Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Menabung hubungan

Sri Libe Suryapusoro's picture

Menabung? Setiap orang pasti sudah mengerti bahwa untuk hidup masa depan mereka harus menabung. Setiap orang mulai belajar menyisihkan uangnya untuk masa depan. Tetapi bagaimana dengan menabung hubungan?

 

Ketika saya di semarang, seorang teman menelpon saya meminta waktu untuk bertemu. Saya pun mengecek pekerjaan dan sesegera mungkin menyelesaikannya. Saya bertemu dengan orang tersebut. Berbincang-bincang sebentar di sela waktunya. Dia harus pergi tidak lama setelah saya datang. Lalu mengapa kami harus bertemu dan berbincang-bincang hal-hal yang kurang penting? Bukankah bisa melalui telepon? Jawabannya adalah karena saya sedang menabung hubungan dengannya.

 

Sebenarnya sudah lama sekali saya melakukan hal ini. Aktivitas saya menuntut saya sering pergi keluar kota. Lamanya bisa hanya satu minggu atau dua minggu. Tetapi saya harus berpisah dengan istri saya. Memang kami selalu berkomunikasi. Pagi hari atau malam setelah selesai aktivitas, kami berincang-bincang melalui telepon. Bisa hanya setengah jam atau kadang sampai dua jam. Bukankah harusnya sudah cukup? Buat para wanita biasanya merasa belum cukup kalau belum bertemu (tapi memang tidak semua wanita).

 

Kebiasaan saya, sebelum dan sesudah saya pergi keluar kota maka saya akan menghabiskan waktu saya bersama dengan istri saya. Saya bantu dia, atau sekedar dirumah tiduran. Yang penting saya selalu siap sedia jika dia membutuhkan. Saya menyadari sepenuhnya bahwa saya harus menabung hubungan dengannya.

 

Saat-saat tertentu, saya pun menarik tabungan tersebut. Beberapa hari yang lalu kami sama-sama disibukan dengan aktivitas kami masing-masing. Ketika hari sudah malam, kami pun dalam keadaan capek ingin istirahat. Kami kehilangan waktu untuk sekedar mengobrol walaupun kami masih tetap berdoa bersama. Saat-saat seperti inilah saya sedang menarik tabungan hubungan saya. Ketika semua itu terjadi, kami masih ingat saat-saat indah kami. Kehangatan satu sama lain masih terasa walaupun sebenarnya kami sedang jauh.

 

Kami berdua memang selalu berusaha menabung hubungan. Jika memang saat-saat ini belum kami tarik tabungan tersebut tidak masalah. Suatu saat dibutuhkan kami masih memilikinya. Mungkin ketika kami sudah mulai tua, rambut sudah memutih, kami akan mengatakan,”Kita memiliki hubungan yang sangat indah.”

 

Tabunglah selama masih bisa menabung. Ketika kita sedang bertengkar, berbeda pendapat atau sangat sibuk maka kita sedang menarik tabungan kita. Segera menabung kembali sebelum tabungan kita habis dan hubungan kita terasa kering.

 

Saya pun membuat prioritas, hubungan dengan siapakah yang harus saya tabung? Pertama, tentu saja, hubungan dengan Allah. Kedua, dengan keluarga saya. Ketiga, dengan orang-orang tertentu di sekitar saya (mentor, peers dan menthe saya). Barulah dengan yang lainnya. Bagaimana menurut Anda?

__________________

Small thing,deep impact