Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Menikmati Manusia

Baron Arthur's picture

Manusia adalah ciptaan Allah tertinggi di dunia ini. Itu sebabnya ciptaan Allah yang tertinggi kenikmatannya adalah manusia. Allah mengatakan tidak baik manusia itu seorang diri. Karena jikalau manusia hanya sendiri maka manusia tidak bisa menikmati sesama manusia. Seringkali orang-orang mengartikannya dengan cinta atau kasih.

Yang paling mendasar dari menikmati sesama manusia adalah menikmati keluarga. Allah memberikan keluarga untuk dinikmati di dalam relasi, baik antara suami isteri maupun antara orang tua anak dan sesama saudara. Keluarga merupakan unit terkecil tetapi memiliki kenikmatan tertinggi. Dari keluarga, kita bisa belajar menikmati di dalam persekutuan dan relasi yang lebih luas, baik itu persahabatan, sampai gereja yang merupakan bagian dari kumpulan orang percaya yang saling menikmati.

Kenikmatan tertinggi di dalam menikmati manusia ada di dalam hubungan sex suami dan isteri. Dua menjadi satu melambangkan persekutuan terintim dan terdalam dari manusia. Kenikmatan yang tertinggi inilah yang dicemari dosa sedemikian dalam, membuat semakin lama semakin sulit dibedakan mana yang kudus dan mana yang hanya sekedar pemuasan nafsu yang berdosa.

Kesalahan dalam menikmati sesama manusia dimulai dari kesalahan di dalam menikmati keindahan dan kemuliaan yang Allah berikan kepada manusia. Melihat wanita yang cantik, seharusnya membuat kita menikmati dan bersyukur kepada Allah yang masih memberikan keindahan, kecantikan dan kemuliaan kepada manusia berdosa. Di samping itu, seharusnya lebih menghargai di dalam relasi dan persekutuan yang bisa hadir di dalam persahabatan. Yang terjadi ternyata banyak pria yang menginginkan seorang wanita cantik untuk dimiliki dan dinikmati sendiri, bahkan ada yang hanya menginginkan tubuhnya hanya untuk sekedar dinikmati dan memuaskan nafsunya yang berdosa.

Manusia yang ingin menikmati sesama manusia hanya untuk pelampiasan nafsunya, sesungguhnya sudah melakukan perbuatan dosa yang lain, yaitu: menyia-nyiakan kenikmatan di dalam relasi yang sehat dan menikmati Allah saat kita bersyukur dan memuliakan Allah yang menjadi sumber dari segala keindahan dan kecantikan.

Kesalahan ini tidak hanya dilakukan oleh pria. Wanitapun melakukan kesalahan yang sama. Melihat pria yang tampan dengan segala kepemimpinan dan kewibawaannya, membuat wanita ingin memiliki pria itu.

Baik pria dan wanita juga melakukan kesalahan yang sama ketika iri dan tidak menghargai segala keindahan yang Allah berikan kepada manusia yang lain. Banyak wanita iri dengan kecantikan wanita lain dan berusaha menjadi cantik dan bahkan lebih cantik dari wanita-wanita cantik yang menjadi saingannya.
Begitu juga ketika kita menghina orang lain karena cacat atau kita anggap kurang baik. Padahal di dalam diri orang-orang yang cacat sekalipun ada hal-hal yang masih bisa dinikmati, dan mungkin bisa lebih dalam dan tinggi kualitasnya dibandingkan dengan orang-orang yang kelihatan baik secara fisik. Ada banyak orang cacat di dalam sejarah dunia yang kisahnya membuat kita terharu, bahagia dan bersukacita! Mengenal dan mendengarkan hidup mereka membuat kita bersyukur dan memuliakan Allah yang telah mencipta mereka. Misalnya, Fanny J. Crosby, seorang wanita yang buta sejak kecil tetapi menjadi penulis lagu-lagu hymn terbanyak sepanjang sejarah. Buta, tapi melihat lebih banyak dari orang lain.

Ada terlalu banyak di dalam manusia yang bisa kita nikmati, yang membuat kita bisa memuji Allah, bersyukur, memuliakan dan menikmatiNya karena segala hal yang sudah Ia berikan di dalam diri manusia.

 

Dikutip sebagian dari Sungguh Amat Baik, dari buku Mari Menikmati! oleh Baron Arthur.

__________________

 

http://roielministry.blogspot.com/ (blog mirror)