Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Double Esspresso - Another Day with a Cup of...

minmerry's picture

@ DOUBLE ESSPRESSO

 
katanya, semangat itu seperti cahaya. hangat dan menular. semangat selalu akan membuat diriku tersenyum, tanpa aku sadari. semangat yang memulai sesuatu.
 
berjalan kaki.
semangat.
sedikit berjinjit dan meloncat.
suara boot-ku terdengar nyaring diaspal menuju coffee shop. aku menyapa kakek yang menjual koran. aku membeli 7 koran yang berbeda dari kakek itu, dan yang akan kubaca cuma 1. selebihnya, untuk tamu yang akan datang.
dari kaca etalase, aku melihat pantulan diriku. potongan rambut baru. berbeda dengan yang kusukai. (Hair dressernya tampak sangat menikmati saat memotong helai helai rambutku, dan aku membiarkannya.)
ringan. sedikit poni akan jatuh lembut di kedua sisi wajahku. semangat baru timbul dalam hatiku. namun, aku tahu ada keraguan yang muncul jelas dimataku. keraguan yang muncul sejak telp dari mama.
 
embun membasahi pipiku. pearl city.  lembab. dan... dramatis. aku terus berjalan dan  terus berbicara dengan diriku dalam hati. ayo semangat, aku mengingatkan pada diriku. berbicara pada diriku sendiri.
 
sejujurnya aku sering mulai merasa aku sudah hampir sama dengan 24 Wajah Billy, karena seringnya aku berbicara dengan diriku sendiri. jika disekitar coffee shop ada yang terbunuh dengan cara yang tidak wajar, maka aku akan segera menyerahkan diriku ke polisi. akulah the next Billy.
 
denting windbell menyambut pagiku-yang-setap hari, setiap pagi untuk memulai hariku di double esspresso. akhirnya, aku mengubah sebagian warna ungu di double esspresso dengan warna hijau. ungu adalah warna kesukaanku saat kecil. dan biasanya ayah yang memiliki seorang putri, tahu warna kesukaan putrinya adalah warna yang terbaik. tapi, dia tidak bersama denganku lagi saat aku mulai menyukai hijau.
 
light, wind bells and capucino    
 
meletakkan tas di bagian dalam coffee bar dan memakai appron.
mengepel lantai, aku mengganti lavender dengan wangi cemara pagi ini. membersihkan kaca, meja... menurunkan kursi. dan mandi di lantai dua coffee shop.
saat aku turun, sinar matahari mulai muncul. langit yang gelap mulai menampakkan awan putih yang gendut. aku memutar papan closed di pintu. the day has come. another open.
 
**wind bell**
 
'teddy!!!' aku menyambutnya.
 
kopi, gula, susu, sampai pembersih lantai, teddy bisa mengantarkan untukku.
 
'yo, Kei. aku buru buru.' Teddy mendorong barang barang masuk ke dalamyang kupesan denga trolley kecil.
 
'yak, yak. langsung masukin ke gudang belakang.' aku mengangguk.
 
Teddy.beach boy. kulit gelap. high school. mencari duit untuk kuliahnya-sendiri. dia selalu dapat tip banyak dari coffee shopku.
aku meraih selembar check, dan menyerahkan pada Teddy.
 
'Ini, lunas ya.' lalu, aku berikan selembar kertas lagi,--next purchase order. 'Ini untuk minggu depan'.
Ia menepuk bahuku dan ngeloyor pergi.
 
**Windbell** aku menghela napas.
 
kesibukan mulai datang sejam sesudahnya. aku merasakan "keira yang lain muncul" kembali. 24 wajah keira.
 
'Original?' ulangku sekali lagi.
'Ya, baik. segera segelas original untuk anda, Tuan.'
 
segelas demi segelas.
 
'Nona, aku ingin 5 cup Oreo Blended Coffee, 3 chocolate milkshake, dan 2 cappucino.' seorang pemuda berdiri dihadapanku dan memesan dengan sopan. dibelakangnya nampak segerombolan teman-temannya.
mereka adalah team drama yang akan mengadakan konser akhir bulan ini.
 
'Oreonya yang strawberry, keberatan?' tanyaku dari dalam coffee bar.
 
'Ga papa' jawabnya.
 
poster kelompok drama mereka ditempel dipapan menu di depan coffee shop. nampaknya mereka akan berdiskusi lagi pagi ini.
membayar, lalu mengambil tempat duduk di bagian luar coffee shop.
 
tenggelam dalam kesibukkan. aku lelah. keringat membasahi dahiku. dan perutku belum terisi seuatu. rasanya darah ga akan bisa terpompa ke otak hari ini.
 
seolah Tuhan tahu aku cape dan kurang fit pagi ini, di sore hari,  team drama sudah selesai diskusi, pesanan tamu berkurang, sebagian masih duduk untuk mengobrol. sebagian besar sudah pulang karena awan gelap terlihat mengancam akan ada hujan lagi di Pearl City.
 
aku sempat mengganti CD di player. dengan lagu yang lebih lembut. TV yang seharian dinyalain dan ga ada yang nonton, aku matikan.
 
**windbell**
 
dan seorang pria muncul. pria yang kelihatan baik dan ramah. pria yang dari wajahnya, bisa terlihat dia bukan orang yang akan mengkhawatrikan besok hari. dia sudah punya segalanya.
 
aku tersenyum padanya. dia duduk di coffee bar.
 
'sore yang indah, Tuan. anda perlu daftar menu?'
'Tidak. segelas esspresso, please.'
 
aku mengangguk.
 
dia memerhatikanku memasukkan bubuk kopi ke dalam portafilter, matanya bersinar memperhatikan  mesin tua ku bersusah payah melakukan ekstraksi.
 
lumayan, tidak memalukan. hasil yang keluar memenuhi standard.
 
'Ini esspressonya Tuan...' kataku dengan cengiran kemenangan-ada perasaan bahwa kopiku akan dinilai oleh seorang berpengalaman, dan disini berdiri seorang gadis penunggu coffee shop paling membosankan,  yang belajar membuat kopi melalui buku. tapi, aku, dengan sopan meletakkan segelas mug esspresso didepannya. 
 
sambil memanfaatkan waktu ruang yang ada, aku membuatkan chicken burger untuk diriku sendiri. menuangkan segelas air putih.
lelaki itu duduk didepanku. aku dibagian dalam coffee bar. dan dia duduk dibagian luar coffee bar.
aku tersenyum saat dia mengerutkan dahi saat meneguk esspresso
buatanku. karena pahit? atau karena payah?
 
espresso     
'Sibuk seharian, Nona?' tanyanya membuka pembicaraan.
 
aku mengangguk. menyendokkan suapan Chicken Burger ke dalam mulutku.
 
'keira, namaku Keira.'
 
'Keira, kamu pasti sangat kelaparan.' Dia tertawa. 'Aku, Ming.' Dia mengangkat mug esspressonya padaku.
 
'Benar, aku lapar. bagaimana esspressonya?' tanyaku. chicken burgerku sudah berkurang lebih dari sentengahnya dalam beberapa suap.
 
'Kita coba beberapa cangkir lagi, Keira. hari ini aku mampir untuk satu cangkir saja.Tidak perlu khawatir, beberapa cangkir lagi, dengan bertambahnya pengalaman, anda akan tahu seberapa takaran yang cukup untuk seporsisingle/double-shot espresso. bukan berarti esspresso anda sangat parah, tentu saja.'
 
'Anda orang sibuk?' tanyaku. dia tersenyum. menggeleng.
'Setiap orang bekerja, bukan begitu?', dia melanjutkan, 'Wanginya, udah oke, Kei.'
Aku tersenyum. mendengarkan dia. Ming-si pria yang seolah tidak takut pada hari esok, yang tahu soal Kopi. dan aku diam  mendengarkan untuk belajar padanya.
 
'Aku alergi pada Lactobacillus yang terdapat dalam kandungan susu. satu satunya kopi dari coffee maker yang bisa saya nikmati hanya esspresso.'
 
'Saya menyukai kopi yg murni yg dimasak dalam air yg panas nya 70-80 derajat celsius. Hanya bubuk kopi yang murni yang dapat tahan dikisaran panas ini tanpa berubah rasa dan aroma nya.'
 
'Dan anda bukan Salesman, Ming?'
'Ya, dan saya bukan salesman.'
dia tertawa.
 
'aku menyukai, kopi. itu alasan saya berada disini.'
lanjutnya lagi,
'tentu berbeda dengan alasan anda berada disini, keira.' dia mengedipkan matanya padaku.
'ya tentu saja berbeda.'
 
Aku tidak menemani Ming mengobrol lagi. karena tamu-tamu mulai berdatangan. Ming kembali memesan esspresso lagi. mungkin sambil menunggu waktu. aku mendengar windbell lagi, seorang kakek masuk dan duduk di samping Ming.

 

dalam kesibukan memesan dan melayani tamu, aku memperhatikan mereka mengobrol. walaupun suara mereka terdengar olehku, dan dekat sekali. tapi. mata mereka melihat sesuatu yang jauh. sesuatu yang diceritakan kakek itu.
aku harus akui, selalu ada kelemahan dalam diriku melihat seorang tua.
mungkin pengalaman hidupnya. mungkin umurnya. mungkin ketegarannya.  aku takut memahami perasaan mereka. kebahagiaan dan keinginan mereka yang merupakan hal yang sederhana, tidak banyak, --tidak bisa diberikan pada mereka. 
 
aku menggiling biji kopi sambil mendengarkan mereka.
 
aku khawatir dengan kakek itu. dia tampak sehat dan tegar, tapi matanya, adalah mata yang kulihat di etalase kaca tadi pagi. mata yang sama.
 
apakah dia ada tempat tinggal? ada yang merawatnya? ada yang menemani hari tuanya?
 
saat menyimpan uang cash dari tamu, aku teringat sesuatu. dan aku memutuskan begitu saja.
aku mendorong sedikit jauh lebih lembut case penyimpan uang pada Cash Machine, dan, aku rasa, cukup terdengar oleh Ming dan kakek itu bahwa Cash Machine ku tidak terkunci dengan baik.
tebakkanku, Ming akan pulang duluan. baru sang kakek. karena Ming sempat menerima telp dan berkata dia akan pulang sebentar lagi. mereka bercerita hingga malam.
 
aku tidak duduk didalam coffee bar, melainkan dipokok coffee shop dan membaca. membiarkan mereka berbagi. mereka adalah kedua tamu terakhirku. entah sudah berapa cangkir mereka habiskan.
 
aku tahu aku akan tertidur.
aku tahu kakek akan melihat cash machineku penuh dengan cash money.
aku tahu jika kakek membutuhkan, dia akan ambil. dia boleh ambil. tidak apa-apa, aku hanya meminjamkan pada nya. dia tahu aku mengizinkannya.
aku tahu dia pasti tahu.
aku tahu dia pasti akan mengembalikannya suatu saat nanti.
aku tahu kakek tahu cash machineku tidak terkunci.
 
dan aku tertidur.
 
aku merasa dalam tidurku, ada yang menyelimutiku dan mengelus rambutku. aku tidak bisa membuka mata.
 
-
tertidur
-
 
keraguan
 
bahkan dalam mimpi aku berbicara pada diriku sendiri.
-
-
-
dan saat terbangun besoknya, sedikit terkejut, satu helai selimut jatuh dari bahuku. dinginnya lantai terasa di telapak kaki kembali mengejutkanku. berlari menuju cash machine, dan melihat tempat penyimpanan cash sudah moneyku terkunci dengan baik.
 
penasaran. aku membukanya. menghitungnya, tidak ada satu lembarpun uang yang bergeser dari letaknya seperti aku 'sengaja" meninggalkannya semalam. ming meletakkan lembaran uang dibawah cangkir yang dipakainya.
 
 
dan dari hasil hitunganku, sepertinya tamu terakhirku, ingat untuk membayar dan menguncinya kembali dengan baik untukku.
 
kakek menghapus semua keraguanku.
dia ingat, sang kakek ingat, dirinya harus membayar, keira...  
 

aku menunggu denting windbell berikutnya. the another day has come.

 

__________________

logo min kecil

Vantillian's picture

Minmerry, sang kakek....

 Min merry, saya tertarik dengan motivasi Keira membantu sang kakek....Mengapa? Hehe

minmerry's picture

@Vantillian, taruhan

Wuahhhh, vantillian juga datang ke @ Double Esspresso nih... mungkin Van bisa bawa laptopnya, buku buku tebal nya di sambil membalas comment dari Dede? sambil diskusi dengan ko hai hai, Deta, SF dan blogger lainnya?

Van...

-

aku khawatir dengan kakek itu. dia tampak sehat dan tegar, tapi matanya, adalah mata yang kulihat di etalase kaca tadi pagi. mata yang sama.


itulah pikiran Keira.

Keira melihat mata kakek itu, dan ia terkejut melihat mata kakek itu keruh, keruhan pada lensa matanya mengusik hati Keira. kataraknya yang parah pada usia tuanya, mengusik Keira.

dan Keira bisa menolongnya. dia sungguh sungguh berpikir seperti itu.

Ayah Keira pekerja keras. dalam usia mudanya, ayahnya berkerja di pabrik pengolah minyak, sekeping baja terpantul langsung ke bola matanya. Dia diberi Tuhan kesempatan melihat dengan bekas baja berukuran 5mm yang mengikuti penglihatannya, membatasi penglihatannya, seumur hidupnya.dan ia tetap bekerja. Keira akhirnya tahu apa yang penting dalam kehidupan ayahnya.

dan saat dia ingin menikmati hasil kerja kerasnya, matanya sudah mengeruh. kecelakaan demi kecelakaan terjadi saat mengendarai mobil, karena ia hampir tidak melihat. tapi siapa yang mampu menahan semangat seorang pria tua yang tegar dan kuat?

saat Tuhan memberi dia kesempatan untuk melihat dengan jelas dan bertemu dengan cahaya kembali, dia sudah duduk di kursi roda.

Vantillian, Keira tidak memiliki motivasi apa apa untuk menolong Kakek. keira hanya bertaruh, dan dia kalah.

 

 

kebetulan pas Van di coffee shop min, comment Ko Hai Hai bener bener mengejutkan dan butuh extra loading ya? pas baca dalam hati, ga ngeti. terpaksa baca keras keras ala anak SD. berhasil, sedikit sedikit mulai mengerti...

Tulisan yang bagus Van. ada stok tulisan lagi? ditunggu lho,Van. min akan tagih...hehe

Van, soal blog vantillian itu,  aku yakin lho, jangan taruhan ama Dede. karena sampe kiamatpun..., ketika dia kalah, dia langsung menyarankan anda baca buku Pdt. DR. Suhento Liauw....   

__________________

logo min kecil

king heart's picture

@minmerry

Tulisan anda bagus, rapi dan gambarnya juga cantik....

....tapi sebel sama si dede alias dewi juga ya ha ha ha

 

 

Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?

__________________

Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?

minmerry's picture

@ King Heart, Top Ten!

King heart, makasih... welcome ya di  @ DOUBLE ESSPRESSO

king heart suka kopi juga? sering-sering singgah ya, Joli, M23, Ko hai Hai, om SF, Vantillian, Sandman, dll, kadang ngopi di @ DOUBLE ESSPRESSO  ... kalo punya doggy boleh sekalian dibawa lho.  

 

 

um... ini diantara king heart dan min min aza ya, si De-Wi secara officially, masuk Top Ten! ala minmerry lho..., top ten nyebelin...  

 

 

__________________

logo min kecil

Daniel's picture

lovely

aku bisa jadi salah satu fansmu, bolehkah?

minmerry's picture

@ Mas Daniel : blushing

Mas daniel, benarkaahhhhhhhh?

mas daniel, min jadi... tapi takut kege-eran, fans keira ato min, mas?(*menunduk dengan muka merah...*)

tar min traktir kopi deh..., hehe... , jadi fans nya min aza. haha...

what du u like most from my coffe shop, mas daniel? 

 

(pas baca comment ini, sebenarnya min loncat loncat saking senangnya, nyengir nyengir. sangke dari tadi ngegodain karena tahu min senang banget, hi hi hi... loncat loncat lagi...yey...yey!!!)

 

^-^

__________________

logo min kecil

Daniel's picture

beneran dong

tulisanmu tidak menggurui, tidak narsis, tapi sangat menyentuh...

terus menulis ya :)

joli's picture

@Minmerry.. bila kakek datang lagi..

Kiera..

kemarin mau mampir ke @ DOUBLE ESSPRESSO
menyesal tidak  jadi  berangkat... nggak  tahu  kalau ada Ming.. pasti di traktir.. juga nggak tahu ada Kakek.. ku ingin mengenalnya, dan menjadi sahabat-nya..

Kapan Kie.. bila Kakek datang, kasih tahu Joli ya..

@Minmerry.. bila perlu  tukang parkir di depan, Joli mau bantu dech.. kayak-nya@ DOUBLE ESSPRESSO ... akan.. laris manis..

paling seneng bila lihat Kiera makan, .. asik.. terutama melihat gembung pipi-nya kepingin noel2..

minmerry's picture

@ Joli : soal parkiran...

Joli, kemana aza? uda tahu Keira sibuk, kog ga datang bantuin? Mas Paulnya juga dibawa sekalian, Jol... 

keira yakin Ming akan datang lagi, lho Jol. karena dia pasti gemes abis pengen ngajarin Keira bikin kopi. nah, kalo Ming datang, Keira akan tanya tentang si kakek. 

Joli jadi tukang parkir? wuah, tar pasti semua pada rebutan parkir. soalnya tukang parkirnya secantik katie walsh...  penasaran...gaya Joli jadi tukang parkir bakal gimana yah?

noel2? iya, Jol... keira kalo makan ga pernah jaga sikap. Ming aza sampe kaget dan ketawain Keira, tapi dia cuek aza tuh. tanya aza sama ming. 

ayo kesini... bantuin Jol...

^-^

__________________

logo min kecil

joli's picture

Minmerry.. masih tentang parkir

Merr, kayaknya nggak bisa ajak mas Paul mampir ke @ DOUBLE ESSPRESSO
karena lambung mas Paul nggak tahan dengan dengan kopi, kayaknya dia lebih suka hot chocolate. Juga melihat akhir2 ini your cafe penuh sesak pelanggan, membuat kami hanya lewat aja, dia lebih suka mojok di tempat yang sepi, tenang, di pojok dengerin suara gemericik air.. sambil baca buku or mencoret2 buku gambarnya.

Juga karena melihat ruamai nya membuat Joli pengin melamar jadi tukang parkir aja, tapi bisa-nya malam hari, karena bila siang Joli markir di pasar klewer, pekerjaan yang sangat Joli sukai, ya parkir di Klewer.. meski panas matahari kadang tetap masih bisa menerobos topinya Joli, tapi asik sih..

Bisa bertemu banyak orang, mulai para pedagang klewer yang kadang taruk motornya sembarangan, membuat Joli mesti pindahin lagi belum lagi kalau mereka kunci stirnya walah.. ketemu para preman yang kadang saling berteriak seru, bertemu para jendral yang nungguin istri berbelanja, ikutin ngrumpi soal pemilu dan strategi capres-cawapres, kapan lagi Merr.. bisa ngobrol dengan Jendral kalau nggak pas di t4 parkir, ya jendral menyamar.. Kadang kalau pas lucky, juga bisa mendengar gosip saham dari para broker saham, ikutan beli dikit-dikit, lumayan dapat gain juga neh, jauh dari penghasilan parkir sehari-hari..  Ya itulah pekerjaan Joli di siang hari.. menjadi tukang parkir klewer he.. he.. asik kan?  Nah malamnya kayaknya bisa melakukan yang sama di halaman depan  @ DOUBLE ESSPRESSO
bila Kiera mengijinkan, bisa share juga lah nanti hasilnya, tapi Joli di kasih jatah esspresso gratis ya...

minmerry's picture

Joli, take away

Karena Pearl City tuh banyakan jalan kaki, bersepeda..., jadi Joli akan bosan deh nunggu mobil yang parkir didepan @ DOUBLE ESSPRESSO
. padahal, sesungguhnya, Joli jadi tukang parkir yang sporty charming, wuah....

Joli jadi pelanggan tetap aza. Keira kasi discount card special. jadi kalo mau kopdar, di @ DOUBLE ESSPRESSO. mau kopi apa, tinggal order. ato mau bikin sendiri, keira izinin deh. ga masalah.

waduh waduh, mas paul akan suka chocolate mint ga yah? Keira suka chocolate mint. jadi stok di @ DOUBLE ESSPRESSO, banyak kalo chocolate mint, Jol.

pas Joli lewat, tercium ga wangi esspresso? harum ya? special, dark, coffee. rasanya ga bisa boong ya Jol, sepahit apapun, semanis apapun, ya tetep coffee.

kalo Joli lewat di lagi. singgah aza, Keira buatkan espresso untuk take away. ga akan butuh waktu lama. dan dengan kedipan singkat, Joli uda bisa masuk kembali ke dalam mobil dan berangkat kerja.

 

 

^-^

__________________

logo min kecil

Josua Manurung's picture

semangat...

hati ingin semangat...

tapi mata tak bisa menipu....

jiwa-jiwa yang mati...

lelah karena menanggung beban sendiri...

kosong... hampa...

melihat mata yang lain...

serupa dengan aku tapi tak sama...

kosongkah jiwanya...

hampakah...

dia harus tahu tentang semangat itu...

dia harus kenal Nyala Api itu...

karena Dia saja sumber semangatku...

sumber sukacitaku

sumber pengharapanku...

sekarang dan selamanya...

 

aku tadi datang... ke kafemu... kafe yang bersih dan rapih...

aku melihatmu tertidur di pojok coffee shop... mendengkur dengan pelannya... tidak sampai hati untuk membangunkanmu hanya untuk membuat segelas frapuccino venti... sudahlah... aku hanya berteduh sebentar dari derasnya hujan... berkenalan dengan Ming dan kakek itu dan pergi lagi... sungguh kafe yang nyaman....

 

BIG GBU!

__________________

BIG GBU!

dennis santoso a.k.a nis's picture

@min

min, kapan ngadain espresso cupping?

 

note:

buat yang ga ngerti istilah diatas, contoh realnya bisa diliat di sini.

M23's picture

@Minmerry, Sang Kakek....

Min, maafkan saya, yang baru sekarang bisa memberitahukan Min, bahwa yang mengelus dan menyelimuti Keira itu Sang Kakek. Saya hanya melihat, betapa besar cintanya Sang Kakek ketika melakukan itu. Beliau memperlakukan Keira seolah cucunya sendiri yang ada jauh diseberang....

Sang Kakek lah yang menaruh uang di bawah cangkir kopi saya. Beliau bersikeras melakukan itu, sebagai ucapan terima kasih karena saya dengan sabar mau mendengarkan isi hati beliau. Beliau tidak butuh bantuan apa-2. Beliau hanya butuh seseorang yang mau "mendengarkan" cerita-2 beliau.

Di zaman yang serba modern ini, dimana orang menjadi sangat sibuk untuk urusan penghidupannya, dimana kasih kebanyakan orang telah menjadi dingin, beliau butuh seorang yang mau menemani ditengah ajal yang segera akan menjemput.

NB: Min, dari mana Min tahu kalau nama saya Ming? Karena Min sudah tahu, silakan Min panggil saya dengan Ming, kalau mau tetap panggil M23 juga gpp....he...he...he...

 

 

Tuhan aku percaya; tolonglah aku yang tidak percaya ini.