Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Iman Yang tidak konsisten

sarah's picture

Malam ini saya mengikuti kelas PA dan inilah yang saya dapatkan dari cerminan diri saya selama ini.....sementara melayani Tuhan, sementara saya mendidik anak-anak saya, dan walau ada hari-hari dimana saya merasa kuat, rupanya saya punya iman selama ini kembang kempis.....kadang kembang kadang kempis.....

Seperti bangsa Israel setelah lepas dari perbudakan di tanah mesir, mereka bersorak, bernyanyi memuji Tuhan, menari dengan gambus dan kecapi, dengan rebana....., baru saja mereka melintasi laut merah yang terbelah......(menyaksikan sea world saja sudah terkagum-kagum, apalagi melintasi laut merah pada waktu itu; suatu kejadian yang tidak akan terulang kedua kali di dunia ini).....................mereka menyanyi-nyanyi bahkan saking panjangnya nyanyian itu (Kel. 15) ga kebayang bagaimana mereka menyanyikannya.....pasti gemuruh luar biasa, dinyanyikan oleh ribuan orang.

Tetapi baru saja mereka menyaksikan kedahsyatan Tuhan, merasakan campur tangan Tuhan, mereka sudah kembali bersungut-sungut (ay.24 dan ps. 16 : 7) itu sangat biasa dilakukan manusia ini, termasuk saya.

Itulah iman orang2 yang tidak konsisten. Tuhan mau supaya kerohanian kita konsisten, dalam hal senang atau susah, seperti Paulus ketika ia dipenjara tetap berdoa memuji Tuhan, hingga terjadi mujizat.

Rasanya saya banyak mengeluh, protes atau apalah.........dan mengasihani diri. Saya tidak mau seperti itu, yang tidak berkemenangan, padahal seringkali saya merasakan kemenangan oleh karena Tuhan. Amin.

 

kardi's picture

@sarh, hal yang sama terjadi pada saya.Gimana solusinya?

@ sarah, saya mengalami hal yang sama, semua adalah proses pembelajaran dalam sekolah kehidupan, saya jatuh-bangun dalam kubangan dosa. Kenapa bisa begitu? Karena daging lemah dan roh penurut.

Gimana dong solusinya? Bukan karena kekuatan saya, tapi karena Roh Tuhan, saya senantiasa rindu untuk hidup dalam kebenaran FirmanNya.Saya tidak mengatakan bahwa saya sudah sempurna, tapi saya berusaha hidup sempurna, serupa dengan Kristus Yesus. Dimana kesempurnaan seorang pria adalah sama dengan rupa dan gambar Kristus.

Biarlah Roh Tuhan yang ada dalam saya dan sarah terus bertambah dan berkarya, untuk kemuliaan NamaNya. Amin

 

Huanan's picture

Bunda Theresia pun pernah

Bunda Theresia pun pernah mengalami kekosongan iman. Iman Saya juga kadang tidak konsisten, macam saham ajah, kadang naik kadang turun. KAdang hati (nafsu) lebih besar dari pikiran(logika), meskipun kita tahu salah kadang masih melakukannya dengan berbuat dalih sebagai pembenarannya. Musuh kita yang paling berat adalah menentang diri yaitu kedagingan kita sendiri.

Kadang Tuhan mencoba kita untuk mengetahui apakah Iman kita sesuai dgn apa yang Ia kehendaki. Yang pasti Allah tidak akan mencobai kita melebihi kemampuan kita.  Ia mengetahui kemampuan diri kita masing2. Dia tidak akan mencobai Iman Saya dengan menggunakan standard Imannya Anda. (Ini kata Pendeta di gereja saya).

GBU

__________________

Huanan

minmin's picture

Mengikut Tuhan memang

Mengikut Tuhan memang merupakan tantangan besar untuk kita semua agar terus menjaga iman yang tidak bersifat teori tapi nyata. Karna bukankah karakter iman seseorang akan ketahuan saat ia menghadapi masalah. God bless u girl...