Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

JANGAN MAU HANYA JUJUR !!

Tante Paku's picture

    

     Barangkali kita bisa sependapat kalau jujur itu perlu dan penting. Jujur dalam arti tidak berdusta kepada diri sendiri. Para dalang wayang sering memberi contoh  Yudistira atau Puntadewa sebagai tokoh yang teramat sangat  lega -lila lahir batin, jujur, temen ,lantip,  getih putih,  tanpa nafsu  dsb.  Bahkan tanpa mati langsung aja masuk sorga, bukan main!  Yesus saja sebelum masuk sorga merasakan mati dulu kok.

     Tetapi apakah Puntadewa benar-benar jujur 100 %? Saya terus terang mengatakan : "tidak!"

     Sedemikian langkakah "mahluk jujur" di dunia ini, sehingga Puntadewa saja masih belum murni kejujurannya. Kalian yang pernah baca kisah Mahabarata, khususnya episode Pandawa Dadu , akan mendapatkan bukti bahwa Puntadewa pernah tidak jujur.

     Diceritakan dalam episode tersebut, Puntadewa (Pandawa) bermain judi dan menderita kekalahan total. Akibatnya semua harta habis-habisan dan mengalami penderitaan dahsyat. 12 tahun hidup di hutan dan 1 tahun menyamar di Wirata, Puntadewa menyamar dengan nama Dwijakangka.

     Dari ringkasan cerita yang masih saya ingat tersebut, semoga kalian bisa menangkap makna yang tersirat dalam kisah tersebut. Jadi, apakah kejujuran diperlukan dalam perjudian? Ataukah perjudian tidak membutuhkan kejujuran ? Ah rasanya tidak perlu kita jawab. Yang jelas, kejujuran tidak butuh judi!

     Artinya, kalau kita sudah terlibat dalam perjudian, kita sudah berdusta kepada diri sendiri.

     Lantas, apa hubungannya saya mengatakan jangan mau hanya jujur saja dalam hidup ini, ya karena jujur itu bisa membuat hidup kita sepi.

     Pada kenyataannya, orang jujur itu sepi, dalam arti sepi dari pergunjingan, sepi dari pemberitaan dan mungkin juga sepi dari pergaulan. Aneh memang, orang jujur kok sepi, bahkan bisa juga kesepian kok.

     Buktinya, kita lihat saja tokoh Puntadewa di atas, karena terkenal jujurnya, "hampir" tidak ada pakem wayang yang spesial menceritakan sepak terjangnya dengan panjang. Kenapa?  Ya karena jujurnya. Kejujurannya tidak membuahkan kisah-kisah menarik, semuanya berjalan seperti kereta api di atas rel.

     Dan masih banyak contoh-contoh kejujuran kita sehari-hari tetapi sulit diterima oleh sebagian besar masyarakat kita. Bahkan tokoh besar yang sulit ditemukan dosanya pun "dianggap" tidak jujur ketika mengatakan kejujuranNya, beliau adalah Yesus Kristus sendiri.

     Kita hidup memang tidak hanya jujur saja. Kejujuran belumlah cukup menjadi modal untuk hidup.

    Kalau Napoleon dan Eisenhower bicara tentang moril,

    Lenin bicara tentang Masa,

    Baumgarten bicara tentang Estetika,

    Machiavelli bicara tentang Disiplin,

    Tollkey bicara tentang Spirit,

    Jenderal Jomini bicara tentang Karakter,

    Jenderal Nasution bicara tentang Kemujuran, Ideologi yang kuat, Batin yang teguh,

    Jenderal Simatupang bicara tentang Semangat Kemerdekaan,

    Prabu Ramawijaya bicara tentang Menegakkan Keadilan atas Dasar Kebenaran,

    Puntadewa bicara tentang  Suradirajayaningrat, lebur dening pangastuti,

    sedang Yesus bicara tentang  KASIH.

    Dan masih banyak lagi tokoh-tokoh yang berbicara serta ada kaitannya dengan kehidupan di dunia ini. Yang pada hakekatnya tidak lain daripada manifestasi dari budiluhur manusia.

     Jelaslah, kejujuran ternyata belum lengkap jika tidak dibarengi dengan budiluhur dan kepandaian atau ilmu pengetahuan.

     Budiluhur artinya memiliki moral, moril dan mental yang baik dan kuat, Kapandaian artinya memiliki ilmu pengetahuan yang baik dan berguna.

     Kurang lebih ada sekitar 2l9 ayat dalam Injil yang menekankan bahwa kejujuran mengambil peranan cukup penting dalam hidup ini.

 

                                                           *****

 

Semoga  Bermanfaat  Walau  Tak  Sependapat

    

    

__________________

Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat

GODARMY's picture

tante

yang satu baru hari ini gua baca dah buat ini lagi, banyak amat idenya sih:D, ampuuuun gua nyerah deh hahaha..:D

 

JESUS IS GOD

__________________

JESUS IS GOD

Tante Paku's picture

Godarmy, tergantung urutan.

Aku nulis cuma liat urutan halaman depan, kalo jarang yang nulis, aku juga ikutan jarang nulis, biar tidak berurutan tulisanku. Lebih enak kalo berwarna-warni topiknya, sayangnya masih banyak yang suka "mborong" urutannya, aku bisa begitu, tapi nggak kulakukan, biar merata lah. Gado-gado kan enak hi hi hi.....Kamu akrab banget ama Kiem he he he......

__________________

Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat

GODARMY's picture

hah?

gado-gado dari dulu memang enak :D, ttg pak kiem apa hubungannya dg gado-gado? dan dengan saya, kalo dia merasa akrab ya baguslah bukankah saya begitu dengan semua orang :D

 

JESUS IS GOD

__________________

JESUS IS GOD

Tante Paku's picture

Hi hi hi...

Aku cuma baca komentarmu yg ditanggapi terus ama pa Kiem, jadi lucu, gak ada abis-abisnya. Mungkin pa Kiem tujuannya biar akrab kalee....Bagus juga deh kalo gitu.

__________________

Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat

hai hai's picture

Tante Paku, Mata Ketiga

Aku cuma baca komentarmu yg ditanggapi terus ama pa Kiem, jadi lucu, gak ada abis-abisnya. Mungkin pa Kiem tujuannya biar akrab kalee....Bagus juga deh kalo gitu.

Tante paku, nampaknya anda punya mata ketiga yang melihat apa yang tidak terlihat kedua mata manusia biasa. Mang lucu sich! Lumayan lah untuk icip icip.

 

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

joli's picture

Tante PAku, cuma sekali berbohong

Tante Paku, Puntadewa alias Yudistira adalah  tokoh pendawa yang PALING  Joli suka, ya dari lima saudara ini,  cocok bila dia lahir sebagai pembarep.  Meski tidak seganteng Janaka (Arjuna) tidak se-gagah Gatutkaca..

Jujur itulah dia, memang nggak 100% sih, ya pernah sekali dia tidak jujur, saat itu lah konon cerita, Puntadewa, mulai menapak-kan kaki di tanah, sebelumnya bila berjalan kakinya tidak menapak di tanah.

Jujur, itu paling susah, apalagi jujur kepada diri sendiri, padahal itulah bekal untuk jujur kepada orang lain juga. Diam, tidak berbohong, belum tentu itu jujur pula.. walah angel/sulit  ternyata untuk hidup jujur. Ketika firman berkata tentang kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri, ya, di awali mengasihi diri sendiri, menerima diri sendiri, ... jujur menjadi lebih mudah di jalankan..

Tante Paku, lha wong untuk jujur aja sulit kok mesti di tambah plus plus.. "meh dadi wong apik wae kok angel men.."