Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

HARGA SEBUAH CINTA

Debu tanah's picture

Berapa harga sebuah cinta? Saya tidak tahu sejak kapan tradisi membayar sejumlah uang mahar untuk membeli isteri kepada keluarga perempuan. Yakub membeli kedua isterinya dengan bekerja selama 14 tahun kepada Laban. Bahkan dalam beberapa kasus seorang pria harus membayar uang untuk membeli cinta isterinya. Hosea membeli cinta isterinya dengan sejumlah uang.

Seorang perempuan cantik “berhak” untuk mendapatkan suami yang kaya supaya hidupnya nyaman dan berbahagia.

Terlepas etis kah semuanya itu karena merendahkan “keagungan” cinta, ternyata Allah pun harus membeli cinta manusia dengan harga yang sangat mahal. Allah harus menebus manusia dengan harga darah AnakNya yang Tunggal, Yesus Kristus. Kemudian Dia berkata kepada manusia:

"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.”

Kita hidup di zaman yang melarang perbudakan, kita tidak bisa mengerti bagaimana mental seorang budak. Zaman dahulu, seorang budak belian harus mengikuti apapun yang diinginkan oleh tuannya. Sara memberikan budaknya Hagar kepada Abraham untuk menjadi isterinya. Rahel memberikan budaknya Bilha kepada Yakub untuk menjadi isterinya. Lea memberikan budaknya Zilpa kepada Yakub untuk menjadi isterinya.

Kejadian  16:3 Jadi Sarai, isteri Abram itu, mengambil Hagar, hambanya, orang Mesir itu, -- yakni ketika Abram telah sepuluh tahun tinggal di tanah Kanaan --, lalu memberikannya kepada Abram, suaminya, untuk menjadi isterinya.

Kejadian  30
30:3 Kata Rahel: "Ini Bilha, budakku perempuan, hampirilah dia, supaya ia melahirkan anak di pangkuanku, dan supaya oleh dia aku pun mempunyai keturunan."
30:4 Maka diberikannyalah Bilha, budaknya itu, kepada Yakub menjadi isterinya dan Yakub menghampiri budak itu.

Kejadian  30
30:9 Ketika dilihat Lea, bahwa ia tidak melahirkan lagi, diambilnyalah Zilpa, budaknya perempuan, dan diberikannya kepada Yakub menjadi isterinya.


Demikianlah kita harus bersikap. Dahulu kita adalah budak / hamba dosa, itulah sebabnya kita selalu berbuat dosa. Bila kita mau percaya, Allah telah menyediakan harga tebusan untuk membeli kita dari perbudakan dosa dan menjadi hamba-hamba Allah.


Roma,
6:16 Apakah kamu tidak tahu, bahwa apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba untuk mentaatinya, kamu adalah hamba orang itu, yang harus kamu taati, baik dalam dosa yang memimpin kamu kepada kematian, maupun dalam ketaatan yang memimpin kamu kepada kebenaran?
6:17 Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu.
6:18 Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran


Allah telah membeli kita untuk menjadi pengantin-Nya dengan harga yang sangat mahal, karena Dia begitu mengasihi kita. Akan kah kita menyia-nyiakan kasih yang demikian besar kepada kita? Tidakkah kita mau membalas kasihNya itu dengan mengasihi Dia dengan segenap hati, jiwa dan akal budi kita?

 

__________________

Debu tanah kembali menjadi debu tanah...