Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Aku Lihat Kasih di Perempatan Itu

tilestian's picture

Ingin sekadar bercerita tentang peristiwa yang kulihat kemarin malam. Sederhana sih, tapi susah sekali untuk kulupakan. Ingin menganggapnya biasa, tapi ternyata aku memang tak bisa menganggapnya biasa ...

Di perempatan yang cukup luas itu ternyata banyak kesempatan yang ditawarkan kepada kita untuk bisa melihat keadaan sekitar kita. Meski hanya mengandalkan lampu berwarna merah dan kita berhenti sembari toleh sana-sini.

Eh, ada pengamen.

Eh, ada orang tua yang mengemis.

Eh, anak kecil membawa icik-icik dan bernyanyi ala kadarnya.

Eh, ada orang yang membersihkan kaca.

Eh, ada apalagi ya?

Kesempatan untuk bisa melihat seperti ini kadang menjadi gangguan tersendiri bagi pengendara motor yang terhalang lampu merah. Harusnya kalau kuning, ya siap-siap untuk berhenti/waspada. Tapi kebanyakan malah kalau sudah kuning, harus tancap gas sekenceng-kencengnya agar jangan sampai lampu berwarna merah ... Laughing

Kemungkinan besar memang hanya karena tidak ingin berhenti, bukan karena tidak mau melihat pemandangan sekitar lampu merah. Memang sih, kejadian di lampu merah itu kadang membuat pengendara motor menjadi kurang nyaman karena dimintai uang, didatangi dan disodori telapak tangan tanpa ada perkataan apa-apa (diharapkan hanya dengan melihat wajah mereka, para pengendara segera meluncurkan tangannya ke dalam saku dan mengambil uang recehan atau lembaran ribuan). Kemarin malam, aku memang melihat pemandangan seperti itu, tapi ada yang beda ... bukan dari para pengamen sih, tapi dari pengendara motor yang lainnya.

-----------------------

Saat itu kutoleh pengendara motor yang berada di sebelah kananku -- sepasang suami-istri dengan seorang anaknya yang kira-kira berusia 13 tahun. Ibu tersebut duduk dengan susah payah dan penuh kewaspadaan supaya tidak jatuh -- maklum karena sedelnya sangat pas-pasan. Ibu itu memegang pinggang suaminya dengan harapan tentu saja untuk sisi keamanan dan keromantisan ... hehe. Sang suami dengan wajah yang penuh wibawa tersenyum kecil ketika si anak berusaha menoleh ke arahnya. Anak itu duduk di depan ayahnya ... dan aku merasa ada yang aneh dengan keluarga tersebut. Anaknya sudah besar koq duduk di depan. Kasihan ibunya sampai tidak kebagian tempat ... (pikirku).

Haa ... aku melihat perut anak itu diikat dengan memakai selendang ke perut ayahnya. Masa sih anak segedhe itu akan jatuh kalau nggak ditali kayak gitu?? Setelah beberapa detik berlalu, aku baru sadar bahwa anak itu kurang sempurna ... anak itu hanya diam dan seolah-olah tatapan matanya kosong. Aku heran dengannya dan kuamati anak itu ... kasihan sekali. Anak itu tidak bisa seperti anak-anak yang lain. Saat melihat anak itu, sungguh aku sangat bersyukur karena diberi tubuh yang sempurna dan bisa beraktivitas normal. Aku memandang sepasang suami-istri itu ... tak ada kesedihan di dalam matanya, mereka tersenyum, romantis selayaknya keluarga yang bahagia. Anak itu hanya menggeleng ke kanan sebentar, ke kiri sebentar ... ia sangat lambat dalam bergerak. Oh, Tuhan ... kisah indah apa ini? Aku tak mengenal mereka, tapi aku sangat tersentuh dengan mereka ... aku jadi teringat orang tuaku juga. Aku percaya bahwa orang tua adalah anugerah Tuhan yang mampu membuat seorang anak bisa tertawa, bahagia, bersemangat, belajar arti hidup, memberi, mengambil keputusan, menangis (karena kesalahan diri sendiri), dll.. Banyak sekali peranan orang tua dalam hidup seorang anak.

Keluarga yang kulihat saat di perempatan lampu merah itu pasti keluarga yang memunyai hati penuh syukur. Aku percaya mereka bisa melihat kebaikan Tuhan bahkan melalui kondisi anaknya sekalipun. Sepertinya memang peristiwa ini biasa, dan aku pun ingin menganggapnya begitu ... tapi tak bisa, entahlah. Mereka mengingatkanku untuk bersyukur pada Tuhan bahwa orang tuaku adalah orang tua yang hebat. Mereka memberikan banyak hal yang tak bisa kubuat daftarnya dalam buku setebal apa pun .... kasih sayang mereka tak dapat diwakili dengan gambar sebagus apa pun. Aku juga tak bisa membalas kasih sayang mereka sama persis dengan kasih mereka padaku .... Frown

Aku sangat percaya bahwa sumber dari semua ini adalah karena kasih Kristus yang sudah diberikan kepada setiap orang yang percaya kepada-Nya.

Untuk keluarga yang kulihat di perempatan itu, aku senang melihat kalian ... dan ingin lagi melihat kalian.

Thanks Jesus

__________________

God's will be done Smile

joli's picture

ujug-ujug (tiba-tiba)

tilestian : Harusnya kalau kuning, ya siap-siap untuk berhenti/waspada. Tapi kebanyakan malah kalau sudah kuning, harus tancap gas sekenceng-kencengnya agar jangan sampai lampu berwarna merah ... Laughing 

lampu kuning ngebut juga kebiasaanku :)

waktu kopdar juli kemarin, bermobil bersama hai-hai, dia jadi tahu kebiasaan joli

"bila di pihak seberang ada yang tergesa-gesa, kasihan loh.." katanya santai

"iya juga ya" kata ku

sejak itu bila lampu kuning joli nggak ngebut lagi ha..ha..

tilestian :
Mereka memberikan banyak hal yang tak bisa kubuat daftarnya dalam buku setebal apa pun .... kasih sayang mereka tak dapat diwakili dengan gambar sebagus apa pun. Aku juga tak bisa membalas kasih sayang mereka sama persis dengan kasih mereka padaku .... Frown


kasih itu bukan hutang piutang, bukan balas membalas.. 
mana bisa membalas SAMA PERSIS ??

Joli nggak tahu bagaimana mendefinisikan kasih. Kasih itu ada dalam diri ini dan nggak bisa dipaksakan, tiba-tiba aja ada..
Mama mengasihi anaknya ya krn mengasihi, bukan karena cantik or jelek , nakal or baik, cewek or cowok..
Dan anak, mengasihi mama-nya tiba2 aja kasih itu ada, bukan karena susu-nya, bukan karena di sekolahkannya, bukan karena dimarahinya, bukan..
tiba2 aja kasih itu sudah ada..

 


X-1's picture

caranya bu Jol?

kasih itu bukan hutang piutang, bukan balas membalas..  
mana bisa membalas SAMA PERSIS ??

hmmmmmmmmmmphhhh...

caranya bu????

__________________

mari gila bersama-sama dengan warna merah, kuning, hijau, dan biru..

 

 

joli's picture

X-1, nggak pakai cara

X-1, nggak pakai cara kok..

untuk mengasihi wanita nggak perlu jadi lesbi
untuk membenci lelaki nggak perlu jadi lelaki

joli sedih, beberapa waktu ini, melihat anak2 menjadi aneh dalam memerankan diri menjalani hidup ini.
ketika seorang anak kecewa terhadap hidup perkawinan ortunya, kecewa terhadap pacar-nya memilih  berpacaran dengan teman sejenisnya.
sedih karena don't know what to do..
berharap semoga KASIH berkenan menemuinya..

Hal balas membalas, my mama itu ahlinya :)

Dulu ketika kecil, Joli hidup di titip-titip-kan. SMP titipin ke nenek, SMA dititipin ke om adik mama. Beruntung sekali keluarga mama adalah keluarga yang penuh cinta, dan buaik-buaik kabeh. Dari keluarga my om, Joli belajar apa itu berbagi, belajar hidup berkeluarga itu bgmn, mereka memberi contoh hubungan sehat, istri hormat kepada suami, menantu mengasihi mertua.

Sekarang, sesudah dewasa. berkeluarga.
Ni my mama selalu ingat2kan ku tuk membalas cinta dan budi..
ketika mereka mantu, joli di suruh2 ikutan persis spt yang tante om yang lakukan buat joli ketika joli menikah
ketika cucu-nya (keponakan joli) mulai sekolah, "kasih uang saku gih, dulu kamu juga disangoni mamanya loh" begitu kata my mom
he..he.. sometimes mama emang gitu, dia masih perlakukan joli anak kecilnya :)

cinta, kasih, budi, itu akan selalu kuingat sepanjang hayat..
cinta kasih dan budi mereka mewarnai hidup ini dan tak terasa juga mengalir.
meski alirannya tidak kembali ke atas, tidak kembali ke om tante emak..
cinta itu mengalir kemana dia mau mengalir..


Seperti kasih om tante, meski Joli tak balas kepada mereka secara sama persis, namun joli tahu mereka senang bila joli mengasihi orang2 lain sama seperti mereka mengasihi joli.

Sama seperti cinta Tuhan kepada kita, mengalir supaya kita mengasihi sesama manusia.
Di dalam kita saling mengasihi kasih Tuhan menjadi sempurna di dalam kita.

Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita. (1 yoh 4:12)

X-1's picture

bu jol mantap dah! hi hi

saya suka sama bagian ini... 

Sama seperti cinta Tuhan kepada kita, mengalir supaya kita mengasihi sesama manusia. 

Di dalam kita saling mengasihi kasih Tuhan menjadi sempurna di dalam kita.

Mantap dah nasehat bujol...


__________________

mari gila bersama-sama dengan warna merah, kuning, hijau, dan biru..

 

 

tilestian's picture

@Joli ... iya

Hehe ... iya, kasih memang bukan utang piutang Smile

Tapi sebagai anak, aku juga pingin bisa memberikan sesuatu untuk mereka (bukan materi) tapi rasa sayang yang tulus untuk menyenangkan mereka, menemani mereka di masa tua, dan merawat mereka seperti mereka merawat aku dulu ....

Mendengarkan mereka ... itulah hal yang simple tapi kadang tidak selalu mulus dilakukan ... ada-ada aja keinginan lain yang menggoda.

Btw, thanks cik Joli ... aku suka kalimat cik Joli "Kasih itu ada dalam diri ini dan nggak bisa dipaksakan, tiba-tiba aja ada.."

kasih yang tulus sering kali dilakukan secara spontan .... hehe

__________________

God's will be done Smile

joli's picture

tilestian, jangan kurang ajar

Telestian : Tapi sebagai anak, aku juga pingin bisa memberikan sesuatu untuk mereka (bukan materi) tapi rasa sayang yang tulus untuk menyenangkan mereka, menemani mereka di masa tua, dan merawat mereka seperti mereka merawat aku dulu

merawat orang tua seperti mereka merawatku dulu...
NGGAK BISA..
Cara orang tua merawat anak berBEDA dengan cara anak merawat orang tua, kalau di samakan wah bisa berabe..

Cara orang tua mengasihi anak juga berBEDA dengan cara anak mengasihi orang tua, kalau di samakan wah bisa  KURANG AJAR

Lihatlah apa yang di katakan alkitab. Cara bapak mencintai anaknya adalah dengan menghajarnya bila anak salah. Coba lakukan itu bila bapak melakukan kesalahan.
ha..ha..ha..

TUHAN menghajar orang yang dicintai-Nya, sama seperti seorang ayah menghajar anak yang disayanginya.(ams 3:12)
karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak." (ibr2:6)

Nah tilestian, jangan membalas dengan cara yang sama ya..
pakai lah cara mu sendiri, biar kreatif.. Mama akan tetap merasakan kasih sayang si anak kok, meski tanpa kita ngapa2, karena cinta yang memberitahu-nya :)

Demikian juga dengan mertua. Bila kita mengasihinya, meski kadang kita tak sependapat, mereka tahu kok kl menantu mengasihinya, karena cinta yang memberitahunya :)

Evylia Hardy's picture

kecil kemungkinan ...

tilestian: Untuk keluarga yang kulihat di perempatan itu, aku senang melihat kalian ... dan ingin lagi melihat kalian.

Kecil kemungkinan jumpa lagi sama mereka.

Tapi dg kejelian dan kepekaanmu, rasanya nda sulit mendpt kesempatan u menjumpai berbagai rupa kasih dari berbagai rupa orang.

__________________

eha

tilestian's picture

@Joli ... maksudnya :)

hehe ... nggak kurang ajar koq cik Joli Smile ampun ... ampun ... hehe

Maksudku sih merawat mereka seperti mereka merawatku dulu bukan caranya yang sama .... Smile tapi pingin bisa tulus mengasihi mereka ... iitu aja Smile

Pernah sih dulu waktu kecil (besar juga dink) .. hehe, jika ada keinginan untuk mendapatkan sesuatu dari mereka ... baru deh bersikap baik ... hehe ... padahal?

ckckckckck ......

__________________

God's will be done Smile

tilestian's picture

@Evylia ... iya

Thanks ya commentnya ... sip Smile

Iya, aku juga percaya bahwa akan ada banyak kesempatan untuk bisa melihat kasih Tuhan. Sungguh kasih-Nya tak ada yang mengalahkan Smile

__________________

God's will be done Smile