Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Iman kepada Kristus dalam Taurat---Membongkar BUALAN murid Budi Asali

Vantillian's picture

Blog ini ditulis karena adanya kalimat dari murid Budi Asali yang menyatakan bahwa murid-murid Yesus maupun sebagian bangsa Israel dapat merespon positif terhadap Taurat sehingga mereka dapat beriman kepada Kristus dalam Taurat. Sekilas pernyataan kelihatan benar, namun jika kita telusuri latar belakang pemahaman Israel terhadap konsep Mesias, maka pernyataan ini justru menyesatkan. Mengapa?

Karena pernyataan ini harus berasumsi bahwa murid-murid Yesus MENGERTI sehingga BERIMAN kepada Kristus karena mereka tahu Kristus adalah Mesias yang diberitakan oleh Taurat. Asumsi ini harus didasarkan atas asumsi bahwa murid-murid Yesus TAHU mengapa Yesus harus datang ke dalam dunia sebagai Mesias. Namun pertanyaan penting adalah konsep Mesias yang bagaimanakah yang dimengerti oleh murid Yesus? Apakah mereka benar-benar TAHU dan beriman kepada Yesus sebagai Mesias yang ditentukan oleh Allah?

Inilah kutipan dari pernyatan yang akan dibantah oleh blog ini :

Adrina: Mengapa anda katakan bangsa Israel adalah contoh bahwa semua respon manusia terhadap wahyu Allah TELAH GAGAL dalam mencapai standar keselamatan dari Allah? Contoh yang bagaimana? Apakah respon semua orang Israel terhadap hukum Taurat memang telah gagal? Apakah memang semua orang Israel tidak ada yang memberi respon positif terhadap hukum Taurat ? Apakah dengan mereka percaya dan melakukan apa yang dikatakan oleh hukum Taurat, itu tetap menunjukkan bahwa mereka telah gagal? Omong kosong!

Anda katakan “orang Farisi dan hampir semua bangsa Israel MENOLAK Yesus”. Bukankah TIDAK SEMUA orang Israel menolak Yesus? Contoh: Para murid Yesus, Yakobus, Petrus, Yohanes, dll. Berarti, respon manusia terhadap wahyu khusus tidak gagal toh?

Umumnya orang Kristen memahami bahwa Kristus telah diberitakan pada zaman PL dari sejarah bangsa Israel. Semua nubuatan tentang Mesias adalah merujuk kepada Yesus. Tidak ada ajaran yang menentang hal itu, kecuali berasal dari agama lain. Mesias yang dijanjikan oleh Allah adalah TUHAN sendiri, yaitu Yesus Kristus. Kita mengerti hal itu sekarang. Kita bahkan mengaitkan segala ayat mesianik ditujukan kepada Yesus. Yesus sendiri menegor ahli taurat dan orang Farisi karena :

Yohanes 5:39 Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku,

Yohanes 5:40 namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu.

Ahli taurat dan orang farisi adalah PENGAJAR resmi dari segala ajaran tentang Taurat. Dari merekalah semua pengajaran konsep Mesianik berasal. Karena itu, segala sesuatu yang dianggap sebagai penyimpangan Taurat, harus mendapat pengesahan dari pengajar taurat. Baik itu ketentuan Sabat, maupun pengajaran tata ibadah. Bukankah dengan demikian ketika Yesus mencela ketidakmengertian orang farisi, maka itu juga berlaku bagi pemahaman orang Israel? Apa yang dimengerti oleh pengajar Taurat, juga dimengerti apa adanya oleh bangsa Israel. Siapakah yang berani melawan AJARAN farisi?

Dari hasil studi teologis terhadap latar belakang pemahaman Israel terhadap Mesias, dapat kita simpulkan bahwa pengertian Israel akan Mesias adalah Raja yang akan memimpin mereka memasuki kerajaan yang mulia dan gemilang. Kerajaan di dunia, bukan di surga. Raja duniawi, bukan raja sorgawi. Suatu bangsa yang terlepas dari jajahan bangsa lain yang dipimpin oleh Sang Mesias sendiri.

Yohanes 6:15 Karena Yesus tahu, bahwa mereka hendak datang dan hendak membawa Dia dengan paksa untuk menjadikan Dia raja, Ia menyingkir pula ke gunung, seorang diri.

Bahkan ketika Yesus masuk ke Yerusalem, pernah dielu-elukan layaknya Sang raja. Namun akhirnya, Yesus disalibkan dan diejek sebagai Raja orang Yahudi. Ironis, inilah RESPON POSITIF dari Israel yang mengerti Yesus sebagai Mesias.

Pemahaman yang tragis ini bukan hanya terjadi pada bangsa Israel, tetapi bahkan murid-murid Yesus semuanya salah mengerti mengapa Yesus datang ke dunia ini. Bacalah bagaimana pertanyaan polos mereka yang menggambarkan adanya pemahaman konsep Messianik yang bersifat jasmani.

Markus 10:35 Lalu Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendekati Yesus dan berkata kepada-Nya: "Guru, kami harap supaya Engkau kiranya mengabulkan suatu permintaan kami!"

Markus 10:36 Jawab-Nya kepada mereka: "Apa yang kamu kehendaki Aku perbuat bagimu?"

Markus 10:37 Lalu kata mereka: "Perkenankanlah kami duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, yang seorang lagi di sebelah kanan-Mu dan yang seorang di sebelah kiri-Mu."

Bahkan ketika Yesus sudah bangkit dan menampakkan diri kepada mereka, dan lebih lagi ketika akan terangkat ke surga, para murid masih bertanya dengan polos :

Kisah 1:6 Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: "Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?"

Kebangkitan Kristus yang fenomenal pun bahkan tidak dapat dimengerti oleh para muridNya. Bahkan setelah kebangkitan Kristus, mereka masih mengharapkan pembebasan bagi bangsa Israel.

Lukas 24:21 Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi.

Itulah sebabnya mengapa Kristus menegor dan menjelaskan kepada mereka siapakah Mesias sesungguhnya yang diberitakan oleh Taurat. Mengapa perlu dijelaskan? Karena semua murid bahkan bangsa Israel telah salah mengerti konsep Mesias. Mereka mengganggap bahwa Mesias adalah seorang Penyelamat yang membebaskan mereka dari perbudakan penjajahan bangsa asing. Mereka menantikan Mesias yang salah. Inikah yang disebut dengan respon positif terhadap Taurat dari argument goblok murid Budi Asali?

Lukas 24:25 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi!

Lukas 24:26 Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?"

Lukas 24:27 Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi.

Ketika Petrus menjawab pertanyaan tentang Siapakah Yesus, dia menjawab : Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup. Apakah kalimat yang dikeluarkan oleh Kristus? Apakah Kristus memuji Petrus karena dia benar-benar mengerti konsep Mesias dari Allah? Bukankah BUKAN manusia yang menyatakan itu kepada Petrus, melainkan Bapa? Jadi, apakah Petrus dikatakan mempunyai respon positif terhadap Kristus yang diberitakan dalam taurat?

Matius 16:17 Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga.

Yang sangat ironis, segera sesudah pengakuan Petrus yang luar biasa ini, pada peristiwa berikutnya Petrus justru ditegor oleh Yesus karena mengucapkan kalimat yang menandakan bahwa dia sendiripun belum mengerti mengapa Mesias harus menderita.

Matius 16:20 Lalu Yesus melarang murid-murid-Nya supaya jangan memberitahukan kepada siapa pun bahwa Ia Mesias.

Matius 16:21 Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.

Matius 16:22 Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau."

Matius 16:23 Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."

Inikah yang disebut oleh murid Budi Asali sebagai respon positif terhadap Taurat dengan beriman kepada Yesus? Bagaimana bisa dikatakan beriman kepada Yesus sedangkan konsep Mesianik dalam kepala mereka jelas berbeda dengan konsep Juruselamat dalam PL?

Hanya Kristus yang sanggup Menyingkapkan DiriNya

Apa pelajaran penting yang kita dapatkan pemahaman konsep Mesias dari Israel?
Pertama, bangsa Israel telah salah berespon terhadap Mesias yang dijanjikan oleh Taurat dan kitab para nabi. Karena itu, sangat menggelikan dan menyesatkan menyatakan bahwa ada bangsa Israel diselamatkan disebabkan respon mereka terhadap Taurat. Respon bagaimanakah yang dimaksud oleh murid Budi Asali, sedangkan semua pemahaman bangsa Israel terhadap Mesias adalah salah total. Inikah respon positif yang menyelamatkan bangsa Israel?

Kedua, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa hanya Kristus sendiri yang menyingkapkan diriNya kepada yang dipilihNya. Hal ini berlaku bagi semua bangsa, baik bangsa yang mempunyai Taurat tertulis maupun tidak tertulis. Ini berlaku bagi PL, berlaku bagi Abraham, Henokh, Ayub yang hidup tanpa Taurat tertulis. Ini juga berlaku bagi yang hidup di bawah Taurat tertulis seperti bangsa Israel. Kebenaran ini akan menyimpulkan bahwa :

Hanya Kristus yang dapat menyingkapkan DiriNya kepada manusia, bukan karena RESPON MANUSIA, apalagi respon positif manusia. Karena jelas, semua manusia berdosa dan tidak dapat berespon terhadap Kristus.

Hanya Kristus yang dapat menyingkapkan DiriNya kepada manusia, baik melalui Taurat tertulis maupun Taurat tidak tertulis.

Inilah kepongahan dan keangkuhan murid Budi Asali yang sok tahu namun tidak belajar Alkitab dengan baik. Mengajarkan bahwa Israel selamat karena respon positif terhadap Taurat? ( Emangnya positif dari Surabaya, GKRI Golghota?)

Mungkin mereka lupa membaca dan mempelajari  ayat Alkitab di bawah ini :

II Korintus 3:12 Karena kami mempunyai pengharapan yang demikian, maka kami bertindak dengan penuh keberanian,

II Korintus 3:13 tidak seperti Musa, yang menyelubungi mukanya, supaya mata orang-orang Israel jangan melihat hilangnya cahaya yang sementara itu.

II Korintus 3:14 Tetapi pikiran mereka telah menjadi tumpul, sebab sampai pada hari ini selubung itu masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka membaca perjanjian lama itu tanpa disingkapkan, karena hanya Kristus saja yang dapat menyingkapkannya.

II Korintus 3:15 Bahkan sampai pada hari ini, setiap kali mereka membaca kitab Musa, ada selubung yang menutupi hati mereka.

NB : Sekali lagi tulisan ini membongkar bualan murid Budi Asali yang memelintir semua ayat Alkitab untuk mendukung doktrin bego mereka, bahwa Israel selamat karena respon positif terhadap Taurat. Mungkin sudah saatnya Budi Asali kembali ke bangku kuliah supaya bisa mengajar murid-muridnya dengan benar. Dan juga supaya bisa menulis blog bantahan/tanggapan yang lebih bermutu ketimbang hanya menuliskan kalimat pertanyaan dan caci maki tak berguna.