Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Kuasa Lidah

Kejarlah Kasih's picture

Akibat tidak memahami kuasa lidah dengan benar, banyak orang Kristen mengalami penderitaan yang tidak semestinya di muka bumi ini.

 

Tidak jarang mereka terpaksa mati muda atau hidup sakit-sakitan. Kadang tidak hanya diri mereka sendiri saja yang harus menanggung kesusahan akibat lidah melainkan juga orang-orang yang ada disekeliling mereka.  

 

Manusia memilih penderitaannya sendiri.  

 

Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya. Amsal 18:21 


 

Akibat tidak memahami kuasa lidah dengan benar, banyak orang Kristen mengalami penderitaan yang tidak semestinya di muka bumi.

 

Tidak jarang mereka terpaksa mati muda atau hidup sakit-sakitan. Kadang tidak hanya diri mereka sendiri saja yang harus menanggung kesusahan akibat lidah melainkan juga orang-orang yang ada disekeliling mereka.

 

Manusia memilih penderitaannya sendiri.

 

Sebelum membahas kuasa lidah, ada baiknya kita memahami apa yang dikatakan Yesus mengenai bersumpah.

 

Kenapa manusia bersumpah? Karena sumpah dipandang berbeda dari sekedar janji. Seringkali manusia menganggap sumpah mengandung kekuatan gaib sehingga sumpah dinilai lebih tinggi daripada perkataan biasa. Tidak heran sumpah kadang dipakai untuk meneguhkan suatu pernyataan atau mengakhiri perbantahan.

 

Ada juga orang-orang yang senang menyumpah. Ada yang mengucapkan sumpah serapah karena kebiasaan. Ada juga yang menyumpah karena percaya perkataannya mempunyai kekuatan ajaib. Kalau isi sumpahannya adalah untuk mendatangkan kesialan atau kejahatan maka saya anggap mereka sedang mengutuki. Kalau isinya untuk mendatangkan kebaikan maka saya anggap mereka sedang memberkati.

 

Apakah perkataan manusia mempunyai kuasa?

 

Yesus berkata, manusia tidak berkuasa untuk memutihkan atau menghitamkan satu helai rambutpun.  

 

janganlah juga engkau bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambutpun. Matius 5:36 (ITB)

 

Untuk memutihkan atau menghitamkan satu helai rambutpun manusia tidak berkuasa.

 

Karena itu mustahil perkataan manusia berkuasa untuk mendatangkan berbagai penyakit. Mustahil perkataan manusia mempunyai kuasa ajaib untuk mendatangkan kutuk atau nasib sial. Mustahil perkataan manusia berkuasa untuk mendatangkan kematian yang tidak wajar.

 

Ingatlah, bahkan untuk merubah satu helai rambut saja manusia tidak berkuasa.

 

Pernah mendengar ajaran yang mengatakan bahwa perkataan kita mempunyai kuasa? Apa yang kita ucapkan akan menjadi kenyataan karena perkataan kita mengandung kuasa? Ajaran itu sangat disukai oleh mereka yang ingin menyamai Allah, yang mempunyai kuasa dalam setiap perkataanNya, yang cukup berfirman saja maka semuanya akan terjadi.

 

Berhati-hatilah terhadap mereka yang hendak meninggikan dirinya sendiri sebagai Allah terhadap sesamanya. Mereka itu tidak segan-segan untuk mendustai dirinya sendiri.

 

Anda percaya ajaran seperti itu? Saya tidak! Satu helai rambutpun tidak.

 

Saya percaya perkataan Yesus bahwa manusia tidak berkuasa baik untuk memutihkan maupun untuk menghitamkan.

 

Berikut adalah ayat Alkitab yang sering dikutip untuk mendukung ajaran kuasa perkataan manusia.

 

Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya. Amsal 18:21

 

Menurut saya penulis amsal sama sekali tidak menyinggung soal kuasa perkataan! Supaya jelas saya akan menuliskan ayat tersebut dengan lebih lengkap.

 

Perut orang dikenyangkan oleh hasil mulutnya, ia dikenyangkan oleh hasil bibirnya. Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya. Amsal 18:20-21

 

Ayat tersebut sedang berbicara tentang lidah dalam urusan perut. Lidah dalam hubungannya dengan proses mengenyangkan perut. Secara sederhana bicara kuasa lidah dalam urusan makan dan minum.

 

Perut manusia dikenyangkan oleh apa yang masuk dan diolah dalam mulut sebagai makanan dan minuman. Siapa suka memanjakan lidah akan menerima akibatnya.

 

Perkataan hikmat yang memperingatkan kita tentang resiko jika manusia memilih makanannya berdasarkan kenikmatan lidah belaka. Ada bahaya jika lidah diberi kuasa untuk menentukan apa yang masuk ke dalam mulut. Makanan dan minuman kita sehari-hari dapat menjadi obat yang membawa kepada kehidupan tetapi dapat pula menjadi racun yang membawa kepada kematian.

 

Memilih makanan dan minuman yang tidak merusak tubuh adalah pilihan yang bijaksana. Manusia makan dan minum tidak hanya untuk memuaskan lidah saja melainkan untuk mendatangkan kebaikan bagi seluruh anggota tubuh. Siapa yang suka memanjakan lidah akan menanggung akibatnya.

 

Mereka yang bergerak dalam industri makanan perlu memahami kuasa lidah. Makanan yang memanjakan lidah pasti digemari banyak orang, karena itu buatlah makanan atau minuman yang enak supaya produksimu laris. Namun makanan dan minuman dapat menyebabkan sakit bahkan kematian, karena itu berlakulah bijaksana supaya engkau tidak dengan sengaja berbuat jahat terhadap sesamamu.

 

Kasihilah sesama manusia dengan menemukan cara supaya manusia dapat makan enak tanpa harus membahayakan kehidupannya.

 

Siapa tahu suatu hari nanti hidup umat manusia menjadi lebih baik. Jauh dari sakit atau kematian karena racun yang masuk sebagai makanan. Dekat kepada hidup sehat yang menyenangkan karena apa yang masuk melalui mulut sanggup membuat lidah menari sekaligus mendatangkan kehidupan bagi seluruh anggota tubuh.

 

Bukankah itu akan menambah kebahagiaan kita selama menempuh perjalanan bersama di muka bumi?

 

 

__________________

Kejarlah kasih, follow the way of love.

http://kejarlahkasih.wordpress.com