Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Ketika Adam Membohongi Hawa

Tante Paku's picture

 

     NENEK MOYANG kita adalah perempuan, mustahil disebut nenek moyang kalau beliau bukan perempuan. Secara tidak disadari ketika menyebut nama nenek moyang tentu yang terlintas dalam pikiran kita adalah seorang nenek yang menjadi cikal bakal kita, siapa nenek moyang kita, tentu nenek yang paling awal adalah HAWA!

     Kebudayaan sering menempatkan perempuan pada posisi yang lebih rendah daripada laki-laki. Namun, Alkitab selalu memberikan posisi yang lebih baik dalam kehidupan perempuan. Walaupun perempuan-perempuan Ibrani zaman dahulu terkekang, tetapi mereka memiliki kuasa serta peran dan pengaruh dalam keluarga.

     Seorang perempuan memiliki pengaruh besar yang dapat bersifat positif atau negatif atas suaminya, dan dalam sebagian besar kasus, suami menunjukkan rasa hormat yang besar pada istrinya.

Demikian juga suami harus mengasihi istrinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa mengasihi istrinya mengasihi dirinya sendiri. Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat, karena kita adalah anggota tubuh-Nya. (Ef. 5 : 28-30).

     Penghormatan yang diberikan pada istri dan ibu dalam Kitab Amsal menunjukkan bahwa ia memiliki pengaruh besar. Namun Adam, nama yang diberikan kepada manusia debu tanah yang pertama, untuk menunjukkan cintanya pada sang istri, setiap hari selalu pergi memancing dalam upaya untuk mencari kebutuhan makan sehari-hari.  Sayang, pada hari itu Adam tidak berhasil memperoleh ikan yang diharapkannya, toh ia masih bisa berbohong pada sang istri, entah untuk menghibur diri atau memang Adam dari awal sudah suka membohongi sang istri.

Adam : "Tadi aku mancing dapat ikan segede Gajah!"

Hawa : "Ah, masa cih? Mana ikan itu sekarang?"

Adam : "Terpaksa aku lepaskan, karena aku tidak kuat untuk membawanya pulang!"

                                                                  *****

Hati suaminya percaya kepadanya, suaminya tidak akan kekurangan keuntungan. (Ams 31:11).

     Adam disuruh istrinya untuk pergi menjual pipa dari gading gajah yang   ke kota. Namun beberapa hari kemudian, sang pembeli pipa gading itu mendatangi Adam dan memprotesnya.

Pembeli : "Dam, pipa gading yang kau jual tempo hari ternyata PALSU!"

Adam     : "Mustahil! Kecuali kalau gajahnya memang punya GIGI PALSU!"

     Begitulah Adam, memang sudah ditakdirkan "cerdik" dari awalnya.

                                                                 *****

Ia membuka mulutnya dengan hikmat, pengajaran yang lemah lembut ada di lidahnya. Ia mengawasi segala perbuatan rumah tangganya, makanan kemalasan tidak dimakannya. Anak-anaknya bangun, dan menyebutnya berbahagia, pula suaminya memuji dia. Banyak wanita telah berbuat baik, tetapi kau melebihi mereka semua. Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi istri yang takut akan TUHAN dipuji-puji. (Ams 31:26-30).

     Nyonya Hawa sudah seminggu kehilangan suaminya. Akhirnya ia melaporkan ke kantor polisi bagian yang menangani orang-orang yang hilang, bersama nyonya Sonya sahabatnya.

Ny. Hawa     : "Suamiku putih, tinggi, ganteng dan menarik hati!"

Ny. Sonya     : (Berbisik) "Lho, bukankah suamimu kecil, gendut, gondrong?"

Ny. Hawa     : "Ssst...biarin aja! Siapa yang mau mengharapkan lelaki itu akan kembali?"

                                                              *****

     Seorang pria yang mengaku bernama Adam bin Ibliswanto mengaku terus terang kepada calon mertuanya yang berambut gondrong dan suka chating di Sabda Space itu.

Adam bin Ibliswanto                  : "Kalau bapak tidak menerima lamaran saya, saya mau BUNUH DIRI!"

Calon Mertua penggemar SS  : "Hmm....saya setuju!"

Adam bin Ibliswanto                  : "Maksud bapak, setuju dengan lamaran saya?"

Calon mertua penggemar SS : "Bukan. Saya setuju KAMU BUNUH DIRI!! TOLOL!"

 

Semoga Bermanfaat Walau Tak Sependapat

 

 

__________________

Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat