup kuat menekan birokrasi, Anda mengusulkan...hei, gabung dong ke PDI atau Gerindra.

Jangan hanya buka alkitab cari referensi ayat. Ingat nasihat Rasul Petrus agar kristen bogor berbuah lebat, 2 Pet 1 5-7 (iman dilengkapi virtue + knowldege +  self-control + steadfastness + godliness + brotherly affection+ Christian love).

Anda mengutip dengan benar, tapi gak nyambung dengan kesimpulan Anda bahwa perlu cari cantolan kekuatan politik.

 

Tuhan Yesus mengajarkan umatnya menjadi pembawa damai bukannya penakut,

benar, ada ayatnya

silahkan menggunakan kekerasan kalau diperlukan.

benar di dunia nyata; tapi, dimanakah itu tertulis dikatakan Yesus ?

Sejarah mencatat tokoh kristen Lucinius yg mendampingi Konstantin berperang, pada akhirnya menjadi pembisik Kaisar Konstantin yg pagan, menerbitkan dekrit mengakhiri penindasan kristen di romawi yg berujung menjadikan kristen sebagai agama negara romawi, yg menjadi mukjizat kristenisasi seluruh dunia (zaman itu)

ini maksudnya apa ? gak nangkap gw. suatu kebanggan atau suatu aib ?


Selama ke-esaan gereja hanya lip's service (papal, episcopal, konggregasi, presbiter),

tampaknya begitulah faktanya... gw sependapat

penindasan bergereja akan tetap terjadi.

ini sudah dinubuatkan, benar sedang terjadi...tapi gak nyambung dengan argumen ketidakesaan.

 

Itu Rencana Allah (God's Design) bagi kristen Indonesia.
Anda punya detail God's Design bagi kristen Indonesia? Mohon di-share di sini. Thanks.

__________________

------- XXX -------

manguns's picture

Semoga lebih nyambung, fokusnya IMB gereja

Sudah menjadi sifat manusia kalau MERASA tertindas akan mencari simpati, kalau sedang diatas, tak sadar sedang menindas. Kalau gereja sedang makmur enjoy aja. Masih belum lupa tuh warga HKBP saling mengusir jemaat lawannya dari gedung gereja.

Saat tertayang dimedia masa orang kristen berdemonstrasi seputar IMB, saya khawatir akan berimbas pada kenyamanan kebaktian, pengurusan IMB ditempat lain, belum lagi akan ikut2-an tercap tidak taat aturan. Sudah banyak kejadian dijabotabek gereja/panti asuhan didemo/ditutup akibat sekelompok kristen tertangkap tangan diduga kristenisasi.

Sebelum kristen Indonesia memperjuangkan IMB gereja, diputuskan dulu oleh kaum kristen kepantasan batasan jenis gereja (denominasi) yang diperkenankan ada disuatu wilayah (rt/rw? kelurahan/desa? kecamatan?). Birokrat yang simpatik terhadap perjuangan ini, terganjal urusan ini. jangan cengeng mengeluh hak nya tidak dilindungi pejabat. Hak itu diperjuangkan, direbut, dan dipertahankan.

Saya memimpikan aspirasi orang kristen tersalurkan dalam satu partai. Partai berinisiatif menggugat perijinan mesjid di sekitar rumah orang kristen.Toh diatur bahwa pendirian rumah ibadah harus ada tandatangan warga. Gunakan prinsip dan aturan yang sama. Strategi yg terbaik adalah menyerang. Tapi memang dasar penakut, bersembunyi dibalik lagu anti kekerasan.

Kalau anda tidak mampu menangkap masukan atas permasalahan imb gereja di Ind, ya sudah ... silahkan andalkan metode konvensional: berdoa dengan tekun, kalau perlu safari doa 24x7. Ane akan kontribusi kopi gula.

Keimanan anda harus terus menerus dilengkapi dengan virtue, virtue dilengkapi dengan knowledge ... dst. Saya sudah memberi kisi2 bahwa solusi IMB adalah knowledge urusan politik dan birokrasi. WARGANEGARA kristen memperkuat knowledge dibidang ini shg menjadi master. Setelah  itu ....steadfastness. Enampuluh tahun merdeka kok orang kristen masih berkutat diurusan IMB? ... semoga sekarang nyambung.

Tuhan Yesus menggunakan kekerasan rasanya ada tuh tertulis saat menjungkirbalikkan hal-hal yang mencemarkan Bait Allah. Jaman dahulu para uskup mengenakan jubah merah, sebagai ungkapan kerelaan menumpahkan darah bila kerajaan Allah terancam.

Lucinius mendampingi perjuangan Konstantin yg pagan, Sehingga akhirnya bisa memutarbalikan kondisi dari semula kemaat kristen ditindas romawi menajdi bebas beribadah, sampai akhirnya menjadi agama negara. Gunakan prinsip yg sama,  tokoh kristen bogor yang mengdorong pencalonan walikota/dprd yg akhirnya nanti bisa memuluskan kebijakan IMB.

God's Design adalah kalau orang kristen tidak mampu berpolitik, IMB gereja akan terus dipersulit. Pada akhirnya stamina kristiani habis untuk urusan remeh temeh. Boro-boro mewujudkan pekerjaan besar, misalnya gedung gereja setara hagia sofia.

guestx's picture

gereja ingin aman? berpolitiklah! amin, saudaraku ?!

fokus tulisan Purnawan Kristanto adalah : pencabutan IMB GKI Taman Yasmin. esensinya : gereja mengikuti aturan yang dibuat oleh negara. lalu, ada perselisihan dengan pihak tertentu, karena setelah mematuhi aturan negara, GKIY tak mendapatkan haknya. maka mereka membawanya ke ranah hukum; menjalani proses peradilan pada berbagai tingkatan untuk memperjuangkan, merebut dan mempertahankan haknya, jelaslah bukan sekedar berdoa minta mujizat 'kan?

soal banyak gereja berkelahi internal tanpa malu, itu semua tahu dan memang sangat memuakkan, tapi itu soal yang terpisah dengan IMB GKIY yang dicabut. itu baru relevan disinggung kalau GKIY merengek minta IMB gereja baru karena pecah dgn gereja lama. soal lembaga kristen didemo karena tertangkap tangan diduga kristenisasi, itu pun tak ada kaitannya dengan IMB GKIY yang dicabut; itu baru relevan disinggung kalau pencabutan IMB GKIY karena alasan melakukan pemurtadan masyarakat sekitar.

merancang aturan IMB yg lebih memenuhi rasa keadilan dan kenyamanan bagi semua pihak, itu soal terpisah dari pencabutan IMB GKIY. aturan yang sesuai dengan kepentingan org kristen tidak harus diperjuangkan melalui "satu partai yang mengaspirasikan suara orang kristen" (karena tidak dalam semua hal orang kristen satu suara). tidak juga org kristen harus satu suara mendukung calon legislator atau eksekutif tertentu.

manuver politik yang mengatasnamakan wakil kelompok kristen hanya membuat warga negara indonesia kristen tampak memiliki agenda tersendiri yg berbeda dgn wni lainnya. mau memperjuangkan aturan pembangunan rumah ibadah yang adil di legislatif dan di birokrasi? lakukanlah itu bukan untuk kepentingan bangun gereja, tapi juga untuk bangun wihara, kelenteng, kuil, masjid Sunni/Syiah/Ahmadyah, pura, sinagog dll; bergabung dan meleburlah dengan komponen bangsa yang lain untuk memperjuangkannya. banyak saudara non-kristen yg punya concern yg sama.

Ingat nasihat Rasul Petrus agar kristen bogor berbuah lebat, 2 Pet 1 5-7 (iman dilengkapi virtue + knowldege +  self-control + steadfastness + godliness + brotherly affection+ Christian love).

gw sependapat bhw orang-orang kristen perlu berbuah dan menyajikan "manfaat" (virtue, knowledge,love etc) bagi komunitas di mana mereka berada. itu mirip dgn Yusuf di zaman Raja Firaun, Daniel dkk di zaman Raja Nebukadnezar, ratu Ester di zaman Raja Ahasyweros. keberadaan mereka menjadi berkat bagi pemimpin dan bagi masyarakat di mana mereka bermukim. kepentingan komunitas kaum Israel terpelihara karena pengaruh individu-individu yang istimewa ini, bukan hasil pat gulipat para politisi yg tawar menawar berdasarkan kekuatan jumlah suara konstituen atau kekuatan uangnya dan diam-diam punya kepentingan pribadi dalam transaksi tersebut.

God's Design adalah kalau orang kristen tidak mampu berpolitik, IMB gereja akan terus dipersulit.

nubuatan yang layak diperhatikan, khususnya menjelang pemilu 2014 :-)

__________________

------- XXX -------

manguns's picture

Ribuan tahun gereja identik dg politik

IMB Gereja Yasmin adalah isu nasional yg berpangkal di skb 3 menteri, panggung inkompetensi politik kristiani Ind paska th 80-an. Umat kristiani ind semakin loyo tidak mampu menahan lahirnya produk hukum penindasan. Karena apa? selain ketiadaan tokoh nasional bermutu dilengkapi umat keasikan berjemaat sendiri2. (semoga nyambung: keesaan gereja dan ketokohan. Ttg ketokohan: contoh jaman dulu Lucinus, Ind pra 70-an ada jesuit bernama Beek)

IMB adalah KEWENANGAN walikota/bupati, presiden MA pbb boleh saja berkata lain (jaga image). IMB dicabut ..ajukan ijin baru yg pastinya akan ditolak. Kalau upaya hukum, sy agak heran kenapa jalur PTUN tidak digunakan? kok malah MA? ane nggak mau tau ah.. gelap.

Ada banyak trik dari gelap sampai terang memandulkan kewenangan itu. Belajarlah ... knowledge. Mis. Pedagang kaki lima saja nggak refot mikirin ijin.

Tetapi janganlah bergerombol dipinggir jalan, macet sampah dll. Karena nangis2 IMB gereja dimuka umum, Allah bukannya Termuliakan omnipotent malah tercap umum tuhannya kristen sebagai loyo.

--------

Ribuan tahun agama, terutama kristiani digunakan sebagai alat politik. Pada saat umat inkompeten tandanya sedang tertindas. Kalo kompeten dia pasti menindas. Itu hukum alam dan fakta sejarah. Org kristen saat berkuasa paling senang menindas. Saat minoritas pun kalo berkuasa akan menindas (contoh relevan sesuai artikel: masih banyak jemaat HKBP yg belum terpanggil pulang sejak terusir)

Mesias yg dalam perjanjian lama adalah harapan kemerdekaan/kebebasan bagi bangsa jahudi yg tertindas (dijajah, diserakkan, diperbudak, diusir), esensinya adalah POLITIK.

-----

merancang aturan IMB yg lebih memenuhi rasa keadilan dan kenyamanan bagi semua pihak .... mau memperjuangkan aturan pembangunan rumah ibadah yang adil ...

Tampaknya diskusinya semakin koheren. Siapa yg Anda maksudkan mengerjakannya? seraphim? beelzebul?

Dalam kerajaan demokrasi Indonesia (alkitab hanya mengenal istilah kerajaan), hal itu adalah tugas warganegara. Kalau anda kerja sendirian bakalan memble aje. Berjemaahlah (bersekutulah), utus jemaat yg terbaik, bekali, lengkapi, persenjatai ... urapi dan doain.

qed

-----

Semoga Mas Pur tidak merasa terganggu artikelnya terkomentari, karena niatnya enrichment, salam.

guestx's picture

IMB rumah ibadah : dari soal hukum ke soal politik

ane nggak mau tau ah.. gelap.

hehehe...yah udah gak usah dibahas lanjut.

Ribuan tahun agama, terutama kristiani digunakan sebagai alat politik.

apakah kemesraan politik dan gereja itu membanggakan atau memalukan? dimanakah pusat kekristenan Konstantinopel sekarang ? mengapa ada berita bahwa kristen bisa menjadi agama minoritas di beberapa negara eropa dalam waktu yang tidak lama lagi ?


Siapa yg Anda maksudkan mengerjakannya? seraphim? beelzebul?
[...] Kalau anda kerja sendirian bakalan memble aje.


duh, siapa yang ngajak seraphim dan belzebul ke ruang rapat dewan dan rakor menteri? siapa bilang harus kerja sendirian ? kita sepakat : itu adalah tugas bersama warganegara Indonesia yang punya wewenang untuk itu. bedanya adalah : Anda berharap org kristen di lingkaran tsb sbg "utusan" yg aktif menyuarakan kepentingan kristen dan menggalang kekuatan untuk menggolkan kepentingan kristen, sementara gw melihat kekristenan cukup sebagai dasar moral bukan sebagai kekuatan politik(atau massa, ekonomi, jaringan) yang bisa dipakai untuk menegosiasi kebijakan. bukan gw menampik keberadaan "org" kristen di pusat-pusat pengambilan keputusan, tapi gw berharap influence mereka berasal dari "buah-buah kekristenan" (buah roh, hikmat, pengetahuan, pengharapan etc) yang menggarami dan menjadi berkat bagi negeri ini. 

begitu dulu, ya, lama-lama gw jg bisa jadi oot ni, nanti kita disuruh minggir oleh PK.

__________________

------- XXX -------

Rusdy's picture

@guestx: Ngikutan Oot

Keburu pada oot, ngikutan oot:

Andai, misal, ngeyel, "buah-buah kekristenan" (buah roh, hikmat, pengetahuan, pengharapan etc) berhasil menggarami dan menjadi berkat bagi negeri ini, tapi negri ini tidak mengenal Yesus (bagaimana buah-buah Kristen dikenal tanpa Yesus, that's different topic), apa ini lebih baik?

Ngambil contoh ekstrim, andai (andai loh yah) semua warga Indo jadi Mother Theresa, tapi versi yang nggak mengenal Yesus, apa lebih baik?

Temen agnostik gue juga nanya hal yang sama, "Apa salahnya jika manusia bermoral mulia secara kemanusiaan, tapi tidak mengenal Tuhan?" Walau gue tahu, dari Alkitab, bahwa ini sama buruknya dengan para pembunuh dan pemerkosa, karena cuman Yesus yang sempurna, dan sisanya adalah 'Anugerah'. Masalahnya, menjual ide kekristenan ke 'humanist' bak temen gue ini, susah banget. Mungkin ini maksud Yesus, "Aku datang untuk mengobati orang sakit, bukan orang sehat".

Nah, menurut gue, apa tidak lebih baik membiarkan negara Indo yang korup dan berantakan, karena berbuat baik lebih gampang dan keliatan kekristenannya? Contoh, si Ahok: Banyak yang berdecak kagum atas kredibilitasnya, karena nggak ada yang kayak dia sebelomnya. Sapa tau banyak yang jadi tertarik sama kekristenan, karena perbuatan baiknya ini. Di negara2 maju, perbuatan Ahok ini dipandang normal, ya karena memang harusnya begitu. Tapi, di Indonesia yang korup dan berantakan, wah wah, bak malaikat ini mahluk.

Ngeliat negara-negara Barat yang post-christian, dimana hukum-hukum dan sistem yang diterapkan alhasil revolusi kristen, penduduknya sekarang malah 'apatis', alias tidak peduli akan Tuhan. Nggak heran kekristenan udah jadi minoritas di komunitas negara maju. 'Buah-buah Kristen' bukan lagi milik orang Kristen, tapi ya dipandang normal. Banyak yang jadi berpandangan, "Buat apa mengenal Yesus?".

In short, sepertinya memperkenalkan Yesus kepada sesama susah yah. Makanya butuh 'Anugerah' kali, serba salah. Gimane menurut lu?

 

DISCLAIMER:

1. Jelas-jelas nggak mengatakan 'mengenal Tuhan' tapi moral bobrok lebih baik, because there is no such thing...

2. Dalam topik jemaat GKI Yasmin mempertahankan haknya bergereja, menurut gue nggak ada jawaban salah atau bener. Mudah-mudahan nggak jadi batu sandungan, gitu ada deeh...

 

----

 

Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat, dan dengan hati nurani yang murni, supaya mereka, yang memfitnah kamu karena hidupmu yang saleh dalam Kristus, menjadi malu karena fitnahan d  mereka itu. 1 Petrus 3:15-16

guestx's picture

@Rusdy, tak ada Yesus pun tak mengapa...and other topics

mas PK, mohon numpang lagi lapaknya untuk ngobrol oot dengan om rusdy, ya...

Banyak yang jadi berpandangan, "Buat apa mengenal Yesus?"

jika hidup ini berawal di kelahiran dan berakhir di kematian semata-mata sebagai proses biologis, gw rasa dunia tak begitu memerlukan Yesus untuk membuat tempat dimana kita hidup ini menjadi lebih baik. para humanist dan agnostik punya argumen bahwa "moral" tidak harus berasal dari kepercayaan pada Super Being; kebaikan dan etika dimungkinkan muncul dari kesadaran manusia yang tak berTuhan. pandangan ini terbuka untuk diperdebatkan (Nathan L. King, Robert K. Garcia "Is Goodness without God Good Enough?: A Debate on Faith, Secularism, and Ethics"); yang jelas, kalau cara pandang itu dianut, rada logis juga kalau Tuhan dan Yesus tak diperlukan.

mnrt gw, Yesus hanya relevan jika kita memercayai bahwa manusia punya kebutuhan untuk berbaikan dengan Penciptanya dan mendapatkan kembali segala hal-hal yang baik yang disediakan olehNya bagi manusia. tentu saja, soal "ada Tuhan", "ada pelanggaran hukum Tuhan", "ada pemulihan hubungan" cuma non-sense bagi pemeragu ketuhanan, dan merupakan ajaran tak berguna dalam rangka membuat dunia yang lebih baik bagi umat manusia.

"buah-buah kekristenan", dalam pandangan gw, adalah byproduct dari being a christian, bukan tujuan dari kekristenan. obyektif seorang kristen adalah untuk mendapatkan hidup yg kekal, less than that ... tak perlu jadi kristen; other alternatives may be just as good or even better.

"buah-buah" yang dihasilkan oleh para kristen seharusnya menjadi berkat bagi komunitas dimana mereka berada; apakah itu membuat komunitas dimana mereka berada jadi penasaran ingin mengenal Yesus lebih lanjut (dan later mengikut Yesus) adalah soal lain. { analogi : bukankah Tuhan berbaik hati kepada orang Israel membagi-bagi manna dan burung puyuh dalam perjalanan ke kanaan, tapi tak membuat para turunan Yakub seluruhnya taat pada Tuhan ?}.

"buah-buah" membuat orang Kristen dirasakan baik dan berguna, bukan sebagai ancaman oleh non-Kristen. "buah-buah" dihasilkan orang Kristen secara natural, karena begitulah aturan tumbuhan : "carang-carang" yang melekat pada "Pokok" nya mau-tak-mau akan menghasilkan buah yang sesuai dengan pohonnya. akan jadi pertanyaan : layakkah seorang menyebut diri Kristen, sedangkan buah yang dihasilkannya berbeda dengan teladan Kristus yang menjadi Pokok - nya? nah, kalau memang buah itu ternyata beracun, wajar saja kalau orang menolak Pokok darimana buah tersebut berasal.

Nah, menurut gue, apa tidak lebih baik membiarkan negara Indo yang korup dan berantakan, karena berbuat baik lebih gampang dan keliatan kekristenannya?

hehehe... pemikiran subversib nih :-).

mnrt gw, setiap kali org Kristen berdoa "datanglah kerajaanMu", sesungguhnya mereka terlibat dalam konspirasi menghadirkan Tuhan di mana mereka berada, dan dimana Tuhan berada tidak elok ada korupsi dan keberantakan. sepengamatan gw, di negeri yg korup ini, org2 kristen turut berpartisipasi aktif dalam berkorupsi, tak jarang jadi inisiator pula... gimana bilang kekristenan bisa terlihat baik ? satu Ahok tak bisa menggantikan sederetan nama Kristen yang digulung oleh KPK.


In short, sepertinya memperkenalkan Yesus kepada sesama susah yah. Makanya butuh 'Anugerah' kali, serba salah. Gimane menurut lu?

memperkenalkan Yesus sebagai guru moral agaknya tidak terlalu sulit, asalkan tidak menempatkanNya di atas guru moral yang lain. memperkenalkan Yesus sebagai nabi lebih sulit, karena harus didahului kepercayaan adanya Tuhan yang mengutus nabi-nabi. memperkenalkan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat...itu paling sulit...perlu tuntunan Roh Kudus.

__________________

------- XXX -------

moron's picture

Nimbrung OOT

Salam numpang nimbrung yah Cool

mnrt gw, Yesus hanya relevan jika kita memercayai bahwa manusia punya kebutuhan untuk berbaikan dengan Penciptanya dan mendapatkan kembali segala hal-hal yang baik yang disediakan olehNya bagi manusia.

Tulisan GuestX diatas sungguh eye catching buat saya karena kesimpulannya mirip dengan pergumulan saya belakangan ini. Entah bagaimana awalnya, saya merasa kecenderungan di masa kini adalah bahwa kita tidak membutuhkan Tuhan. Hidup kita sebagai manusia cukup diatur dengan yang namanya kemanusiaan. Karena apapun agamanya, selama kemanusiaan dipraktekkan, sejauh ini terbukti bahwa hidup antar manusia menjadi lebih baik. Kadang malah agama menjadi sumber perpecahan diantara satu manusia dengan manusia lainnya.

Tapi, di pihak lain, saya ingat Yesus pernah berkata bahwa ada 2 hukum terutama. Yang pertama adalah kasihilah Tuhan dengan bla bla bla, dan yang kedua adalah kasihilah sesama manusia bla bla bla. Hasil renungan saya diatas cenderung berat ke hukum kedua saja. Sementara sampai saat ini saya belum bisa menemukan apa gunanya hukum pertama untuk kita manusia. 

Jadi kebetulan ada obrolan antara GuestX dan Rusdy ini, saya numpang bertanya, kira-kira, apa sih yang didapatkan oleh manusia jika kita berbaikan dengan Penciptanya (alias Tuhan Yesus, dalam hal ini) ? Apa sih segala hal baik yang Dia sediakan bagi kita manusia yang tidak dapat diberikan oleh paham kemanusiaan ?

Saya tahu bahwa topik ini mungkin ga bisa dijawab dengan eksak, tapi segala hasil renungan apapun mungkin bisa membantu; minimal untuk meletakkan dasar bagi perenungan yang lebih dalam.

Terima kasih.

Rusdy's picture

@moron: oot take 4

"Apa sih segala hal baik yang Dia sediakan bagi kita manusia yang tidak dapat diberikan oleh paham kemanusiaan?"

Menurut saya, para 'humanist' (agnostic, dll) terlalu meremehkan peran moral kristenisasi dalam sejarah manusia. Banyak moral2 yang diterapkan di jaman sekarang, alhasil revolusi kristen di masa lampau.

Boleh denger dari pakar Alkitab: Walaupun Alkitab mengakui manusia mampu memiliki moral-moral baik tanpa perlu mengenal Tuhan (saya mencontoh bangsa mesir di atas), ini alhasil serpihan ciptaan yang pada awalnya 'baik'. Maksud saya, walaupun dosa telah merusak ciptaan yang awalnya 'baik' ini, serpihan2 kebaikan masih tersisa (contoh di realm fisik: keindahan penciptaan yan dirusak oleh bencana alam). Tapi ini topik lain (butuh ke-oot-an tingkat tinggi). Let's move on:

 

"saya numpang bertanya, kira-kira, apa sih yang didapatkan oleh manusia jika kita berbaikan dengan Penciptanya (alias Tuhan Yesus, dalam hal ini) ?"

Ngutip GuestX aja deh:

"hidup yg kekal, less than that ... tak perlu jadi kristen; other alternatives may be just as good or even better. "

 

Buat apa hidup susah-susah di dunia kalau yang tak mengenal tuhan pun hidupnya lebih baik? Yeremia aja sempet ngomel sama YHWH, "Tetapi aku mau berbicara dengan Engkau tentang keadilan: Mengapakah mujur hidup orang-orang fasik, sentosa semua orang yang berlaku tidak setia?" (Yeremia 12:1).

Saya sendiri, juga mengamini ini. Menurut saya (subjektif), panggilan mengikut Kristus di dunia sama sekali tidak menarik (dibanding tidak mengikut). Mesti melayani, dijanjikan pedang (Mat 10:34), dll yang nggak enak.

Bagi manusia yang mengidamkan 'janji-janji surga', ya mungkin hidup kekekalan ada menariknya (dimana penciptaan yang awalnya baik dikembalikan). Walau menurut saya, 'janji surga' ini tidak akan bertahan lama kalau matanya belum 'dicelikan' oleh 'anugerah', persis seperti perumpamaan penabur di Matius 13.

Saya sendiri, sepertinya termasuk salah satu orang Kristen yang tumbuh di "semak berduri" (Matius 13:7). Soalnya, kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan memang menghimpit firman sehingga saya tidak berbuah...

 

moron's picture

OOT Take 5

Buat apa hidup susah-susah di dunia kalau yang tak mengenal tuhan pun hidupnya lebih baik? Yeremia aja sempet ngomel sama YHWH, "Tetapi aku mau berbicara dengan Engkau tentang keadilan: Mengapakah mujur hidup orang-orang fasik, sentosa semua orang yang berlaku tidak setia?" (Yeremia 12:1).

Bagi kondisi dan perenungan saya, keluh-kesah Yeremia ini kurang sesuai karena yang dia keluhkan adalah seputar kemujuran dan kemakmuran. Entah bagaimana awalnya, saya cenderung percaya bahwa Tuhan tidak terlalu peduli dengan kemakmuran umatNya. Ada tokoh-tokoh Alkitab yang memang diberkati dengan kekayaan dan kemakmuran dan apapun yang menyertai hal itu, tapi banyak juga yang hidupnya melarat "senen kemis", bahkan diuber-uber dan mengalami segala hal buruk yang mengikutinya. 

Di keseharian saya, ada banyak teman non Kristen. Level ekonomi kami semuanya sama, karena kebetulan kamu bekerja di perusahaan yang sama dan di level employee yang sama. Lalu karena kami benar-benar bergaul karib, saya tahu bener tentang sifat / perilaku / refleks mereka ketika berada dalam tekanan karena dikejer deadline. (Catatan: Saya percaya bahwa sifat asli seseorang baru akan terlihat ketika dirinya diberi tekanan yang besar). Dan mereka itu BAIK ... sangat baik sampai seringkali saya merasa malu dengan karakter saya sendiri. 

Satu hal yang terpikir adalah, masak iya orang-orang baik ini nantinya akan masuk neraka hanya karena kebetulan mereka bukan Kristen ? 

Ketika saya bergumul, di kepala ada pemikiran bahwa hukum tentang mengasihi sesama manusia adalah nomor DUA ... nomor SATU nya adalah tentang mengasihi Allah. Mungkin itulah sebabnya bahwa andai kekristenan benar, maka mereka pasti akan masuk neraka.

Makin dipikir, rasanya makin nggilani. Tuhan macam apa yang menciptakan seseorang, lalu walaupun orang ini baik, dia tetap dihukum hanya karena somehow si Tuhan tidak pernah memperkenalkan diri pada orang tadi ?

Kembali timbul pemikiran lain, bukankah kita adalah tanah liat belaka ? Bukankah tanah liat tidak berhak untuk memprotes Sang Pencipta ? Bukankah Sang Pencipta punya hak prerogatif untuk memilih sesuka hatiNya ?

Ya, itu benar, tapi itu berarti Dia sangat otoriter. Apa bedanya dia dengan Hitler dan segala diktator lainnya ?

Saya merasa bahwa mungkin ada flaw dalam pemahaman saya sampai jadi sebegini "hancur" nya. Alasannya adalah saya susah untuk menerima bahwa Tuhan Yesus yang katanya adalah kasih itu sendiri ternyata bisa sangat otoriter "seenak jidat". Saya yakin bahwa saya salah karena Tuhan tidak mungkin seperti itu ... masalahnya saya nggak tahu dimana letak flaw itu.

Tentang perumpamaan penabur, saya berpikir bahwa buat temen-teman saya tadi, mungkin mereka adalah jenis tanah lain yang "kebetulan" tidak masuk di area yang ditaburi. Mungkin nggak begitu ? Atau saya salah dan perumpamaan itu sudah menyebutkan segala kemungkinan kondisi ? Kalau iya, kira-kira temen-temen saya tadi itu masuk ke kondisi tanah yang mana ?

Sorry kalau semakin banyak pertanyaan OOT, soalnya makin direnungkan koq kayaknya jadi semakin ribet.

Terima kasih.

Rusdy's picture

@moron: oot take 5.5

Keburu OOT belom melanggar hukum lapaknya pak PK, mari teruskan revolusi ke-OOT-an ini :)

 

"...Saya yakin bahwa saya salah karena Tuhan tidak mungkin seperti itu ... masalahnya saya nggak tahu dimana letak flaw itu."

Mungkin ini maksud Yesus ketika dia ngomong "Blessed are the poor in spirit, for theirs is the kingdom of heaven" (Mat 5:3), atau "Terberkatilah yang miskin jiwanya (versi rusdy)" (menurut saya Terjemahan Baru atau Firman Allah yang Hidup dari sabda.org tidak tepat).

Maksud saya: yang kaya, atau merasa kaya (dalam jiwanya), yang tidak memiliki 'flaw', dll, tak perlu mencari Tuhan. Yang sehat tak butuh dokter, gitu deh.

 

"itu berarti Dia sangat otoriter. Apa bedanya dia dengan Hitler dan segala diktator lainnya ?"

Misal (andai, ngeyel, dll), Tuhan memang kayak gitu, ya, lebih kuat lagi alasan saya untuk mengikutNya. With him or against him, gitu kali ya? Walaupun menurut saya, Tuhan itu memang otoriter, kalo nggak, Yesus nggak bakal bilang dia satu2nya jalan. Saya suka nggak suka, that's irrelevant.

 

"Tentang perumpamaan penabur, saya berpikir bahwa buat temen-teman saya tadi, mungkin mereka adalah jenis tanah lain yang "kebetulan" tidak masuk di area yang ditaburi."

Mungkin, tapi coba aja taburi ;)

"Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas tanah liatnya, untuk membuat dari gumpal yang sama suatu benda untuk dipakai guna tujuan yang mulia dan suatu benda lain untuk dipakai guna tujuan yang biasa?" Roma 9:21

 

"Sorry kalau semakin banyak pertanyaan OOT, soalnya makin direnungkan koq kayaknya jadi semakin ribet."

Kalo pusing, ya makan minum ajalah, bersenang-senang...

"Aku telah melihat pekerjaan yang diberikan Allah kepada anak-anak manusia untuk melelahkan dirinya. Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir. Aku tahu bahwa untuk mereka tak ada yang lebih baik dari pada bersuka-suka dan menikmati kesenangan dalam hidup mereka. Dan bahwa setiap orang dapat makan, minum dan menikmati kesenangan dalam segala jerih payahnya, itu juga adalah pemberian Allah. Aku tahu bahwa segala sesuatu yang dilakukan Allah akan tetap ada untuk selamanya; itu tak dapat ditambah dan tak dapat dikurangi; Allah berbuat demikian, supaya manusia takut akan Dia." Pengkotbah 3:10-14

moron's picture

OOT Take 5.51

 

"Tentang perumpamaan penabur, saya berpikir bahwa buat temen-teman saya tadi, mungkin mereka adalah jenis tanah lain yang "kebetulan" tidak masuk di area yang ditaburi."

Mungkin, tapi coba aja taburi ;)

Hehehe, ada satu masalah mendasar ketika mencoba "menaburi" mereka. Masalahnya adalah karakter saya tidak lebih baik daripada mereka dan ketika mencoba mempromosikan Yesus, saya ga tau apa yang bisa menjadi "bahan promosinya". Contohnya obrolan kita ini saja, secara prinsipil, Yesus bisa dibilang tidak ada bedanya dengan Hitler. 

Mungkin adalah mustahil untuk "menyembuhkan orang sehat". Di sisi lain, ketika Yesus berkata tentang orang sakit butuh dokter sementara orang sehat tidak, kira-kira bagaimana nasib orang sehat ini nantinya ? Dari dulu saya selalu diajarin bahwa orang sakit adalah pendosa, Yesus adalah dokternya. Dokter menyembuhkan orang sakit sehingga orang sakit menjadi sehat. Orang yang sehat dari sononya tidak perlu dokter (=Yesus).

Pertanyaannya, apakah perumpamaan ini mengandung arti lain bahwa ada jenis orang yang bisa selamat tanpa Yesus ? Tapi bila iya, maka ini akan bentrok dengan perkataan Yesus lain yaitu bahwa Dialah satu-satunya jalan keselamatan. Atau mungkinkah orang yang dianggap sehat oleh Yesus adalah orang-orang baik yang tidak secara sadar mengenal Yesus ?

Kekristenan sungguh misterius dan menurut saya mengundang siapapun untuk bertanya-tanya. Sehingga, ayat di Amsal tentang "makan, minum, dan bersenang-senang" pun hanya bisa dipahami dalam arti bahwa itu pun pemberian Allah. Dengan kata lain, kalau Allah tidak memberi, untuk sekedar "makan, minum, dan bersenang-senang" pun tidak bisa. Wink

Oh yah, kembali ke topik awal OOT kita, menurut Rusdy, mungkinkah paham kemanusiaan bisa berkembang menjadi anti-Christ ? Saya kadang berpikir seperti itu karena menurut saya, dalam pola pikir paham kemanusiaan ini, kita manusia tidak membutuhkan Tuhan.

Satu-satunya yang tidak bisa dijawab oleh paham kemanusiaan adalah tentang surga dan neraka. Tapi itu pun tidaklah terlalu menarik sebetulnya (menurut saya) karena toh kita sama sekali tidak tahu apapun tentang surga dan neraka dan bisa jadi itu semua hanya rekaan belaka. Bisa jadi kita mati dan menghilang begitu saja, bisa juga kita mati dan bereinkarnasi; tapi semuanya tetep ga ada artinya karena apapun kejadiannya, kita ga akan inget dan ga pernah tahu pasti juga. Jadi semuanya hanyalah spekulasi belaka. 

 

Rusdy's picture

@guestx: Oot Take 3

[Dibaca bak pidato] "Terima kasih untuk pak PK yang telah menyediakan lapaknya untuk ber-oot ria..."

 

---

 

""moral" tidak harus berasal dari kepercayaan pada Super Being"

Setuju. Kisah para Rasul (7:22) pun mengakui Musa dididik oleh kehikmatan bangsa Mesir yang tidak mengenal Tuhan (walau spesifik ilmu pengetahuan alam vs sosial tak tercatat, tapi gitu deeeh...). Konsekuensi dari ini, pemberitaan kabar baik semata-mata dari perbuatan baik, bisa lost in translation.

Dalam topik etika-moral tanpa Tuhan, andai (andai loh yah, keburu lagi oot2an), manusia berhasil bersatu dalam moral, gue sih penasaran apa cara Tuhan untuk memecah ke-arogan-an manusia kali ini. Kalo dulu (menara babel), bahasa dipecah, kalau nanti?

 

"mnrt gw, Yesus hanya relevan jika kita memercayai bahwa manusia punya kebutuhan untuk berbaikan dengan Penciptanya dan mendapatkan kembali segala hal-hal yang baik yang disediakan olehNya bagi manusia."

Amiin, amiiin. Bagi yang percaya, untuk nyampe kesitunya pun butuh anugerah. Tidak relevan bagi yang tak percaya, well, at least for now. "Berapa lamakah lagi, ya Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi dan tidak membalaskan darah kami kepada mereka yang diam di bumi?" Wahyu 6:10

Mudah-mudahan komunitas kristen dimanapun di dunia tidak terjebak antara ekstrim 'humanist' (yang penting hubungan sesama) dan ekstrim farisi (yang penting hubungan ke-Atas).

 

"...gimana bilang kekristenan bisa terlihat baik?"

Lucu ya? Masalah ini udah menjamur dari gereja awal (contoh 1 Korintus), dari perpecahan gereja, seksualitas ngaco belo, saling tuntut menuntut antara sesama 'brother in Christ', dll. Cara Tuhan bekerja memang Aneh bin ajaibz.

 

Terima kasih diskusi ootnya guestx, nice chattin' with you...

tilestian's picture

taat

taat pada pemerintah = taat pada Tuhan

__________________

God's will be done Smile

Purnawan Kristanto's picture

Tilestian: Dimana posisimu?

Ketika terjadi reformasi 1998, dimanakah posisimu?

Apakah mendukung rezim Orde Baru yang tiran (cerminan dari taat pemerintah) atau mendukung gerakan reformasi (yang menentang pemerintah)?

Pasti dukung Orba ya? Kan taat pada Allah

__________________

------------

Communicating good news in good ways

Purnawan Kristanto's picture

Saya sepakat dengan

Saya sepakat dengan argumentasi Guest X

__________________

------------

Communicating good news in good ways