Menjawab tulisan KERUDUNG YANG TERKOYAK

ICCP,

kalo kalian terbiasa dengan blog2 lain dimana, setau saya, tidak ada batasan tentang isi dari blog tersebut atau dengan lain kata kalian bebas sesuka'e dewek nulis apapun, maka tindakan kalian di sabdaspace ini harusnya bisa dimaklumi.

kebetulan sabdaspace ini punya aturan maen yang rada berbeda dibanding blog2 lain semisal wordpress, friendster, or even geocities and tripod. detail lebih jelas tentang boleh atau nggak bolehnya kalian menulis serial itu disini, menurut hemat saya, yang empunya blog ini harusnya lebih tau.

solusi tergampang versi saya, mending kalian buat satu post yang berisi link2 ke semua tulisan2 kalian di web2 lain. dengan begitu informasi apapun yang ingin kalian sampaikan ke audience disini akan lebih gampang untuk kalian manage karena ter-sentralisasi di satu tempat. selain itu, dengan cara ini, pemilik blog ini juga akan diuntungkan karena pastinya space yang dibutuhkan untuk blog kalian akan relatif lebih kecil.

anyway, ini cuma usul dari seorang nobody. jangan terlalu serius gitu dong bacanya, hehehehe...

Sebenarnya fenomena mem-forward tulisan orang merupakan hal yang sering terjadi di dunia maya. Di milis-milis hal itu juga terjadi. Di jaringan pertemanan (Friendster) hal itu terjadi. Meski niatnya baik: membagikan berkat (dan saya yakin ada banyak yang mendapat berkat dari tulisan itu), tapi ada satu hal yang sering dilupakan, yaitu pencantuman nama penulis asli atau sumber asalnya. Selain itu, (sering kali) pesan yang dioper-oper itu tidak dengan segera ditangkap oleh yang menerima.

Ada dua asumsi yang akan muncul kalau kita memosting tulisan orang lain dengan akun kita. Pertama, tulisan itu akan diasumsikan ditulis oleh kita. Kedua, kita akan dianggap menjiplak karya orang--meski penulis mungkin tidak keberatan, tapi kita sudah melanggar kode etik penulisan. Berkenaan dengan dua hal tersebut, saya mengusulkan, pertama bila memang hendak membagikan berkat dari tulisan orang lain, jangan lupa untuk menuliskan nama penulisnya dan sumber asalnya. Ini semata-mata untuk menghormati penulisnya. Kedua, sertakan opini mengenai artikel terkait, bisa juga pengantar atau keterangan lain seputar tulisan yang dikirimkan.

Saya kira melakukan dua hal itu akan lebih baik daripada sekadar menyalin milik orang dan memostingnya dengan akun kita.

_____________________________________________________________
Peduli masalah bahasa? Silakan bertandang ke Corat-Coret Bahasa saya.

Hmmmm... sepertinya ini hanya sedikit kesalahpahaman saja. ICCP memang menyebut sumber pada artikelnya yang pertama (tentang 'kerudung yang terkoyak (1)').

Sama seperti banyak pengguna lainnya, banyak yang tidak mengetahui legalitas tentang policy ini. Nah, sepertinya sistem saling mengingatkan adalah sistem terbaik sejauh ini.

Terlepas dari masalah teknis, mudah-mudah tidak ada yang jadi merasa malas nge-post, karena ini bukan tujuan legalitas dalam masalah hakcipta. Jadi tetaplah mem-post dengan gaya masing-masing, entah copy-paste (dengan prosedur yang benar) atau metode lainnya

    Menurut saya lebih baik ICCP melanjutkan tulisannya(copy pastenya), kenapa krn toh ud setengah jalan. Lg pula ADMIN yg menjadi "pihak berwajib" tidak koment toh. Untuk saran temen2 untuk melihat di situs mirror, sebenernya bagus, tp untuk saya masalahnya link2 yang temen2 kasih semunya tidak bisa di buka dr tempat kerja saya karena di "blacklist" dengan berbagai alasan mulai dari "berat" saat browsing, tidak baik untuk anak sekolah (maklum sayakan kerja sbg guru), dsb. Jadi saya mohon ICCP melanjutkanya, krn saya ingin tau ceritanya sampai tamat.

I don't take side, I only take part.

GBU ALL

ICCP teruskan saja jangan takut... saya beserta ribuan Malaikat TUHAN ALLAH ada di belakangmu... kenapa harus ribut-ribut kalau ada yang mau berjualan di Pasar Klewer... wong yang punya saja gak usil kok... kita semua mungkin pada lupa bahwa Sabdaspace ini gunanya untuk menguatkan iman percaya kita... bukan karena saya belum tahu cerita ini lho... saya punya bukunya... tapi cerita ini bagus untuk adik-adik kita atau anak-anak kita kelak... percayalah pada saya sekali ini saja...

BIG GBU!

Wah, itu kan klaim kamu Josua. Saya tidak punya bukunya, tetapi saya pernah mendengar ceritanya dan sebelum di sabda sudah membacanya ditempat lain. Apa hebatnya cerita seorang anak manusia yang menemukan Tuhan, itu 100% Anugerah dan 0% usaha manusia. Kisah-kisah itu sama dengan kisah-kisah anak Tuhan lainnya. Silsilah tidak menentukan bobot dari sebuah kisah.

Daripada meminta Admin Sabda mengubah policy, lebih baik mengusulkan Admin untuk membuat sebuah blog lagi, misal, dikasih nama Perpustakaan atau Ebook, khusus untuk menampung kisah-kisah dan buku-buku.

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

ini ucapan saya yng terakhir untuk masalah ICCP...

mana situs yang terbesar di Internet ini...

jumlahnya dan penikmatnya...

SITUS PORNO

atau

SITUS ROHANI

ketika kita sudah tahu jumlahnya... dan pasti kita sudah tahu

TUHAN ALLAH akan membebankan kita untuk memikulnya...

PASTI!!! 

BIG GBU!

Josua, jangan lupa, Daud mengalahkan Goliath. Dia melakukan hal itu karena dia percaya pada senjatanya, Ali-ali. Sebelum Daud, tidak ada orang yang maju ke medan perang, tanpa baju zirah dan pedang, setelah Daud, tidak ada orang yang maju ke medan perang tanpa baju zirah dan pedang, tetapi Alkitab mencatat, Daud menang tanpa baju zirah dan pedang, dia hanya pakai tongkat gembala dan ali-ali.

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Dear all,

Sorry, ini di luar topik pembicaraan!

Tetapi kata 'Amandemen' adalah kata yang baru bagi saya! Belum pernah saya denger sebelumnya, dan belum pernah 'ngerti artinya. Cuman nebak aja dari kalimat yang ada.

Tapi akan saya cek di kamus nanti. Inilah untungnya jika ikut keluyuran di Pasar Klewer, bisa nyopet kiri-kanan kepinteran-kepinteran orang lain. SABDA Space bener-bener merupakan karunia Tuhan untuk umat Kristen yang membutuhkan informasi.

Thanks, special untuk Daniel yang sudah menambah 'vocabulary' saya! God bless you!

Syalom,

John Adisubrata