Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

IBU

smile's picture

Merenda hari,
Dengan jari jemari yang sudah kaku

Melewatinya,
Dalam seribu satu bahasa kalbu
Dalam belaian seputih salju
Dalam rindu, aku mengenangmu

Ketika guruh meronta berlapiskan kilatan
Kau memelukku, dalam ketidak berdayaanmu

Melangkah, walau sering terantuk batu, untukku
Meneteskan,kesedihan dalam butir air mata, juga untukku

Mengitari jagat,
Melanglang buana,
Mencari keteduhan dari terik sang surya yang marah

Untuk melindungiku
Menutupi guyuran bulir-bulir tercurah agar kering tubuhku
Gemeretak gigilan beku,mendekap erat aku

Ketika ada dua bulir makanan dalam piring periuk
Kau berikan tak bersisa, untukku

Kasih setiamu
Sepanjang jalan dalam liku kehidupanku
Tak terukur dengan hanya sepanjang tangga dariku

Kelembutan dalam balutan kulit keriput, tua renta
Dengan pancaran senyuman penuh kasih indah terukir slalu

Sampai pada akhir menjelang waktu
Kau berpulang dan pergi jauh
Tinggalkan aku dalam erangan membahana bumi

Tak lagi ada dekapan erat penuh haru
Tak ada lagi tatapan putih sebersih mega di cakrawala
Untukku

Karena yang tersisa cuma aku
Dalam memori kenangan syahdu
Yang terukir manis dalam hati sanubariku, anakmu
Yang membekas kelam bagai mangsi tumpah
Dalam secarik kain bersih berselimutkan sutra,

Aku tahu, senyummu dari tempat nun jauh tinggi disana
Menghias langit dalam raga debu jatuh ke bumi
Aku tahu dekapanmu tetap erat, menyelimuti siang dan malam
Dalam kehidupan ku

Untuk mu ibu,
Wanita terindah dalam hidupku
Sumber inspirasiku
Prasasti bukti cinta terbesar dalam hidupku

Untukmu ibu,
Wanita terkuat dalam lika liku jalan kehidupan
Yang tak pernah gentar menghadapi mentari bersinar
Berdiri tak bergeming dalam kelembutan cinta
Bersabar dalam panjangnya jembatan penuh aral dan batu

Untukmu ibu,
Malaikat dalam paras manusia tak berdaya
Pelindung dalam kerapuhan kodrati

Tapi sekali lagi
Lebih perkasa dari panglima dalam medan laga
Lebih kuat dari pohon beringin yang kekar menancap bumi

Untukmu ibu,
Yang terkasih dan tak akan pernah tergantikan
Oleh apapun
Dalam kehidupan ku.

Terimakasih ibu….
Aku mencintaimu,
Dalam kerinduan tak berujung labuh.

When her house was falling, she used her body to make a cover to protect her son.

The medical doctor came quickly to exam the little boy. After he opened the blanket, he saw a cell phone inside the blanket. There was a text message on the screen. It said,” If you can survive, you must remember that I love you.” This cell phone was passing around from one hand to another. Every body that read the message wept. ” If you can survive, you must remember that I love you.” Such is the mother’s love for her child!!

 

UNTUK SEMUA IBU DI DUNIA
SELAMAT HARI IBU.
22 DESEMBER 2011

__________________

"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"