Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Sekilas dari Keabadian

John Adisubrata's picture

Sekilas dari Keabadian (16)

Kesaksian Ian McCormack

Oleh: John Adisubrata

MENGAMPUNI UNTUK DIAMPUNI

“Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.” (Kolose 3:13)

Sikap saya yang masih ingin menuntut balas mengakibatkan pertolongan dari-Nya menjadi terhenti seketika itu juga. Tidak ada kalimat-kalimat lain yang tampil, yang bisa membantu mengingatkan saya akan tema atau kata-kata yang harus saya pergunakan untuk berdoa!

Saya menjadi sadar, bahwa keputusan terakhir untuk mengampuni orang-orang yang sudah menganiaya saya tersebut ada di dalam tangan saya sendiri. Ia tidak akan ikut mencampuri atau mempengaruhi saya. Karena keputusan itu harus keluar dari lubuk hati saya yang paling dalam.

John Adisubrata's picture

Sekilas dari Keabadian (15)

Kesaksian Ian McCormack

Oleh: John Adisubrata

DOA ‘BAPA KAMI’

“Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.” (Lukas 11:9)

Di dalam penglihatan tersebut saya menyaksikan huruf-huruf abjad yang tiba-tiba timbul dan membentuk suatu barisan kata-kata yang tersusun dengan rapi sekali di depan mata saya.

Penuh keheranan saya membaca kalimat itu: Dan ampunilah kami akan kesalahan kami.”

John Adisubrata's picture

Sekilas dari Keabadian (14)

Kesaksian Ian McCormack

Oleh: John Adisubrata

BERDOA KEPADA TUHAN YANG MANA?

‘Maka berkatalah Yesus kepadanya: “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!” (Matius 4:10)

“Berdoa kepada Tuhan dari lubuk hati yang terdalam?” Saya berpikir: “Hatiku …? Oh, ... hatiku sudah lama membeku, … keras bagaikan batu! Begitu kerasnya, sebatang korek api bisa tersulut jika tergores padanya!”

“Berseru dan berdoa kepada Tuhan?” Saya terus berargumentasi: “Tuhan yang mana? Di negara-negara yang pernah kukunjungi selama ini, aku sudah melihat sendiri berbagai-macam agama yang menyembah illah-illah, bahkan dewa-dewa yang berbeda-beda. Jadi, … aku harus berdoa kepada allah yang mana?”

John Adisubrata's picture

Sekilas dari Keabadian (13)

Kesaksian Ian McCormack

Oleh: John Adisubrata

‘JEMPUTAN’ KEDUA

“Ya, aku tahu: Engkau membawa aku kepada maut, ke tempat segala yang hidup dihimpunkan.” (Ayub 30:23)

Victoria Hospital terletak di atas sebuah dataran bukit yang cukup tinggi di kota Quatre Bomes. Oleh karena itu, pada waktu kami mulai memasuki daerah tersebut, di mana jalannya terasa amat berliku-liku, pengemudi ambulans itu harus menekan pedal gas mobil sedalam-dalamnya, agar mesin kendaraan yang sudah tua itu mampu membawa kami naik ke puncaknya.

Ketika dengan bersusah-payah sekali ambulans itu berusaha mendaki jalan yang menanjak tinggi untuk bisa memasuki pekarangan rumah sakit tersebut, tubuh saya yang terbaring dengan kepala di bagian belakangnya, merasakan kederasan arus peredaran darah saya yang mengalir dari bawah ke atas badan, mengakibatkan racun yang ada di dalamnya ikut terbawa dan menyerang semua organ-organ vital tubuh saya.

John Adisubrata's picture

Sekilas dari Keabadian (12)

Kesaksian Ian McCormack

Oleh: John Adisubrata

RENAULT 4, SEBUAH AMBULANS

‘banyak orang yang berkata tentang aku: “Baginya tidak ada pertolongan dari pada Allah.” Sela’ (Mazmur 3:3)

Ketika hati dan pikiran saya masih diliputi oleh kegeraman, bahkan sedang merancangkan tindakan-tindakan pembalasan dendam yang ingin saya lakukan terhadap orang yang tidak berperi-kemanusiaan itu, tiba-tiba saya melihat Daniel berlari-lari memasuki pintu serambi depan hotel bersama seorang petugas keamanan yang lain.  

Secepat kilat yang menyambar mereka berdua mengangkat tubuh saya, menyanggahnya seorang di sebelah kiri sedangkan yang lain di sebelah kanan saya. Tanpa berkata apa-apa mereka membawa saya berjalan ke luar, ke arah teras halaman depan hotel.

John Adisubrata's picture

Sekilas dari Keabadian (11)

Kesaksian Ian McCormack

Oleh: John Adisubrata 

‘JEMPUTAN’ PERTAMA

“Apakah pintu gerbang maut tersingkap bagimu, atau pernahkah engkau melihat pintu gerbang kelam pekat?” (Ayub 38:11) 

Getaran-getaran dan goncangan-goncangan aneh yang terjadi pada seluruh tubuh saya akhirnya berhenti, diganti oleh rasa dingin yang mengakibatkan seluruh tulang-tulang di dalam tubuh saya terasa ‘ngilu kesakitan, seperti ditusuk-tusuk oleh beribu-ribu jarum yang amat lembut!  

Selain itu mata saya juga bisa melihat sebuah kabut hitam yang meliputi kedua kaki saya, dan yang sedang bergerak perlahan-lahan naik ke atas. Tidak lama kemudian seluruh bagian-bagian tubuh saya yang lain ikut terbungkus di dalam kabut hitam tersebut!

John Adisubrata's picture

Sekilas dari Keabadian (10)

Kesaksian Ian McCormack

Oleh: John Adisubrata 

PERTOLONGAN ‘SEORANG’ MALAIKAT  

“Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan.” (Keluaran 23:20)  

Penuh kesedihan saya meratap: “Apakah hal-hal semacam ini yang biasa dilakukan oleh orang-orang terhadap sesamanya, umat lain yang sedang membutuhkan pertolongan mereka?”  

Hati saya terasa hancur sekali, … sedih tak terlukiskan! Harga diri dan hak azasi saya sudah diperkosa secara kejam olehnya, pada saat saya tidak berdaya sama sekali untuk membelanya! Jika saat itu juga saya harus mati, dengan ikhlas sekali saya bersedia meninggalkan planet yang amat mengecewakan ini, yang penduduknya sudah tidak mengenal peri kemanusiaan lagi!

John Adisubrata's picture

Sekilas dari Keabadian (9)

Kesaksian Ian McCormack

Oleh: John Adisubrata

MENGEMIS BELAS KASIHAN

Kasihanilah kami, ya TUHAN, kasihanilah kami, sebab kami sudah cukup kenyang dengan penghinaan; jiwa kami sudah cukup kenyang dengan olok-olok orang-orang yang merasa aman, dengan penghinaan orang-orang yang sombong.” (Mazmur 123:3-4)

Status kehidupan penduduk pulau Mauritius terbagi menjadi empat tingkat (kasta). Kasta tertinggi diduduki oleh orang-orang yang berkulit putih. Orang-orang Asia keturunan Cina menduduki kasta yang kedua, disusul oleh orang-orang keturunan India. Sedangkan orang-orang yang berkulit hitam, penduduk lokal Creole, menduduki kasta yang paling rendah!

Sering kali di Afrika Selatan saya menyaksikan orang-orang pribumi diperlakukan dengan kejam sekali. Saya pernah melihat mereka yang bekerja sebagai budak-budak, berlutut di hadapan ‘pemilik-pemilik’ mereka, orang-orang yang berkulit putih, sambil menundukkan muka tanpa mempunyai keberanian untuk menatap wajah atau mata mereka.

John Adisubrata's picture

Sekilas dari Keabadian (8)

Kesaksian Ian McCormack

Oleh: John Adisubrata 

TERHAMPAR SEORANG DIRI

“Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolonganku? Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.” (Mazmur 121:1-2)

Suasana di sepanjang jalan raya di pesisir pantai Tamarin Bay tersebut tampak hening sekali, … tidak ada kendaraan-kendaraan yang berlalu-lalang di sana. Maklum sekali, karena waktu tentu sudah menunjukkan lebih dari pukul 12 malam!

Oleh karena kegiatan-kegiatan yang saya lakukan di dalam lautan semenjak sengatan yang pertama, dan juga oleh karena pengaruh racun di dalam peredaran darah yang sudah menjalar ke mana-mana, seluruh tubuh saya terasa amat letih. Seolah-olah saya tidak berdaya lagi untuk bertahan membuka kelopak-kelopak mata saya, karena rasa kantuk yang telah menguasai mereka.

John Adisubrata's picture

Sekilas dari Keabadian (7)

Kesaksian Ian McCormack

Oleh: John Adisubrata 

MELEWATI JALAN PINTAS 

“Permulaan hikmat ialah: perolehlah hikmat dan dengan segala yang kauperoleh perolehlah pengertian.” (Amsal 4:7) 

Saya mengerti maksud Simon! Perjalanan menuju ke daratan pantai Tamarin Bay akan menjadi bertambah lama, jika kami harus melewati rute yang sebenarnya, yaitu mendayung perahu kami di atas permukaan air lagoon Riviere Noir yang dibentuk dan dikelilingi oleh batu-batu karang yang terjal.

Baru setelah mencapai muaranya, kami bisa meluncur kembali ke pantai tujuan, bebas dari hambatan batu-batu karang yang tajam dan berbahaya, karena perahu kami sudah berada di atas permukaan laut Samudera India lagi.

John Adisubrata's picture

Sekilas dari Keabadian (6)

Kesaksian Ian McCormack

Oleh: John Adisubrata 

PEMBAYARAN KEMBALI

Aku akan melakukan pembalasan kepadamu sesuai dengan hasil perbuatanmu, demikianlah firman TUHAN.” (Yeremia 21:14a)

Penuh kepedihan saya bertanya-tanya di dalam hati: “Apakah kesalahan yang pernah kulakukan, yang menyebabkan diriku harus menanggung penderitaan sebesar ini?” (1) 

Tiba-tiba … di dalam sebuah penglihatan yang amat menakjubkan, gambar-gambar seperti slides bermunculan di depan mata saya. Di sana diparadakan perbuatan-perbuatan dosa yang pernah saya lakukan di masa-masa yang lalu, baik yang saya sadari maupun tidak, baik yang masih segar di dalam ingatan saya maupun yang sudah lama sekali saya lupakan.

John Adisubrata's picture

Sekilas dari Keabadian (5)

Kesaksian Ian McCormack

Oleh: John Adisubrata 

LIMA KALI HUKUMAN MATI 

Bahkan kami merasa, seolah-olah kami telah dijatuhi hukuman mati. Tetapi hal itu terjadi, supaya kami jangan menaruh kepercayaan pada diri kami sendiri, tetapi hanya kepada Allah yang membangkitkan orang-orang mati.” (2 Korintus 1:9) 

Kendatipun sengatan keempat tersebut mengakibatkan seluruh tubuh saya sangat menderita, akhirnya saya berhasil mendekati sebuah batu karang besar yang terjulang kira-kira setengah meter tingginya di atas permukaan air laut. Dengan sigap sekali saya memanjatnya hanya menggunakan kekuatan tangan kiri saya saja.

Berdiri tegak di atas batu karang itu saya mulai memeriksa keadaan kulit lengan tangan kanan saya, yang ternyata sudah melepuh besar, bergaris-garis merah panjang yang berderet-deret. Permukaan kulit tangan saya tersebut tampak seperti kulit yang baru saja terbakar oleh keganasan api yang amat panas. Sambil menatap penuh kekuatiran, saya menyentuhnya dengan lembut. Akibatnya sungguh luar biasa!

John Adisubrata's picture

Sekilas dari Keabadian (4)

Kesaksian Ian McCormack

Oleh: John Adisubrata 

MAKHLUK GANJIL BERBENTUK KOTAK

“Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa?” (1 Petrus 2:20a) 

Entah mengapa, malam tersebut kami bertiga yang biasanya selalu menyelam bersama-sama, mendadak menjadi terpisah seorang dari yang lain. Menyelam sendirian di dalam air laut yang gelap gulita, saya berenang mengikuti arah sinar lampu senter di dalam genggaman tangan saya yang menyorot panjang laksana sebilah pedang tajam yang berkilau-kilauan.  

Sepintas melalui sudut mata, saya melihat bayangan suatu makhluk ganjil yang sedang bergerak-gerak di samping saya. Bentuknya seperti seekor jellyfish (ubur-ubur laut), tetapi mempunyai empat sudut persegi bagaikan sebuah kotak yang digantungi oleh tentacles (alat-alat peraba) yang amat panjang. Binatang laut berbentuk kotak tembus pandang itu bergerak melaju di hadapan saya dengan cara mengembang dan mengempiskan tubuhnya.

John Adisubrata's picture

Sekilas dari Keabadian (3)

Kesaksian Ian McCormack

Oleh: John Adisubrata 

KEMBALI KE DALAM FIRDAUS 

“Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.” (Yesaya 55:8-9) 

Seperti setahun sebelumnya, saya menyewa bungalo yang sama di perumahan para travellers di pesisir pantai Tamarin Bay lagi. Kembali saya berada di tengah-tengah sahabat-sahabat karib saya, orang-orang lokal Creole, surfing dan diving bersama mereka. 

Pada suatu malam di awal bulan Mei 1982, kira-kira seminggu sebelum saya harus pergi meninggalkan pulau Mauritius, sahabat karib saya, Simon, dengan dua orang pemuda Creole lainnya datang menjenguk saya di rumah. Mereka bermaksud untuk mengajak saya pergi menyelam bersama mereka tengah malam hari nanti.

John Adisubrata's picture

Sekilas dari Keabadian (2)

Kesaksian Ian McCormack

Oleh: John Adisubrata 

MUSIM PANAS YANG ABADI 

“Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.” (Efesus 2:2) 

Sedari masa kanak-kanak saya adalah seorang pemuja kehidupan alam terbuka. Berdasarkan ‘hobby’ tersebut saya mengambil keputusan untuk meneruskan pendidikan saya di bidang Agriculture (Pertanian), yang sudah saya selesaikan pada tahun 1978 di Lincoln University, sebuah universitas yang terletak di South Island negara kami. 

Sebagai seorang pemuda yang hidup di sebuah negara kepulauan yang beriklim dingin sekali, saya selalu merasa tertarik akan negara-negara tropikal yang menawarkan keindahan pantai-pantainya bagi para penggemar olahraga-olahraga air laut, seperti: ‘surfing’ atau ‘diving’.

John Adisubrata's picture

Sekilas dari Keabadian (1)

Kesaksian Ian McCormack

Oleh: John Adisubrata 

IAN McCORMACK, JATI DIRINYA

Orang bebal berkata dalam hatinya: “Tidak ada Allah!” Busuk dan jijik kecurangan mereka, tidak ada yang berbuat baik.’ (Mazmur 53:2) 

Nama saya Ian McCormack. Saya lahir tahun 1956 di New Zealand, dan dibesarkan di sebuah kota di North Island negara tersebut, yang bernama Rotorua. Kedua orang tua saya, Colin dan Marie McCormack, bekerja sebagai guru sekolah dasar.

Saya mempunyai dua orang saudara, Sharon, kakak perempuan saya, dan Neil, adik laki-laki kami, yang berusia dua tahun lebih muda dari pada saya.