Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Menjadikan Dia Tuhan dan Kristus

hendro's picture

Pernahkah anda membaca cerita tentang seseorang yang menemukan harta terpendam? Apakah yang dilakukan orang itu selanjutnya? Mungkin lebih mudah baginya untuk langsung mengambil harta itu dan membawanya pulang, supaya harta itu menjadi miliknya sendiri. Namun cerita dalam Alkitab mengenai hal ini tidaklah demikian. Orang itu memendamnya kembali, menjual segala miliknya dan membeli tanah tempat harta terpendam itu! (Mat. 13:44).

Sungguh bijaksana orang itu. Ia tidak mengambil apa yang bukan miliknya, tetapi ia membelinya! Ia lepaskan apa yang kurang berharga untuk sesuatu yang lebih mulia dan ia beruntung karena perbuatannya itu.

Apabila kita hendak menjadikan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi, maka kita perlu mencontoh tindakan orang itu.

Hal lain yang perlu diingat adalah bahwa kita tidak dapat menjadikan Yesus sebagai Juruselamat kita, kecuali kalau kita mau menjadikan-Nya terlebih dahulu sebagai Tuhan. Konsekuensi dari menjadikan Yesus sebagai Tuhan yaitu bahwa kita menjadi hamba-Nya.

Mengapa begitu susah untuk menerima Yesus? Bukankah banyak orang yang beragama Kristen dan mengaku menerima Yesus?
Memang banyak orang ingin mendapatkan harta terpendam itu tanpa mau membelinya, tetapi mencurinya dari pemilik tanah yang sah.
Orang ingin mendapatkan berkat dari mengikut Yesus. Mereka ingin mendapatkan keselamatan dari Dia, ingin memperoleh kekayaan dan perlindungan, serta ingin sembuh dari segala penyakit. Tetapi mereka tidak pernah mau menjadi hamba Yesus.
Sebaliknya mereka ingin menjadikan Yesus sebagai hamba yang melayani dan memenuhi segala kebutuhan. Yesus seolah-olah juga menjadi satpam dan tukang pukul yang menjagai keluarga mereka, dan membalaskan sakit hati mereka. Atau katakanlah, bagi orang-orang seperti itu, seolah-olah Yesus adalah Jin dalam lampu wasiat Aladin!

Bagi orang Kristen sejati, Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat, dan mereka adalah hamba-Nya. Mereka melayani Dia dengan kasih, bukan atas dasar paksaan. Mereka sadar bahwa Yesus telah membebaskan mereka dari perbudakan dosa dan memberikan kemerdekaan dalam hidup. Kini meskipun mereka bebas memilih untuk mengikuti Yesus atau mengikuti kehendak sendiri, mereka memilih menghambakan diri kepada-Nya!

    "Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus." (Kis. 2:36)***

__________________

.:Hendro

For the earth will be full of the knowledge of the glory of the Lord as the sea is covered by the waters.[Hab.2:14 BBE]

kardi's picture

@hendro, memberi berkat buat saya, ditunggu lanjutnya.

@hendro, tulisannya menjadi berkat buat saya, ditunggu lanjutnya.

Kadang saya menjadikan Tuhan seperti Satpam dan minta berkat terus,sedangkan bagian saya tidak saya kerjakan. Coba klik di sini

hendro's picture

@kardi

Syukur kalau tulisan itu bisa menjadi berkat buat Mas Kardi.

Meminta kepada Tuhan terus menerus, menunjukkan ketergantungan kita kepada-Nya. Bapa mana yang tidak senang jika anaknya minta sesuatu? Asalkan kita minta dengan sepenuh hati dan dengan penuh kepercayaan, tidak dengan bersungut-sungut dan bermaksud mencobai, seperti ketika bangsa Israel meminta kepadanya saat keluar dari tanah Mesir, Dia selalu senang memberi.

Melakukan bagian kita, adalah proses belajar. Dia sudah memberikan model bagaimana bangsa Israel berjalan dari perbudakan di Mesir sampai ke tanah perjanjian. Juga bagaimana bentuknya di Perjanjian Baru.

hnux

__________________

.:Hendro

For the earth will be full of the knowledge of the glory of the Lord as the sea is covered by the waters.[Hab.2:14 BBE]