Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Mujizat Yang Ajaib

rogermixtin09's picture

“ Ya Tuhan,bila Engkau berkehendak maka sembuhkanlah mama kami,namun bila Engkau memiliki rencana lain,kami sekeluarga siap menerimanya,biarlah kehendak-MU yang terjadi bukan kehendak kami ”

 

   Desember 2009 merupakan hari bahagia dalam hidup saya dan keluarga,karena kami boleh berkumpul bersama kembali setelah terpisah beberapa bulan lamanya. kebahagiaan kami terasa lengkap karena tahun ini kami sekeluarga boleh merayakan natal dan tahun baru bersama.Terasa lengkap karena tahun 2008 yang lalu saya tidak bisa hadir bersama keluarga untuk merayakan natal.

   Tanggal 26 desember disaat suasana natal,family dan handai taulan berkumpul dirumah kami untuk merayakan hari ulang tahun istri tercinta.Dia sungguh beruntung karena ulang tahunnya selalu dirayakan tanpa absen,sebab didaerah kami tgl 26 merupakan hari natal ke 2.Orang-orang masih saling kunjung mengunjungi atau silahturahmi kata tetangga saya.

   Ada kesan mendalam dalam hati saya,karena pada saat itu saya bersama mama saya bercanda ria ketika saya memainkan keyboard.Dia memuji permainan saya sungguh baik dengan lagu yang saya mainkan,padahal sesungguhnya saya hanya bisa sedikit-sedikit.Dia tidak tahu bahwa lagu yang saya mainkan itu sudah terprogram dalam keyboard yang walaupun tanpa disentuh jari,akan bermain dengan sendirinya.

   Ketika anak saya memberitahukannya bahwa sesungguhnya bukan saya yang memainkan lagu itu,maka mama saya dan kami semua yang ada diruangan itu tertawa bersama. Sungguh kenangan yang indah bagi kami,karena beberapa minggu kemudian mama  jatuh sakit dan divonis dokter tidak akan sembuh lagi.

   Mama saya berumur 73 tahun dan mengidap penyakit darah tinggi atau Hypertensi.2 saudara laki-lakinya atau paman saya juga meninggal karena stroke,jadi kemungkinan ada penyakit keturunan.

  Tgl 11 januari saya kembali harus meninggalkan keluarga untuk memenuhi kewajiban saya.1 bulan cuti terasa kurang,namun apa boleh buat,itulah resiko yang harus dihadapi.

   Hanya berselang 2 hari sejak saya meninggalkan negeri tercinta,istri saya mengabarkan mama terkena stroke dan sedang dirawat diintesif care unit.Keadaannya sangat parah karena berdasarkan hasil foto rontgen,ada 12 titik pendarahan didalam otaknya.

“ operasi,kalau tidak, mungkin dia tidak tertolong lagi “

“ Dokter bilang nda bisa lagi pa,umurnya sudah nda memungkinkan untuk operasi “

“ jadi bagaimana,apa nda ada jalan lain lagi ?”

“ kata dokter nda bisa lagi pa,pendarahannya terlalu banyak “

“ Dokter bilang keluarga harus siap “

   Apa boleh buat,vonis sudah dijatuhkan.Keluarga dekat diberi tahu,kakak saya perempuan yang ada digorontalo juga diberi tahu,dan langsung menuju kerumah sakit.

   Calon besan kakak saya perempuan adalah seorang dokter ahli,dia segera menghubungi calon besannya itu untuk memeriksa hasil foto rontgen dan meminta kepastian apakah benar kondisi mama sudah begitu parah dan tidak bisa dioperasi lagi.Setelah memeriksa hasil foto rontgen,calon besan kakak saya itu juga mengiyakan bahwa memang sudah tidak bisa.

   Selama hidup,saya belum pernah merasakan bagaimana rasanya ditinggal mati oleh orang yang dikasihi,karena kelaurga kami masih lengkap.Saat itulah baru saya rasakan betapa sedihnya bila ditinggal mati orang yang dikasihi.Walaupun sebenarnya mama masih dirawat,namun vonis mati seakan-akan sudah terjadi.

  Sungguh sedih hati ini membayangkan bila mama meninggal dan saya mungkin tidak sempat menghadiri pemakamanya.

Saya berdoa memohon pengasihan Tuhan

“ Ya Tuhan,bila Engkau berkehendak maka sembuhkanlah mama kami,namun bila Engkau memiliki rencana lain,kami sekeluarga siap menerimanya,biarlah kehendak-MU yang terjadi bukan kehendak kami ”

Doa yang sama saya panjatkan setiap hari.

   2 minggu berselang perubahan mulai terjadi.Mama mulai bisa menggerakan tanganya dan berusaha untuk mengucapkan sesuatu namun tidak berarti sama sekali. Bicaranya kacau balau tidak bisa dipahami,namun tanda-tanda perbaikan mulai kelihatan.

“ wah oma ini sungguh lain,biasanya kalau yang begini sudah lewat “ kata perawat yang menjaga di ICU.

   3 minggu kemudian mama mulai bisa bicara,walaupun bicaranya kadang jelas kadang tidak.Dokterpun memerintahkan mama dipindahkan diruang perawatan,karena tidak perlu lagi di ruang ICU.

   Setiap hari saya tetap berdoa untuk mama,namun doa saya tidak sama lagi dengan yang lalu.

“ Ya Tuhan Engkau telah menunjukan kekuasaan-MU maka sembuhkanlah mama kami “

   1 bulan penuh mama dirawat dirumah sakit,ketika dokter membolehkan mama untuk pulang sambil rawat jalan dirumah. Saat ini sudah jalan 3 bulan sejak mama jatuh sakit,kondisinya sudah pulih namun untuk berjalan masih harus dipapah.

   Tuhan sungguh baik,mujizat-NYA sungguh nyata bagi orang-orang yang dikasihi-NYA.Asal kita berdoa dengan sungguh-sungguh dan menyerahkan segala keputusan kedalam tangan-NYA yang penuh kasih.Bukan memaksakan kehendak kita untuk terjadi,tetapi biarlah kehendak Tuhan yang terjadi.

 

Amin

 

sahabat's picture

Puji Tuhan! :)

Puji Tuhan! :)
__________________

"Aku yakin dengan sepenuhnya bahawa Berita Baik itu kuasa Allah yang menyelamatkan semua orang yang percaya kepada Yesus, mula-mula orang Yahudi, dan juga orang bukan Yahudi" - Roma 1: 16