Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Kotbah Paskah di Malam Natal

guestx's picture



Setiap Natal, kotbah yang  berulang-ulang dilantunkan dari mimbar berkisar sekitar Maria dan Yusuf yang tidak mendapat penginapan di Betlehem, Yesus yang lahir di kandang domba, gembala yang berjaga di padang dan mendapat kabar sukacita dari para malaikat, nyanyian bala tentara surga, dan orang Majus yang datang membawa persembahan.Kadang-kadang ada juga yang mencuplik ayat dari Perjanjian Lama, khususnya Yesaya atau Mikha. Benang merahnya: pemberitaan tentang rencana dan penggenapan kedatangan Yesus Kristus ke dalam dunia.

Tapi, kemarin malam dan pagi ini saya mendengarkan kotbah yang berbeda.

Dalam ibadah malam Natal kemarin, Pelayan Firman membahas tentang Kristus yang lahir dan datang ke dunia  untuk menanggung siksa yang berat hingga mati demi menebus dosa manusia. Pagi ini Pelayan Firman membahas jawaban Yesus di depan Pilatus, bahwa Ia lahir dan datang untuk menjadi raja dan memberi kesaksian tentang kebenaran.

Lagu-lagu Natal masih tetap mengajak "hai mari berhimpun dan bersuka ria, turut semua ke Betlehem" dan menceritakan tentang "malam kudus sunyi seyap, ayah bunda yang berjaga terus dan anak tidur lelap."  Namun, kotbah Natal kali ini dengan tajam mengingatkan bahwa pesan Natal bukan sekadar romantisme menyambut kelahiran bayi imut-imut.

Natal bukan hanya dirayakan oleh orang Kristen di dalam gereja, tetapi menjadi event meriah yang dinikmati oleh bahkan orang-orang yang sama sekali tidak mengenal Kristus dan dirayakan di berbagai gedung pertemuan, hotel, kasino, rumah makan, rumah tinggal hingga rumah bordil. Pernik-pernik Natal yang sama tampak dan lagu-lagu Natal bergema di mana-mana. Masa Natal yang bersamaan dengan masa libur membuat Natal benar-benar menjadi "holiday season" dan kehilangan makna sebagai "holy day".

Komunitas Kristen di tempat kerja, di sekolah dan kampus, di lingkungan tempat tinggal, di klub hobi merayakan Natal dengan "ibadah dan pesan Natal yang ringkas" yang pada akhirnya membenarkan alasan untuk bersuka ria, berpesta, makan minum, dansa dansi, nyanyi-nyanyi. Sedihnya, banyak gereja juga yang merayakan Natal dengan cara yang sama dengan cara orang-orang non Kristen dan orang di luar gereja merayakannya.

Beruntung saya tahun ini merayakan Natal di gereja dengan cara paling "basic". Hanya ibadah. Tidak ada pernak-pernik Natal, tidak ada acara khusus selain penyalaan lilin, tidak ada perjamuan kasih, tidak tampak jemaat berpakaian baru.  Tapi, gereja dipenuhi oleh jemaat. Natal tahun ini di gereja mengingatkan saya bahwa "merayakan" kelahiran Yesus  haruslah dengan menyadari makna terpenting kedatangan Allah ke dalam dunia - untuk menebus dosa manusia. Perayaan Natal di luar gereja, apalagi di luar lingkungan Kristen, praktis tidak meneruskan pesan terpenting itu - Natal dimaknai secara sempit menjadi masa menyenang-nyenangkan diri.

Dalam banyak perayaan Natal, kisah kelahiran Kristus sering kali hanya seperti "backdrop" yang sering luput dari perhatian. Akibatnya, Natal kehilangan makna sebagai peristiwa "inkarnasi Anak Allah" yang harus berlanjut dengan peristiwa kematian dan kebangkitanNya. Memperingati kelahiran Yesus tanpa mengaitkannya dengan jalan salib yang harus dideritanya untuk menyelamatkan manusia dari hukuman dosa, telah membuat Natal tak lebih dari agenda tahunan yang tak berbeda dengan hari Valentine atau hari belanja online nasional (harbolnas). Semoga lebih banyak yang mengembalikan Natal ke makna sebenarnya.

Selamat hari Natal.


image by

https://pixabay.com/users/photosforyou-124319/?utm_source=link-attribution&utm_medium=referral&utm_campaign=image&utm_content=2789190

from

https://pixabay.com//?utm_source=link-attribution&utm_medium=referral&utm_campaign=image&utm_content=2789190

 

__________________

------- XXX -------

victorc's picture

terimakasih artikelnya, semangat terus

terimakasih artikelnya, semangat terus

 

Vic

__________________

Dari seorang hamba Yesus Kristus (Lih. Lukas 17:10)

"we were born of the Light"

Prepare for the Second Coming of Jesus Christ:

http://bit.ly/ApocalypseTV

visit also:

http://sttsati.academia.edu/VChristianto


http://bit.ly/infobatique