Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Amsal

Veritas's picture

Membela Perkara

"Belalah perkaramu terhadap sesamamu itu, tetapi jangan buka rahasia orang lain, supaya jangan orang yang mendengar engkau akan mencemoohkan engkau, dan umpat terhadap engkau akan tidak hilang."

Belakangan kita setiap hari disuguhkan dengan kasus Gayus. Mungkin sebagian kita sudah muak dengan berita2 tersebut yang tidak pernah selesai. Saya tidak akan membahas kasus gayus, tetapi saya akan membahas sesuatu yang berhubungan dengan peristiwa tersebut dan satu amsal Salomo.

unyil's picture

Amsal Ingin Kaya

Ada yang berkata kaya itu tidak hanya memiliki materi, tetapi aku mengatakan kepadamu, kaya pasti berhubungan dengan memiliki sesuatu untuk diberikan.

Ada yang mencari uang tapi tidak dapat menikmati, ada yang ingin menikmati tapi tidak punya uang.
Aku menarik kesimpulan, lebih baik punya uang daripada tidak punya uang.

wkusuma's picture

Berkat dari Hikmat

berkat dari hikmat...
-Amsal 3:1-20-

Aries Yunarta's picture

SMS menghebohkan

Pernahkan anda marah karena sebuah kalimat yang di SMS kan teman anda?

Saya baru saja mengirimkan sebuah SMS kepada beberapa teman saya, yang isinya sebenarnya adalah petikan ayat Alkitab di Amsal 10:19  yang saya terjemahkan  dengan bahasa bebas. Sebelum saya menceritakan lebih lanjut inilah isi SMS saya :

andryhart's picture

Daging bakaran merupakan asal penyakit kanker

Sering mengonsumsi daging bakaran dapat menjadi awal penyakit
kanker. Daging yang mengandung sodium nitrit untuk membuatnya berwarna
merah cerah akan berubah menjadi nitrosamin yang bisa menimbulkan
kanker saluran cerna jika daging itu digoreng atau dibakar. Lemak
daging yang
menetes ketika dibakar dan asapnya mengenai bakaran daging tersebut

Mirandola's picture

"Orang Yang Tak Berpengalaman" Menurut Kitab Amsal

Oleh: Deky H. Y. Nggadas

Pendahuluan

Secara umum, dapat dikatakan bahwa pokok penekanan kitab Amsal berkenaan
dengan persoalan tentang bagaimana seseorang hidup secara berhikmat.

[1]

Dalam
bagian prolognya (Ams. 1:1-4), pokok ini dideskripsikan sebagai tujuan kitab
ini ditulis, yaitu untuk mengetahui hikmat dan didikan, untuk mengerti
kata-kata yang bermakna, untuk menerima didikan yang menjadikan pandai, serta
kebenaran, keadilan, dan kejujuran, untuk memberikan kecerdasan kepada orang
yang tak berpengalaman, dan pengetahuan serta kebijaksanaan kepada orang muda. Menurut
para ahli, misalnya Tremper Longman dan Raymond B. Dillard, bagian prolog ini
merupakan tambahan redaktor terakhir dari kitab ini, mengingat nuansa religius
yang tercantum di dalamnya.

[2]

“Takut
akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan
didikan” (Ams. 1:7). Jadi, tujuan ini bukan bersifat etis saja, sebagaimana
yang sering terdengar dalam amsal-amsal ancient Near-East, melainkan
juga bersifat teologis.