Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

GEHAZI

iik j's picture

Apakah kamu masih nyata berkobar-kobar dengan api Tuhan? Apakah gairah akan jiwa-jiwa yang terhilang itu masih nyata ada dalammu? Kamu yang dahulu berapi-api, apakah apimu itu sungguh masih berkobar sekarang? Apakah engkau masih ingat komitmen yang kau buat di hadapanKu? Bahwa engkau masih akan terus menyerahkan seluruh hidupmu padaKu? Apakah engkau masih akan berikan seluruh kehendakmu kepada kehendakKU? Bahwa engkau tidak lagi berhak atas dirimu sendiri? Bahwa kekudusan adalah satu-satunya jalan untuk bisa datang kepadaKU? Pertanyaan-pertanyaan itu datang
bertubi-tubi tanpa terkendali!!

Dan saat seseorang mengatakan padaku, “Jangan menjadi seperti Gehazi!!”

Aku terpana. “Siapa dia? Apa yang sudah dilakukannya? Dia bukan orang terkenal ‘kan? Bukan orang hebat di Alkitab? Bukan pula salah satu nabi di perjanjian lama? Apa yang bisa kupelajari darinya? Namanya hanya disebutkan 15 kali di Alkitab?”

Aku menemukannya di 2 Raja-Raja 4, 5, 8. Dia bujang Elisa,dekat dengan salah satu nabi besar yang tertulis di Alkitab, dia menyaksikan banyak perbuatan besar sang nabi, kehidupannya nyata dekat dengan mujizat. Apa yang salah dengan dia?

Bukannya aku dalam tuntutan salah satu profesiku juga kadang2 mirip seperti itu? Merekam semua yang terjadi dan dilakukan orang-orang ‘hebat’ itu di acara-acara ‘hebat’ mereka dengan peralatan digital? Mengikuti mereka kesana kemari seperti pelayan? Berdekatan dengan mereka? Menyaksikan bagaimana orang-orang itu berkotbah? Mendengar mereka berbicara, bertingkah laku? Melihat mereka berdoa dengan ‘seruan’ yang kadang tak kumengerti? Apa yang salah?

Hingga, Firman demi Firman kembali memunculkan pertanyaan-pertanyaan yang meresahkan. Bukan tentang kesalahan ‘sang nabi’, bukan pula tentang ‘kesalahan 'orang-orang terkenal’ itu. Tetapi, mengapa Gehazi tidak menjadi seperti Yosua atau Elisa? Mengapa dia hanya terhenti
sebagai pelayan? Yosua awalnya juga pelayan Musa, Elisa awalnya adalah orang yang mengejar Elia, Daud, Murid Yesus, atau yang lain. Mengapa Gehazi tidak menjadi seperti salah satu dari mereka, bukan tentang mujizat-mujizat hebat
yang bisa dilakukannya, tetapi menjadi orang yang meneruskan api dari pendahulunya?

Dan satu persatu aku temukan jawabannya:Gehazi, bukan Elisa yang sedemikian ‘ngebet’ mengejar urapan Tuhan turun kepadanya melalui Elia. Elisa tidak mau mempedulikan rombongan nabi-nabi di Betel yang memiliki banyak pengetahuan tetapi tanpa kuasa dan urapan Tuhan yang sesungguhnya itu. Elisa terfokus mengejar apa yang diinginkannya dari Tuhan (2Raja-Raja 2). Ah... Gehazi ternyata juga bukan Yosua, yang olehnya Tuhan katakan Yosua bin Nun, pelayanmu, dialah
yang akan masuk ke sana. Berilah kepadanya semangat, sebab dialah yang akan memimpin orang Israel sampai mereka memiliki negeri itu (Ulangan1:38).

Gehazi, mungkin dia pelayan yang baik, mungkin dia taat, mungkin dia rajin, mungkin dia mempunyai kepribadian yang yahhh... lumayan baik. Dia tahu kebutuhan orang orang yang menemui Elisa. Dia tahu bagaimana cara Elisa melakukan banyak hal luar biasa itu, tetapi api di dalam Elisa tidak turun padanya!!! Tak ada kuasa di dalamnya! Ketika ia mencoba membangkitkan anak perempuan Sunem itu, diapun tidak berhasil (2 Raja-raja 4:31). Api itu tidak ada padanya! Itu masalahnya!!

Dan karier pelayanannya tercoreng ketika ia mengejar Naaman untuk mencari sesuatu, padahal Elisa tidak pernah memerintahkannya dan tidak pernah menginginkannya, akibatnya kutuk kusta sampai kepadanya turun temurun...(2Raja-raja 5:20-27). Astaga!!!

Apa hubungannya Gehazi denganku, dan aku melihat pada diriku. Aku merasa telah menjaga setiap langkahku, aku merasa telah menundukkan diriku… taat di bawah tanganMu yang perkasa… tetapi… sejujurnya serangan berjuta godaan untuk lari dari jalan ini menuju jalan mudah yang dilalui oleh banyak orang itu menghantamku dari seluruh penjuru. Disana ada gemerlap kebahagiaan dunia, aku ingin salah satu diantaranya menjadi milikku. Tak kupungkiri itu!

Hingga pertanyaan yang aku tahu KAU ajukan padaku itu menghantam semua yang ada dalam diriku. Aku hancur…

Waktu aku mulai membandingkan diriku, pengorbananku, dengan orang lain itu berarti aku sudah tidak lagi menundukkan diriku padaMu. Waktu aku mulai mempertanyakan jalan sulit yang kutempuh itu berarti aku sudah menyimpang dari kehendakMu. Tubuhku belum menyimpang kemanapun, tetapi hatiku? Telah berjalan jauh menuju keinginan diriku sendiri. Keinginan dunia mulai menarikku untuk cemburu kepada... banyak orang yang menyebut diri mereka Kristen, tetapi tidak melakukan apapun! Hanya biasa biasa tetapi mereka bisa begitu mudah mendapatkan isi dunia. Kehidupan mereka, jauh dari standar yang Kau tetapkan. Cerita tentang kekudusan tak pernah muncul dari mulutnya. Berita keselamatan sangat jarang terkatakan… tetapi kehidupan mereka terlihat mulus dan bagus. aku cemburu… pada keberhasilan, kesuksesan, kemudahan, dsb.. yang seolah bisa dengan mudah didapatkan orang lain.

Dan melupakan Firman Tuhan yang jelas-jelas berkata, Tuhan memandang ke bawah dari sorga kepada anak-anak manusia, untuk melihat apakah ada yang berakal budi dan yang mencari Tuhan (Mazmur 53:2-3). Manusia, yang dengan segala kegemilangannya tidak mempunyai pengertian, boleh disamakan dengan hewan yang dibinasakan (Mazmur 49:21). Karena mata TUHAN menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia (2 Tawarikh 16:9)

Ah... betul yang dikatakan seseorang itu, akupun bisa menjadi Gehazi jaman sekarang. Hanya pelayan tanpa api!! Tidak lebih tidak kurang! Tanpa keinginan, kesungguhan, tanpa totalitas untuk Tuhan, tanpa penyerahan diri, komitmen, melepaskan segala sesuatu bagi Kristus, aku hanya akan mendapatkan sesuatu yang hampa dan sia-sia.

Tanpa ‘API-NYA’ aku hanya akan hidup sebagai pelayan Kristen biasa! Tanpa KUASA-NYA yang nyata dalamku, aku hanya akan semakin pintar berbicara dan bercerita tentang kesaksian orang lain saja! Tanpa HATI-NYA aku akan masuk urutan orang munafik yang selanjutnya! Ahhhh.... dan apabila aku terus berjalan dengan ‘pengejaran semu’ ini akupun bisa menuai kutuk yang sama dari generasi ke generasi!!

Aku teringat kembali kepada ENGKAU! Satu-satunya Tuhan di hidupku. Satu-satunya sinar yang menerangi kegelapanku. Satu-satunya perlindunganku, kekuatanku. Satu-satunya penghiburku. Satu-satunya sahabatku yang sejati. Satu-satunya alasan untuk aku tetap bertahan hidup di panggilan ini. Aku hanya bisa membandingkan diriku dengan Engkau. Engkaulah satu-satunya sukacitaku!! Apapun yang sudah aku lakukan belum sebanding dengan yang Kau lakukan. Upah besar di sorga, itu yang seharusnya aku kejar… bukan upah dunia ini, bukan kehebatan dunia ini! Apapun yang pernah kulakukan... itu belum apa-apa!!

Waktu senandung lagu ini mengalun dari bibirku,aku tersadar bahwa ini tak bisa menjadi sekedar lagu, tapi harus terjadi dalam hidupku.

Selidikiaku, lihat hatiku...

apakah ku sungguh mengasihiMu Yesus.

Kau yang Maha Tahu dan menilai hidupku,

Tak ada yang tersembunyi bagiMu

Tlah kulihat kebaikanMu yang tak pernah habis di hidupku

Ku berjuang sampai akhirnya

Kau dapati aku tetap setia...

Aku inginkan nantinya tulisan sejarah hidupku diakhiri seperti tulisan Tuhan tentang Kaleb bin Yefune dan Yosua bin Nun itu sebab keduanya mengikut TUHAN dengan
sepenuh hatinya
(Bilangan32:12), dan Tetapi hamba-Ku Kaleb, karena lain jiwa yang ada padanya dan ia mengikut Aku dengan sepenuhnya, akan Kubawa masuk ke negeri yang telah dimasukinya itu, dan keturunannya akan memilikinya (Bilangan 14:24)

Di akhir perenunganku, aku hanya tahu bahwa aku hanya harus meminta dan sungguh-sungguh kembali kepadaNya! Dan teringatlah aku pada satu doa yang pernah dinaikkan Daud saat dia kehilangan tujuannya, mengejar kehampaan dunia, dan
jatuh dalam dosa Jadikanlah hatiku tahir, ya Tuhan, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh! Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku! Bangkitkanlah kembali padaku kegirangan karena selamat yang dari pada-Mu, dan lengkapilah aku dengan roh yang rela! Maka aku akan mengajarkan jalan-Mu kepada orang-orang yang melakukan pelanggaran, supaya orang-orang berdosa berbalik kepada-Mu (Mazmur 51:12-15)

Akupun bangkit, bergerak, hidup, lanjutkan perjalanan... dan kembali berapi-api!!!


jarum pentul's picture

Thx Sis, membaca tulisanmu

Thx Sis, membaca tulisanmu jadi bercermin apakah aku punya tabiat spt Gehazi? juga membri motivasi untuk melayani lebih tulus dengan kasih mula2 yang berapi-api. Jbus.
chanworks's picture

THANKS

wah, artikel yg menarik mengambil sudut pandang dr Gehazi Bener.. Saya merasa di dunia ini byk org yg seperti gehazi, hanya jd penonton kuasa Tuhan tetapi tidak pernah menagalaminya, dikarenakan mereka tak taat pada FT.. Bagus, saya bagikan tar pada sharing di greja ku yah.. boleh?
iik j's picture

@ Jarum pentul

Yo... ayo semangat!!! tulus dan terus maju GBU To Love God Is To Obey God
iik j's picture

@ chanworks

Boleh boleh... Terus maju dan terus semangat sungguh2 ya... GBU To Love God Is To Obey God