Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Mengenang Lee Eun-ju (Revisi)*

Indonesia-saram's picture

Mungkin tidak banyak yang mengenal nama Lee Eun-ju. Nama itu mungkin kalah populer dari Song Hye-gyo atau Son Ye-jin. Won Bin atau Kwon Sang-woo juga lebih dikenal lagi.

Lahir di Provinsi Jeollanam-do, pada 12 November 1980, Lee Eun-ju pertama kali dikenal setelah muncul sebagai model seragam sekolah. Pertama kali terjun ke dunia film melalui jalur pemandu bakat televisi, ia berperan dalam drama televisi berjudul "Start" dan "KAIST". (Sayang keduanya tidak--atau belum--ditayangkan di Indonesia.) Debutnya dalam film layar lebar baru dijalaninya pada tahun 1999 lewat film "Rainbow Trout", yang kemudian memenangkan penghargaan.

Sebagai aktris yang mulai dikenal, tentu saja tawaran untuk membintangi berbagai film dan menjadi model terus mengalir. Ia kembali hadir lewat "A Virgin Stripped Bare by her Bachelors" (2000) dan "A Bungee Jumping of Their Own" (2001). Yang terakhir ini pernah ditayangkan di sebuah stasoin televisi lokal sebanyak dua kali. Di film tersebut, ia berpasangan dengan Lee Byung-hun. Ia juga sempat bermain bersama Cha Tae-hyeon (terkenal lewat film "My Sassy Girl" bersama Jeon Ji-hyeon) dan Son Ye-jin dalam "Lover's Concerto". Bersama Won Bin dan Jang Dong-gun, ia turut membintangi film "Taegukgi" pada tahun 2004.

 

Taegukgi
Salah satu adegan dalam "Taegukgi"

 

Adapun "Taegukgi" disebut-sebut sebagai film terakhirnya. Hal ini terlihat dari catatan singkat pada kotak VCD film tersebut. Di bawah gambar Lee Eun-ju yang diinset, ada catatan berbunyi "film terakhir Lee Eun-ju". Namun, sepertinya itu bukan film terakhirnya. Setahu saya, ia masih bermain dalam dua film lainnya, "Au Revoir UFO" dan "The Scarlet Letter" pada tahun yang sama.

"The Scarlet Letters" Sumber Stres?
Penampilannya diterima dengan baik oleh publik Korea dan ia menjadi aktris yang dikenal dan dihormati publik Korea. Hanya saja, film-film yang dibintanginya juga mendapatkan kritik. Selain itu, dari segi penjualan, film-filmnya juga tidak mencapai hasil yang diharapkan, meski ia kemudian semakin populer setelah membintangi sebuah drama televisi lain, "Firebird". Film seri ini sempat ditayangkan dari Senin sampai Jumat pukul 16.00 di O Channel Jakarta dengan judul "Phoenix".

Masalah tampaknya mulai menerpanya. Perannya dalam film terakhirnya, "The Scarlet Letter" sering dianggap sebagai penyebab timbulnya depresi. Ia dikabarkan merasa tidak nyaman dengan perannya yang dianggap "panas" dalam film tersebut. Dalam industri perfilman Korea, aktor maupun aktris yang bersedia memerankan adegan-adegan panas sering melambung dalam sesaat dan kemudian tenggelam. Bagi para aktris, keputusan untuk memerankan adegan panas tersebut sering merugikan karena akan merusak reputasinya.

Belakangan, memang, hal seperti ini tampaknya tidak berlaku lagi. Kita tentu ingat film "April Snow" yang diperankan oleh Bae Young-jun dan Son Ye-jin. Film tersebut juga diisi dengan sejumlah adegan "panas", adegan yang wajar muncul dalam film yang berkisah tentang perselingkuhan. Lihat juga di antaranya film "Rainbow Eyes".

Meski demikian, Eun-ju sangat serius dalam memerankan tokoh yang dipercayakan kepadanya, walaupun orang lain mungkin menganggap peran tersebut tidak penting.

Tekanan yang sedemikian memaksanya mengunjungi psikolog dan psikiater. Dari situ diketahui bahwa ia memang benar-benar mengalami depresi, sampai menderita insomnia. Ia disarankan untuk kembali dan menjalankan sesi berikut dari terapi psikologi tersebut. Namun, ia tidak pernah menemui psikolognya itu.

"Oemma, Mianhae. Sarang hye"
Tidak tahan dengan stres yang dialaminya, ia akhirnya memutuskan untuk memilih jalan yang tragis. Pada hari Selasa, 22 Februari 2005, ia ditemukan tewas, gantung diri, di kamar apartemennya, di Seongnam. Saudara laki-lakinya yang menemukan tubuh kakaknya yang sudah tidak bernyawa ini segera melaporkan peristiwa ini kepada polisi.

Letter

 

Ditemukan pula tanda-tanda bahwa ia hendak mengakhiri hidupnya dengan memotong pergelangan tangannya. Ia meninggalkan surat yang berbunyi, "Ibu, maafkan aku. Aku mencintaimu." Secara terpisah ditemukan pula catatan lain yang berbunyi, "Ada banyak hal yang ingin kulakukan. Meskipun aku hidup, aku tidak merasa benar-benar hidup. Aku tidak ingin mengecewakan siapa pun. Mendapatkan uang sangat menyenangkan ... aku ingin mendapatkan uang."

Keluarganya beranggapan bahwa Eun-ju mulai menderita secara mental akibat perannya dalam film yang mulai diputar Oktober 2004. Tidak heran bila film itu juga diangggap menjadi penyebab Eun-ju bunuh diri. Sebaliknya, manajer Eun-ju berpendapat bahwa kematian Eun-ju tidak memiliki sangkut-paut dengan film "The Scarlet Letter" tersebut. Entah benar atau tidak, yang jelas, industri film Korea berkabung karena peristiwa ini.

Lee Eun-ju funeral Lee Eun-ju

Jenazahnya dikremasi. Dalam upacara pemakamannya, turut hadir pula sejumlah aktris lain, seperti Son Ye-jin, yang turut berperan bersama Eun-ju dalam "Lover's Concerto". Ketika itu, Ye-jin sedang melakukan pengambilan gambar untuk filmnya, "April Snow" (turut dibintangi oleh Bae Young-jun).

"Au revoir, Eun-ju-ssi." Terima kasih telah mewarnai dunia perfilman Asia.

Lee Eun-ju

 

 

* Tulisan ini saya dedikasikan kepada Yenti Chen. Film Korea bukan cuma konsumsi wanita, lho.

__________________

_____________________________________________________________
Peduli masalah bahasa? Silakan bertandang ke Corat-Coret Bahasa saya.

NoStressInDepress's picture

Mengenang Izumi Sakai hik..hik =(

bung Raka, saya juga jadi inget tentang izumi sakai, pentolan band Zard yang meninggal mei tahun kemarin.

Peristiwa kematiannya katanya kecelakaan(kepeleset) jatuh dari rumah sakit, walau sempet ada indikasi bunuh diri 

tapi gw pikir emang kecelakaan, abis motto dia itu nyanyi untuk ngasih harapan, harapan dan harapan untuk kuat menjalani hidup buat para pendengarnya 

walau dia orangnya pemalu dan gak suka diexpose, tapi albumnya laris, saya suka lagu dan dan kokoro hikareteku (soundtrack dragonball GT) makna lagunya dalem banget.

bung Raka Tahu Izumi/ Zard juga??

 *Shallom4Ever@all

__________________

*Shallom4Ever@all

Indonesia-saram's picture

Balas: Izumi Sakai

Saya tidak begitu hapal dengan kelompok musik asal Jepang. Ya,saya kenal beberapa kelompok, semisal Kiroro, Do As Infinity, X Japan, dan sejumlah lainnya, tapi saya tidak tahu nama masing-masing. Paling cuma tahu Kiyoharu dari SADS, Ayumi Hamasaki. Mungkin saya punya koleksi beberapa lagu Zard, tapi tidak tahu pasti yang mana.

Memang ada banyak kasus serupa tentang musisi. Tapi tidak selamanya ketika seorang musisi menyuarakan harapan, dirinya sendiri sebenarnya jauh dari harapan. Bukankah ada begitu banyak musisi menyanyikan lagu cinta, tapi toh doyan kawin-cerai seperti kucing? Tapi saya juga berharap moga-moga saja itu memang kecelakaan.

_____________________________________________________________
Peduli masalah bahasa? Silakan bertandang ke Corat-Coret Bahasa saya.

__________________

_____________________________________________________________
Peduli masalah bahasa? Silakan bertandang ke Corat-Coret Bahasa saya.