Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

RAHAB SEORANG PELACUR DITENGAH PARA PAHLAWAN IMAN

Kristian Rudy Wijanarko's picture

 

YOSUA 2: 1-25
Alkitab adalah sebuah buku yang mengemukakan fakta-fakta secara terus terang sebagaimana adanya-dengan cara yang tulus. Menurut Alkitab Rahab adalah seorang pelacur, perempuan yang menjual diri untuk memperoleh uang. Orang-orang berusaha menutup-nutupi kenyataan yang menyedihkan ini, dengan mengatakan bahwa ia adalah seorang pengusaha penginapan. Mungkin ini benar, tetapi kenyataan yang tetap tak dapat disangkal ialah bahwa ia seorang wanita pelacur.
 
Pada zaman itu, pengusaha penginapan adalah orang-orang perempuan, bukan orang laki-laki. Menarik sekali bahwa ongkos-ongkos penginapan yang tertulis dalam bon penginapan pada zaman Romawi sesudah Zaman itu tercantum harga makanan dan perempuan itu, tetapi sewa kamar tidak tercantum. Jelaslah bahwa harga perempuan itu sudah mencakup harga kamar. Perempuan itu memberikan ”pelayanan istimewa” dengan menyerahkan dirinya, dan ini dimasukkan dalam bon itu.
 
Karena Rahab membuka usaha memberi tumpangan kepada para tamu, wajarlah kalau para pengintai yang diutus Yosua itu pergi ke tempatnya. Yerikho adalah sebuah kota kecil, dan rumah penginapan Rahab itu mungkin satu-satunya tempat bermalam.
 
Ia ternyata seorang perempuan yang bijaksana yang bertindak berdasarkan keterangan yang benar. Ia memakai kebijaksanaan dalam pembicaraannya dengan mereka dan kecerdikannya dalam menyembunyikan mereka. Ia merasa bahwa suatu perbuatan berjasa sudah sepantasnya mendapat balas jasa, ”karena aku sudah menyelamatkan nyawa kalian, maukah kalian juga menyelamatkan nyawaku serta kaum keluargaku?
 
Tentu saja pernyataan itu menunjukkan perhatiannya akan keselamatan diri sendiri, namun bersamaan dengan itu iapun menunjukkan imannya kepada Allah orang Israel. Ia percaya bahwa Allah orang Israel itu berperang bagi umat-Nya dan akan memberikan negeri itu kepada mereka.
Rahab juga percaya bahwa oleh kuasa Allah, bangsanya tidak mungkin dapat mencegah orang Israel memasuki tembok kota. Dan ia bertindak berdasarkan keyakinannya ini.
 
Allah senang apabila orang-sekalipun mereka yang belum percaya kepada-Nya-memiliki rasa tanggung jawab yang penuh terhadap tugasnya.
Kehidupan Rahab ternoda oleh perbuatan amoral yang merupakan titik hitam. Namun kehidupannya itu dicerahkan oleh imannya yang gemilang, karena iman itu cukup kuat sehingga mendorong dia untuk bertindak.
 
Rahab memiliki iman semacam itu, karena itu Allah mengambil kehidupan yang ternoda itu, dan membersihkannya, lalu menempatkannya di sebelah Sara, sejajar dengan dia, diantara deretan para pahlawan iman. Hanya kedua perempuan ini sajalah yang namanya tercantum diantara nama-nama pria yang merupakan sebuah daftar yang panjang.
Ia telah menjadi ibu rumah tangga yang baik, menikah dengan Salmon, mempunyai seorang putera. Boaz anaknya seorang yang bijaksana, menandakan bahwa ia memiliki seorang ibu yang baik. (MCW)
 

 

__________________

TIAN