Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Janda Abadi

Yulfentri Munaf's picture

Mengapa menangis dik? tanyaku kepada Angela yang sedang menagis tersedu-sedu di teras rumahnya, tanpa berkata apa-apa dia menyodorkan Bible mungilnya yang terbuka dan dipenuhi stabilo di ayat-ayat tertentu.

Tanpa membuang waktu aku coba mencerna tanda-tanda tersebut dan membacanya perlahan-lahan penuh hikmat, ayat demi ayat kutelusuri, setelah itu aku terdiam mencari jawaban yang tepat untuk menjelaskan maksudnya.

Belum sempat aku berkomentar, Angela pun berkata lirih.....ternyata selama ini aku telah berzinah di mata Tuhan, kebahagian yang kurasakan dalam perkawinan keduaku dengan thomas memang terlihat bahagia di mata orang lain, tapi tidak buatku, apalagi setelah membaca ayat-ayat tersebut di sudut gereja sambil menanti kedatangan thomas yang kebetulan saat itu sedang mengajar sekolah minggu.

Aku telah diceraikan oleh suamiku yang lama bukan karena alasan "zinah", tapi aku diceraikan karena aku mengetahui perselingkuhannya dengan wanita lain, walaupun aku sudah menujukan kepadanya ayat Bible 1 Korintus 7:11 yang melarang suami menceraikan istri, dia tetap tidak peduli dan meneruskan keputusan cerainya dengan mengajukan alasan palsu.

Akibat perceraian tersebut, di mata Tuhan aku jadi dianggap "zinah", Angela terisak dalam dan menarik nafas panjangnya, sambil sesekali menghapus linangan air matanya.

Laki-laki yang memahami ayat Matius 5:32 dan 19:19 tentunya tidak akan berani mendekat untuk menikahiku, karena Tuhan akan menganggap laki-laki itu berzinah pula apabila mengawiniku.

Kamu tentu tahu konsekuensinya bagiku? aku akan abadi menjadi janda sepanjang hidupku, karena dalam ayat 1 Korintus 7:11 setelah bercerai aku harus hidup tanpa suami, kecuali aku rujuk kembali dengan suami yang telah menceraikanku.

Aku terdiam, seraya memperhatikan ayat-ayat yang disebutnya, yaitu :

1 Korintus 7:11

Dan jikalau ia bercerai, ia harus tetap hidup tanpa suami atau berdamai dengan suaminya. Dan seorang suami tidak boleh menceraikan isterinya.

Matius 5:32

Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah.


Matius 19:9

Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah."


Lukas 16:18

Setiap orang yang menceraikan isterinya, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah; dan barangsiapa kawin dengan perempuan yang diceraikan suaminya, ia berbuat zinah."

Akupun berkata, Angela....Tuhan tentu lebih mengetahui kebenaran yang sesungguh nya, sepanjang yang aku pahami didalam, suamimu yang kini sudah menikahi wanita lainpun pasti tidak bisa bahagia bila dia memahami ayat Markus 10:11, karena diapun telah berzinah di mata Tuhan, coba baca ini :

Markus 10:11

Lalu kata-Nya kepada mereka: "Barangsiapa menceraikan isterinya lalu kawin dengan perempuan lain, ia hidup dalam perzinahan terhadap isterinya itu.

Tanpa ekspresi, dia menatap ayat tersebut dan berdoa, mudah-mudahan dia meninggalkan perzinahan tersebut dan menyadari kekeliruannya. Kemudian Angela juga menjelaskan, bahwa wanita yang diperistri mantan suaminya itu juga bukan wanita baik-baik, ia sengaja menceraikan suaminya sendiri agar dapat mengawini mantan suamiku itu.

Lalu aku bacakan ayat Markus 10:12, bahwa wanita yang kini jadi istri mantan suaminya itu juga berzinah menurut Tuhan, tidak percaya? coba lihat "

Markus 10:12

Dan jika si isteri menceraikan suaminya dan kawin dengan laki-laki lain, ia berbuat zinah."

Angelapun...semakin menangis, dia takut jika thomas mengetahui perzinahan yang terjadi di antara mereka, yaitu perzinahan yang ditimpakan Tuhan kepada Angela karena bercerai dan perzinahan yang ditimpakan Tuhan kepada Thomas yang telah mengawininya..........dilematis, ingin rasanya mengahiri hidup ini, mengapa Tuhan tidak memberikan ku jalan?

Dengan kebodohanku, aku coba menghentikan tangisnya....Angela, lihat...lihat apakah Tuhan telah membuka pintu atas permasalahanmu? dengan setengah ragu aku berusaha menghiburnya dengan ayat Roma 7:3 yang artinya :

Roma 7:3

Jadi selama suaminya hidup ia dianggap berzinah, kalau ia menjadi isteri laki-laki lain; tetapi jika suaminya telah mati, ia bebas dari hukum, sehingga ia bukanlah berzinah, kalau ia menjadi isteri laki-laki lain.

Tunggu saja, mudah-mudahan suamimu terdahulu cepat mati, karena dengan jalan itu kamu menjadi bebas dari perzinahan setelah sekian tahun kawin dengan Thomas, kalau sebaliknya bagaimana? tanya Angela.

Maksudmu? tanyaku. Jika yang mati itu Thomas lebih dahulu.....ya, ialah kamu akan jadi janda kedua kalinya, tapi janda kali ini adalah janda yang disebabkan "Kematian" bukan karena "Perceraian"

Lalu bagaimana? Apa Tuhan juga membuat kesulitan untukku setelah Thomas meninggal? tanya Angela,

Entahlah kataku aku belum sempat membaca ayat lainnya, akupun beranjak kembali kekamar kost ku, yang kebetulan letaknya tidak jauh dari rumah Angela.

Sepanjang perjalanan pulang, akupun merasa berdosa karena memutarbalikan fakta tentang maksud ayat Roma 7:3, bukankah ayat tersebut ditujukan agar wanita tidak melakukan poliandiri (bersuami lebih satu)......?

Aduh.......maafkan ya Tuhan, kalau aku telah salah menerjemahkan firmanmu

Notes :

Semoga kisah ini bisa menjadi inspirasi bagi para teolog atau pendeta-pendeta dalam memberikan penjelasan yang benar tentah ayat-ayat di atas, saya tunggu penjelasan cerdasnya, sehingga anak domba tidak menjadi sesat....amin

Shallom & Halleluya

Laughing

blessed's picture

No janda/duda karena cerai

Tentang ayat-ayat diatas ingin menanggapi berdasarkan ayat ini: "Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia." (Matius 19:6) Dalama ayat itu jelas bahwa Tuhan memang tidak pernah mengizinkan perceraian! Oleh karena itu, memang tidak ada pernikahan yang sudah disatukan di hadapan Allah yang dapat diceraikan manusia. Walaupun ada surat sah perceraian, namun itu hanya secara manusia saja, di mata Allah tetap tidak ada perceraian. Di mata Tuhan tidak ada janda atau duda karena cerai, yang ada adalah duda atau janda karena maut yang memisahkan. Kalau pun ada seorang istri/wanita yang diceraikan oleh suaminya, ya memang harus tidak boleh menikah lagi sampai pasangannya meninggal dunia. Tuhan mengizinkan ini terjadi kepada mereka (diceraikan secara manusia oleh pasangannya), namun Tuhan memelihara mereka yang tahan uji dan taat akan firman-Nya. Itulah keyakinan saya terhadap firman Tuhan mengenai perceraian.
Yulfentri Munaf's picture

Reply-1

Benarkah kawan apa yang sudah dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan manusia? Peran Allah ketika menyatukan manusia dalam suatu perkawinan adalah salah satu bentuk "Intervensi" tapi mengapa Allah tidak mencegah perceraian yang dilakukan manusia? dan tetap membiarkannya perceraian itu tetap terjadi? kalau setelah perceraian tersebut, janda/duda tersebut kawin lagi dan hidup berbahagia, apakah kebahagian yang ada dalam perkawinan tersebut bukan datang dari Allah? lalu siapa yang menyatukan dan membahagiakan perkawinan mereka? Sesungguhnya Allah itu bukan hanya mempersatukan manusia dalam perkawinan, embrio yang dalam kandungan juga ada yang dipersatukan Allah sebagai kembar siam, apakah ini juga tidak boleh dipisahkan? kalau terjadi pemisahan dan dikemudian hari mereka hidup taat dan berbahagia, dari mana datangnya karunia tersebut? bukankah dari Allah juga. Bukankah ayat-ayat yang menjadi bahan tulisan saya juga disuarakan oleh Allah, kalau memang suara Allah seharusnya tidak bertentangan dengan Ayat Alkitab yang anda sebutkan tersebut, bukan begitu....? Mari kita diskusi menggunakan seluruh ayat Alkitab yang ada, sehingga kita memperoleh terang. Syalom and Halleluya
Robert Edward Dungot's picture

hai

apa cerita ya