Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

I Can Tell Only What The Lord Tells Me

Novi Kurniadi's picture
Saat Teduh pagi ini aku baca 1 Raja-raja 22. Itu kisah ketika Raja Ahab dan Raja Yosafat mau maju perang melawan Ramot-Gilead. Sebelum perang, Raja Yosafat minta supaya semua nabi dipanggil sehingga mereka bisa memberikan petunjuk apakah harus maju perang atau tidak. Akhirnya Raja Ahab panggil 400 nabi dan mereka semua mengatakan supaya maju aja.
Jawab raja Israel kepada Yosafat: "Masih ada seorang lagi yang dengan perantaraannya dapat diminta petunjuk TUHAN. Tetapi aku membenci dia, sebab tidak pernah ia menubuatkan yang baik tentang aku, melainkan malapetaka. Orang itu ialah Mikha bin Yimla." Kata Yosafat: "Janganlah raja berkata demikian." (1 Raja-raja 22:8)
Akhirnya dipanggilah si Mikha bin Yimla.
Suruhan yang pergi memanggil Mikha itu, berkata kepadanya: "Ketahuilah, nabi-nabi itu sudah sepakat meramalkan yang baik bagi raja, hendaklah engkau juga berbicara seperti salah seorang dari pada mereka dan meramalkan yang baik." 
Tetapi Mikha menjawab: "Demi TUHAN yang hidup, sesungguhnya, apa yang akan difirmankan TUHAN kepadaku, itulah yang akan kukatakan." (1 Raja-raja 22:13-14)

Versi English: But Micaiah said, “As surely as the LORD lives, I can tell him only what the LORD tells me.

Tepat seperti yang dikatakan Tuhan, itulah yang Mikha katakan. Lengkapnya baca aja di 2 Raja-raja 22 ya. Intinya kalo maju perang sama aja celaka. Jelas bukan nubuatan yang baik. Abis ngomong kayak gitu, Mikha mendapatkan 'ucapan terima kasih' atas Firman yang sudah disampaikannya.
Sesudah itu tampillah Zedekia bin Kenaana, ditamparnyalah pipi Mikha serta berkata: "Mana boleh Roh TUHAN pindah dari padaku untuk berbicara kepadamu?" (1 Raja-raja 22:24)
Ouch! Udah nyampein Firman dengan benar, malah ditabok! Balasan yang tidak adil! Kan bukan Mikha yang  mau ngasih kekalahan? Jelas-jelas Tuhan lo yang nanya, "Who will entice Ahab into attacking Ramoth Gilead and going to his death there?(verse 20)
Bahan Saat Teduh pagi ini mengingatkanku akan suatu hal. After 2nd anniversary 4th cohort, si Joe atau siapa gitu (kayaknya sih pasti Joe deh.. hehe..) ngasih julukan ke aku "Queen of Messenger" karena selama ini akulah informan sejati di kalangan 4th cohort (dan UPH Choir juga sih..). Jadi kalo ada perubahan jadwal kuliah, make-up class, perubahan due date assignments, gathering, meeting, etc, temen2 pada SMS ke aku dan aku nyebarin ke semua orang.
Anyway, thanks to the Lord.... Aku jadi ngerti bahwa jadi seorang messenger tu never be easy! Gak semua orang suka dengan apa yang kita sampaikan. Kalo aku SMS, "Teman2, hari ini gak ada kelas ya." Bisa dipastikan bahwa teman2 akan balas kayak gini, "HOOREEE! YEESSSS! THANKS NOV! :) :) :)"
Tapi kalo aku SMS, "Teman2, kelas besok pagi dipindah ntar siang jam 1 di ruang 1 ya." maka balasan SMS yang aku terima kira-kira kayak gini, "APAAN SIH?? KOK SEENAKNYA NGUBAH JADWAL?!!!" Padahal bukan aku loh yang ngubah2 jadwal kuliah... Aku kan cuma ngasih info via SMS.. Kok malah kena omel :( huhuhuuuu T_T
Memang sih aku belum pernah merasakan kayak yang Mikha rasakan. Paling-paling ya aku cuekin aja kalo ada temen yang ngomel karena isi SMS yang aku kirim. Toh apa yang aku beritakan bukan perkara besar gimana, gak nyangkut hidup dan mati. Jadi walaupun ga suka sama info yang aku SMS-in, mereka biasanya ngomel sekilas dan ga akan ngaruh ke aku, apalagi sampe ngaruh ke friendship between us.
Ngomong-ngomong, waktu aku ngetik ini, aku terima telepon dari salesgirl sebuah merk susu kalsium. Duh, males banget nanggepinya. Aku nanggepin dengan dingin. Waktu ditanya aku minum tu susu pa gak, aku bilang kagak. Trus ditanya lagi, kalo beli susu itu buat siapa. (Ini gara2 aku sok tertarik sama SPG-nya waktu itu dan ngambil produk susu itu terus ninggalin susunya di kasir.. hehehe... Biar Mbak SPG-nya ga ngoceh lama2 gitu lo..) Dengan ngawur aku jawab buat temen aja (padahal gak ada).
Setelah telepon berakhir, aku balik lagi ngetik. Lalu jadi mikir, "Kira-kira Mbak SPG yang nelepon aku tadi gimana ya perasaanya?" heheheee.. Responku sama dia jelas-jelas tidak manis walaupun tidak kasar juga. Tapi cukup dingin dan keliatan banget kalo merasa terganggu. Meskipun begitu, si Mbak SPG ini tetep ngomong dengan sopan dan ramah. Inilah persisnya yang dilakukan Mikha setelah ditampar. Tetapi Mikha menjawab: "Sesungguhnya engkau akan melihatnya pada hari engkau lari dari satu kamar ke kamar yang lain untuk menyembunyikan diri."

Memang selanjutnya ketika raja Israel menyuruh orang untuk menangkapnya, Mikha mengucapkan perkataan yang lebih keras.
"Jika benar-benar engkau pulang dengan selamat, tentulah TUHAN tidak berfirman dengan perantaraanku!" (1 Raja-raja 22:28)
Walaupun perkataannya ini lebih keras, namun bukan berarti dia gak sopan. Mungkin bisa saja si Mikha ini sakit hati juga. Udah ditampar, ditangkep lagi! Manusiawi kan kalo ia kecewa? Tetapi tidak satupun kata-katanya yang tidak sopan terhadap raja. Kalo nyebelin hati raja sih iya (kan ga sesuai dengan maunya sang raja), tapi bukan berarti tidak sopan.


Hari ini aku dapat pelajaran penting untuk jadi seperti Mikha. Ada yang lebih penting dari sekedar jadi "Queen of Messenger" buat temen-temen seangkatan ataupun temen2 choir. Yaitu to be God's messenger. That's our calling as Christians! Remember The Great Commision? :) You also a messenger for God.

Dua prinsip penting yang aku pelajari sebagai God's messenger:
  1. I can tell only what the Lord tells me.
  2. Tetep ngomong dengan sopan dan ramah apapun respon pendengar atau penerima berita.
Can we do these two things? Yes, we can.
Tuhan yang memampukan Mikha adalah Tuhan yang sama yang akan memampukan kita! :)
Spread the gospel, speak the truth, never be afraid!

 

__________________

Novi Kurniadi

X-1's picture

GA SEMUDAH itu Nov!

ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ...

 

Dua prinsip penting yang aku pelajari sebagai God's messenger:
  1. I can tell only what the Lord tells me.
  2. Tetep ngomong dengan sopan dan ramah apapun respon pendengar atau penerima berita.

 

Hidup sebagai God's messenger GA semudah teorimu itu nona muda!

3:1. Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya. 

3:2 Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam; 

3:3 ada waktu untuk membunuh, ada waktu untuk menyembuhkan; ada waktu untuk merombak, ada waktu untuk membangun; 

3:4 ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari; 

3:5 ada waktu untuk membuang batu, ada waktu untuk mengumpulkan batu; ada waktu untuk memeluk, ada waktu untuk menahan diri dari memeluk; 

3:6 ada waktu untuk mencari, ada waktu untuk membiarkan rugi; ada waktu untuk menyimpan, ada waktu untuk membuang; 

3:7 ada waktu untuk merobek, ada waktu untuk menjahit; ada waktu untuk berdiam diri, ada waktu untuk berbicara; 

3:8 ada waktu untuk mengasihi, ada waktu untuk membenci; ada waktu untuk perang, ada waktu untuk damai. 

Pengkotbah 3:1-8

Itulah hidup!
Karena kita berhadapan dengan 'DUNIA' dengan semua yang ada di dalamnya termasuk kebencian, kematian, kejahatan, kemunafikan, kesendirian, kesakitan, dll... Lu bisa komitmen untuk lakukan yang  lu tuliskan di atas itu hanya waktu UDAH MATI!!! atau mungkin bisa juga blom mati... tapi lu hidupnya cuma di terali biara... ha ha ha ha ha... 
Gw percaya, mikha ga selalu juga bisa sabar kayak gitu, cuma ga semuanya tertulis ajah di Alkitab! Mana ada!! Taruhan berapaan hayuuuu...???!

 

ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha...

ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha...

ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha...

ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha...

 

__________________

mari gila bersama-sama dengan warna merah, kuning, hijau, dan biru..