Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Sekilas, SOS Desa Anak, Cibubur Jakarta

manguns's picture

Kebetulan rapat membahas Inisiatif pembentukan lembaga untuk mendukung kegiatan organisasi yang terkait dengan layanan anak, seperti panti asuhan, rumah singgah. Mengambil tempat rapat di SOS Desa Taruna - Cibubur. Walaupun cukup sering berkecimpung ngurisin kegiatan panti asuhan, tetap aja bak katak dalam tempurung.


SOS Desa Anak, dicetuskan oleh Hermann Gmeiner (Austria), yatim piatu yang kehilangan orang tua akibat Perang Dunia kedua. Dia dibesarkan oleh kakak perempuannya yang tidak menikah, yang akhirnya berujung pada pemahaman: anak yang tidak beruntung kehilangan orang tua masih ada harapan. Idenya langsung disambut baik oleh Pemerintah Austria, dan beranakpihak ke 132 negara di dunia; termasuk di Indonesia sudah memiliki 9 SOS Desa Anak. tahun depan Desa Anak pertama akan merayakan ulang tahun ke 40.  http://sos.or.id/


Prinsip layanan SOS Desa Anak adalah:

  1. Anak diberi IBU ASUH
  2. Anak diberikan saudara adik atau kakak. Bersama dengan ibu asuh, adik dan kakak membentuk unit keluarga.
  3. Diberikan rumah untuk tinggal, termasuk kebutuhan sandang, pangan papan, pendidikan, kesehatan dll
  4. Diciptakan Desa, komunitas bermain, berinteraksi, berlatih dll.

Asas yang dianut, menjunjung tinggi nilai kearifan lokal budaya setempat. SOS ini dituding banyak organsisasi muslim sebagai kegiatan misionaris, dituding orang kresten lain sebagai eksklusif. Tapi setelah menyaksikan sendiri anak-anak yatim piatu bermain bola, sayup-sayup suara berlatih karawitan di pendopo, perpustakaan, taman bermain yang luas. Langsung saya mengakui inilah model layanan anak yatim yang terbaik yang pernah saya lihat.


Dilokasi Cibubur SOS Desa Anak berdiri diatas lahan 4 Ha, hanya 500m dar Cibubur Junction-di Jl Karya Bakti. Belasan bangunan kokoh dan keleluasaan ruang, awalnya saya kira adalah cottage atau balai diklat pemerintah. Tak menyangka sebenarnya adalah panti asuhan.


Diajak mengunjungi satu rumah dari 15 rumah anak, bangunan kokoh sudah berusia 28th, mungkin tipe 100 yang minim perawatan akibat bata ekspose. Langsung dipahami intisari konsep kekeluargaan yang dikedepankan. Penempatan anak-anak dilakukan berdasarkan agama, di SOS Jakarta Cibubur dari 105 anak, 40%katolik, 40%muslim, 20% kristen dan jenjang usia. (Cat: di aceh: 100% muslim, di bali 100% hindu, di NTT 100% katolik/kristen). Dirumah yang diberi nama Leli no 15, di teras tampak kolam dengan patung bunda maria, tampaknya sich karya anak-anak sendiri, sederhana acak-acakan tapi mengagumkan dimata saya.

Disambut ibu asuh hampir sepuh yang ramah dan lembut, selintas tampak ruang utama, makan dan keluarga yang sangat memadai dihiasi dengan foto anak-anak layaknya sebuah keluarga, dan deretan piala-piala menunjukkan berbagai prestasi yang diraih anak keluarga ini. Tampak TV, PC, kulkas, meja makan. Didalam kamarpun lengkap fasilitasnya, bahkan kamar bagi yang remaja terlihat ada PC. Tiap rumah terdiri dari 4 kamar, satu untuk anak laki besar, satu untuk anak perempuan, satu untuk anak kecil yang bisa dicampur, satu untuk ibu asuh dan anak bayi. Tiap kamar terdiri dari 1 tempat tidur tingkat dan 1 tempat tidur biasa, jadi bisa maksimal 3 anak.

Untuk kebutuhan pangan, tiap bulan keluarga ini diberikan belanja dapur Rp7.000/kepala (baru saja naik dari 5.000) perhari, setiap bulannya. Mereka sendiri yang menentukan masak apa. Hal bersekolah, ke sekolah negeri yang ada disekitar lokasi. Bagi yang masuk keperguruan tinggi, akan kos disekitar kampus, layaknya anak normal. Bila ada kunjungan kasih atau tamu seluruh pemberian adalah milik bersama, tidak ada hak individu.

Pola pemilihan ibu asuh sangat menarik, yaitu dipilih dari usia 28 s.d. 45 tahun, dan tidak menikah. Janda dimungkinkan. Janda punya anak diterima, tapi anaknya akan ditempatkan di Desa SOS wilayah lain, untuk menghindari perlakuan pilih kasih. Terhadap ibu asuh ini diberikan upah UMR. Dan bila sudah sepuh disediakan Wisma Bunda atau dibangunkan rumah sendiri.

Untuk kaderisasi, dikenal istilah Tante, yatu seperti magang, dari pagi sampai dengan sore, yang menggantikan kalau ibu asuh sedang CUTI atau ada tugas lain. Bagi ibu asuh berusia diatas 50th tidak diperkenankan mengasuh bayi, mungkin karena pertimbangan fisik. Sebelumnya ibu asuh dan tante ini menjalani pelatihan di fasilitas training SOS di Lembang Bandung.

Pak Gabriel yang mengantar kami, mengundang untuk menyebarkan adanya fasilitas training bagi Keahlian Pengasuhan Anak di Lembang Bandung, terbuka bagi siapa saja.

Bagai anak laki yang sudah akil balig, akan disalurkan ke asrama putra, untuk lokasi Jakarta ada di Setu, Bekasi. Bagi remaja putri dapat terus tinggal dirumah sekaligus membantu ibu asuh selaku kakak tertua. Setelah berusia 23-24 tahun dianggap anak telah dewasa dan mandiri, dan dilepaskan semua tanggungjawab lembaga. Anak yang menikah pun akan di nikahkan oleh Lembaga SOS Desa Anak.

Tampak beberapa lulusan SOS Desa Anak, aktif mengurus kegiatan kelembagaan, seperti Mas Farid. Ibu Ilma pun suaminya merupakan lulusan.

Yang menarik saat lebaran atau hari raya, para lulusan SOS mudik kerumahnya ini masing-masing, dan sungguh-sungguh menganggap rumah itu memang rumah asal kehidupannya, kampung kelahirannya.

Tentang keuangan, terutama fundrisingnya, karena keterbatasan waktu baru sedikit disinggung. SOS Desa Anak, tergabung dalam jaringan di 132 negara di seluruh dunia. Semua kegiatan dan pembiayaan melalui proposal yang diajukan ke tingkat nasional, dan selanjutnya ke tingkat dunia, dengan Gregor Hadi Nitihardjo sebagai National Directornya, beliau menggantikan posisi mertuanya yang mendirikan SOS Desa Anak Indonesia. Semua penerimaan hasil penggalangan dana, masuk kerekening nasional dan seluruh pembiayaan kegiatan setelah melalui penilaian proposal di tingkat nasional. Diharapkan SOS Desa Anak Indonesia, dapat memenuhi 40% kebutuhannya, mengurangi ketergantungannya dari luar negeri.

Pada prinsip pengasuhan anaknya, SOS mengedepankan nilai pengasuhan keluarga, selama anak masih memiliki salah satu orang tua, atau keluarga diupayakan, anak tetap tinggal dalam lingkungan keluarga asalnya. SOS Desa Anak melakukan Strengtening Program Family sekaligus memberikan dukungan biaya pendidikan dan kebutuhan lainnya. Bila memang sungguh-sungguh keluarga asli sulit untuk diharapkan, barulah sianak dimasukan kedalam Desa anak. Dari 11.000 anak yang dijangkau layanan  SOS Desa Anak, hanya 1.100 yang tinggal dalam desa anak: Bandung, Lembang, Melaboh, Banda Aceh, Jakarta, Semarang, Bali, Maumere Flores, Medan.


Target yang anak yang diharapkan adalah 22.000 anak, dan untuk menggapai target itu saat ini sedang digarap lokasi baru Jokjakarta, dimana sedang sibuk relawan sosial dari mancanegara, dari berbagai keahlian datang ke Jokjakarta, mewujudkan lokasi baru.
------------------

CATATAN
Walaupun demikian piawai, mengglobal, dan kematangan usia, SOS Desa Anak Indonesia mengalami masalah serius pendanaan kegiatan. Hal yang sama dialami lebih 8.000 panti asuhan (terdaftar) di Indonesia, dan ribuan organisasi layanan anak lainnya.

Sengaja  jumlah yang tidak jelas ini saya tebalkan menunjukkan bangsa ini (terutama otoritas kresten yang didoanin maupun kresten yang berdoa) walaupun sudah masuk ke era globalisasi dan informasi, masih menjunjung tinggi polapikir kampung aka jaman pertengahan aka caveman.

SOS Desa Anak yang sudah berusia 39 tahun pun masih belum sanggup memenuhi 40% kebutuhannya dan harus disubsidi terusmenerus dari luar negeri.

Perbuatan kasih wong bule yang atheis, gnostik, humanis.. dikritisi teolog gathuk-en mereka tidak beroleh keselamatan, saya anggap sebagai pembenaran nggak mampu mengimbangi perbuatan kasih.

Tidak nampak action plan negarawan tingkat nasional mengusung ide solusional, masalah kritis ini. Persatuan Intelejensia Kristen Indonesia ... where r u ? Disisi lain saya tak habis pikir mendengar kesaksian seseorang  betapa bangganya dia melihat konvoi mobil pendeta dan rombongannya Alphard putih terbaru berderat 7 mobil parade dilobi gedung, atau model kejeniusan pendeta bisnis 'minyak' di gereja. Padahal baru saja miris disambut gembira anak panti yang sudah 2 minggu makan nasi bubur, pagi siang sore, melihat kedatangan 3 kardus supermi. Ngak jauh2 di pinggir jakarta.


Kami sedang menginisiasi terbentuknya lembaga kemitraan yang diharapkan mampu mendukung ribuan panti asuhan dan layanan anak Indonesia, dalam hal fundrising dan peningkatan kapasitas dan mutu layanan anak. Terutama menggapai dana CSR korporasi Indonesia yang mengawang-awang nggak karuan, memupuk kedermawanan kelas memenengah Indonesia, mendorong pemerinah mewujudkan aturan yang kondusif bagi hal tersebut.Feel lonely. Jangankan beroleh teman atau ajang diskusi, mencari pekerja sosial (digaji) untuk ngantar kardus supermi dan memposting keblog pun kesulitan. "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit" - terlalu banyak teolog gathuk-en dan pendeta tukang khotbah, mengajar jemaat mengurung diri digedung gereja.

Purnawan Kristanto's picture

Tulisan ini nggak fokus.

Tulisan ini nggak fokus. Banyak hal ingin dijejalkan dalam satu tulisan sehingga temanya kemana-mana. Tidak jelas sedang omong apa. Kalimat-kalimatnya juga tidak memperhatikan unsur SPOK

__________________

------------

Communicating good news in good ways

ebed_adonai's picture

@PK & manguns: Hiyaa..

Hiyaaa.. Saya juga jadi seperti meraba-raba di dalam gelap menangkep isi blognya, termasuk apa itu yang dimaksudkan bro manguns dengan SOS. Save Our School ya?Undecided

__________________

(...shema'an qoli, adonai...)

manguns's picture

@ebed

Waktu sy kenalan dan mereka memperkenalkan diri dg nama 'SOS Desa Anak', sy sich nggak meraba-raba :"nama anda kok SOS?" Dan juga tidak menafsir kemana-mana sampai ke save our school, cuma memahami saja.

ebed_adonai's picture

@manguns: Baiklah..

Baiklah kekasih.. I got your point. Itu tadi cuma respon spontan saya pribadi sebagai pembaca blog anda yang ingin tahu apa itu SOS. Karena tidak ada penjelasannya di sini, akhirnya saya googling sendiri.. Smile

__________________

(...shema'an qoli, adonai...)

manguns's picture

@PK

Maklumlah bisanya emang cuman segitu.Kalo tidak jelas ... bisa diperjelas. Kalo tidak fokus ... memang niatnya ngenye...

Mohon penceraham: nulis di pasar klewer ini harus memperhatikan SPOK? Maklum nebie

Purnawan Kristanto's picture

Tidak hanya di SS ini. Di

Tidak hanya di SS ini. Di semua hal, kalau menulis itu sebaiknya memperhatikan tata bahasa yang benar. Dengan demikian pesan yang disampaikan akan tersampaikan secara efektif.

Dalam zaman informasi yang serba melimpah ini, tulisan kita harus bersaing dengan jutaan ribuan tulisan lain untuk menggaet perhatian pembaca. Kalau kita gagal menyampaikan tulisan secara efektif, maka gagasan kita tidak akan diminati orang. Mohon maaf untuk IQ saya yang pas-pasan, namun saya kesulitan memahami gagasan utama tulisanmu di atas.

Saya lihat gagasanmu tentang bentuk pelayanan anak itu sebenarnya bagus. Namun karena ada banyak hal yang ingin disampaikan, maka pembaca menjadi kebingungan sebenarnya bagian mana yang menjadi pesan utama. Cobalah sampaikan dalam tulisan dengan satu pokok pikiran utama saja. Gunakan kalimat yang KISS (Keep It Simple and Short). Kalau mau menyampaikan hal lain, buatlah tulisan yang baru.

__________________

------------

Communicating good news in good ways

guestx's picture

niat

memang niatnya ngenye...

oh Embarassed

__________________

------- XXX -------

manguns's picture

@guestx: penyakit ss, melebar

nggak fokus... Tidak jelas sedang omong apa ...

memang niatnya ngenye

ohEmbarassed

ihTongue out

 

Purnawan Kristanto's picture

Ya sudahlah. Sepertinya kamu

Ya sudahlah. Sepertinya kamu memang tidak berminat belajar tentang cara menulis yang efektif.

__________________

------------

Communicating good news in good ways

manguns's picture

@PK: oom yg senior..disini nebie lagi belajar ...

Komentar oom @PK terdahulu kan sudah sy respon, baru bisa segitu, kalo ada yg nggak jelas sy akan coba perjelas. Kalo tidak fokus .....anggap aja ngenye...

Maklumlah bisanya emang cuman segitu.Kalo tidak jelas ... bisa diperjelas. Kalo tidak fokus ... memang niatnya ngenye...

Selanjutnya: saya merespon @guestx ... yang komentarnya MELEBAR, bukan komentarin konten posting saya yang  NGGAK JELAS dan TIDAK FOKUS, tapi malah komentar respon sy ke@PK

memang niatnya ngenye

ohEmbarassed

ihTongue out

Oom @PK yang senior jangan menafsirkan saya merespon @PK, kan sebelumnya komentar oom @PK sudah saya AMINI. Pahami saja saya merespon @guestx yang IMHO melebar

Becanda nich oom, lagi membiasakan critical message para suheng, PAHAMI jangan TAFSIRKAN

 

guestx's picture

@manguns, itu emoticon "embarassed"

awalnya gw jg agak bingung dgn maksud dan fokus blog ini.

dijelaskan oleh penulisnya (kpd PK) :

Kalo tidak fokus ... memang niatnya ngenye...

maka gw merespon

oh   artinya gw sekarang mengerti niatnya 

lalu gw baca ulang blognya, untuk mencari jawab "mengenye siapa" ?

gak disebut eksplisit, tapi ada tertera PIKI,  para teolog yang gathuk-en dan dan tukang khotbah. mungkin mereka. tetapi, ada juga disebut tentang "jemaat mengurung diri di gedung gereja". dan dtegaskan oleh komen ini (kpd GL) :

Nikmati saja keselamatan didalam gedung gereja.

bukankah manguns sedang mengenye? 

melebarkah gw kalo merasa kecipratan enye'an manguns krn mnjd salah satu jemaat yang mengurung diri di gedung gereja dan menikmati keselamatan di dalam gedung gereja karena tidak seaktif manguns dan sepeduli SOS dalam memperhatikan anak-anak terlantar ?

gw jadi merasa malu dan pasang emoticon "embarassed" Embarassed

maka lengkapnya komen gw

oh Embarassed

gitu aja.

kalo dianggap melebar, lupakan aja komen gw. makin dibahas malah makin melebar (apapun maksudnya itu). sori, kalo gw dirasa mengganggu. peace, man...

__________________

------- XXX -------

manguns's picture

@guestx: sesama ayam

Sy respon ke masing-masing komentar, menunjukkan kesungguhan untuk membaca dan memahami komentar, dan memberikan respon yang mudah2 pas ke masing-masing komentator. Jangan di campuraduk...bakalan nggak nyambung. Wong komen dan respo nya belum tentu nyambung.

Karena ini kita sesama ayam, konnyol-konyolan bae... humor maksudnya.

Terhadap komen 'embaressed' sy respon 'tongue out' niru ledek2an anak kecil. Kalau ada emo 'kukuruyuk' itu yg sy pilih.

Salam kenal

 

Geadley Lian's picture

Kids

I like kids,anak2 adalah generasi harapan negara.Mereka memang perlu diperlengkapkan dengan pengetahuan.

__________________

geadley

Purnomo's picture

@manguns: Mulailah dari diri sendiri.

Saya menangkap inti blog Anda demikian. Anda menceritakan sebuah panti asuhan (besar & well organized) yang masih kekurangan kemudian menghimbau gereja/orang Kristen untuk sharing dana ke panti ini daripada hanya melulu untuk ketenaran gerejanya.

It's good idea. Sayangnya, entah berapa ribu blog yang punya format sama dan diabaikan oleh pembacanya. Ini tidak berarti blog Anda jelek. Tetapi, alangkah baiknya "menyalakan lilin di tangan daripada mengomeli kegelapan." Do it by yourself firstly, itu maksudnya.

Kebetulan saya tinggal dekat SOS Semarang. Saya tidak pernah mengeritik gereja saya yang tak pernah berbagi ke situ. Tetapi suatu hari Paskah, saya membisiki panitia Paskah Anak untuk memindahkan acaranya ke situ dengan alasan halamannya luas. Tahu sendiri anak-anak pasti dikawal oleh orang tuanya. Tanpa mengeluarkan uang saya telah memperkenalkan keberadaan SOS in yang letaknya di pinggir kota jauh dari jalan protokol kepada sekitar 100 orang tua. Selanjutnya, terserah mereka.

Ketika acara berlangsung saya berbincang dengan ketua pengurusnya bertanya kalau-kalau ia butuh guru musik atau pembimbing anak-anak belajar. Sebab, siapa tahu saya dapat "job" dari Tuhan di situ. Saya senang play ground SOS terbuka bagi umum sehingga setiap sore banyak anak-anak sekitar yang bermain di situ. Kadang saya mampir dan berbincang dengan anak-anak SOS.

Jika kita tak punya uang atau barang untuk disumbangkan kepada mereka, bagaimana bila kita mau hadir menemani mereka barang 1 jam, mungkin 2 hari sekali atau 3 hari sekali?

Salam.

manguns's picture

@Purnomo

Saya menangkap inti blog Anda demikian. Anda menceritakan sebuah panti asuhan (besar & well organized) yang masih kekurangan kemudian ...

Posting saya rupanya ditafsirkan terlalu jauh. Posting dg judul"Sekilas SOS Desa Anak Jakarta", menceritakan POTRET pengamatan sekilas saat saya kebetulan diundang rapat di sana. Yang saya ceritakan tentu yang berkesan bagi saya. ...

Saya berharap cerita dipahami sebagai model pengasuhan anak (tidak beruntung) yang terbaik. Kalau ada yang lebih baik lagi mohon dishare... saya mau kunjungi.

Bagian bawah yg diberikan garis pemisah dan CATATAN: berisi komentar, analisa dan evaluasi. Begini hasil evaluasi saya:

Walaupun demikian piawai, mengglobal, dan kematangan usia, SOS Desa Anak Indonesia mengalami masalah serius pendanaan kegiatan. Hal yang sama dialami lebih 8.000 panti asuhan (terdaftar) di Indonesia, dan ribuan organisasi layanan anak lainnya.

SOS Desa Anak yang sudah berusia 39 tahun pun masih belum sanggup memenuhi 40% kebutuhannya dan harus disubsidi terusmenerus dari luar negeri.

Tidak nampak action plan negarawan tingkat nasional mengusung ide solusional, masalah kritis ini. Persatuan Intelejensia Kristen Indonesia ... where r u ?

Ide saya ? Jangan ditafsirkan menjadi:

menghimbau gereja/orang Kristen untuk sharing dana ke panti ini daripada hanya melulu untuk ketenaran gerejanya.

Dipahami saja sesuai yang tertulis:

Kami sedang menginisiasi terbentuknya lembaga kemitraan yang diharapkan mampu mendukung ribuan panti asuhan dan layanan anak Indonesia, dalam hal fundrising dan peningkatan kapasitas dan mutu layanan anak. Terutama menggapai dana CSR korporasi Indonesia yang mengawang-awang nggak karuan, memupuk kedermawanan kelas memenengah Indonesia, mendorong pemerinah mewujudkan aturan yang kondusif bagi hal tersebut.

Beberapa hari sebelum rapat di SOS Desa Anak ini... saya bikin posting, ajakan bagi yang merasa intelektual, untuk ikut mendiskusikan ide ini. Sekali-kali mencoba jadi standing-up citizen. Tapi rupanya dianggap menyalahi aturan SS, karena berisi ajakan (??) dan DiTURUNKAN

Selanjutnya: visit us at : www.jaringanpantianak.org ada di profil

Tetapi, alangkah baiknya "menyalakan lilin di tangan daripada mengomeli kegelapan." Do it by yourself firstly, itu maksudnya

Geadley Lian's picture

Nambah dikit

Mungkin dari "mulai dari diri sendiri"orang lain bisa melihat & mencontohinya,maka mempersalahkan greja itu tidak akan timbul dipikiran lagi.

__________________

geadley

manguns's picture

@Geadley

visit us: www.jaringanpantianak.org

Nikmati saja keselamatan didalam gedung gereja.

Purnawan Kristanto's picture

Defensif

Ck...ck..ck.. mengapa kamu jadi defensif?

Saran koh Purnomo bagus sekali tuh. Bangunlah simpati, jangan antipati.

__________________

------------

Communicating good news in good ways

manguns's picture

@PK: saran Purnomo

saran Purnomo yang ini?

Tetapi, alangkah baiknya "menyalakan lilin di tangan daripada mengomeli kegelapan." Do it by yourself firstly, itu maksudnya

baca tanggapan saya yang ini nggak? di atas kalimat tsb

visit us at : www.jaringanpantianak.org ada di profil

atau ada saran yang lain?

Geadley Lian's picture

Harus

Greja harus jadi contoh yang membangun,bukan mkritik/menyalahkan.

__________________

geadley

manguns's picture

@Geadley: setuju, gereja harus jadi contoh yang membangun

Gereja saya misalnya: Mulai membangun gedung gereja, setelah itu pastori, setelah itu ruang pertemuan, setelah itu (niat) parkir basemen, setelah itu pastori, setelah itu rehab ruang rapat, setelah itu ac central, setelah itu pastori kedua dan ketiga, setelah itu rehab wc, setelah itu kontributor sinode hotel mewah; ngomongin pendeta bermasalah