Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

nubitol fourth blog - two worlds

nisa's picture

kemaren sore gue mendapat hidayah dari teman Muslim di kantor. gue tulis "Muslim" dengan huruf M besar karena gue pengen menghormati dia dengan cara yang dia percaya. bagaimanakah itu? sini gue ceritain :-)

temen gue ini namanya Roni. gue kerja bareng dia di kantor yang sama. dia terbilang udah senior sekali secara dia masuk kantor ini sejak pertama kali kantor ini resmi buka. kebetulan kami satu team, dia system admin, gue programmer back-end. nature kerja kami mengharuskan kami sering berduaan *halah*, harus mesra deh pokoknya, hahaha. tapi kami bukan maho koq ;-)

anyway, setelah 8 tahun kerja bareng dan melewati berbagai project bersama, otomatis kita tahu sama tahu akan karakter masing2 secara mendalam. tanpa dia harus ngomong, gue akan tahu kalo dia ga setuju atau ga suka sama sesuatu, dan begitu pula sebaliknya. hubungan kami yang sangat akrab ini terbawa juga ke luar urusan kerjaan. dia itu "pak lurah", orang kepo yang hobi bener ikut campur urusan orang, dalam arti baik tentunya. apapun masalah orang, dia akan selalu berusaha membantu sebisa dia. kadang gue suka kesel dulu, udah jam 12 siang belom juga ni mahluk sampe di kantor... selidik punya selidik rupanya dia lembur semalem dan baru pulang subuh gara2 ngebantu salah satu junior... ada2 aja pikir gue... tapi begitulah dia, paling ga tahan untuk diam saja kalo ada orang yang sedang kesulitan, seremeh apapun kesulitan nya itu.

nah pas kita maen badminton kemaren, setelah cape maen dan sambil nunggu dapet lapangan juga, kita ngobrol ngalor ngidul ga jelas. sampe entah gimana gue iseng nanya sesuatu tentang Allah di agama Islam. kebetulan gue baru baca suatu perdebatan di facebook soal "wajah Allah" dan walo menurut gue hal ini adalah sesuatu yang wajar sekali tapi tidak begitu dengan umat Islam yang menanggapi post "wajah Allah" ini. pas baca uraian mereka, gue merasa heran sekali; emang aneh dimana nya sih kalo Allah itu punya wajah? gue merasa heran karena hal "wajah" ini seakan2 tabu banget bagi para Muslim di perdebatan itu.

so gue nanya ke si Roni soal "wajah Allah" ini. lalu dia menjelaskan bahwa setau dia, Allah di Muslim adalah Tuhan yang wujudNya ga tau seperti apa tapi yang jelas pasti berbeda dengan segala ciptaan Nya. Roni menjelaskan bahwa Allah itu pasti ada dan bisa dibuktikan dengan adanya alam semesta ini. "ga mungkin alam semesta ini bisa tercipta begitu saja tanpa Allah", menurut dia. tapi, umat Muslim percaya bahwa wujud Allah itu pasti tidak seperti ciptaan yang manapun. makanya para Muslim di facebook itu mungkin tersinggung bila Allah disebut punya wajah karena somehow itu seperti menyamakan Allah dengan manusia atau dengan kata lain, menyamakan Sang Pencipta dengan ciptaan.

waktu dia menjawab begini, gue sedikit kaget. gue pikir karena hubungan antara alkitab dan Al-Qur'an itu begitu dekat (kesamaan nama nabi2 dan sejarah), maka gue pikir umat Muslim juga percaya bahwa manusia diciptakan segambar dan serupa Allah. ketika gue bilang hal ini, si Roni menjawab tegas bahwa umat Muslim tidak mempercayai hal itu.

asik dengan obrolan itu, gue memberanikan diri untuk bertanya lebih jauh. gue selalu penasaran tentang mengapa umat Islam seolah benci banget kepada bangsa israel padahal nabi2 si Al-Qur'an kebanyakan juga adalah bangsa israel. si Roni menjelaskan bahwa memang semua nabi di Islam adalah orang israel kecuali Nabi Muhammad SAW, tetapi somehow di penangkapan gue, si Roni bilang bahwa walau orang israel itu pintar dan diberkati, mereka adalah contoh yang buruk bagi umat Muslim karena mereka selalu ngeyel. mereka susah untuk percaya dan selalu menguji Tuhan, seolah2 Tuhan selalu tidak bisa dipercaya. si Roni memberi contoh suatu cerita di Al-Qur'an (yang setau gue juga ada di Alkitab) tentang domba berbintik dan tidak berbintik dan bagaimana hal itu dikaitkan dengan Firman Tuhan. tindakan meminta tanda adalah tindakan yang tabu sekali bagi Muslimin, menurut Roni.

mendengar paparan si Roni, gue mulai menangkap perbedaan mendasar antara kekristenan dan Islam. di kristen, terutama di protestan, somehow kita selalu di-encourage untuk mencari, menyelidiki, bahkan menguji sesuatu. "carilah", "ketoklah", dan sebagainya... intinya segala anjuran untuk berusaha; untuk belajar dan tidak takut salah karena selama kita mengaku dosa, Tuhan "siap untuk mengampuni" dan lalu sesudah diampuni, mulai belajar lagi... "lanjutkan"...

meminta tanda adalah salah satu cara yang dipakai dalam belajar... setidaknya kita sering menemukan hal ini dalam alkitab dan walau ini bukanlah satu2 nya cara, mayoritas dari umat kristen tidak merasa bahwa hal ini adalah contoh yang buruk. gue menduga ini disebabkan karena yang tadi itu, bahwa kita memang di-encourage untuk mencari kebenaran.

bagi Roni, dia percaya bahwa ajaran Islam sangat menentang hal ini. sesuatu yang di-encourage di kekristenan ternyata diharamkan oleh Islam. sekarang gue mengerti kenapa Islam dan kristen sering banget bersinggungan. mereka berdua berakar dari satu sejarah yang sama tapi cara masing2 melihat sejarah ini sangat berbeda. no wonder ribut mulu :-)

but somehow... setelah mendengar paparan si Roni ini... gue merasa bahwa mungkin umat Islam lebih cocok dengan analogi "domba" di kekristenan. kalo ga salah, domba itu dari sono nya adalah penurut. dan imho, sikap penurut ini cocok untuk orang2 yang mengharamkan sikap kristis... sementara kaum kristen khususnya protestan lebih cocok sebagai "kambing" atau "domba yang terperosok"... benarkah begitu? Wallahu a'lam bish-shawabi ;-)

catatan:
kembali ke paragraf pertama blog ini, penulisan "Muslim" dengan huruf kapital M besar adalah cara gue menghormati apa yang dipercayai oleh Roni. karena dia begitu polos dan penurut dan tidak mempertanyakan apapun yang diajarkan padanya, maka sesuai dengan aturan EYD alias ejaan yang disempurnakan, penyebutan suatu kaum atau golongan seharusnya ditulis dengan awalan huruf kapital besar. gue menulis "Muslim" sesuai aturan ini tanpa mempertanyakan kenapa aturan itu dibuat... sementara buat yang lain nya, gue menulis sesuka gue karena iman gue pun adalah iman sesuka gue (baca: subjektif) ;-)

QuoVadis's picture

@Nisa: Islam Non-Domba

Muhammad Iqbal (1877-1938) asal Lahore Pakistan adalah salah satu pemikir muslim yang menyerukan agar umat Islam lebih kritis. Tak hanya menyerukan pembaruan Islam, Iqbal juga menulis puisi yang mengkritik Agama Kristen sebagai "Singa yang tertipu dan mengira dirinya domba" Oleh pemikir Barat, Iqbal dijuluki "Sang Nietzsche dari Timur". Mengingat beberapa dekade sebelumnya, Nietsche (1844–1900) mengkritik Agama kristen sebagai agama budak.
nisa's picture

fenomena bandul rupanya

hmm, baru denger tentang pendapat iqbal dan nietsche ini... kalo ini bener maka jadinya kayak fenomena bandul... ketika bandul bergerak ke kanan lalu sampai di titik jenuh, dia akan bergerak ke kiri, terus sampai titik jenuh lalu balik kanan lagi, begitu berulang2 sampai akhirnya berhenti di tengah. 

si domba bergerak ke arah bukan domba ("lebih kritis" ala iqbal)... sementara si singa yang tertipu bergerak ke arah domba ("agama budak", menurut nietsche). mungkin nietsche benar karena pendapatnya disokong oleh penelitian akhir2 ini yang dilakukan di negara2 yang bermayoritas kristen di link ini.

dunia ini kadang emang lucu... kayak cewek, yang kurus pengen "sedikit berisi", sementara yang berisi pengen "lebih langsing" ;-)