Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

RIP Neneku tercinta!

kristono's picture

“Eyang putri Klaten meninggal dan akan dimakamkan besok, apakah kamu bisa pulang?” SMS terkirim di handphone-ku. Aku tidak bisa pulang dan menyaksikan pemakaman nenekku, tetapi aku tahu sekarang nenekku bahagia di sisi Tuhan, nenekku baru mengakui imannya pada usia 99 tahun dan dibabtis 3 hari sebelum meninggal.  Anaknya yang bungsu (tanteku) yang menunggui detik-detik terakhir menceritakan doa yang terucap berulangkali adalah kata-kata “Gusti kula Yesus”.

Aku selalu mengingat nenekku sebagai suatu pribadi yang unik.  Walau nenekku tidak pernah mengenyam bangku sekolah, tetapi 4 dari 5 anaknya lulus sebagai sarjana dan memilih bidang ilmu yang beragam, tanteku menjadi sarjana seni, ayahku di bidang hukum dan 2 orang lagi memilih bidang pendidikan.  Nenekku bangga dengan semua anaknya, hanya budeku, anak tertua nenek yang memilih menjadi petani  seperti beliau.  Hal yang sama ketika ayah dan kedua adiknya memilih menjadi orang Kristen, nenek merestuinya. 

 

Ketika terjadi gempa yang melanda Yogyakarta dan Jawa Tengah Mei 2006, rumah nenekku tak luput dari terjangan gelombang gempa.  Dapur dan kamar belakang, tempat nenekku tidur runtuh, namun sungguh ajaib, atap di atas tempat tidur nenek tidak runtuh bahkan sepotong gentingpun tidak menimpa beliau.  Nenek tetap tertidur lelap di tengah gemuruh gempa yang melanda, hingga di pindahkan ke kamar di ruang tengah.  Kami yakin bahwa ini adalah pertanda Tuhan mengasihinya.

 

Bulan Juli tahun 2006, terakhir kalinya kami menengok nenekku.  Nenek masih dapat mengingat semua anaknya lengkap dengan cucunya satu persatu.  Kami mendapati ruang dapur yang roboh dan ruang belakang yang belum sempat diperbaiki, namun kami mendapati nenek yang masih sehat walafiat.  Kami berdoa bersama untuk anugerah pertemuah pada sore hari itu.  Natal Desember 2006, nenek bertanya pada anak-anaknya apakah saat meninggal beliau akan di bungkus dengan kain kafan (dipocong)?  Ayahku mengiyakannya, dan nenek bertanya apakah bisa beliau meninggal dengan pakaian terbaik dan wajah yang cantik.  Ibukupun menyarankan untuk menerima Kristus dan meninggal dengan cara yang dia maui.  Tanpa diduga nenek bersedia dan minta segera diajar tentang kekristenan.  Akhirnya nenekku dilayani Pendeta dan dibabtis pada hari kamis tgl 26 April 2007,  tiga hari kemudian nenekku menghadap Tuhan dengan kebaya dan kain terindah yang dimilikinya.  Kami sungguh berbahagia karena Tuhan menganugerahi keyakinan baru di akhir hidupnya.  Tuhan menolongnya saat gempa besar untuk rencana yang terindah, dan keluarga lain juga tertarik dan bersedia untuk diberitakan keselamatan seperti nenekku.

 

Para tetangga nenekku mengingatnya sebagai nenek yang cerewet, tapi selalu penuh kasih.  Pernah ada seorang maling yang tertangkap di rumahnyapun, nenekku melarang orang-orang melukai sang maling, malah oleh nenekku sang maling dijamu makanan dan diberi beras serta kebutuhan lain.  Tentu saja sang maling tetap mendapat omelan dan nasehat, walaupun semua teguran selalu diberikan dengan bahasa jawa yang halus (dengan suara lantang neneku), bagi nenekku, seorang maling itu juga seorang yang harus dihargai.

 

Nenekku selain bertani juga berdagang di pasar.  Banyak yang berhutang kepadanya, termasuk para tetangga.  Nenekku buta huruf, tetapi memiliki catatan hutang para tetangga yang berupa goresan di daun pintu rumah.  Kami tidak dapat membaca huruf-huruf yang beliau ciptakan, tapi tidak ada alasan apapun bagi kami tidak bisa membaca catatan hutang di daun pintu tersebut, nenekkupun mengomel karena kami yang bersekolah tinggi, tidak dapat membacanya. Mungkin bagi seorang nenek seperti neneku, para cucunya harus mendapatkan sekolah setinggi mungkin, agar bisa membaca “huruf ajaibnya”.

 

Kebaikan hatinya, ketulusan dan kasihnya kepada anak dan cucunya itulah yang kami kenang kini.  Selamat Jalan Nenekku sayang! 

garamdunia's picture

Turut berduka cita

Turut berduka cita dari saya
erick's picture

Belasungkawa

Turut berbelasungkawa atas berpulangnya nenek tersayang.
__________________

Lord, when I have a hammer like YOU, every problem becomes a nail. =)

antisehat's picture

R.I.P

klik dari blog acak nih,

jadi cuma komen aja...

turut berduka cita,

namun sebelum RIP = rest in peace,

sebijaksananya bisa RIP = retired in peace,

atau pensiun dengan tenang,

sebab sehat dan ada dana pensiun,

sehingga tidak merepotkan anak,

walaupun anak tetap mengasihi ortu...

hehehe...

___________________________

giVe tHank’s wiTh gReaTfull heArt

www.antisehat.com