Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Kisah Dua Nabi (Bagian 2)

widdiy's picture

Nabi yang satu lagi, sebut saja Nabi Kasih.

Suatu hari Nabi Kasih sedang berjalan menyusuri suatu kampung. Tiba-tiba para laki-laki seluruh kampung itu muncul menghadapnya dengan menyeret-nyeret seorang perempuan, sebut saja namanya Lena...

Orang-orang kampung (OK) : "Wahai anak tukang kayu, kamu yang mengaku dirimu nabi, kami menangkap basah perempuan ini sedang berzinah. Hukum yang berlaku di kampung ini, pezinah harus dilempari batu sampai mati. Bagaimana menurutmu?"

Mereka melemparkan Lena ke depan Nabi Kasih. Kulitnya yang putih, berdarah-darah karena diseret-seret sepanjang jalan kampung itu. Sambil terisak-isak, Lena dengan lemas bersimpuh di hadapan sang Nabi.

Nabi Kasih hanya menatap perempuan itu, menatap orang-orang kampung itu dengan tenang, lalu berjongkok. Dengan sebatang ranting, Nabi Kasih mencorat-coret di tanah. Entah apa yang ditulisnya di tanah. Tapi nampaknya dia menulis hukum dan aturan-aturan yang berlaku di kampung itu.

Orang-orang kampung mulai gusar karena sang Nabi tidak berkata apapun..

OK : "Hei, kamu kan ngaku kalau kamu nabi? Coba katakan apa yang harus kami lakukan pada perempuan lacur ini!"

Nabi Kasih masih saja berjongkok dan diam sambil mencorat-coret tanah. Orang-orang makin gusar...

OK : "Hei, kamu nabi atau orang bego??"

Nabi Kasih berkata pelan dan tenang sambil bangkit berdiri :

NK : "Yaah...siapa di antara kamu yang nggak berdosa...hendaklah dia yang melempar batu pertama pada perempuan ini..okey...silahkan!"

Kemudian Nabi Kasih berjongkok kembali dan mulai mencorat-coret tanah lagi.

Orang-orang kampung tertegun....satu per satu mereka pergi meninggalkan tempat itu. Mereka sadar, bahwa semua orang telah berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah. Tidak ada di antara mereka yang suci, tidak ada di antara mereka yang mulia.

Kini tinggal sang Nabi bersama Lena si perempuan lacur....

NK : "Pada kemana mereka semua? Apa ada di antara mereka yang melemparimu dengan batu?"

L : "Tidak ada ya Nabi, tidak ada yang melempar batu kepadaku..."

NK : "Oh...gitu...ya udah..aku juga nggak akan menghukummu. Pergilah dan jangan berbuat dosa lagi.."

Lena sadar, dia sedang berhadapan dengan sang Nabi Kasih, Nabi Mulia, utusan Allah yang Maha Kasih dan Maha Mulia..

-------------------

Wahai, siapakah yang akan kamu ikuti?? Nabi Hukum atau Nabi Kasih??

Aku ikuti sang Nabi Kasih itu....

Aku sadar...seperti perempuan lacur itu...akupun berdosa...

Dari belakang punggungnya kupandangi dia terus....

Mungkin aku sekarang belum begitu mengenalnya....

Mungkin aku sekarang belum begitu menyenangkan hatinya....

Mungkin baru sedikit teladannya yang bisa kuikuti...

Tapi aku berupaya untuk mengasihi sesamaku...

Tapi aku berupaya untuk tidak menghakimi sesamaku....