Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Roh dan Jiwa by mas Ded

Mas Ded's picture

Bab Jiwa


Beberapa waktu ini saya mencoba menuliskan sesuatu tentang jiwa. Sebab ada anggapan bahwa di dalam Jiwa manusia ada emosi, perasaan dan kehendak. Namun benarkah demikian?


Mari kita mempelajarinya. Kata Jiwa yang sering dipakai oleh orang Kristen memiliki arti Hidup di dalam bahasa aslinua. Jadi kalau ada pernah membaca dalam Alkitab kata yang menuliskan tubuh dan jiwa, maksudnya adalah tubuh yang hidup. Dan ada beberapa pemahaman tentang sebuah tubuh manusia. Ada yang membagi manusia menjadi tiga bagian yaitu Tubuh, Jiwa dan Roh pemahaman seperti itu biasanya kita sebut sebagai Trikhotomi. Sedangkan pemahaman Dikhotomi adalah yang membagi manusia menjadi dua bagian saja yaitu tubuh dan roh.


Bagi saya kedua pandangan itu tidaklah salah, baik Trikhotomi maupun Dikhotomi itu benar, hanya saja  mempunyai sudut pandang yang berbeda. Namun kedua-duanya mengakui bahwa di dalam diri seorang manusia ada yang namanya emosi, perasaan dan kehendak. Dan Kita akan menamakan hal itu sebagai Jiwa.


Sebenarnya untuk memahami Jiwa ini cukup mudah yaitu dengan pergi ke rumah sakit jiwa. Disana kita akan tahu membedakan antara manusia yang normal dengan manusia yang mempunyai jiwa yang sedang konslet.


Saat jiwa manusia konslet, maka emosi, pikiran dan kehendaknya akan menjadi tidak sewajarnya. Jadi sangat wajar bagi penderita sakit jiwa mereka akan berlaku aneh dan diluar nalar manusia pada umumnya. Namun bukan berarti mereka tidak dapat sembuh. Sebaliknya orang yang terlahir normal bukan berarti bebas dari penyakit jiwa.


Ada beberapa teman yang saya kenal saat ini, memiliki masalah minder yang luar biasa. Bukan karena diri mereka yang tidak cantik atau kurang ganteng. Namun karena mereka pernah direndahkan atau dibully oleh teman-temannya, maka secara tidak sadar jiwa mereka ikut merasa tertekan. Dan akibatnya mereka sering sekali tidak percaya akan dirinya sendiri. Karena kurang percaya diri maka yang dilakukannya menjadi kurang maksimal.


Saya mencoba membahas hal ini supaya kita semua dapat mengetahui bahwa Jiwa adalah bagian dari hidup kita yang dapat tersakiti.


Apabila secara fisik kita hanya dapat memar atau luka apabila tersentuh langsung dengan benda-benda bersifat jasmani. Sedany jiwa kita dapat terluka hanya melalui perkataan seseorang saja, tanpa perlu tersentuh secara langsung.


Bahkan banyak anak kecil yang jiwanya terluka parah karena orang tuanya berkata bahwa mereka adalah anak yang bodoh, pembuat masalah, dan lain sebagainya.


Jadi hati-hatilah terhadap segala yang kita ucapkan. Karena jiwa seseorang dapat terluka hanya disebabkan oleh perkataan yang kita ucapkan kepada mereka. Termasuk tulisan yang kita tulis pada media sosial, hal itu dapat menyakiti perasaan seseorang.


Melukai jiwa seseorang seperti itu merupakan "santet" tingkat paling dasar. Karena bergerak di jiwa. Sedangkan santet yang sesungguhnya bergerak di alam roh. Pada bagian yang berikutnya kita akan membahas tentang roh manusia.


Bab Roh


Apabila ada tubuh jasmani maka ada juga yang namanya tubuh rohani. Kedua tubuh ini secara dasarnya adalah sama, dan saling berhubungan.


Biasanya orang yang memiliki tubuh jasmani yang rusak, maka tubuh rohaninya pun ikut menjadi rusak. Maksud saya, apabila seseorang menjadi pecandu alkohol, maka tubuh jasmaninya akan mengalami kecanduan terhadap Alkohol sehingga menderita akibat kecanduan itu. Maka tubuh rohaninya pun akan turut menderita.


Ada banyak pemahaman yang salah tentang tubuh rohani ini. Banyak yang mengatakan bahwa Tubuh rohani ini adalah bagian yang terkecil dalam hidup manusia. Namun pemahaman ini dapat kita patahkan dengan membaca bagian yang sebelumnya.


Pada bagian yang sebelumnya yaitu bagian yang membahas tentang jiwa. Disana kita dapat mengetahui bahwa Jiwa kita dapat terluka hanya melalui perkataan dari seseorang saja. Dengan kata lain walaupun tidak bersentuhan secara langsung, jiwa seseorang dapat terluka hanya melalui suatu perkataan yang merendahkan.


Terlebih-lebih roh. Dalam roh tidak ada sesuatu pun yang dapat membatasinya. Baik ruang waktu dan jarak tidak dapat membatasi kemampuan roh.


Sebagai contoh: Di dalam alam roh kita dapat mendoakan seseorang yang tidak kita kenal yang jaraknya beribu-ribu kilometer dari tempat kita berdoa. Tetapi hal itu tetap manjur. Demikian juga dalam hal santet bergerak di alam roh. Meskipun korban dan dukun santet berjarak ratusan kilometer, tetap saja korbannya dapat terkena dampak dari santet itu.


Sebab di alam roh tidak sama seperti di alam jasmani. Jarak dan waktu yang ada di alam roh itu tidak terbatas sehingga santet yang berjarak ribuan kilometer pun dapat terjadi. Tetapi hanya dukun tingkat menengah saja yang dapat melakukan hal itu. Biasanya mereka yang mengaku sudah bertemu dengan Lucifer yang bisa melakukan hal itu.


Dan celakanya adalah apapun yang terjadi di alam roh akan berakibat di alam jasmani. Juga sebaliknya apapun yang kita lakukan di alam jasmani, akan terasa juga di alam roh. Dengan kata lain rohani dan jasmani tidak dapat dipisahkan. Kedua-duanya saling berhubungan.


Kira-kira gambarnya seperti ini:


(Gambar menyusul)


Jadi sudah jelas bahwa roh adalah bagian dari diri manusia yang tidak dapat dipisahkan dari tubuh. Dan roh ruang lingkupnya jauh lebih luas daripada ruang lingkup tubuh maupun jiwa.


Pada bagian-bagian yang selanjutnya akan terlihat lebih seru. Karena akan membahas hal-hal praktis yang terjadi di sekitar kita. Yang banyak orang Kristen merasa bahwa hal itu adalah tabu untuk dibahas.


Tetapi sebelum memasuki bagian itu saya mohon untuk membaca dari bagian-bagian yang sebelumnya. Supaya yang saya tuliskan selanjutnya tidak disalah artikan.


Kalau masih ada yang menganggap tulisan saya negatif. Silahkan saja, sebab saya tidak mau berdebat panjang lebar akan hal ini.