Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Hukum katup dari John C. Maxwell

Sri Libe Suryapusoro's picture

Kemampuan memimpin ibarat katup yang menentukan tingkat keefektifan seseorang. Semakin tinggi kemampuan memimpinnya, semakin besar tingkat keefektifannya. Untuk mencapai tingkat keefektifannya tertinggi, Anda harus membuka tinggi-tinggi katup kemampuan Anda memimpin. Jika kita menumbuhkan kemampuan kita atau katup-katup tersebut maka kesempatan akan datang kepada kita, bukan sebaliknya.

Daud dan Saul dengan katup kepemimpinan yang berbeda:
  1. Keduanya sama sama mendapatkan nasihat dari orang-orang kudus. Saul dari Samuel sedangkan Daud dari Samuel dan nabi Nathan. Saul tidak benar-benar memahami sifat kepemimpinan sedangkan Daud mulai menaklukan musuh-musuh, memilih kota untuk dijadikan ibukota yang baru lalu membangun pemerintahan dengan menarik simpati rakyat.
  2. Keduanya sama-sama menghadapi tantangan besar. Misalnya mereka sama-sama menghadapi Goliat hanya saja Saul memilih bersembunyi sedangkan Daud melangkah maju menghadapi tantangan yang ada.
  3. Kedua-duanya sama-sama memiliki pilihan untuk berubah dan bertumbuh. Ketika Saul ditegur oleh Samuel, tidak dituliskan tentang bertobatan Saul sedangkan ketika Daud ditegur oleh Nathan, dia segera bertobat.

 

Katup-katup yang membatasi Saul:

?    Rasa takut : bersembunyi dan takut menghadapi Goliat.

?    Rasa tidak sabar : tidak mau menunggu Samuel sehingga mempersembahkan korban bakaran.

?    Sikap menyangkal : ketika diberitahu Samuel bahwa dia telah ditolak sebagai raja, Saul tidak peduli

?    Sikap mengikuti dorongan hati : Ia ceroboh mengambil sumpah yang hampir mengorbankan nyawa puteranya, Yonathan

?    Sikap licik : dia akan menghadiahkan putrinya, Mikhal, asal Daud mau memerangi bangsa Filistin padahal dia ingin Daud mati dalam pertempuran.

?    Rasa cemburu : dia mengamuk ketika dibandingkan dengan Daud.

?    Rasa marah : lebih dari satu kali dia melempar lembing ketika Daud memainkan kecapi untuknya.

Katup-katup yang tidak membatasi Daud:

?    Keluarganya : dia diremehkan (tidak diperhitungkan) oleh ayah dan saudara-saudaranya.

?    Pemimpinnya : Saul terus berupaya menghambat kepemimpinan dan keefektifan Daud.

?    Latar belakang : berasal dari keluarga penggembala yang miskin, bukan keturunan bangsawan atau posisi berpengaruh dan juga bukan anak tertua.

?    Usianya masih sangat muda dan tidak

 

Cara Daud membuka katupnya:

?    Daud membuka katup untuk dirinya terlebih dahulu. Ia tidak peduli dengan kata orang tetapi tetap berani bertempur.

?    Daud membuka katup bagi mereka yang dekat dengannya. Ketika dia membunuh Goliat maka kemampuan temput pahlawan-pahlawan Israel berlipat ganda.

?    Daud membuka katup bagi seluruh bangsanya. Akhirnya bangsa Israel mulai percaya bahwa jika Allah berkenan, mereka dapat melakukan apapun.berpengalaman

Tiga hal yang membantu orang lain maju ke tingkatan berikutnya:

?    Memberikan semangat kepada orang lain dengan kata-kata.

?    Membangkitkan semangat orang lain dengan perbuatan.

?    Berkorban agar orang lain bisa naik.

Untuk direnungkan:?    Setiap orang berpotensi menjadi pemimpin.?    Setiap pemimpin memiliki berbagai katup.?    Ada katup yang bisa dibuka oleh sang pemimpin sendiri.

?    Tidak banyak pemimpin yang membiarkan orang lain membukakan katup-katupnya.

__________________

Small thing,deep impact

julham's picture

hmmm...

pemimpin adalah berbicara tentang pengaruh... daud termasuk seorang pemimpin karena dia menjadi pengaruh bagi bangsa israel. Saul bukan lah disebut sebagai pemimpin sekalipun pada saat itu Saul menjadi raja di bangsa israel pada masa itu. Saul tidak menjadi contoh dan teladan dibawahnya. Seorang pemimpin harus memiliki sikap rendah dan memiliki roh yang rela... ketika Daud ditegor oleh nabi Natan, dia menyesal apa yang diperbuatnya dan bertobat, beda dengan Saul ketika di tegor, dia tidak bertobat malah sebaliknya. mari kita banyak belajar dari daud yang memiliki hati yang mau mencari wajah Tuhan.