Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Pada Mulanya Adalah Kata

Tante Paku's picture

 

     PADA MULANYA KATA untuk membuat kita tahu tentang segala hal, namun Alkitab ternyata  menuliskan Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi (Kej 1:1) Pada mulanya adalah kata, namun Alkitab mencatat kembali bahwa, Pada mulanya adalah Firman ; (Yoh 1:1).  Padahal untuk mengerti semua itu adalah lewat KATA.

     Betapa besarnya pengaruh kata dalam melihat Allah Sang Pencipta, betapa besarnya pengaruh kata dalam memahat peradaban eksistensi kehidupan ini. Menurut Wikipedia :  Kata atau ayat adalah suatu unit dari suatu bahasa yang mengandung arti dan terdiri dari satu atau lebih morfem. Umumnya kata terdiri dari satu akar kata tanpa atau dengan beberapa afiks. Gabungan kata-kata dapat membentuk frasa, klausa, atau kalimat.

     Kata "kata" dalam bahasa Melayu dan Indonesia diambil dari bahasa Sansekerta kath?. Dalam bahasa Sansekerta kath? sebenarnya artinya adalah "konversasi", "bahasa", "cerita" atau "dongeng"  Dalam bahasa Melayu dan Indonesia terjadi penyempitan arti semantis menjadi "kata".

 

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (1997) memberikan beberapa definisi mengenai kata:

  1. Elemen terkecil dalam sebuah bahasa yang diucapkan atau dituliskan dan merupakan realisasi kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa
  2. konversasi, bahasa
  3. Morfem atau kombinasi beberapa morfem yang dapat diujarkan sebagai bentuk yang bebas
  4. Unit bahasa yang dapat berdiri sendiri dan terdiri dari satu morfem (contoh kata) atau beberapa morfem gabungan (contoh perkataan)

Definisi pertama KBBI bisa diartikan sebagai leksem yang bisa menjadi lema atau entri sebuah kamus. Lalu definisi kedua mirip dengan salah satu arti sesungguhnya kath? dalam bahasa Sansekerta. Kemudian definisi ketiga dan keempat bisa diartikan sebagai sebuah morfem atau gabungan morfem.

     Sejak kapan Allah menciptakan KATA ? Saya belum menemukan ayatnya saat pertama kali Allah memperkenalkan KATA sebagai bahasa. Dalam proses Allah menciptakan seperti diceritakan dalam Kitab Kejadian, dialog yang terjadi tentunya menggunakan BAHASA ROH, bahasa yang pasti tidak kita ketahui seperti apa kata-katanya, namun sang penulis Kitab Kejadian, lewat ilham Roh Kudus telah menuliskan hasil dari dialog tersebut yang bisa kita pelajari hingga sekarang ini.

     Dialog sendiri berasal dari kata Yunani DIALOGOS. Kata depan DIA, berarti SALING, LEWAT atau BERHADAPAN, dan LOGOS berarti PEMBICARAAN. Jadi DIALOG artinya SALING BERBICARA, atau PEMBICARAN antara sekelompok orang yang saling mendengarkan atau pembicaraan yang menghubungkan dua orang atau lebih. Jadi kesimpulannya, bahwa syarat dialog ialah adanya kemauan dan kemampuan untuk saling memahami, saling mendengarkan dan memahami pihak lain. Dan itulah yang terjadi dalam proses penciptaan yang diceritakan dalam Kitab Kejadian, dialog Allah Tritunggal bisa kita ketahui ketika Allah  mengatakan "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita,...(Kej 1:26).

     Memang tanpa kata yang terangkai menjadi kalimat atau bahasa, bagaimana kita bisa tahu Allah? Barangkali Adam dan Hawa ketika dibentuk berbahasa yang sama dengan Allah. Dan barangkali setelah  Adam dan Hawa diusir dari Taman Eden tetap menggunakan bahasa Allah itu seperti yang tertulis dalam Kitab Kejadian 11:1 :  Adapun seluruh bumi, satu bahasanya  dan satu logatnya. Hingga akhirnya Allah tidak sependapat dengan rancana manusia yang tidak  "mengindahkan"  Firmannya untuk  memenuhi bumi dan menaklukan segala isinya, maka bahasa yang satu itu dikacaukannya seperti yang tertulis dalam Kitab Kejadian 11:7 Baiklah Kita  turun dan mengacaubalaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing.  "

     Sejak itu berkembanglah berjuta-juta bahasa dari ujung bumi sampai ujung bumi dan tidak ada manusia yang bisa menguasai seluruh bahasa yang ada di bumi ini, bahkan komputer ciptaan manusia yang paling canggih pun belum bisa menjangkaunya. Ya, semua itu berawal dari KATA, yang digunakan dalam berbahasa, yang membuat kita mengetahui suatu PERBUATAN, perbuatan yang bisa melihat suatu SIKAP, yang merupakan mikrokosmos dari suatu totalitas. Lalu,  apakah  Allah melihat KATA ini sebagai suatu  MISTERI yang tidak pernah diceritakan kepada manusia?

     Allah hanya mengatakan :  Apakah sebabnya kamu tidak mengerti bahasa-Ku?  Sebab kamu tidak dapat menangkap firman-Ku. Yoh 8:43)

 

Semoga Bermanfaat Walau Tak Sependapat

    

 

__________________

Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat

josia_sembiring's picture

nice blog tante...

nice blog tante...