Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Kisah cinta Hosea dan Gomer

Nugraha Suprana ministry's picture

Pada umumnya kita pernah mendengar kisah cinta karangan Shakespeare berjudul Romeo and Juliet. Suatu kisah cinta yang indah. Mungkin kita juga pernah membaca kisah mengenai nabi Hosea yang diperintah Tuhan untuk menikah dengan wanita sundal. Saya ingin mengajak pembaca untuk berusaha menikmati kisah cinta yang terindah yang pernah saya dengar. Kisah cinta antara Hosea dan Gomer, merupakan gambaran mengenai hubungan antara Tuhan dan bangsa Israel, yang melakukan perjinahan rohani. Tetapi ini juga merupakan kisah cinta antara Tuhan (yang diwakili oleh Hosea, dan kita, mempelai Yesus, yang diwakili oleh Gomer) Hosea hidup sekitar 750 tahun sebelum kelahiran Yesus, Dia dikenal sekarang sebagai minor prophet. Dia memiliki pekerjaan sebagai nabi yang bernubuat untuk bangsa Israel. Tema sentral dari nubuatan hamba Tuhan muda ini adalah – Israel, berbaliklah pada Tuhan-. Hosea memiliki kebiasaan melakukan tugasnya ditempat keramaian, yaitu di pasar sentral dimana segala macam dagangan dijajakan disana. Ada pedagang sayur mayur, bersebelahan dengan pedagang ikan tangkapan yang segar. Para penjual roti dan daging juga disana. Tetapi di ujung pasar itu ada yang namanya meat market, atau pasar daging, tetapi bukan daging domba atau ayam, tetapi sebenarnya adalah pelacuran yang secara terang2 an menjajakan diri untuk para lelaki hidung belang. Dalam perjalanan ke pasar, Hosea sering melalui para pelacur yang menjajakan diri. Pada suatu hari matanya tertuju pada Gomer, salah satu dari wanita2 itu. Hampir setiap hari Hosea ketika melewati area tersebut tidak lupa memperhatikan wanita yang satu ini. Timbul di hati Hosea, bukan sekedar untuk menikmati kebersamaan dengan Gomer beberapa saat saja, tetapi ada keinginan dihatinya untuk mengentaskan Gomer dari dunia hitam, dan menjadikan dia sebagai wanita baik baik. Ketika pada suatu hari Tuhan berkata agar dia menikahi wanita tersebut, Hosea tanpa membantah dan berpikir panjang, tanpa keberatan, dia berkata, Ya Tuhan. Kemudian Hosea mengajak wanita itu keluar dari lingkungannya dan menikahinya. Pikirnya, Gomer akan dijadikannya menjadi seorang istri dan ibu rumah tangga yang baik baik. Beberapa saat kemudian, Gomer mengandung anak Hosea dan melahirkan seorang anak laki laki yang dinamakan Yisreel. Hosea bersuka cita. Hosea sangat mengasihi Gomer dan Yisreel dengan sepenuh hati. Namun pekerjaan Hosea, sebagai hamba Tuhan mengharuskan dia untuk bepergian untuk waktu yang cukup lama. Tidak berapa lama setelah Yisreel disapih, Gomer mulai menunjukkan tanda tanda bahwa dia mengandung lagi. Hosea mulai berpikir dan mempertanyakan didalam hatinya mengenai kehamilan istri tercintanya. Tetapi karena kasih, Hosea tidak pernah mempertanyakan, dan akhirnya lahir seorang putri yang oleh Tuhan diberi nama Lo-Ruhama yang berarti aku tidak mengasihi. Hosea menerima puteri yang dia ragukan ini sebagai anak kandungnya, dan diberi kasihnya sama dengan Yisreel. Selang beberapa lama setelah Lo Ruhama lahir, Gomer mengandung lagi dan melahirkan seorang putra. Kali ini Hosea yakin bahwa putra ketiganya bukanlah keturunannya. Ada rumor beredar, bahwa ketika Hosea bepergian untuk pelayanan, rumahnya sering kedatangan pria pria yang berbeda beda. Yisreel juga bercerita bahwa ada seorang pria yang sangat sering menginap dirumah mereka. Putera ketiga dinamakan oleh Tuhan Lo-Ami, yang artinya bukan milikku. Kemarahan Hosea meluap ketika pada suatu hari Hosea pulang dari perjalanan yang cukup melelahkan, mendapati Yisreel sedang mengasuh kedua adiknya. Ibu mereka sudah tidak dapat ditemui di rumahnya. Ada sebuah surat yang ditemukan Hosea, yang berkata selamat tinggal. Hosea 2 :5Sebab ibu mereka telah menjadi sundal; dia yang mengandung mereka telah berlaku tidak senonoh. Sebab dia berkata: Aku mau mengikuti para kekasihku, yang memberi roti dan air minumku, bulu domba dan kain lenanku, minyak dan minumanku. (6) (2-5) Sebab itu, sesungguhnya, Aku akan menyekat jalannya dengan duri-duri, dan mendirikan pagar tembok mengurung dia, sehingga dia tidak dapat menemui jalannya. (7) (2-6) Dia akan mengejar para kekasihnya, tetapi tidak akan mencapai mereka; dia akan mencari mereka, tetapi tidak bertemu dengan mereka. Maka dia akan berkata: Aku akan pulang kembali kepada suamiku yang pertama, sebab waktu itu aku lebih berbahagia dari pada sekarang. (8) (2-7) Tetapi dia tidak insaf bahwa Akulah yang memberi kepadanya gandum, anggur dan minyak, dan yang memperbanyak bagi dia perak dan emas yang dibuat mereka menjadi patung Baal. Nabi muda itu mendengar bahwa Gomer telah pergi bersama seorang pria kaya. Hatinya hancur. Dia tetap mengasihi istrinya yang tidak setia itu. Didalam kemarahannya dia berencana untuk melakukan balas dendam pada dia. Sumpah serapah keluar dari mulutnya. Namun itu tidak pernah dilaksanakan, karena kasihnya jauh lebih besar dari kekecewaannya. Melalui kabar burung, Hosea mendengar bahwa Gomer diusir lelaki kaya itu, dan dengan segera jatuh kepelukan lelaki lain. Dan kejadian itu berulang sampai akhirnya lelaki yang bersama dia adalah seorang yang tidak mampu memenugi kebutuhan Gomer. Dia tidak mampu menyediakan makanan, pakaian dan kebutuhan sehari hari. Hosea, dengan diam diam menemui lelaki tersebut, dan memberinya uang untuk keperluan Gomer. Teman teman Hosea, memberitahu bahwa apa yang dia lakukan adalah kebodohan. Setiap orang akan berkata bahwa Hosea adalah hamba Tuhan yang bodoh dan tidak bijak. Tetapi dengan bercucuran air mata, nabi itu tetap mau menyediakan bagi orang yang sangat dikasihinya. Pada hari itu dia mendengar bahwa lelaki itu hendak menjual Gomer sebagai budak di tempat pelelangan. Ketika berdoa, Tuhan bertanya apakah dia masih mengasihi Gomer. Dengan bercucuran air mata Hosea berkata  ”ya Tuhan, aku mengasihi dia walaupun dia begitu menyakitkanku”. “Aku ingin mengambil lagi dia sebagai istriku, didalam kebenaran. Aku akan menjadikan dia sebagai istri yang setia untuk selama lamanya. Aku ingin Gomer berbahagia didalam kasih sayangku”. Di Hosea 3 Tuhan berkata: “Pergilah lagi, cintailah perempuan yang suka bersundal dan berzinah, seperti TUHAN juga mencintai orang Israel, sekalipun mereka berpaling kepada allah-allah lain dan menyukai kue kismis.” Kemudian dia pergi membawa seluruh uang dan harta yang bisa dia bawa ketempat pelelangan. Wanita itu kelihatan begitu lusuh, telanjang, tampak jauh lebih tua dari umur sebenarnya. Wajah dan tubuhnya kotor, tidak ada sinar di matanya. Keindahan dan kecantikan yang Hosea lihat ketika pertama kali bertemu, sudah sirna semua. Penjualan dengan cara lelang dimulai. Dimulai dari 3 syikal perak, dan naik, naik sampai terakhir ada seorang yang mau membelinya dengan harga 7 shikal perak. Hosea gemetaran melihat apa yang terjadi. Di kantongnya dia memiliki 15 syikal perak dan satu setengah ukuran jelai. Dia mau wanita itu kembali. Dia mau menebus dengan segala yang dimilikinya. Dengan tangan gemetar dia berseru dengan keras, “15 shikal perak, dan satu setengah homer jelai!” Keadaan menjadi sepi, semua orang melihat Hosea, yang memang mereka kenal sebagai hamba Tuhan yang setia. Jumlah itu jauh melebihi harga pasaran seorang budak wanita muda. Apalagi untuk seorang wanita yang tampak lusuh dan lemah itu. Gomer kembali menjadi seorang istri dari hamba Tuhan itu. Menjadi istri yang setia, seorang penolong, dan ibu rumah tangga yang baik sekali. Dia tidak pernah mengulangi perbuatannya, dan bahkan tidak ada hasrat sedikitpun untuk bersama laki laki lain. Gomer telah berubah. Dia berubah bukan karena kemarahan Hosea, tetapi karena kasih yang begitu besar, tidak memandang akan apa yang sudah dilakukannya. Pengampunan yang luar biasa, yang diakhiri dengan penebusan pada pelelangan itu. Kebaikan Hosea, telah mengubah hati Gomer. Kasih seorang suami yang membuat dia bertobat dan berubah hatinya. Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan? Roma 2:4. Kemurahan Hosea telah menuntun pada perobatan Gomer. Hubungan antara Hosea dan Gomer, menggambarkan hubungankasih antara Tuhan dan Israel yang pada waktu itu suka melakukan perjinahan rohani dengan menyembah illah2 lain. Tetapi Kasih Hosea, lebih besar daripada kesalahan Gomer. Kehidupan Israel dan Gomer telah dipulihkan. Ranting-rantingnya akan merambak, semaraknya akan seperti pohon zaitun dan berbau harum seperti yang di Libanon. Mereka akan kembali dan diam dalam naungan-Ku dan tumbuh seperti gandum; mereka akan berkembang seperti pohon anggur, yang termasyhur seperti anggur Libanon. Hosea 14:6,7 Kasih yang begitu besar telah membuat Gomer berubah. Kisah cinta ini, juga menggambarkan kasih Tuhan akan kita. Kita yang sudah dipersatukan dengan Yesus tidak akan ada yang diijinkan untuk terpisah lagi. Gomer telah menjadi wanita yang baik. Kita mungkin tidak pernah melakukan hal hal yang begitu menjijikan seperti Gomer. Mungkin sebagian dari kita pernah. Tetapi kalau dibandingkan antara kelakuan kita dan kekudusan Tuhan, kita akan tampak sangat kotor dan menjijikan. Kasih Tuhan jauh lebih besar dari kekotoran kita. Ketika kita menerima penebusannya, kasihnya, kemurahannya, hal itu akan mengubah kita dari dalam. Hasrat berdosa kita sirna. Yang ingin kita lakukan hanya memuji Dia yang begitu murah hati. Ketika kita masih merasa dituntut untuk hidup benar oleh hukum, kita akan mengalami kesulitan dalam menjalani hukum yang berlaku. Dan kita akan justru suka memandang rendah orang yang kelakuannya lebih buruk dari kita. Tetapi ketika kita menerima kasih yang jauh melebihi pengertian kita, maka tidak lain kita hanya bersyukur.  NS

__________________

Yang di kasihinya:

 

Nugraha SupranaCool

http://karnakasihnya.wordpress.com/about/