Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Antara tugas pekerjaan dan tugas pelayanan

kardi's picture

Antara tugas pekerjaan dan tugas pelayanan

Tugas pekerjaan saya dalam hari-hari kerja (Senin sampai Jumat) demikian sibuk akhir-akhir ini, karena ada rekan kerja yang resign dan belum ada gantinya. Sedangkan tugas pelayanan saya dalam ibadah tengah minggu mulai jam 19.00 malam, dimana saya harus sudah standby setengah jam sebelumnya sebagai penyambutan. Yah tugas yang tidak berat, hanya harus kuat berdiri selama 1 jam, dengan senyum selalu dibibir dan muka yang disetel seriang mungkin (mimik muka kira-kira seperti di foto profil saya) dan menyapa shalom, Tuhan berkati...

Sudah beberapa kali saya tidak dapat melakukan tugas pelayanan ini, karena saya tidak dapat memanage waktu kerja saya dengan baik. Adapun kendala yang ada adalah jarak tempat kerja dan gereja kurang lebih 75 km yang rata-rata ditempuh dalam waktu 2,5 jam bila tidak macet. Tidaklah menjadi problem, bila hari itu saya tidak ada tugas luar, biasanya saya minta izin pulang setengah jam lebih awal (jam 16.00). Sehingga saya dapat tepat waktu sampai di gereja untuk tugas pelayanan.

Kemarin saya sudah siap untuk pelayanan, dengan pergi kerja memakai seragam untuk pelayanan dan jas serta dasi sudah dibawa dalam tas kerja.Ternyata setelah tiba di tempat kerja, bos saya mengatakan bahwa ada customer yang perlu segera dilayani sekarang. Saya langsung berdoa kepada Tuhan Yesus, untuk memberikan kemudahan supaya tugas pekerjaan dapat selesai dengan cepat dan saya dapat melayani penyambutan di gereja. Saya tidak mengerti sampai sekarang ini, kenapa problem yang dihadapi tidak dapat saya selesaikan dengan segera. Mengapa doa saya tidak dijawab, padahal saya kan mau melayani pekerjaan Tuhan. Apa saya belum layak untuk melayani. Saya mengintrospeksi diri saya, apa memang motivasi pelayanan saya sudah benar, atau malah saya menjadi batu sandungan. Saya merasa bersalah sudah melalaikan tugas pelayanan tanpa sengaja, tapi saya tidak dapat banyak berbuat apa-apa. Dan untuk solusinya sebaiknya saya tidak mendapat tugas pelayanan pada ibadah tengah minggu.(Apakah nantinya seperi Yunus yang menolak perintah Tuhan untuk memperingati orang-orang Niniwe?) Adakah solusi lain yang lebih baik dan alkitabiah? Sebelumnya terimaksih dan Tuhan berkati.