Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Even Heroes Have the Right to Cry

clara_anita's picture

Semenjak kanak-kanak saya punya tokoh kartun superhero favorit. Dia bisa terbang. Bisa juga melumerkan besi hanya dengan tatapan matanya. Kalau berlari kecepatannya lebih cepat dari kereta express super cepat. Belum lagi ditambah wajahnya yang ganteng banget dan kelembutan serta kesederhanaannya. Meskipun begitu sempurna, pahlawan yang satu ini tak lantas "jumawah". Sehari-hari ia menyamar menjadi wartawan dengan tampang culun dan berpura-pura lemah, tapi begitu tahu ada something wrong secepat kilat ia berganti kostum dan berubah..... muncullah sang Superman....

Tapi bukan itu yang membuat saya "jatuh hati" pada sesosok Superman. Di balik keperkasaannya ternyata dia juga seperti manusia pada umumnya (atau lebih tepat mencoba menjadi manusia karena ceritanya dia berasal dari planet lainFoot in mouth). Dia jatuh cinta dan jatuh bangun karenannya. Dia juga merasakan "sensasi" batin akibat dihina dan dilecehkan. Dia punya titik lemah dan juga bisa merasa rindu pada kampung halaman yang tak pernah mungkin dikunjunginya. Dan yang paling membuat saya salut adalah dia juga bisa menangis. Kelihatannya memang sepele, tapi kalau ditelaah seorang pahlawan selalu diasosiasikan dengan keperkasaan, kejantanan, kekuatan danhal-hal sejenisnya. Nah bapak superhero yang satu ini tak malu-malu menangis...tanpa takut dibilang cengeng. Dan memang benar, Superman bahkan makin menawan saya saat saya melihat adegan dimana dia menangis...

Tangisan seorang Superman ini membuat saya merenung, ternyata seorang pahlawan yang begitu tegar pun boleh menangis saat menghadapi beban dunia dan terluka. Sebuah penegasan yang sangat lugas bagi saya bahwa menangis itu bukan dosa.

Begitupun, Superman hanyalah sesosok tokoh khayalan. Ia tidak benar-benar ada. Meskpun dia menginspirasi saya, buat saya dia belum cukup untuk dijadikan teladan sebab bagaimana mungkin saya dapat meneladani seorang Superman. Mustahil saya mempunyai kekuatan super power layaknya dia. Namun saya tetap percaya menangis itu sah-sah saja...sebab saat membuka Alkitab saya menemukan bahwa Tuhan Yesus pun pernah menangis. Tuhan yang dituntut tegar pun ternyata tak "malu" "menangis" (maaf kalau saya salah mohon diluruskan) di depan banyak orang. Seorang Tuhanyang jauuuuuuuuuuhhhhhh lebih hebat dibanding superhero manapun tak sungkan menitikkan air mata tanpa takut dicap cengeng.

Bagi saya air mata Tuhan begitu berarti. Air mata itu menunjukkan bahwa meskipun Ia berbeda dan jauh lebih berkuasa dari kita, Ia dapat berempati dan menangis bersama kita. Air mata itu juga menunjukkan kalau kita tak usah berpura-pura tegar saat kita merasa jatuh dan terluka. Menangis itu, sekali lagi, bukan dosa. Seringkali air mata itu menyembuhkan. Ada pepatah yang mengatakan kalau dunia mungkin akan jadi lebih indah setelah kita menangis.....

Mungkin sekarang kita berada pada posisi dimana banyak orang "membebankan" ekspektasi yang luar biasa tinggi di atas bahu kita. Mungkin juga kita saat ini sedang "terpaksa" menjalani peran sebagai seorang superhero yang harus menyelesaikan berbagai permasalahan. Mungkin juga saat ini kita sedang menantikan seorang "superhero" yang mampu mengangkat kita dari kebubtuan keadaan saat ini.... Apapun situasinya, saat tekanan menjadi tak tertahankan tidak apa-apa kalau kita menangis....

Bersyukurlah kita mempunyai Tuhan yang mau turun ke muka bumi pada malam natal itu dan menangis bersama kita....

Kalau Tuhan boleh menangis, saya rasa kita pun boleh.....

Akhir kata saya sisipkan sepenggal kata dari OST Superman yang dilantunkan 5 for fighting....

      It may sound absurd,
      But don't be naive,
      Even Heroes have the right to bleed.

Indonesia-saram's picture

Jesus Christ Return

(Hanya supaya lebih kontekstual dengan blog di atas ^^) Sudah nonton Superman dan Superman Return, ya? (Saya belum.) Bagaimanapun juga, Kristus yang kita percaya itu akan segera kembali. Kalau mau diberi tajuknya, kira-kira ya seperti di judul komentar saya ini. Maranatha \(^0^)/

"Karena bahasa Indonesia dahulunya adalah lingua franca"
__________________

_____________________________________________________________
Peduli masalah bahasa? Silakan bertandang ke Corat-Coret Bahasa saya.