Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Kovenan Allah dengan Manusia bagian 2

king heart's picture

Pengakuan Iman Westminster

VII. 2. Kovenan pertama yang dibuat dengan manusia adalah kovenan kerja, yang mana di dalamnya dijanjikan kehidupan bagi Adam dan keturunannya dengan syarat ketaatan yang pribadi dan yang sempurna

VII.3. Manusia dan kejatuhannya telah menjadikan dirinya tidak berkemampuan untuk mendapatkan kehidupan melalui kovenan itu, namun Allah berkenan membuat kovenan kedua, yang lazim disebut kovenan anugerah, yang di dalamnya Allah secara bebas menawarkan kehidupan dan keselamatan oleh Yesus Kristus kepada orang orang berdosa, dengan menuntut dari mereka iman kepadaNya sehingga mereka bias diselamatkan, dan berjanji untuk memberikan Roh Kudus kepada semua orang yang ditetapkan untuk hidup kekal, untuk menjadikan mereka bersedia dan berkemampuan untuk percaya.

 

Kovenan kerja maupun kovenan anugerah semuanya merupakan kovenan anugerah karena keduanya mengungkapkan kasih setia Allah kepada manusia yang tak memiliki klaim apapun atas diri-Nya.

Anugerah Allah tampak pada kovenan kerja ketika kehidupan dijanjikan kepada Adam    ( dan keturunannya ) dengan syarat ketaatan yang sempurna dan terus menerus ( yang sebenarnya menjadi kewajiban Adam meskipun tanpa berkat berkat anugerah ini ). Namun kejatuhan menjadikan manusia tidak mampu memenuhi persyaratan kovenan ini, maka Allah dalam kemurahanNya menetapkan kovenan baru yang disebut kovenan anugerah. Kedua kovenan merupakan “anugerah” tapi kovenan kedua lebih tepat disebut demikian karena Allah sendiri yang berkarya untuk memenuhi syarat syarat kovenan yang dengannya kaum pilihan diselamatkan.

Unsur unsur yang membentuk kovenan kerja tidak disebutkan secara formal dalam Alkitab tetapi semuanya terimplikasi secara jelas. Pohon kehidupan berada di tengah tengah taman begitupun pohon pengetahuan baik dan jahat yang dilarang untuk dimakan oleh Adam dengan ancaman hukuman kematian. Di hadapan Allah jelas dipaparkan alternatif antara ketaatan dan hidup atau ketidak-taatan dan  maut. Kejadian 2:17 menyimpulkan bahwa Allah menuntut ketaatan pribadi yang sempurna, pelanggaran paling kecil atas kehendakNya pun berimplikasi maut. Karena unsur unsur di dalam suatu kovenan memang ada di situ maka Paulus menggunakan kondisi hipotetis : jika manusia mampu menjalankan semua perintah Allah maka dia akan memperoleh pahala hidup kekal ( Gal 3:12 )

Keberatan sehubungan dengan kovenan kerja :

  1. Kovenan ini tidak dituliskan secara formal di dalam Alkitab
  2. Istilah ini menimbulkan kesan salah, bahwa melalui perbuatannya manusia akan mendapatkan berkat berkat Allah

Keberatan dengan alasan pertama sangat lemah dasarnya. Sebagai mana doktrin Trinitas yang tidak dinyatakan secara formal tetapi jelas terimplikasi di seluruh bagian Alkitab; hal yang sama berlaku pada kovenan kerja. Keberatan kedua mungkin lebih bisa dipahami sekalipun alasan ini tidak bisa membuktikan adanya kesalahan dalam pengakuan iman ini, karena meskipun memakai istilah kovenan kerja, pengakuan iman ini berhati hati menghindari kesalahan fatal tersebut. Istilah kovenan kerja memiliki kebenaran dalam memfokuskan pada unsur yang secara tepat membedakan satu kovenan dengan kovenan yang lain karena pada kenyataannya ketaatan kerja manusia merupakan syarat yang ditetapkan Allah pada kovenan itu, karena Allah telah memberikan anugerah kehidupan. Kovenan kerja juga secara tepat memperlihatkan hal hal yang menjadi tujuan kovenan anugerah. Maka seperti kata Paulus kita diselamatkan karena anugerah, Roma 11:6

Kovenan anugerah sebagaimana kovenan kerja juga ditetapkan Allah di dalam kedaulatan-Nya. Kovenan anugerah bukanlah kesepakatan Allah dengan manusia melainkan antara Pribadi-Pribadi di dalam Allah. Allah Bapa setuju untuk memberikan AnakNya ( Yoh 3:16, Mat 25:34, Why 13:8 ). Kristus setuju menyerahkan hidupNya sebagai tebusan bagi banyak orang ( Yoh 10:17-18 ). Dan Roh Kudus setuju melakukan penerapan aktual penebusan ini kepada orang orang yang telah dipilih oleh Bapa ( Roma 8:9, 14-16 )

Arminianisme mengatakan bahwa Kristus mati semua orang, dan dengan kematianNYa Kristus membebaskan manusia dari kovenan kerja dan mengantara mereka ke dalam kovenan anugerah. Allah menuntut ketaatan yang sempurna dan terus menerus seperti yang dituntutnya kepada Adam. Tetapi sekarang Dia hanya menuntut agar manusia memenuhi ( jauh lebih ringan ) tuntutan persyaratan iman dan pertobatan dan ketaatan Injil. Allah kemudian mengaruniakan pahalaNya  bagi pemenuhan syarat syarat kovenan anugerah dengan cara yang sama seperti Dia memberikan pahala bagi pemenuhan persyaratan kovenan kerja. Sebenarnya mudah untuk memperhatikan bahwa penggunaan istilah tersebut tidak bisa menyembunyikan fakta bahwa “pekerjaan pekerjaan Injil” tetaplah merupakan kerja dan bahwa suatu kovenan yang memiliki syarat syarat yang dipenuhi oleh manusia bukanlah suatu kovenan anugerah dalam pengertian yang sesungguhnya.

Pandangan Reformed / Calvinis adalah bahwa semua persyaratan kovenan anugerah benar benar dipenuhi oleh Allah sendiri. Sebagian dari karya ini dipenuhi oleh Kristus bagi kita dan sebagian dipenuhi di dalam diri kita oleh Roh Kudus. Salah satu syarat kovenan anugerah adalah beriman kepada Kristus, tetapi syarat ini dipenuhi oleh Allah sendiri dengan menganugerahkan iman kepada kaum pilihan-Nya     ( Ef 2:8, 1:17-18 ). Kehidupan dan keselamatan yang ditawarkan oleh Injil versi Arminianisme hanyalah bersifat potensial karena tergantung kepada tindakan dan sikap tertentu yang belum terjadi dan tidak ada sampai manusia melakukan pekerjaan yang melahirkan tindakan dan sikap itu. Tetapi kehidupan dan keselamatan yang ditawarkan kepada orang orang berdosa di dalam Injil versi Reformed adalah aktual karena kehidupan dan keselamatan itu tergantung kepada Allah sendiri, bukan saja dalam hal mencapai tujuan akhir tetapi juga dalam menciptakan sikap dan tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.

Tentu saja kita belum memiliki keselamatan sampai kondisi kondisi tertentu direalisasikan di dalam diri kita. Kita harus bertobat dan beriman kepada Kristus untuk memiliki keselamatan yang telah didapatkan Kristus bagi kita. Kondisi ini tidak bisa disebut “bersyarat” dalam pengertian oleh Arminian, yang sebenarnya memiliki karakter esensial yang serupa dengan kovenan kerja. Satu satunya pengertian “bersyarat” adalah bahwa pertobatan dan iman tergantung kepada karya Roh Kudus dalam hati kaum pilihan.

Disarikan dari buku : Pengakuan Iman Westminster oleh G.I. Williamson terbitan Momentum

 

__________________

Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?