Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

my stupidtivity drowning

minmerry's picture

Sejak Jobless (baru 2 minggu sih), now, on Monday, March 30, 2009, g uda mulai terserang Postjobless Syndrome (this syndrome, I named it myself- But I know, u guys know how it feels like. hehehe).
So, another Monday. I believe, even little, I have learned sumthing from the previous week.
 
While i’m starting to write this, I’m having a rice bowl, semua campur jadi satu, lebih praktis, sambil ngetik.

Actually, I miss steamboat very much. Hiks.

My mum never made one, after my nephew was born.
 
This happened on December 2006.
Pas di silent night, 24 December. Pada malam itu, g ke Selecta (tempat diadakan Perayaan Malam Natal). Ga telat, bahkan lebih awal dari waktu yang ditulis.
 
Kesan pertama yang g lihat pas sampe di depan hall tempat acara diadakan, wuahhh…. Ada Brass Jendral Band which played Hymne or just Christmas Carols. Semua yang pelayanan hari itu benar benar well prepared dan selected. Just a beautiful moment. Saat itu, pesan di LCD untuk menonaktifkan bunyi mobile phone berulang ulang diingatkan. I followed the rule. Trus disimpen di pocket, tanpa fungsi getar.
 
Semua acaranya berlangsung sempurna. G sangat enjoy malam natal tahun itu. Semua suara membuat hati g bersuka cita.
 
Chambers, soloist, the instrument. Still, carols. Mungkin, saat itu, udah 45 menit lamanya acara berlangsung sudah hampir khotbah. baru saat itu, G mengeluarkan mobile phone dari pocket. Dan ada sekitar 27 miscall. Semua dari my mum.
 
1 message : Merry, cepat pulang. Papa jatuh, sekarang kami sudah bawa papa ke rumah sakit.
 
That the first stroke my dad had.
 
(please, jangan terlalu berdebar-debar, haha... i’m not making sad story. Just let u feel the moment.)
 
Dari hall, g keluar. Berjalan di karpet, tanpa memperhatikan siapapun yang menanyakan why I was leaving in the middle of kebaktian perayaan natal. I remembered, Ernie sempat menghambat langkah g, dia jadi user pas malam itu. I just whispered “sek(nickname dia), papa masuk rumah sakit. Aku pulang dulu).
 
I replied my mum call, she just screamed, shocked and asked me to go to Hospital directly.

G ga ke kebaktian natal besok paginya. yang sudah g tunggu tunggu for a year. Setelah bergadang semaleman, dan menghabiskan kitab Korintus pada malam itu sambil menjaga papa, besoknya, g pulang. sarapan. Silent. Semua kecapean. Mum yang gantian jaga.
Then i sat down, mengizinkan diri untuk menangis.
 
The carols, I just enjoyed it for bout 45 minutes.
 
And, This happened on December 2007.
19 dec. the Carols Team singgah ke rumah g untuk carolings. U know, the carolings... forwarding news that a Christ was born in Bethlehem, The Mesiah. Doors to doors.
 
G masi ingat, malam itu they come. Then g pas itu memang Cuma pake pajama. Mereka nyanyi, doa… then biasanya kalo berdoa, pasti mendoakan keluarga. Setiap anggota keluarga disebutin maaannn, kecuali g. APA MAKSUDNYA ya? Hahahaha… yg berdoa itu wife of chuan tau(Ev.) pula loh… semuanya disebutin, mum, dad, my bro, sis in law, cons-my nephew. Masa g gaaaaaa????? Hehehe. Memang ga kenapa napa sih, tapi tetep aza g jadi ga enak. Haha. Apa karena g berbeda gereja ama mereka ya? (g bilang ini, karena kejadiannya terulang lagi taon depannya, g tetep ga disebut. Hahahahaha...), nah karena g sering jam 6 sore gitu uda piyama-an, apa dia nyangka g ini pembantu ya? Haha. Kalo pembantu emang ga usa didoain? Hahaha. Sori, jadi melenceng, jadi menggosip, sori.
 
Nah, semua baek baek aza. Nyanyi, doa, snack, etc. then semua pulang, then I go to sleep.
 
Midnait. Bout 2 o’clock.
G merasa ulu hati g diremas ama sebuah “cakar” gitu. nancep gitu. Sakitnya... keluar keringat dingin. G ampe menggelepar. Mum g kaget ngeliat kondisi g, duduk ga bisa, tidur ga bisa. G ga mau ke rumah sakit. Karena mereka pasti bilang g masuk angin. (ok, ok, g akui, g takut ke sono, huehehe) ber jam jam. G nelan Imodium, Imodium, dan Imodium lagi. Muntah. G ingat ga makan salah, juga ga makan terlalu pedas sebelumnya, karena malam itu g makan malam dirumah.
 
Then, g selamat kog. Praise The Lord.
 
Few days later.
Mum said ke g, “mama rasa kalian tidak cocok untuk jadi Orang Kristen.”
Note : yang percaya Tuhan Yesus saat itu Cuma g, bro ama my sis in law.
She continued, “selalu ada saja yang menghalangi kalian untuk merayakan natal. Itu pertandanya.”
(note : selain 2 kejadian diatas, memang tahun tahun sebelumnya, ada kejadian juga yang bikin entah my bro or my sis in law, yang jadinya ga bisa celebrate xmas).
“percaya ato tidak, mama rasa kalian tidak cocok. Kalian harus melihat pertandanya, setiap kali kalian sudah begitu bersuka cita, pasti ada musibah pas natal.”
I shocked pas mum bilang gitu.
 
G bukan percaya ama yang dia bilang, tapi tak pernah menyadari itu memang terjadi setiap natal. Why? Why? Why?
 
G mulai down saat itu. Merasa aka nada yang akan terjadi lagi. Esp bout my dad. G ga siap bila dia kenapa napa lagi.
 
G share ama semua teman g, tapi itu ga banyak menolong. Berberapa minggu, g ga berbicara seperti biasa, ato even smiling. G bekerja, pulang, dan berdoa, memohon tidak ada yang akan terjadi. people arround me so worried bout me.
but waktu itu, i feel my self dr
 
Hanya takut. Hanya stress.
 
Sampai g menerima sms dari Ernie, she said ..
 
“Jesus Christ has died for u and your family, bukan kebalikannya, mer”
 
why i'm so stupid? hehe...
glad to have friend like her.
 
min

__________________

logo min kecil